Tumgik
#ruang berbagi ilmu
hastyraasya · 7 months
Text
Mereka bilang “ wah kayanya kamu udah siap menikah banget yah ra “
Hanya karena melihat aku yang sudah terampil dengan anak-anak, aku yang mereka lihat katanya sudah jago masak, aku yang mereka lihat sudah bisa tenang diberbagai kondisi dan situasi, aku yang mereka bilang sudah dewasa bersikap..
Terus emangnya nikah cuma butuh modal itu aja ?
Kalau ditanya lagi kamu siap ra ? Aku pasti jawab “ belum “ kebanyakan orang kaget lihat jawabanku karena aku yang banyak sekali belajar ilmu parenting ini ternyata tidak se-excited itu dalam perihal pernikahan.
Pasti ditanya lagi kan kenapa ?
Karena aku melihat semua permasalahan dalam keluarga dengan mata kepalaku sendiri, perselingkuhan, kdrt, masalah finansial, ketimoangan gender, dan yang menbuat parah adalah beberapa sosok laki laki di lingkunganku bertumbuh tidak bertanggung jawab terhadap perannya sebagai suami. Sering sekali aku melihat bagaimana istri harus bekerja banting tulang untuk menafkahi laki-laki dan anak anaknya, tanpa sadar aku punya sisi traumatis dan ketakutan berlebihan.
Sisi ini memang tidak aku tunjukan, karena yang mau aku tunjukan adalah aku tahu aku sedang berusaha dan belajar untuk keluar dari lingkaran ketakutan yang mungkin gak semua orang bisa ngerti, aku selalu menyediakan ruang pengharapan yang baik meski saat ini rasa takut itu masih kuat menyelimuti tapi aku berdoa yang terbaik untuk diriku kelak.
Ketakutanku itu adalah tanggung jawabku…
Aku gak mau kelak jika aku bertemu dengan orang yang sudah bisa kupercayai dia harus bertanggung jawab atas perasaan perasaanku yang tidak ada ujungnya jika aku tidak memulai untuk menyembuhkannya sendiri.
Setiap kali ditanya kapan nikah ra? Aku jawab “ aku belum tentu bisa nikah” yang denger panikk dong iya aku tegesin “ kalau ajal jadi jodohku duluan kita bisa apa ?” Maaf yaah karena kalau harus cerita background ketakutan itu sebenernya panjaaaang sekali tapi intinya kita berdoa yang baik baik aja yaa..
Kelak, aku ingin mencintai orang itu dengan sebaik-baiknya karena aku tahu juka saat ini aku terus memaksakan diri aku tahu aku akan menjadi manusia yang menggantungkan kebahagiaanku kepadanya, sedangkan dia tidak bertanggung jawab atas hal itu, aku tahu nanti banyak sekali harapan yang akan aku gantunggkan kepadanya, sedangkan itu bukan tempatnya.
Suatu saat aku ingin berbagi dengan orang yang sudah siap berbagi juga, aku ingin kelak kita bisa berlomba lomba memberikan yang terbaik dan tak merasa dituntut atas rasa tanggung jawab tetapi akan kesadaran betapa manisnya mencintai setelah tahu bagaimana mencintai diri sendiri.
Saat ini aku masih takut, tapi semoga nanti kamu adalah wasilah Tuhan yang bisa membalikan perasaanku.
22 notes · View notes
gdsmonoton · 9 months
Text
Tumblr media
Ruang Di Sudut Pikiran (13)
사람 ≠ 사랑 (People ≠ Love)
Seharusnya, aku bahas RDSP 12.5 perihal kelanjutan Amygdala. Tetapi karena merasa belum cukup ilmu untuk ditulis, aku lanjut publish isi pikiranku yang lain.
Sudah sejak 7 atau 8 tahun yang lalu, aku merasa bahwa orang-orang dan kasih sayang sangat bertolak belakang. Bukan berarti tidak ada satupun manusia yang saling berbagi kasih sayang, tetapi ya... langka saja yang benar-benar tulus.
Waktu aku lagi di masa Anak Usia Dini, suatu hari aku pernah bermain sepeda bersama anak-anak sebayaku di lingkungan rumah, suatu hari lainnya aku hanya memandang dari balik pintu pagar memperhatikan mereka semua merayakan hari ulang tahun salah satu teman sebayaku tanpa mengundangku.
Aku berdiri dengan kepala yang begitu berisik menuntut sebuah jawaban dari pertanyaan dengan kata awal 'kenapa' atau 'mengapa'. Dan aku tidak pernah menyuarakan kebisingan itu pada siapapun hingga detik ini.
Aku juga pernah mendengar sebuah kalimat: "Kita bersahabat ya! Aku, kamu, si A, dan si B. Selamanya!" Di suatu hari yang cerah di sekolah.
Tetapi di hari lain di tempat yang sama, jelas aku mendengar kalimat: "Tidak usah bicara sama Chaca, tidak usah ditemani. Biarin dia sendirian. Anaknya aneh."
Kala itu, sebuah belati yang tak nampak wujudnya menyayat beberapa kali pada hatiku, meninggalkan luka imajiner yang sampai saat ini masih berbekas jelas pada memoriku.
Atau ketika SMP? Ketika aku berhasil membagi mungkin sedikit dari kepercayaanku atas kalimat: "Cerita saja dengan kami kalau ada apa-apa.", mulut yang sama justru mematahkan kepercayaan itu sendiri.
Selanjutnya yang terjadi? Gak kok, gak berat. Cuma difitnah dan disindir-sindir aja setiap hari tanpa ada satupun yang mau konfirmasi kebenarannya. Hari-hari di sekolah bagaikan neraka, tapi tidak semenyiksa dan sepanas neraka pada akhir kehidupan dunia 'kan?
Kalimat: "Aku menerimamu apa adanya" kini terasa seperti alunan gombalan sampah yang tak lagi membuat hatiku menghangat. Karena nyatanya, tak ada yang mampu melakukan itu selain diriku sendiri.
"Gak usah sok berprestasi, sok pinter."
"Kapan presentasi jelekmu selesai? Ngantuk, tahu."
"Sok cantik, padahal lo jelek banget."
It's okay, ada beberapa hal yang gak bisa aku kendaliin. Salah satunya mulut gak bermoral orang-orang yang kudengar saat aku kelas 10 SMA.
Semua hal itu terangkum dan seolah tersimpan dalam lembaran kertas yang terkubur jauh di dalam ruang memori kepalaku.
Dan sebenarnya ya aku baik-baik saja sekilas mata memandang. Aku masih hidup, sehat, tetap berusaha berprestasi dan proses mencintai seluruh kekurangan diri.
