Tumgik
#nusatenggaratimur
ikakuinita · 1 year
Text
Ndana Rote
NTT#3
Dulu waktu Aku KKN di Miangas tahun 2015 Aku ditugaskan di Rumah Pintar (semacam rumah baca dan bermain untuk anak-anak). Salah satu tugasnya memberi label buku anak yang banyak banget, sampai berdus-dus biar tercatat dengan rapi dan bisa dipakai. Suatu siang Aku menemukan buku full colour yang isinya tentang pulau-pulau perbatasan Indonesia. Kubuka perlahan-lahan dan Aku berhenti di halaman dengan gambar tebing memanjang yang dipotret pas lagi senja. Warna merah merekah mataharinya itu wuuiihhh cantik banget. Lalu Aku membatin, suatu saat Aku pengen ke sini. Namanya Pulau Rote, Pulau perbatasan Indonesia-Australia.
Tibalah Aku di masa yang sudah cukup berani berkelana dan ada waktu meski budget amat terbatas. Masih diperjalanan NTT, sayangnya waktu itu Aku harus memilih antara Atambua dan Rote karena tidak mungkin Aku bisa mendatangi keduanya dengan estimasi budget yang Aku punya dan kupilihlah Atambua. Nah, diperjalanan Soe kemarin Aku tu minta sama bapa buat dikirimin uang tambahan untuk perjalanan Soe-Kupang dan tiket kapal pelni Kupang-Makassar. Aku pikir bakal dimarah-marahin karena bisa senekat itu sampai-sampai terdampar di Soe ternyata eh gak dimarahin. Malah waktu itu Bapaku kirim duit jaauhhh di atas yang Aku minta (mungkin beliau paham kalau sungguh aku benar-benar butuh refreshing setelah menyelesiakan dua kuliah sekaligus di dua kampus berbeda yang level stresnya minta ampun).
Nah pas Aku tiba di Kupang, bersiap-siaplah untuk kembali ke Makassar. Tiba-tiba tim 1000 guru ngajak buat nongkrong santai aja sama beberapa peserta yang udah Aku kenal sejak kegiatan kemarin. Aku iyakan lah ya sekalian mau bayar biaya kegiatan Travelling and Teaching. Tapi euyyy masih juga di tolak. Terus Aku ditanya, "Ika bukannya mau ke Rote juga? " Kujawab "tidak lagi". Nah, waktu pertama kali ketemu sama ketua 1000 guru Kupang aku tu fokus tanya 2 tempat, Atambua sama Rote yang kalau-kalau nih jalur Atambua tu susah banget di tembus Aku bisa pindah ke planning B yaitu Pulau Rote. Kak Rini (salah satu peserta yang Aku akrab sama dia selama kegiatan) tawari gini, Ika kan udah mau balik Makassar lagian udah gak enak juga kan sama tuan rumah. Gimana kalau mulai besok pindah ke rumah kak Rini aja, kalau mau ke Rote dulu gak papa nanti pulangnya kita jemput nginap di rumah kak Rini, kita jalan-jalan dulu di Kupang baru balik Makassar (ngomongnya versi logat Kupang 😁) Aku lama-lama ngerti sih cuma ngulanginnya itu Aku gak tau...
