Tumgik
#takpala
tyqotazhar · 6 months
Text
15/10/23
Aku sayang cap nak tinggalkan kau lepas berbulan ni. Sayang gila. Mungkin sbb aku mmg sayangkan kau. Atau mungkin sbb aku suka kau. Mmg itu jer sebabnya. Takde dah sebab lain. Sebab tu aku sanguup bertahan seminggu kau takcall aku. Aku sanggup tunggu kau sampai kau elok. Takpala sbb klu kau tanya, aku pon taknak in srs relay sbb aku suka kita yang sekarang ni. Aku suka macam nii.
0 notes
dimensiindonesia · 1 year
Text
Kampung Adat Takpala, Ikon Pariwisata Alor
0 notes
turisiancom · 1 year
Text
TURISIAN.com – Buat Sobat Turisian yang berenacana menghabiskan masa libur akhir pekan nanti, bisa arahkan perjalanan ke Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Di sana banyak pantai dnegan pesona alam yang begitu memanjakan mata. Seperti Pantai Sebanjar dengan hamparan pasirnya yang putih. Destinasi pantai ini terletak di Desa Alor Besar, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor, NTT. Berjarak 20 km dari pusat kota Kalabahi. Sobat Turisian dapat menjangkaunya dengan kendaraan bermotor selama kurang lebih 30 menit dari ibu kota Kabupaten Alor tersebut. Akses jalan menuju Pantai Sebanjar ini pun sudah sangat baik. Sehingga memudahkan perjalanan Sobat Turisian untuk sampai di lokasi pantai. Daya tarik wisata Pulau Alor tersebut ini menawarar atraksi wisata alam pantai yang indah. Sobat Turisian jangan melewatkan pesona keindahan bawah lautnya. Kalian dapat menikmatinya dengan scuba diving maupun snorkeling. Namun untuk mencoba olahraga air di pantai ini, Sobat Turisian mesti selalu ada pendamping atau guide setempat. Agar sebelum berkegiatan kita mendapatkan gambaran situasi daerah yang sebenarnya untuk keselamatan. Sebab Pantai Sebanjar terkenal dengan arusnya yang sering bolak balik dan cukup kuat walaupun di area pinggir. Baca juga: Berwisata ke Pulau Kepa Alor, Menikmati Alam yang Indah Memesona Sementara bagi para pecinta fotografi, objek wisata pantai tersebut merupakan salah satu spot foto terbaik untuk mengabadikan indahnya momen matahari terbenam (sunset). Tak ketinggalan juga aktivitas swafoto di sini sangat menarik untuk Sobat Turisian lakukan. Fasilitas Penunjang Wisata Pantai Sebanjar Tak sampai di situ, untuk menambah kenyamanan wisatawan, kawasan wisata ini juga sudah menyediakan berbagai fasilitas penunjang. Mulai dari Dive Centre, bungalow, kafe, spot swafoto, toilet, area parkir, dan gazebo. Terdapat pula fasilitas penginapan untuk Sobat Turisian yang berminat bermalam di pantai yang satu ini. Ada pilihan tempat penginapan berupa villa yang bakal membuat kalian nyaman menghabiskan liburan di tempat ini. Kalau Sobat Turisian masih ragu dan asing datang ke Pantai Sebanjar, bisa menikmatinya dengan mengambil paket wisata. Ada beberapa layanan agen perjalanan yang siap mengantar dan melayani kalian selama liburan di sana. Baca juga: Mengenal Kearifan Lokal Kampung Adat Takpala di Pulau Alor Berbekal pesona alamnya yang sangat indah, pantai yang terletak di kawasan Taman Laut Selat Pantar ini, selalu ramai oleh wisatawan lokal. Terutama pada momen hari libur, mereka datang bersama keluarganya.*
0 notes
munhana · 1 year
Note
Sis ni Mark Zuckerberg ke hihuhuhu
Itulatu hahahaha. Takpala kita jawab mana yang tahu je. Lagipun sekarang tak guna dah fb dating.