Tetapi aku pada akhirnya sadar bahwa manusia tidak pantas disandingkan selalu dengan rasa cinta. Manusia tidak penuh cinta seperti yang aku suka dengar pada lagu anak-anak di masa lalu.
Manusia tidak selalu saling menyayangi, manusia justru terlampau sering saling menyakiti tanpa senjata fisik.
•••
Kenapa judulnya 사람 ≠ 사랑 ???
사람 (saram) : dalam bahasa korea berarti manusia/orang.
사랑 (sarang): dalam bahasa korea berarti cinta.
Tulisannya sekilas terlihat seperti sama, tetapi jelas cara mengucapkannya berbeda. Begitu pula manusia dan kasih sayang yang sering disandingkan bersama.
"Manusia adalah makhluk penuh kasih sayang."
Bohong. Mungkin yang berkata seperti itu lupa akan sifat alamiah manusia, yaitu: berubah seiring waktu berjalan.
Yang menyayangi, akan menjadi paling membenci
Yang mencintai, akan menjadi paling asing.
Yang berkata menerima apa adanya, akan menjadi yang paling enggan.
Begitulah manusia berubah digerogoti waktu.
Berkali-kali, tidak hanya satu atau dua kali. Ditinggal, atau mungkin meninggalkan. Manusia selalu berputar pada lingkaran semacam itu.
Seperti lirik lagu BTS Suga alias AgustD berjudul People:
Everyone would live on
Everyone would love
Everyone would fade away
People change — like I have
Living a life in the world, there’s nothing that lasts forever,
Everything is just a happening that passes by.
Manusia, siapapun akan mencintai, akan menyayangi, akan hadir dan berada di sisi. Sebelum akhirnya memudar dan hilang. Manusia berubah, dan gak menutup kemungkinan bahwa aku juga berubah. 
Mereka berubah, aku berubah.
Kita hidup di dunia yang tidak ada satupun hal yang abadi. Semua terjadi begitu saja, berlalu dan pergi. Seolah tidak pernah terjadi apapun.
Orang-orang di sekitarku berubah, dan dipandangan mereka aku pun berubah; pandanganku berubah, bahwa manusia dan cinta tidak selalu jadi paket yang sempurna. Tidak.
-gds_monoton
13 notes · View notes
ameliazahara · 11 months
Text
Algoritma halaman tumblr ini mulai dijangkau banyak akun orang-orang (sepertinya). Tanpa bermaksud pongah apalagi jumawa, izinkan menyampaikan syukur, alhamdulillah. Tidak ada ekspektasi apapun atas yang tersaji selain mencurahkan kegundahan, melerai kusut, berbagi syukur, meninggalkan jejak hidup, buah pikir, dan sebagai rekam perjalanan. Tentu akan amburadul, pun yang tersaji tentu tidak bisa dipaksakan apalagi memenuhi standar ideal bagi siapa saja yang terjangkau oleh algoritma halaman ini.
Tidak ada konsep khusus, mengalir begitu saja.
Tulisan di sini masih banyak typonya:( penyakit bener soal typo ini, yang masih berusaha disembuhkan. Beginilah diri, masih ceroboh. Gimana agar tidak typo adalah pekerjaan rumah terberat:( Emosi yang tersampaikan juga kadang naik-turun. Apa yang dibagikan kadang hanya ranah ego personal, tidak ada ilmu bahkan hikmah.
Untuk itu, tulisan di halaman ini senantiasa berusaha direvisi berkali-kali setelah terbit, pemugaran selalu diuapayakan bahkan setelah mendapat like, setelah direblog, dan setelah melayang terbang. Awalnya merasa beban, karena idealnya segala hal harus telah melewati standar terbit yang ideal (baik dan benar) sebelum berlabuh jauh. Nyatanya, meninggalkan jejak entah melalui tulisan di platform amatir sekalipun adalah bagian yang perlu terus diperbaiki.
Menulis di sini menjadi wadah untuk memahami diri sendiri, mengambil jeda riuh di ruang personal tanpa perlu mengumbar keluh-lelah akan duniawi yang semua juga merasakannya. Menulis di sini memudahkan diri mengurai persepsi dan menjulur panjang logika berpikir yang kadang kalut tidak beralasan menjadikan hidup terasa sempit. Menulis adalah bagian pulang yang takzim.
Halaman tumblr mulai nyaman bagi diri, setelah belasan tahun hidup dengannya. Mulai berani menuliskan apa yang dirasa perlu dengan perasaan yang tenang dan lapang. Mungkin sebab adaptasi belasan tahun kemarin, mematangkan diri di hari ini.
Terima kasih untuk manusia-manusia tak kasat mata di balik akun-akun tumblr yang juga mengagumkan, untuk apresiasi yang tanpa sadar kalian curahkan. Padahal gak minta:’) tapi tetap mendapat apresiasi melalui tanggapan-tanggapan yang menyenangkan. Terima kasih karena rasanya seperti mendapat dukungan di fase hidup yang penuh gejolak kalah–yang belum pernah dirasa sebelumnya. Terima kasih telah memberi makna bagi eksistensi diri ini:’) peluk virtual untuk semuanyaa.
Jangan menyerah. Titik balik hidup itu nyata.
Tulisan di halaman ini mungkin akan temporary, atau akan berubah entah bagaimana nantinya. Semoga tidak menyinggung siapapun. Semoga tidak mendatangkan fitnah. Semoga meninggalkan jejak baik.
Dari diri yang masih belajar:’)
6 notes · View notes
Text
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid
Assalamualaikum wr. wb. Berjumpa kem bali dengan saya Nurul Septiyani Ayu Purwanti Calon Guru Penggerak Angkatan 9 Kota Bandung. Pada kesempatan kali ini, saya akan menuliskan mengenai Jurnal Refleksi Dwi Mingguan pada modul 3.3 tentang Pengelolaan Program Yang Berdampak Positif Pada Murid. Jurnal ini merupakan refleksi diri setelah mengikuti dan mempelajari modul 3.3 dan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan CGP setelah mempelajari setiap modulnya.
Dalam menulis jurnal refleksi ini, saya menggunakan model 4F(Fact, Feeling, Findings, dan Future, yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P yakni : Peristiwa; Perasaan; Pembelajaran; dan Penerapan.