Suatu hari, aku naik bemo (lupa mau kemana) pokoknya aku nyasar waktu itu. Sama kak Dino, (cewe yang aku kenal di acara 1000 guru kemarin) nelpon, Aku disuruh nunggu terus dijemput, at the end kita ngumpul-ngumpul bareng lagi. Kak Dino bilang kalau dia ada keluarga di Rote, kalau mau dia bisa telpon ke sana biar Aku ada tempat nginap sekitar 3 hari. Duhhhh kok kaya ada magnet ke sana yaaa. Malam itu juga, Aku nimbang-nimbang, cari info sebanyak-banyaknya meski yaaa itu-itu aja infonya. Terus Aku di chat sama anak 1000 guru yang lain, intinya itulah informasi yang Aku butuh selama ini. Kenapa? Karena target ku tuh bukan Pulau Rote saja tapi Pulau Ndana Rote. Jadi, dari Pulau Rote kita harus nyebrang lagi beberapa jam ke sana, Pulau tak berpenghuni. The real ujung selatan Indonesia. Tapi gimana caranya bisa nyampe ke sana, itu yang Aku gak tahu dari kemarin. Setelah kuperkirakan jarak tempuh, stamina, keamanan tempat tinggal, dan tentu saja isi kantong akhirnya Aku pamit dan sangat-sangat berterima kasih dengan keluarga yang rumahnya Aku tinggali, mereka baik luar biasa daaann Aku berangkat ke Rote.
Gak sampe sehari kok perjalanannya, pun rumah keluarga kak Dino dekat pelabuhan, mereka sekeluarga menyambut hangat sekali. Di sana, gak ada panggilan tante, yang ada tu Mama, dia tinggal bersama dua anaknya. Kebetulan, salah satu diantaranya tu pengen banget ke Ndana Rote, secara... Tinggal di Rote tapi gak pernah ke Ndana Rote yaahh sayang banget. Itulah juga yang bikin mereka excited sama kedatanganku karena menuju ke sana gak bisa sendirian. Kita cari nelayan yang bisa bawa kita kesana, pokoknya kita cari sampai dapat. Pas nego-nego waduh budgetku gak cukup. Dibisa-bisain sih iya cuma Aku harus ada pegangan untuk tiket pulang ke Makassar. Seharian itu, Aku tu kaya eee kalau gak bisa ke sana gak papa. Keliling Rote ini Aku tuh udah seneng banget. Tapi malamnya, anaknya mama ini kasi tau kalau ada teman juga yang pengen banget ke sana. Sisa budgetku yang gak cukup itu ditambahin sama dia. Dan sejak awal Aku dikasi tau kalau nelayan yang mau nganter kita gak ngambil untung sama sekali, jadi ini tu murni uang minyak aja (Di sana bensin itu namanya minyak).
Aku ada rasa gak enak sebenarnya sama Bapak nelayan itu. Kalau gak salah ingat aku bayar sekitar 250-300rb terus kenalan yang baru itu nambahin 150rb. Rasa gak enak ini ada terus di hati ku, antara kepengen banget nyampe sana tapi Aku takut dzolim sama orang karena dia gak dapat untung, sementara kedua teman baruku sama kaya Aku udah kepingin dan niat berangkat. Terus, Aku dikasi tau juga kalau ini tu udah nelayan yang memang baik dan jago banget. Aku bener-bener kepo soal ini, kenapa? Karena lautan yang akan kita lewati adalah samudera Hindia. Ombaknya pasti gak main-main, yang namanya lautan tapi gak dikelilingi banyak pulau besar pasti dehhh harus benar-benar siap terguncang. Akhirnya Aku iyakan meski tetap ada rasa sungkan, perjalanan dari rumah sampe pelabuhan TNI tempat start nya hidiiihhhhh jauh banget padahal berangkat dari pukul 05.30 pagi.
Kita naik ke perahu sekitar pukul 09.00 ckckckck caaanntikkk banget Pulau Rote ini, pokoknya alamnya Indonesia itu juara. Di awal-awal kita masih bisa menikmati perjalanan, duduk di atas perahu, mesinnya berderu, kanan kiri banyak burung beterbangan, masih banyak pulau-pulau kecil, tebing-tebing tinggi, ikan-ikan yang kelihatan dari atas saking jernihnya dan masih bisa ketemu banyak nelayan yang lagi mancing dan saling sapa. Bapa nelayan yang nganter kami bahkan sempat dapat ikan besar juga. Masya Allah ini tu pemandangan yang bikin jiwa tenang. Bahkan yang Aku liat, nelayan berhenti di titik tertentu terus mancing di situ, keliatannya sih cuma nunggu ada ikan tapi ada sesuatu yang bikin aktivitas itu bukan sekedar nangkap ikan tapi makna yang jauh lebih dalam dari itu. Pokoknya I like that moment.