0 notes
cekyam · 2 years
Text
Perbualan antara Akif & Maktam dan saya sebagai pemerhati 🙈
Akif: Mak, nak ayiaq teh ni
Maktam: Panaih ni nak minum
Akif: Takpalah, satlagi dia sejuk laa
Aku: Ooo
Perbualan (guna phone) antara Imran, ibu, kakak, ayah & abang dan saya sebagai pemerhati.
Kakak: Imran, ibu & ayah nak pi dah.
Abang: Naik train pukui 10:55 satlagi. Nak angkat barang.
Imran: Takpala, boleh sembang dalam kereta.
Aku: Ooo
0 notes
southpacifictravel · 5 years
Photo
Tumblr media
Ikat-clad Abui women at the Takpala Traditional Village on Alor Island, East Nusa Tenggara, Indonesia, dance around a bronze Moko drum.
2 notes · View notes
davidhogan · 7 years
Photo
Tumblr media
While in Alor Island, East Nusa Tenggara, our group was brought to an ethnic village where the Takpala tribe lives. These are the Abui tribe and they are hunter gatherers which live on the hills of Alor Island. In this photo, one of the village elders take a moment to pose for a photo. His headgear is made of Tenun style fabric, and combined with a three feather branches. Full of character, the Abui people are super humble and very hospitable. If you ever travel to Alor Island, do make it a point to visit Takpala Village, which is not too far from the town area. . . . . . #alor #takpala #tribe #tripofwonders #travel #wonderfulindonesia . . . (at Takpala)
2 notes · View notes
nappydelicious · 5 years
Text
Pesona Tarian Lego Lego Kesenian Daerah Alor
Tari lego lego adalah salah satu tarian yang biasa dilakukan oleh masyarakat di Pulau Alor. Para penari terdiri dari pria maupun wanita dan tarian ini biasanya dilakukan antara lima puluh hingga seratus orang. Mereka saling bergandengan tangan untuk membentuk formasi melingkar di sekitar Mesbah. Kesenian daerah Alor ini adalah salah satu tarian tradisional yang sangat populer di Nusa Tenggara Timur. Tarian ini sering ditampilkan dalam berbagai acara, disesuaikan tergantung dengan peristiwa.
Tari lego lego, adalah tarian asli suku-suku Abui di Kampung Takpala Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Mereka menari di sekitar batu mezbah. Tarian ini menceritakan kisah persatuan dan persahabatan dan yang paling mengagumkan tarian ini dimulai dari subuh hingga senja. Tarian Lego Lego adalah salah satu tarian tradisional yang ditunrunkan secara lisan sejak para leluhur masyarakat Alor dan telah dilestarikan sampai sekarang. Ekspresi syukur itu mereka tunjukkan dengan membuat formasi melingkar di sekitar Mesbah, dengan bernyanyi lagu kehormatan kepada Tuhan. Mesbah itu sendiri sebuah situs yang disakralkan oleh orang-orang Alor.
Tari Lego Lego Memiliki Makna
Seperti yang disebutkan di atas, Tari lego lego adalah ungkapan rasa syukur dan kebahagiaan masyarakat terhadap Tuhan. Selain itu, tarian ini juga menggambarkan Roh persatuan dan kesatuan yang memiliki kekuatan untuk membentuk sebuah gerakan tarian. Hal ini dapat dilihat dalam kebersamaan para penari dan membawa mereka bersatu untuk merayakan kegembiraan bersama-sama, tanpa membedakan status sosial, jenis kelamin dan lain-lain.
Pertunjukan tari lego lego
Dalam tarian lego lego menunjukkan terutama dimainkan secara besar-besaran oleh penari pria atau wanita. Mereka bertemu di barisan lingkaran itu, seorang penari yang lebih baik memandu penari lainya. Pria dan wanita berpegangan dan membentuk lingkaran yang menjadi merek dagang mereka. Penatua membimbing mereka, menari sambil menyanyikan lagu-lagu adat-istiadat di sekitar Mesbah.
Karena gerakan di tari lego lego ini berkaitan dengan gerakan sederhana, biasanya didominasi oleh gerakan kaki maju dan mundur atau ke kanan dan kiri. Tapi dalam tarian ini Anda benar-benar membutuhkan konsentrasi dalam menarikannya. Karena jika tidak kompak kemudian suara terdengar menjadi kacau dari pergelangan kaki wanita yang bergemerincing. Selain itu, penari dapat juga jatuh dan kehilangan keseimbangan.