Peristiwa (Fact)
Modul 3.3 menjadi penutup Pendidikan Guru Penggerak. Dimulai dengan refleksi diri tentang program berdampak positif bagi murid dan kaitannya dengan student agency. Eksplorasi konsep membahas penyusunan program, menumbuhkan student agency dengan mempertimbangkan suara, pilihan, dan kepemilikan murid, serta lingkungan yang mendukung kepemimpinan murid. Diskusi eksplorasi konsep berbagi program/kegiatan sekolah yang berdampak pada murid.
Perasaan (Feeling)
Minggu yang membahagiakan sekaligus menyedihkan. Bahagia karena menyelesaikan modul terakhir PGP angkatan 8, meskipun ada tugas yang terlambat. Bersyukur atas kesehatan dan kesempatan belajar hingga modul 3.3. Termotivasi untuk mengimplementasikan ilmu di sekolah demi murid. Sedih karena minggu terakhir ruang kolaborasi dengan fasilitator. Beliau banyak membantu mengatasi kekurangan selama PGP, seperti jaringan, tugas terlupakan, dan jadwal video conference terlewatkan. Berterima kasih kepada fasilitator, Bapak Muhtarom, atas kebaikannya.
Pembelajaran (Finding)
Modul 3.3 memperdalam pemahaman tentang menyusun dan merancang kegiatan berdampak positif bagi murid untuk menumbuhkan student agency. Suara, pilihan, dan kepemilikan murid menjadi pertimbangan penting. Pemetaan potensi sekolah (mapping asset) membantu optimalisasi program dan meminimalisir hambatan. Program berdampak pada murid dapat menjadi alat untuk mewujudkan visi dan misi sekolah.
Penerapan (Future)
Berkolaborasi dengan rekan dan murid di sekolah untuk merancang program/kegiatan yang menumbuhkan kepemimpinan murid dengan mendengarkan suara dan pilihan mereka. Program tersebut diharapkan berdampak positif bagi murid dan menumbuhkan rasa memiliki pada diri murid.
Kesimpulan
Modul 3.3 memberikan pemahaman dan pembelajaran berharga tentang program berdampak positif bagi murid. Pengetahuan dan pengalaman ini akan diterapkan di sekolah untuk menumbuhkan kepemimpinan murid dan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
Demikianlah refleksi jurnal dwimingguan saya,sampai berjumpa kembali.
Salam Guru Penggerak, Tergerak! Bergerak! dan Menggerakkan!
0 notes
historiabelajar · 3 months
Text
Topik 1 : Aksi Nyata - Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia
Historia Alfatihah MP-231315056
Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?
Ketika mendapatkan mata kuliah ini, awalnya saya kira perspektif sosio-kultural dalam pendidikan Indonesia digunakan dalam mengajarkan sejarah pada peserta didik sebagaimana pendekatan multidimensional dalam ilmu sejarah.
2. Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini? 
Dari konsep yang daya pelajari dalam topik ini, saya dapat mengetahui bagaimana faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik berdampak besar dalam dinamika pendidikan di Indonesia.
3. Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi? 
Dalam ruang kolaborasi, saya dan rekan-rekan saya diberi video untuk menganalisis terkait faktor sosial, budaya, politik, dan ekonomi yang mempengaruhi pendidikan masyarakat di Indonesia. Setelah menganalisis, kami mendapat pelajaran mengenai pentingnya pemerataan kualitas pendidikan yang ada di Indonesia. Selain itu, dengan menentukan latar belakang peserta didik akan membantu pendidik untuk menentukan media pembelajaran dan modul ajar yang akan digunakan.
4. Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?
Hal terpenting yang  saya pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang saya alami di kelompok saya adalah pentingnya saling menghormati perbedaan pendapat dan perbedaan latar belakang anggota kelompok saya. Demonstrasi yang dilakukan secara berkelompok  memberikan kesempatan untuk lebih mengenal satu sama lain, berbagi ide, dan memecahkan masalah bersama. Hal ini  dapat membuat saya menjadi pribadi yang tidak terlalu egois dan belajar  mendengarkan serta menerima perbedaan pendapat rekan-rekan saya.
5. Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini? Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ? Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?  
Yang  saya pahami tentang topik ini adalah terkait dengan pengaruh teori sosiokultural terhadap pendidikan  di Indonesia. Awalnya saya kira perspektif sosio-kultural dalam pendidikan Indonesia digunakan dalam mengajarkan sejarah pada peserta didik sebagaimana pendekatan multidimensional dalam ilmu sejarah. Namun setelah mempelajari pelajaran ini, saya tahu jawabannya. Memperkenalkan perspektif sosiokultural ke dalam pembelajaran melibatkan pemahaman latar belakang budaya siswa, peningkatan interaksi sosial, dan peningkatan nilai-nilai budaya melalui studi kasus berbasis budaya, kerja kelompok, dan pemanfaatan sumber daya alam lokal.Termasuk penerapan pada materi pembelajaran. Dengan memperhatikan budaya dan latar belakang siswa saya, saya dapat memandu kegiatan pembelajaran demi keuntungan mereka. Yang ingin saya ketahui lebih lanjut adalah bagaimana mengetahui faktor-faktor yang  mendukung motivasi belajar siswa dari berbagai latar belakang dan bagaimana menerapkannya dalam proses pembelajaran, supaya dapat mencakup seluruh peserta didik. 
6. Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain? 
Yang dapat saya petik dari keterhubungan antara materi pada mata kuliah yang sama dengan mata kuliah yang lain adalah bahwa mata kuliah Perspektif Sosiokultural mempunyai keterkaitan dengan mata kuliah yang lain. Terutama pada mata kuliah pemahaman  peserta didik dan pembelajarannya. Dengan memperhatikan latar belakang siswa, saya dapat lebih memahaminya dan memutuskan model pembelajaran mana yang tepat untuk mereka.
7. Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru? Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya? Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal? 
Manfaat pembelajaran ini untuk persiapan saya sebagai guru adalah memperdalam ilmu dengan memahami karakteristik siswa dari berbagai latar belakang sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Pada skala 1 sampai 10, nilai kesiapan Anda saat ini dengan angka 9. Pasalnya, saya sudah memiliki ilmu yang diperoleh pada mata kuliah ini. Oleh karena itu, sebagai seorang guru dengan beragam siswa dari latar belakang yang berbeda-beda, saya merasa percaya diri dalam menjelaskan persiapan saya. Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari mata kuliah ini, sebaiknya saya terus mengikuti mata kuliah ini, menyelesaikan tugas  tepat waktu, dan membaca referensi lain yang terkait dengan mata kuliah ini, seperti  jurnal akademik.