Nah... Sekarang tibalah saat semua pulau-pulau kecil itu terlewati. Ombaknya luar biasa ganas... Yang tadinya bisa duduk-duduk ngobrol santai di bagian depan perahu sekarang tidak lagi, harus pegangan di tiang perahu. Aku sampai beberapa kali terhempas ke kanan-kiri. Makin lama ombaknya makin tinggi dan sangat menegangkan. Aku sampai gak berani menatap ke depan pas kita harus melewati ombak yang menurutku tu hampir 3 meter. Jadi, ujung belakang perahu belum sempat turun sempurna, bagian depannya harus nanjak lagi. Wuuihhh kita bertiga udah gak berani natap ke depan. Di momen-momen ini Aku seriiing sekali membatin "perahu kita akan terbalik gak ya", tapi diputar sedemikian rupa pikiran itu biar ada hope dan hanya fokus kalau kita pasti sampai ditujuan dengan selamat.
Dan yaaaa, setelah bertarung sekitar 2 jam di ombak yang tinggi, sampailah kita, Pulau Ndana Rote. Pulau indah di ujung selatan Indonesia, berbatasan dengan Australia. Pulau yang tak dihuni masyarakat. Hanya ada belasan tentara penjaga perbatasan. Bapa nelayan menunggu di depan, dia mau istirahat di pos yang terbuat dari kayu. Sebelum kami masuk, beliau mengingatkan pukul 14.00-14.30 kita sudah harus kembali karena perjalanannya emang jauh banget. Kita bertiga mengisi buku tamu, disambut baik, disajikan makan siang, kami menjelaskan maksud kedatangan, lalu kita diceritakan tentang Pulau Ndana Rote, tentang pertukaran tentara yang jaga perbatasan dan kita akan keliling Pulau.
Aku gak mau melewatkan kesempatan ini meski panas terik luar biasa, jadi kita benar-benar liat bagaimana satu pulau yang hanya diisi sama rawa dan pepohonan di jaga seeeebegitunya. Harus survive memburu dan menembak binatang untuk makan apalagi di musim yang gak ada satupun kapal bisa membawa logistik saking ganasnya lautan. Dan mau gak mau, harus mancing padahal ombaknya tinggi. Kita ke lokasi tempat berburu, ke hutan yang punya sejarah masa lampau, dan area-area penting. Bahkan ada rawa yang airnya merah seperti darah, dari sejarahnya ini memang tempat pertumpahan darah jauh di masa lalu.
Pulau Miangas tempat KKN ku di ujung utara Indonesia ada icon Patung Santiago, nah kalau di Pulau Ndana Rote ujung selatan Indonesia ini iconnya patung Jendral Soedirman. Di situlah akhir perjalanan keliling Pulau, kita sempat foto bersama para tentara, mengabadikan momen dan masih sempat mendengar kisah-kisah tentara senior yang sudah malang melintang menjaga tahan air, dari kasus Aceh, timor leste, dll. Yang Aku tangkap, kalau mau jadi tentara memang harus benar-benar ada keinginan dari hati karena akan selalu berada di situasi peperangan "kalau bukan dia (lawan) yang mati, saya yang akan mati" dan harus siap di lokasi seperti ini bahkan yang jauh lebih parah dari ini. Aku memotret sebuah tulisan sebelum pamit "Jika tanah itu milik Indonesia, sejengkal pun nyawa taruhannya" Jlebb banget di hatiku waktu membaca tulisan itu.