Setiap daerah di daerah Alor biasanya memiliki gaya sendiri melakukan Lego berbaring tari, baik dari segi gerakan, musik dan efek. Namun, mereka melakukannya dengan merayakan dan menari di sekitar Mesbah yang mencirikan tarian Lego ini. Dalam tari lego lego ini biasanya dilakukan tanpa iringan musik dan hanya menyertai dengan musik dan suara gemerincing gelang perak dari langkah-langkah kaki para penari perempuan. Namun, ada sejumlah daerah di sekitar Alor yang menggunakan instrumen seperti Gong dan Moko sebagai musik pengiring.
Kostum Tari Lego Lego
Di pertunjukan tari lego lego biasanya para penari yang memakai pakaian mereka sendiri. Untuk pakaian, penari pada umumnya mengenakan kain tenun tangan dan biasanya, kain tenunan bermotif khas suku Alor. Kain penutup kepala dikenakan pada pria sedangkan rambut penari wanita dibiarkan terurai. Sebagai atribut tarian, para penari wanita dilengkapi dengan felang perak di pergelangan kaki yang menghasilkan suara mengikuti jejak mereka.
Perkembangan Tari Lego Lego
Sebagai salah satu warisan leluhur, tari lego lego masih dilestarikan dan keberadaannya masih abadi hingga sekarang. Dalam perkembangannya, tarian ini tidak hanya dilakukan selama upacara adat saja, tapi juga sering digelar di berbagai acara, penyambutan tamu dan Festival Budaya.
Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk melestarikan secara umum dan mempersembahkannya kepada masyarakat umum tentang tradisi dan budaya. Tentu ini dapat berguna dan meningkatkan pengetahuan tentang seni tradisional di Indonesia. Pengenalan tari lego lego sebagai kesenian daerah Alor, NTT.
0 notes
nacotayeshida · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Kelana dari Desa Takpala (1)
Beberapa menit sebelum foto ini diambil, pria tua di sebelah hanyalah seorang yang asing. Namanya Abner Yetimau, satu dari sekitar 40 suku Abui yang menetap di Desa Adat Takpala, Alor Tengah Utara. Abui yang berarti orang gunung. Tak perlu waktu lama, setelah sedikit berbincang suasana menjadi cair oleh sikap bersahaja masyarakat di Takpala.
Bapak Abner tak ragu menunjukkan kepiawaiannya menggunakan busur dan anak panah. Ada anak panah untuk binatang, ada juga untuk memanah manusia. Secara detail dirinya menjelaskan perbedaan keduanya.
Musim pembukaan lahan berladang jatuh pada bulan Juni atau Juli. Tahun ini pada tanggal 20 Juli, satu kali dalam setahun. Akan ada berbagai aktivitas perayaan adat dan menari Lego-lego sambil mengelilingi mesbah dengan moko ditengahnya. Ini adalah momen yang tepat untuk berkunjung ke Desa Takpala.
Suku Abui di Desa Takpala mempersilahkan bagi siapa saja yang ingin menginap di rumah mereka. Bahkan sejumlah menteri diakui pernah menginap di rumah yang biasa disebut sebagai Rumah Gudang. Tentunya tanpa adanya fasilitas listrik. 
Sudah sejak lama masyarakat di Desa Takpala menolak adanya modernisasi yang berlebihan, termasuk masuknya fasilitas listrik. Mereka percaya dengan menjaga nilai-nilai tradisional dan ajaran nenek moyang merupakan cara terbaik bersahabat dengan alam. Namun, urusan pendidikan mereka sangat terbuka. 
Anak-anak muda di kampung Takpala diijinkan untuk menuntut ilmu. Terlebih untuk mereka yang terlahir sebagai anak laki-laki. Sesuai dengan kebanyakaan masyarakat di Nusa Tenggara Timur yang kental menganut sistem patriarki dalam kehidupan sosial mereka.
by Nacota Yeshida Sapahuma
Alor, 29 April 2017
IG: @nacotayeshida
2 notes · View notes
betantt · 5 years
Text
Tips Penting Berwisata di Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur
Tips Penting Berwisata di Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur
Siap untuk menguras waktu akhir pekan dengan menyelam di Alor?