0 notes
zulfazzakiyah · 4 months
Text
Bidang Berbagi Goresan
Berada di dalam ruangan selalu. Tetap di depan tak pernah membelakangi para tamu. Berjasa dalam membagi segala sesuatu. Berguna dalam setiap kegiatan sebagai pemersatu. Meskipun kini hadirku tak lagi sekrusial dahulu. Akan tetapi tak mengurangi segala kegunaanku. Terus berkiprah demi segala hal agar tetap maju.
Hari Senin di awal pekan. Pada masing-masing kelas terpampang bermacam pengetahuan. Tak hanya hafalan, pun juga hitungan. Berjejer tulisan juga berbagai rumusan. Awal pekan yang panjang semakin terasa berat sebab akan dimulainya ujian.
Puluhan raga telah berkumpul pada ruang rapat. Siap memulai awal pekan dengan pertemuan singkat. Tak perlu waktu lama aku pun penuh dengan target tercatat. Belasan aksi terencana terbahas dengan padat. Tanpa terasa setengah jam berlalu dengan penuh semangat. Siap berkiprah untuk mencapai target dengan cepat.
Tak jauh dari keramaian jalanan. Terdengar ramainya suara nyanyian. Berlomba-lomba menyanyikan lagu dengan penuh kegembiraan. Diiringi sahut menyahut saling bertepuk tangan. Aku pun tak lepas dari banyaknya coretan. Berisi garis dengan berbagai corak gambaran. Sungguh semarak awal pekan di sebuah taman kanak-kanak di depan.
Menjadi beragam media yang mempunyai banyak fungsi. Lazimnya sebagai pencatat segala informasi. Selalu ada dalam tiap lintas generasi. Utamanya tak pernah lepas dari sektor edukasi. Aku adalah papan tulis, yang selalu penuh isi. Tak hanya ilmu, pun juga berbagai rancangan aksi.
1 note · View note
baliportalnews · 4 months
Text
Sebarkan Edukasi #Cari_Aman Astra Motor Bali Kolaborasi Dengan Duta Safety Riding SMAN Bali Mandara
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Selalu konsisten melakukan edukasi keselamatan berkendara, Astra Motor Bali melalui team safety riding kembali memberikan edukasi keselamatan yang kali ini berkolaborasi dengan duta safety riding dari SMAN Bali Mandara menyebarkan edukasi #Cari_Aman. Kegiatan yang dilaksanaka pada Jumat (15/12/2023) lalu diikuti 72 siswa dari SMAN 2 Sawan Buleleng. Edukasi dilaksanakan di ruang kelas SMAN 2 Sawan Buleleng memaparkan pengetahuan tentang bahaya sepeda motor dengan banyaknya kasus kecelakaan dan faktor-faktor yang menjadi penyebab kecelakaan dikarenakan lebih banyak dari faktor manusia, selain itu berbagi tips berboncengan yang aman dengan pakaian adat untuk siswa. Pemaparan yang dilakukan secara bergantian antara team safety riding dengan duta dari SMAN Bali Mandara juga mengingatkan ke peserta tentang aturan saat berlalu lintas  dan aturan yang berlaku serta syarat-syarat mendapatkan SIM C. PIC Safety Riding & Community Promotion Astra Motor Bali, Ngurah Iswahyudi menyampaikan Kolaborasi yang dilakukan dalam memberikan edukasi merupakan bentuk  menguatkan campaign #Cari_Aman. “Kami berharap dengan sistem kolaborasi ini akan semakin banyak siswa akan teredukasi dengan baik tentang keselamatan berkendara sehingga kesadaran tinggi safety riding yang akan membawa keamanan dimulai dari diri sendiri,”ungkap Iswahyudi. Salah satu siswa yang ikut dalam seminar safety riding ini mengungkapkan, sangat senang menerima sharing ilmu ini yang penting dan bermanfaat bagi dirinya terkait ilmu keselamatan berkendara, penyemapaian nya sangat menyenangkan dan mudah di terima. Selanjutkan akan menerapkan pada keseharian. “Terima kasih Honda yang telah mengajarkan selelau #Cari_Aman,” ucap Agus Budi.(bpn) Read the full article
0 notes
thewildlily · 4 months
Text
Memberhentikan obsesi pada X(Twitter)!
Tumblr media
Terobsesi pada suatu hal hingga mendewakan memang bener-bener gak baik. Ini sikapku sejak memulai punya X(Twitter) dan menganggap itu sebagai safe zone tempat dimana aku bisa mengekspresikan diri dengan bebas. Di saat semua platform terasa tidak lagi aman untuk kerentananku terhadap realitas, aku selalu berlari-lari ke X(Twitter). Disitu aku bisa mengatakan apa saja tanpa takut dihakimi karena terasa terjebak dalam sangkar senasib.
Mengapa kata "terjebak" pantas menggambarkan situasi itu? Karena dunia X(Twitter) itu fana yang dinyatakan, orang-orangnya hidup dalam gelembung mereka sendiri. Tapi sepertinya memang begitulah media sosial beroperasi. Kinerjanya membuat candu, berlomba-lomba membuat algorithm segala jenis kemungkinan hal-hal yang membuat kita lupa kenyataan.
Sejenak itu terasa nyaman dan indah, mengabaikan akar masalah karena terlena pada asik atau bisa juga sarana validasi rasa yang masih abu-abu menjadi terang. Terang yang teduh atau menyilaukan tergantung mata setiap kelopak. Konsekuensi setelah menjadi terang menciptakan kebergantungan untuk mencari lebih, padahal puas tidak pernah memberikan titik.
Ini bisa jadi cerita subjektif karena penerimaan setiap orang terhadap gejolak baru dihidupnya berbeda-beda. Bagiku kecanduan untuk bergantung mengeluarkan rasa tanpa batas di X(Twitter) tidak lagi terasa aman. Ada berbagai kemungkinan yang terpikirkan:
Aku mulai belajar batas dan platform itu terasa sangat oversharing
Aku belum bisa menghadapi emosiku sendiri ketika macam-macam username secara random dan berdesakan memuntahkan cerita dengan seluruh embel-embel emosi yang menyertai
Aku tidak merasa aman terhadap orang-orang dalam lingkup mutual (bisa disebut sebagai usaha menarik diri)
Aku yang bukan belajar menghadapi malah memilih lari dari tanggung jawab mengolah mindset.
Diriuhnya kebingungan itu timbangan terasa berat pada ujung keputusan berhenti. Aku tinggalkan satu ruang maya ini untuk memaksimalkan ikhtiar dalam belajar mengolah diri. Mengenali emosi bisa dilakukan di dunia nyata, dengan orang yang hadirnya dapat dirasakan, dengan alat yang menyehatkan. Mengusir penat bisa dilakukan tanpa oversharing impulsif. Personal branding untuk berbagi ilmu bisa dikembangkan di sisi lain yang lebih profesional tanpa melibatkan ke-akuan pada saat itu dengan tetap menjunjung privasi.