Kami akhirnya pamit, berterima kasih telah disambut dengan suka cita. Kami pulang dengan ombak yang lebih bersahabat, semakin lama air makin tenang, kami menghabiskan sore di atas perahu, duduk mengobrol, dan menikmati senja. Sebelum berpisah Aku benar-benar berterima kasih sama Bapa nelayan karena yaaa setelah melalui perjalanan ini, tip yang kami beri rasanya jauh dari yang seharusnya, sangat jauh. Semoga benar-benar dilancarkan rejeki beliau yang sangat baik dan ramah.
Aku belajar satu hal dari perjalanan ini, kenapa kita bisa melewati perairan Samudera Hindia yang begitu kejam dan pelik, karena orang yang menahkodahi perahu ini bisa menghadapi ombak yang tinggi dengan tenang. Ia berdiri dibelakang perahu, memegang kendali mesin, fokus menatap ombak yang tinggi, sesekali memicingkan mata lalu mengambil keputusan di ombak yang mana perahu akan mengarah ke kiri atau ke kanan.
.
.
.
5 notes · View notes
baliportalnews · 1 year
Text
Sekolah Binaan Astra Melalui YPA-MDR Raih Juara 1 Olimpiade Matematika & Sempoa International
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, KUPANG - Sekolah binaan PT. Astra International Tbk melalui Yayasan Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim (YPA-MDR) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menorehkan prestasi dengan menjuarai lomba Matematika & Sempoa tingkat International yang diselenggarakan oleh Abacus World Competition. Siswa atas nama Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay yang akrab dipanggil Nono berasal dari SDN Inpres Buraen 2, Nusa Tenggara Timur dalam hal ini meraih prestasi yang luar biasa. Pihak pemerintah daerah yakni Gubernur dan Bupati memberikan penghargaan secara langsung di kantor Dinas Gubernur NTT. “Prestasi ini tentunya sangat membanggakan dan dapat memotivasi sekolah-sekolah binaan YPA-MDR lainnya untuk bisa bersaing dalam ajang perlombaan baik skala nasional ataupun international, hal ini sejalan dengan cita-cita Astra untuk Sejahtera Bersama Bangsa,” Ketua Pengurus YPA-MDR, Herawati Prasetyo. Gubernur NTT, Viktor Bungitlu Laiskodat sangat bangga dengan prestasi yang diraih siswa SD Inpres Buraen 2 di Amarasi Selatan. Ungkapan itu disampaikan Gubernur Viktor saat memberikan penghargaan secara langsung ke siswa tersebut. Mempersiapkan generasi yang mempunyai daya saing, YPA-MDR secara konsisten memberikan pembinaan dan pelatihan kepada guru dan siswa dalam bidang akademik salah satunya dengan pelatihan Cerdas Matematika (CERMAT), dengan tujuan para guru langsung mempraktekan kemampuan numerasi kepada anak didik yang pada akhirnya siswa dapat menguasai pelajaran dengan mudah. Kontribusi YPA-MDR untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia Yayasan Pendidikan Astra - Michael D. Ruslim (YPA-MDR) yang berdiri sejak tahun 2009 adalah yayasan yang secara khusus didirikan dan dimiliki oleh PT Astra International Tbk sebagai pelaksana kontribusi sosial berkelanjutan bidang pendidikan dengan membina sasaran sekolah-sekolah di daerah tertinggal di Indonesia dan menjadi wujud dari pilar Astra untuk Indonesia Cerdas. Visi, misi dan goal YPA-MDR adalah menjadi lembaga yang mewujudkan Sekolah Unggul di daerah tertinggal dan yang mampu mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas sebagai agent of change menuju masyarakat sejahtera. Pola pembinaan yang dilakukan berdasarkan 4 Pilar, yang meliputi Pilar Akademis, Pilar Karakter, Pilar Kecakapan Hidup dan Pilar Seni Budaya. Selain itu, YPA-MDR juga memberikan bantuan berupa sarana prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Hingga saat ini, YPA-MDR telah membina 110 sekolah (jenjang SD, SMP dan SMK/SMA) yang tersebar di 13 Kabupaten, yaitu Kabupaten Lampung Selatan, Serang, Tangerang, Bogor, Majalengka, Kapuas, Kutai Barat, Barito Utara, Bantul, Gunungkidul, Pacitan, Kupang dan Rote Ndao.(bpn) Read the full article