Nusa Tenggara Timur ialah salah satu wilayah atau spot dan tujuan petualangan yang eksotis di Indonesia. Mulai familiar dari spot petualangan yang dihuni oleh satwa purbakala yakni Komodo dan mempunyai pantai yang menarik dengan pasir berwarna merah muda, area NTT dan NTB menjadi di antara pilihan utama guna berpetualang.
Tips…
View On WordPress
0 notes
tyqotazhar · 9 months
Text
13/7/23
Malam lepas balik badminton. Acap sekarang dah suka pegang tangan aku. Tapi takpala aku bagi jer sbb pegang tangan jer pon. Pastu minggu sebelum tu dia gigit lengan aku. Sampai lebam eh lengan aku dgn bekas gigitan dia. Tp dia pon taksangka selebam itu sbb dia igt dia gigit perlahan jer.
Okay back to malam tu. Cam biasa ah mamat tu taksuka nak sampai rumah awal jadi dia parking tepi kawasan rumah dia tu dulu. Memula pegang tangan cam beshe ah. Pastu member nak start gigit pau aku. Tapi aku takbg tp dia dok pujuk rayu dia tu, pastu aku pon lemah.
Pastu takpala dia dah start baring atas bahu aku pastu dok main perut aku tp aku masih berjaga jaga taknak sampai tangan dia kebawah. Pastu member suruh letak kepala atas bahu dia pulak. Aku letak lah sambil pejam mata. Pastu tangan dia dah start main main bibir aku. Pastu tetibe dia ‘cuba bukak spek ni’ sambil tangan dia eh bukakkan. Aku mmg pejam mata dah sbb cam syok letak kepala gitu. Pastu dok cium dahi aku, pipi aku, mata aku, hidung aku.
Pastu dia kata nak cium mulut, aku habaq dah jangan. Pastu dia dok cium lah benda lain sambil tangan dia dok tutup mulut aku. Pastu banyak kali dia ulang ‘ey geram lah aku’. Pastu macam mana tah, aku pon takingat apa aku kata, apa dia kata tetibe dia cium mulut aku. Pastu dok nak kira sampai 10 kali cium tp dah berjuta kali pastu aku ckp ‘eh ni dah lebih 10 kali ni’ pastu dia kata ‘mana ada, ni baru 6 (sambil cium), 7 (sambil cium), 8 (sambil cium), 9 (sambil cium), ha ni baru yg last (sambil cium)’ babik yg last tu aku takexpect eh lamaaaaaaa. Dia taksat ja cam cium yg sebelum sebelum tu. Lama yg sampai lidah dia masuk siak dalam mulut aku. Ha sudah aku pon dah jem tau masa tu tp aku biarkan jer.
Pastu biar punya biar, aku dah rasa dia cam lain. Tangan dia dah start tolak tangan aku sbb tangan aku dok pegang dia. Pastu aku cam alamak tokleh jadi ni. Jadi aku pon guna kedua dua tangan aku tolak dia ‘acap dahhhh jom balik’ pastu dia tarik tangan aku sambil ckp ‘jap last (sambil nak cium aku balik), sambil ckp jugak ‘keluarkan lidah kau’ pastu aku pon hanyut siak tapi sebbaik dia berjaya ye berhentikan diri😭
Pastu terus dia cam ‘kau tampar aku jap’ aku tampar la pelan jer pastu dia cakap ‘kuat lagi’ aku ni taksampai hati bongok. Aku mampu tampar pelan jer. Mesti dia rasa menyesal en. Tapi bukan salah dia sorang weh😭 salah aku gak takhalang😭
Pastu balik tu dia call dia cuba nak ulas apa yg berlaku, dia kata ‘kenapa kau diam jer eh tadi?’ Habistu aku nak cakap apa😭 aku sendiri pon takde jawapan siak untuk tu😭😭 suka pon dak benci pon dak😭 dia tengah tengah😭
Sampai sekarang eh aku rasa macam eh itu mimpi ker realiti. Tiap masa tau teringat sambil meraup muka. Tiap masa😭😭😭
0 notes
dimensiindonesia · 1 year
Text
Kampung Adat Takpala, Ikon Pariwisata Alor
0 notes
turisiancom · 1 year
Text