Terkadang meninggalkan sesuatu sejenak membuka mata dibelakang kepala kita untuk melihat sisi lain. Banjir informasi bisa sangat menyesakkan apalagi yang pentingnya setengah-setengah sedangkan opini publiknya membludak. Ketidaktahuan terkadang baik. Merasa bodoh yang berangkat dari tidak tahu apa-apa bisa merawat penasaran untuk mencari kebenaran menyeluruh.
Pilihanku untuk menyerah dari keramaian X(Twitter) murni dilatar belakangi perspektif baruku terhadap privasi. Ini juga bukan kampanye untuk meninggalkan/boycott. Yang jelas ini pov lainya dihidupku yang bisa dibagikan. Entah ini tindakan yang benar atau pelarian kita lihat besok setelah beberapa waktu.
~teman tumbuhmu
0 notes
Text
Info Pendaftaran Santri Baru Haraka Institute, Hub 0812-1737-7398
Tumblr media
Selamat datang di Pesantren Modern Mahasiswa Haraka Institute, lembaga pendidikan yang menawarkan program unggulan untuk membentuk generasi pemimpin muda yang berkarakter. Dengan fokus pada manajemen mahasiswa, kursus kepemimpinan, dan pengembangan diri, Haraka Institute menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin mengukir jejak prestasi dan mengembangkan potensi mereka.
Sejarah Haraka Institute
Haraka Institute didirikan dengan tujuan mulia untuk menyediakan lingkungan pendidikan yang modern, inklusif, dan progresif. Sejak awal berdirinya, lembaga ini telah berkomitmen untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi individu yang tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga memiliki karakter dan keterampilan kepemimpinan yang kuat.
Tumblr media
Visi dan Misi Pesantren Mahasiswa Haraka Institute
Visi Haraka Institute adalah menjadi pusat unggulan dalam membentuk mahasiswa menjadi pemimpin masa depan yang memiliki integritas, kecerdasan, dan rasa tanggung jawab sosial. Melalui misi kami, kami berkomitmen untuk menyediakan pendidikan yang terjangkau, inovatif, dan relevan dengan tuntutan zaman.
Haraka Institute ingin menjadi lembaga pendidikan yang memfasilitasi pembelajaran ilmu, seni dan kreatifitas seluas-luasnya tanpa meninggalkan Roh Islam sebagai pemersatu.
Tumblr media
1. Dengan merangkul para pakar dan ahli dibidangnya, Haraka Institute menyediakan ruang hunian yang terintegrasi dengan kelas-kelas kecil bagi persemaian aneka bakat, sehingga Haraka akan menjadi ruang berbagi pengalaman dan ruang ekplorasi kehidupan bagi penghuninya.
2. Dengan mengadaptasi keragaman minat dan bakat mahasiswa, Haraka Institute akan menjadi hunian yang vibrant dan nyaman bagi mahasiswa-mahasiswi yang berasal dari background interest yang berbeda-beda, saling belajar dan berbagi pengalaman.
Tumblr media
3. Dengan berpegang pada nilai-nilai luhur agama dan etika, Haraka Institute ingin menjadi hunian mahasiswa Muslim yang sadar budaya dan menjunjung tinggi kesantunan, adab dan etika.
4. Haraka Institute dikelola dan dikembangkan oleh sedikitnya sepuluh orang Professor dari berbagai bidang keahlian, Puluhan Doktor, Magister dan Sarjana aktif, para Kyai dan Habaib, Seniman dan Budayawan, serta Para praktisi bisnis yang telah sukses di bidangnya masing-masing.
Tumblr media
Dalam bidang Intelektual, 𝐇𝐚𝐫𝐚𝐤𝐚 𝐈𝐧𝐬𝐭𝐢𝐭𝐮𝐭𝐞 mengambil peran sebagai 
1. Pesantren Mahasiswa Putra & Putri (Asrama terpisah)
2. Pusat Kajian dan Riset, Reading Circle, dan Intellectual-Learning Based Community
3. Majlis Ta’lim /Tempat Pengajian Agama Islam 
4. Tempat Pengembangan Spiritual
Info Pendaftaran Santri Mahasiswa
𝐇𝐚𝐫𝐚𝐤𝐚 𝐈𝐧𝐬𝐭𝐢𝐭𝐮𝐭𝐞
Jl. Drs. Moh. Hatta No.252, Dadaprejo, Kec. Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur 65323
Hubungi : 0812-1737-7398 (Bapak Ahmad)
1 note · View note
devisaufayardha · 4 months
Text
[Renungan Setelah Menikah: Antara yang Menanti dan Mensyukuri Buah Hati]
Setelah beberapa waktu lalu aku bercerita  seputar pernikahan, kali ini aku ingin memulai untuk berbagi tentang sebuah fase yang dilalui setelah menikah yaitu memiliki buah hati dan menjadi orangtua.
Tentang fase yang satu ini, setiap orang telah memiliki garis takdirnya masing-masing. Aku selalu percaya bahwa setiap takdir pasti memiliki hikmah kebaikannya. Dan meskipun takdir seolah seperti sesuatu yang tak dapat diubah, namun sejatinya manusia tetap memiliki ruang untuk membuat perencanaan, berusaha, dan berdoa. Soal hasil dan ketetapan akhirnya semua kembali kepada Allah Sang Maha Kuasa.
Oleh karena itu tentang fase ini, tidak selayaknya saling membandingkan dan merasa lebih baik dibandingkan dengan yang lain. Setiap orang punya masa dan prosesnya tersendiri.
Ada pasangan yang barangkali dikaruniai buah hati dan menjadi orangtua dalam waktu cepat, tak lama setelah pernikahannya. Inilah yang aku dan pak suami alami. Sebaliknya, ada pasangan yang masih menanti-menanti datangnya sang buah hati seiring bertambahnya usia diri dan pernikahan.
Bagiku, tidak ada yang lebih baik ataupun lebih utama dari kedua keadaan diatas. Dikaruniai anak dalam waktu yang cepat tentu merupakan sebuah kebahagiaan dan semangat tersendiri. Di samping itu juga secara usia dan kesuburan serta kondisi kesehatan in syaa Allah dalam kondisi yang masih baik (aku hamil dan melahirkan di rentang usia 25- 26 tahun).
Walaupun kemudian ketika dikaruniai anak dalam waktu cepat juga tentu saja mendatangkan sejumlah konsekuensi. Kita diharapkan untuk siap menjalankan peran sebagai orangtua. Sejak anak dilahirkan maka tanggungjawab kita akan dimulai dan terus berjalan tanpa jeda. Hal ini pun berdampak kepada waktu dan energi diri kita yang tak jarang akan lebih banyak tercurah untuk buah hati. Maka waktu-waktu untuk diri sendiri dan pasangan menjadi sesuatu yang spesial dan sesekali memang perlu dikondisikan agar dapat tetap terjaga keharmonisannya.
Sedangkan bagi yang menanti kehadiran buah hati barangkali Allah ingin mengaruniakan lebih banyak waktu-waktu istimewa dan romantis bersama pasangan. Kesempatan untuk beribadah dan beramal sholih dengan maksimal.  Begitu pula kesempatan untuk dapat membuat perencanaan serta mematangkan kesiapan sebelum menyambut kehadiran buah hati juga menjadi keistimewaan tersendiri.
Sebab tak jarang ketika dikaruniai buah hati dalam waktu yang cepat, ada hal-hal yang ternyata belum maksimal dipersiapkan. Baik dari segi ilmu (syariat, umum, medis, pengembangan diri anak), kesehatan mental, dan yang juga penting adalah soal materi. Tabungan dan investasi sangat diperlukan sebagai bentuk perencanaan kehidupan yang baik bagi buah hati.
Meskipun memang agaknya tak mudah menahan harapan untuk dapat memiliki buah hati dan bagaimana dapat terus berupaya menghidupkan sabar, prasangka baik, serta tetap optimis kepada setiap ketentuan Allah. Belum lagi jika ada omongan dan tuntutan dari sana sini.
Begitulah kehidupan. Ada hal-hal yang tak selalu bisa kita atur sesuai keinginan dan harapan diri. Namun segala apapun yang telah Allah tetapkan sejatinya pasti penuh hikmah kebaikan untuk kita.
Setiap kondisi memiliki keistimewaan sekaligus konsekuensinya yang telah Allah takar ukurannya. Maka semoga kita senantiasa berbahagia dengan segala ketetapan dariNya.
0 notes
datanglahkeistana · 4 months
Text
Day 116
Hari ini aku terlambat masuk kelas, yang mana artinya telat juga mengikuti UAS. Pukul 8.34 baru sampai lantai yang dituju, lantai 3.
Teman² sedang duduk² di luar kelas - beberapa, menandakan bahwa mereka telah menyelesaikan UAS, hanya dalam 30 menit.
Buru² aku mengetok pintu, memasuki kelas, dan "tunggu diluar, gabisa UAS sekarang" akhirnya aku duduk di kursi tunggu depan ruang kelas. Ga lama dosen keluar, menghampiri "nanti kamu ikut saya ya, karena habis ini saya mau pergi lagi"
Lega rasanya, kesempatanku masih ada.
Tidak lama, teman² lainnya keluar kelas kemudian menyapa dan menyemangati saya lalu pergi. Salah seorang teman duduk disebelah saya, tbtb menjelaskan jawaban UAS.Tidak lama, 3 orang teman lainnya menghampiri saya, saling berebut menyemangati dan menceritakan isi jawaban dari UAS kali ini. Kami tertawa, karena kondisi ini sangat ceria, 4 temanku saling berbagi informasi yang berujung curcol.
Bahagia loh, mengapa? Semua keseruan kuliah ini baru bisa kudapatkan pada fase ini?
Kemudian, aku menolak untuk terus diberikan jawaban, dan kami berbincang tertawa sambil menunggu dosen keluar kelas.
"****, ayo ikut saya"
Buru² kuikuti, kami berjalan melalui koridor fakultaa menuju parkiran. Kemudian ku jelaskan alasanku terlambat dan dimaklumi dan difahami dengan baik oleh dosen. Syukurlah.
Kemudian dosen menawarkan aku menaiki mobilnya, karena kami akan menuju Fakultas Kedokteran, ada kelas yang harus dihadiri oleh dosen disana. Sepanjang jalan aku mendapatkan super duper banyak ilmu dan informasi bermanfaat yang menyenangkan sekali untuk disimak..
0 notes
lenterablog · 6 months
Text
Blog Ruang Pintar
Ruang Pintar adalah sebuah blog yang menampilkan semangat tinggi dalam berbagi pengetahuan dan informasi bermanfaat dengan para pembaca. Blog ini menjadi tempat bagi pemiliknya untuk menjelajahi berbagai topik terutama yang terkait dengan Ilmu Pasti, Ilmu Sosial, dan Referensi. Dari pesan yang disampaikan, terlihat bahwa pemilik blog memahami pentingnya berbagi pengetahuan dan berkomitmen untuk…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
alineaberkata · 6 months
Text
Tumblr media
Bagaimana cinta membagi ilmu ikhlasnya?
Sebuah kehilangan.
Berbicara sebuah kehilangan yang akan selalu terjadi pada yang hidup, pada yang perasa, pada yang mengharapkan keabadian. Darinya, ada yang semakin kokoh dan fasih menerima, ada yang semakin terluka dan dihinggapi trauma. Dan hidup tak memiliki ruang untuk sebuah kehilangan, ia akan meninggalkan, bergulir sendiri sebagaimana sifatnya yang tak terhentikan. Namun waktu juga pilihan yang baik dari kehilangan itu sendiri, karena selain manusia, waktu juga menggulirkan yang hilang, walau luka tak terlekang.
Malam ini, ikhlas memeluk hangat diriku walau dibarengi basah air mata kelegaan. Setelah lama mengurung diri dari rasa takut ditinggalkan dan kehilangan, akhirnya salah satu ikhlas berbagi maknanya untuk meleburkan yang kugenggam erat. Yang tak bisa lepas adalah musuh dari ilmu ikhlas. Aku mengerti dalam hidup yang tak tentu panjang pendeknya, ikhas yang banyak macamnya, ada yang tersemat dalam perihal mencintai.
Mencintai yang sebetul-betulnya hanya perihal menerima dan kehilangan dan terus berulang. Menerima yang sebetul-betulnya adalah bahagia dari sedih yang tak berkesudahan. Kehilangan yang sebetul-betulnya adalah takdir tuhan.
Sebetulnya perjalanan cinta yang ini serba 'apapun yang terjadi, maka terjadilah' awalnya seperti itu. Terlalu lama bersama membuatku berpikir bahwa kita tak bisa dipisahkan bahkan oleh kuasa tuhan. Aku kehilangan akal setelah kita dapat melewati simpang dan kelokan yang curam, aku minta lebih cinta dan marah jika tak didahulukan, pamrih dan serakah.