TURISIAN.com – Pesona Pulau Alor tidak hanya sebatas keindahan bawah lautnya. Namun kabupaten di Nusa Tenggara Timur ini juga memiliki warisan kebudayaan leluhur atau kearifan lokal yang unik dan otentik. Salah satunya bisa Sobat Turisian lihat di Kampung Adat Takpala. Kawasan ini merupakan Kampung Tradisional Suku Abui yang terletak di atas perbukitan. Dengan ciri khas deretan rumah-rumah adat tradisional khas Alor (Suku Abui). Serta penduduknya yang berbusana khas. Nama Kampung Adat Takpala mulai mencuat sejak tahun 1973, ketika seorang wisatawan asal Belanda menampilkan foto-foto tantang kehidupan tradisional warga kampung tersebut. Foto itu muncul pada sebuah kalender sehingga menarik perhatian wisatawan asal Eropa lainnya untuk berkunjung. Sejak saat itu, kampung adat tersebut menjadi tersohor dan turis asing berdatangan. Ketenarannya di negeri sendiri, mulai pada tahun 1980 saat menjadi Juara II pada ajang penghargaan Desa Paling Tradisional di Indonesia. Lalu pada 1983, Pemkab Alor menjadikan kampung ini sebagai ikon pariwisata Alor. Di Kampung Adat Takpala ini terdapat 13 Kepala Keluarga warga Suku Abui, suku terbesar di Pulau Alor. Sebutan lain bagi suku ini, yakni orang gunung (merujuk pada geografis wilayah tempat tinggal). Baca juga: Berwisata ke Pulau Kepa Alor, Menikmati Alam yang Indah Memesona Pada mulanya suku tersebut tinggal di daerah pedalaman wilayah pegunungan Alor. Kemudian pada 1939, mereka pindah ke area perbukitan agar memudahkan kegiatan pemungutan pajak oleh petugas kerajaan atas perintah Raja Alor pada saat itu. Nama Kampung Adat Takpala sendiri berasal dari kata “Tak” dan “Pala”. Kata “Tak” berarti ‘ada batas’ dan “Pala” berarti ‘kayu’. Sehingga kata “Takpala” bermakna “kayu pembatas”. Rumah Adat Kampung Takpala Warga setempat mendiami 13 Rumah Adat Fala Foka, sebutan rumah adat panggung berbentuk limas. Beratapkan alang-alang, berdinding, dan berlantaikan anyaman bambu dengan topangan 4 buah kayu merah yang kokoh. Rumah adat Kampung Adat Takpala terbilang unik karena terdapat 4 tingkatan di dalam tiap rumah. Tingkat pertama atau Liktaha adalah tempat untuk menerima tamu atau berkumpul bersama. Tingkat kedua atau Fala Homi, yakni ruang tidur dan ruang untuk masak. Lalu tingkat ketiga, bernama Akui Foka yaitu tempat untuk menyimpan cadangan bahan makanan, seperti jagung dan ubi kayu. Sementara tingkatan paling atas sebutannya Akui Kiding, yakni tempat untuk menyimpan mahar dan barang berharga seperti Moko (tempat mahar perkawinan) Di antara 13 Rumah Fala Foka di Kampung Adat Takpala, terdapat 2 rumah adat yang memiliki ukuran sedikit lebih kecil. Namun meski berukuran lebih kecil, dua rumah adat dengan sebutan Lopo ini memiliki tingkat kesucian lebih tinggi daripada Rumah Fala Foka. Dari segi bentuk, Rumah Lopo memiliki dinding dari anyaman bambu dengan penopang 6 buah kayu merah. Pada atapnya terdapat sebuah mahkota yang menandai kesakralan dua bangunan ini. Rumah Lopo memiliki dua jenis, yakni Kolwat dan Kanuruat. Tarian Tradisional Kampung Adat Takpala Kalau Sobat Turisian berkunjung ke kampung adat di Alor ini, selalu ada penyambutan dengan tarian adat yang bernama Tarian Lego-Lego. Saat pementasannya, semua warga kampung ini akan mengenakan pakaian adat dengan ornamen seperti panah dan busur. Serta parang bagi pria dan Tas Fu’ulak plus gelang pada kedua kaki bagi wanita. Sobat Turisian akan mendapat izin untuk berfoto menggunakan pakaian tradisional Kampung Adat Takpala beserta atributnya. Biaya penggunaan pakaian adat secara komplet ini, biasanya sesuai kesepakatan dengan pemilik pakaian. Baca juga: Berjumpa Ribuan Rusa Liar di Pulau Rusa Alor yang Indah Dalam penyambutan tamu, jenis tariannya yakni Tarian Lego Luh. Lanjut dengan tarian perang atau Tarian Lego Cakalele Dokak dengan penari dua pria dewasa yang memegang busur dan anak panah. Serta pedang sehingga tampak seolah-olah hendak bertarung. Kemudian untuk tarian penutup penyambutan di Kampung Adat Takpala, penampilnya seluruh anggota keluarga dan pada proses ini.