Maka ada yang kugenggam erat, yang menjadi cikal bakal kehilangan. Kupupuk sendiri, kusirami, dan tumbuhnya kesepian. Aku melewati yang paling utama, yaitu bersama. Ternyata aku berjalan sendiri, kau tertinggal dalam kejenuhan atas gelanggang yang terbuat dari rasa takutku.
Dan apa yang harus aku lakukan?
Menerima. Melepaskan yang kugenggam, membiarkanmu melebur entah untuk kembali atau pergi. Kembali pada awalnya, 'Apapun yang terjadi, maka terjadilah.'
Aku sudah menerima, walau banyak tanda tanya. Dari sebuah kehilangan dan harapan semu pada manusia. Yang sewaktu-waktu mungkin akan pudar atau semakin jelas karena menyakiti dan mencintai yang tipis batasnya. Dalam proses menerima ini, akan ku buat berarti untuk menyiapkan kehilangan yang menanti.
Dan untuk merayakan sebuah kehilangan adalah dengan mengenangnya.
0 notes
bryanwir · 6 months
Text
Denny JA Memperjuangkan Aktivitas Perempuan dalam Menafsirkan Agama
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, agama seringkali menjadi sumber inspirasi dan pedoman bagi banyak orang. Namun, terkadang pemahaman terhadap agama tersebut dapat menjadi kontroversial dan menimbulkan perbedaan pandangan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memiliki narasumber yang dapat membantu menyampaikan pemahaman yang tepat, termasuk dalam hal ini adalah perempuan.
Salah satu tokoh yang berperan penting dalam memperjuangkan aktivitas perempuan dalam menafsirkan agama adalah Denny ja. Beliau adalah seorang intelektual, penulis, dan pakar komunikasi yang telah lama melibatkan diri dalam gerakan sosial dan pemikiran kritis di Indonesia. Denny JA juga dikenal sebagai penggiat hak perempuan dan memiliki visi untuk memberdayakan perempuan melalui pemahaman agama yang inklusif.
Dalam perjalanannya, Denny ja telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengangkat peran perempuan dalam menafsirkan agama. Beliau percaya bahwa perempuan memiliki kapasitas intelektual yang sama dengan laki-laki dalam memahami dan menginterpretasikan ajaran agama. Oleh karena itu, Denny JA merangkul perempuan untuk berpartisipasi secara aktif dalam diskusi dan penelitian keagamaan.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan oleh Denny JA adalah mendirikan lembaga riset dan pengembangan pemikiran, yaitu Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD). PUSAD merupakan lembaga yang berfokus pada pemahaman agama yang inklusif dan merangkul perempuan sebagai narasumber utama dalam penelitian dan pengembangan pemikiran keagamaan. Lembaga ini juga memberikan platform bagi perempuan untuk berbagi pengalaman dan gagasan mereka dalam menafsirkan agama.
Melalui PUSAD, Denny JA juga menginisiasi berbagai program pendidikan dan pelatihan untuk perempuan, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan keagamaan mereka. Program-program ini melibatkan berbagai disiplin ilmu, termasuk teologi, filsafat, dan sosiologi agama. Denny JA percaya bahwa dengan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam, perempuan akan mampu berkontribusi secara aktif dalam memberikan tafsiran agama yang inklusif dan sesuai dengan konteks sosial saat ini.
Selain itu, Denny JA juga aktif dalam mengadakan seminar, konferensi, dan diskusi publik yang melibatkan perempuan sebagai narasumber utama. Acara-acara ini memberikan ruang bagi perempuan untuk berbagi pandangan mereka tentang agama dan memberikan pemahaman yang lebih luas kepada masyarakat. Dengan demikian, Denny JA berperan dalam membangun kesadaran akan pentingnya peran perempuan dalam menafsirkan agama.
Selain berperan dalam dunia akademik dan riset, Denny JA juga terlibat dalam gerakan sosial yang berfokus pada penghapusan diskriminasi terhadap perempuan dalam konteks agama. Beliau berjuang untuk menghadirkan keadilan gender dalam pemahaman agama dan menentang praktik-praktik yang membatasi peran perempuan dalam aktivitas keagamaan. Denny JA memperjuangkan hak perempuan untuk menjadi pemimpin agama, ulama, dan cendekiawan agama yang diakui secara sosial.
Pengabdian Denny JA dalam memperjuangkan aktivitas perempuan dalam menafsirkan agama merupakan langkah penting dalam membangun masyarakat yang inklusif dan menghormati perbedaan. Melalui upaya ini, kita dapat menghargai kontribusi perempuan dalam penafsiran agama dan mendorong partisipasi mereka dalam kehidupan keagamaan.