Sobat Turisian dapat bergabung dalam tarian ini sambil bergandengan tangan berputar mengelilingi Batu Mesbah. Tarian kebersamaan tersebut berlangsung dengan iringan tabuhan gong serta hentakan kaki yang telah memakai gelang. Jadi mengeluarkan bunyi gemerincing yang khas dan menambah semarak kehangatan warga kampung ini. Tari Lego-Lego adalah kegiatan rutin secara bersama dari masyarakat Kampung Adat Takpala. Terutama saat panen, membangun rumah, pernikahan, kelahiran, dan kegiatan adat lainnya. Namun perlu Sobat Turisian ketahui, tarian penyambutan ini akan terselenggara. Jika kedatangan kalian ada restu dari Tua Adat terlebih dahulu, sebelum tiba di kampung adat yang satu ini. Rutinitas keseharian warga Kampung Adat Takpala adalah berladang serta berburu bagi para pria. Untuk kaum perempuan, khususnya ibu-ibu akan menenun dan membuat kerajinan tangan. Seperti kalung, gelang, cincin dari kenari hutan, biji lamtoro, akar bahar, serta tas dari anyaman bambu atau Fu’ulak dan Kamol. Selain menikmati atraksi adat budaya lestari secara turun temurun, Sobat Turisian juga bisa menikmati keindahan alam sekitar. Karena posisi kampung ini berada di atas bukit dengan view keindahan alam Teluk Mutiara yang berwarna biru nan indah. Tambah dengan udaranya yang sejuk. Lokasi & Akses ke Kampung Adat Takpala Letak kampung adat tersebut berada di Dusun III Kamengtaha, Desa Lembur Barat, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, NTT. Sobat Turisian bisa menempuhnya menggunakan kendaraan roda dua atau empat. Baca juga: Masjid At Taqwa Lerabaing Alor, Peninggalan Sejarah yang Dibangun Tahun 1632 Rute ke Kampung Adat Takpala dari Bandara Mali hanya butuh waktu sekira 15 menit. Atau sekitar 25 menit dari Kalabahi, pusat kota Kabupaten Alor. Perjalanan kalian akan menyusuri jalur pesisir pantai dengan menawarkan pemandangan hamparan laut biru yang menawan dan mengagumkan.*     Sumber: infopublik.id
0 notes
riyanpatrick89 · 7 years
Photo
Tumblr media
Kampung Traditional Takpala - Alor #alor #alorisland #lensantt #traditional #tenunikat #culture #tradition #tribe #alorisme #adventure #seri#geonusantara #bajaklaut_id #takpala #kompasnusantara #trip #travelingindonesia #jalan2man #pesonaindonesia_id #tanahtimur #indonesiaphotography (di Kampung Tradisional " Takpala". Alor - NTT)
0 notes
nottoday2705 · 3 years
Text
takpala u... it’s just that no matter how hard i try same je...
0 notes
southpacifictravel · 5 years
Photo
Tumblr media
The Abui people of Takpala Traditional Village on Alor Island, East Nusa Tenggara, Indonesia, retain their traditional Melanesian customs.
5 notes · View notes