Cek Selengkapnya: Denny JA Memperjuangkan Aktivitas Perempuan dalam Menafsirkan Agama
0 notes
bryangosu · 7 months
Text
Tentang Denny JA dan Perjuangannya untuk Membangkitkan Keterlibatan Perempuan dalam Tafsir Agama
Dalam beberapa dekade terakhir, peran perempuan dalam tafsir agama telah menjadi perbincangan hangat di Indonesia. Banyak perempuan yang merasa bahwa kehadiran mereka dalam tafsir agama tidak cukup diakui dan dihargai. Namun, ada satu tokoh yang telah lama berjuang untuk membangkitkan keterlibatan perempuan dalam tafsir agama, yaitu Denny JA. Denny ja, atau nama lengkapnya Denny Januar Ali, adalah seorang intelektual dan aktivis Indonesia yang telah lama berdedikasi untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dalam berbagai bidang, termasuk tafsir agama. Denny JA memiliki latar belakang pendidikan yang kuat, dengan gelar sarjana dalam ilmu politik dan hubungan internasional, serta gelar master dalam ilmu politik. Sejak awal kariernya, Denny ja telah menunjukkan minat yang kuat terhadap isu-isu kesetaraan gender dan perempuan. Ia percaya bahwa perempuan memiliki potensi yang tak terbatas dan harus diberikan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam tafsir agama. Denny JA menyadari bahwa peran perempuan dalam tafsir agama sering kali diabaikan atau disalahpahami, sehingga ia memutuskan untuk mengambil langkah-langkah konkret untuk mengubah pandangan tersebut. Salah satu upaya Denny JA untuk membawa perubahan adalah melalui pendirian lembaga riset dan kajian, yang fokus pada isu-isu tafsir agama dan perempuan. Lembaga ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap peran perempuan dalam tafsir agama, serta membantu mendorong partisipasi aktif perempuan dalam proses tafsir agama. Melalui lembaga ini, Denny JA berharap dapat menciptakan ruang yang aman bagi perempuan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka dalam tafsir agama. Selain itu, Denny JA juga sering mengadakan seminar dan diskusi terbuka yang membahas topik-topik terkait tafsir agama dan perempuan. Dalam acara-acara ini, para ahli dan praktisi diundang untuk berbagi pengetahuan mereka dengan peserta dan membuka dialog yang konstruktif. Denny JA percaya bahwa melalui dialog dan diskusi yang terbuka, kita dapat mencapai pemahaman yang lebih baik tentang peran perempuan dalam tafsir agama, serta mencari solusi yang inklusif dan berkelanjutan. Selain itu, Denny JA juga telah menulis Puisi Esai dan artikel tentang tafsir agama dan perempuan. Puisi Esai-Puisi Esai ini bertujuan untuk menyebarkan gagasan-gagasan Denny JA tentang pentingnya keterlibatan perempuan dalam tafsir agama, serta memberikan perspektif yang berbeda tentang peran perempuan dalam agama. Denny JA berharap bahwa melalui tulisannya, ia dapat menginspirasi dan menggerakkan orang lain untuk berpikir lebih terbuka tentang isu ini. Namun, perjuangan Denny JA tidaklah mudah. Ia sering menghadapi kritik dan tantangan dari mereka yang masih mempertahankan pandangan tradisional tentang peran perempuan dalam agama. Namun, Denny JA tidak menyerah dan terus berjuang untuk mengubah paradigma yang ada. Ia ingin menciptakan ruang yang inklusif bagi perempuan dalam tafsir agama, di mana suara dan pengalaman mereka dihargai dan diakui. Di akhir artikel ini, sangat penting untuk mencatat bahwa perjuangan Denny JA dan upayanya untuk membangkitkan keterlibatan perempuan dalam tafsir agama adalah langkah yang sangat penting dan relevan. Keterlibatan perempuan dalam tafsir agama bukan hanya tentang kesetaraan gender semata, tetapi juga tentang memperkaya pemahaman kita tentang agama dan memberikan perspektif yang beragam.
Cek Selengkapnya: Denny JA dan Perjuangannya untuk Membangkitkan Keterlibatan Perempuan dalam Tafsir Agama
0 notes
ooreopieysz · 7 months
Text
Denny JA Menginspirasi Perempuan untuk Terlibat Aktif dalam Tafsir Agama
Tafsir agama adalah disiplin ilmu yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Dalam banyak masyarakat, tafsir agama sering kali menjadi tanggung jawab kaum laki-laki, dengan sedikit ruang untuk partisipasi aktif dari perempuan. Namun, Denny JA, seorang tokoh inspiratif di Indonesia, telah dengan gigih mendorong perempuan untuk terlibat secara aktif dalam tafsir agama. Dalam masyarakat Indonesia, perempuan sering kali dihadapkan pada pembatasan dan stereotipe yang membatasi peran mereka dalam bidang agama. Namun, Denny JA memahami pentingnya inklusi dan kesetaraan gender dalam tafsir agama. Beliau percaya bahwa perempuan memiliki pandangan unik dan kontribusi berharga yang dapat membawa perubahan positif dalam pemahaman agama. Salah satu cara Denny ja menginspirasi perempuan untuk terlibat dalam tafsir agama adalah melalui pelatihan dan workshop. Beliau mengadakan sesi tafsir agama khusus yang melibatkan perempuan dari berbagai latar belakang. Dalam sesi ini, perempuan didorong untuk berbagi pandangan dan pemikiran mereka tentang ayat-ayat suci, serta untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok. Denny JA memberikan platform bagi perempuan untuk menyuarakan pemikiran mereka dan merasa dihargai dalam konteks tafsir agama. Selain itu, Denny ja juga mempromosikan keterlibatan perempuan dalam penulisan tafsir agama. Beliau mendukung perempuan untuk menulis tafsir agama mereka sendiri, serta menghadirkan perempuan sebagai kontributor dalam proyek-proyek tafsir agama yang sedang berlangsung. Denny JA percaya bahwa melibatkan perempuan dalam penulisan tafsir agama akan menghasilkan perspektif yang lebih inklusif dan beragam, yang pada gilirannya akan memperkaya pemahaman agama kita secara keseluruhan. Selain itu, Denny JA juga mengadakan seminar dan konferensi yang membahas isu-isu tafsir agama dengan fokus pada partisipasi perempuan. Beliau mengundang para ahli agama, akademisi, dan aktivis perempuan untuk berbicara tentang pengalaman mereka dalam tafsir agama, serta untuk berbagi gagasan tentang bagaimana meningkatkan keterlibatan perempuan dalam bidang ini. Seminar dan konferensi ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi perempuan untuk belajar dan terinspirasi, tetapi juga untuk menjalin jaringan dan membangun komunitas yang kuat. Dalam perjalanannya menginspirasi perempuan untuk terlibat aktif dalam tafsir agama, Denny JA juga melibatkan media sosial sebagai alat yang efektif. Beliau menggunakan platform-platform seperti Instagram, Twitter, dan Facebook untuk membagikan pemikiran dan pandangannya tentang pentingnya keterlibatan perempuan dalam tafsir agama. Denny JA juga mendukung dan mempromosikan akun-akun perempuan yang aktif dalam tafsir agama, serta secara teratur berbagi konten mereka dengan pengikutnya. Melalui media sosial, Denny JA berhasil menciptakan ruang publik yang lebih inklusif dan mendukung bagi perempuan yang tertarik untuk terlibat dalam tafsir agama. Dengan usahanya yang gigih dan ketekunan, Denny JA telah berhasil menginspirasi perempuan di Indonesia untuk terlibat secara aktif dalam tafsir agama. Melalui pelatihan, penulisan, seminar, konferensi, dan penggunaan media sosial, beliau telah membuka pintu bagi perempuan untuk berkontribusi dalam pemahaman agama yang lebih beragam dan inklusif. Upaya Denny JA ini tidak hanya memberdayakan perempuan secara individual, tetapi juga berdampak positif pada masyarakat secara keseluruhan. Sebagai masyarakat yang semakin maju, penting bagi kita untuk mendorong inklusi dan kesetaraan gender dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam tafsir agama.
Cek Selengkapnya: Denny JA :Menginspirasi Perempuan untuk Terlibat Aktif dalam Tafsir Agama
0 notes