0 notes
boechek · 2 years
Photo
Tumblr media
"Kebahagiaan hadir atas dirimu sendiri. Maka berikan dirimu waktu untuk menikmati hidup dengan menikmati keindahan alam". . . . #boechek #pardidoe #tukangbajalangmen #mypardidoemyadventure #gililawadarat #labuanbajo #manggaraibarat #nusatenggaratimur #wonderfulindonesia #indonesiajuaratrip #pesonaindonesia (at Gili Lawa Darat Island, Komodo National Park, Flores, East Nusa Tenggara) https://www.instagram.com/p/Ci4n8-nLV0-XG5qQEpnVa7qGHCAGZEKp2oPKok0/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
floresidn · 2 years
Text
Danau Weekuri Sumba
0 notes
gfunkerwin · 2 years
Photo
Tumblr media
Last day from a great week of r&r. Wishing we could stay for more #wonderfulindonesia #flores #diindonesiaaja #nusatenggaratimur (at Batu Cermin Expo - Labuan Bajo NTT) https://www.instagram.com/p/CgQiySAvXEX/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
exabet88gacor · 2 years
Text
Tumblr media
0 notes
Text
Berkualitas , WA:08996-186-070 Excavator Komatsu PC78US-8 Instalasi Breaker Th.2024 Sikka, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Tumblr media
Berkualitas , WA:08996-186-070 Excavator Komatsu PC78US-8 Instalasi Breaker Th.2024 Sikka, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Jual Excavator Komatsu PC78US-8 Instalasi Breaker Th.2024,Build-Up Ex.Japan Original
Harga: 615.000.000
Untuk konsultasi dan pembelian, jangan ragu untuk menghubungi kami atau tinggalkan nomor telepon dan tipe unit yang Anda minati melalui inbox dan kami akan menghubungi anda,
Excavator Komatsu PC78US-8 Instalasi Breaker Th.2024 Sikka, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
#ExcavatorKomatsuPC78US-8InstalasiBreakerTh.2024Sikka,NusaTenggaraTimur,Indonesia
0 notes
Text
Berkualitas , WA:08996-186-070 Excavator Komatsu PC78US-8 Instalasi Breaker Th.2024 Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Tumblr media
Berkualitas , WA:08996-186-070 Excavator Komatsu PC78US-8 Instalasi Breaker Th.2024 Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Jual Excavator Komatsu PC78US-8 Instalasi Breaker Th.2024,Build-Up Ex.Japan Original
Harga: 615.000.000
Untuk konsultasi dan pembelian, jangan ragu untuk menghubungi kami atau tinggalkan nomor telepon dan tipe unit yang Anda minati melalui inbox dan kami akan menghubungi anda,
Excavator Komatsu PC78US-8 Instalasi Breaker Th.2024 Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
#ExcavatorKomatsuPC78US-8InstalasiBreakerTh.2024Manggarai,NusaTenggaraTimur,Indonesia
0 notes
kelasaikursusonline · 29 days
Text
BANYAK MEMBER, WA 0857-6037-2023 eCourse Artificial Intelligence (AI) Nusa Tenggara Timur
Tumblr media
Temukan keahlian desain digital dengan eCourse 'Visual Ai'. Mulai dari prompt hingga Tools Ai yang powerful, tingkatkan keterampilan Anda dalam menciptakan gambar yang mengesankan. Tanpa perlu skill desain, hasilkan visual unik! Kunjungi www.bit.ly/mahir-ai atau Hubungi WA: 0857-6037-2023. Kelas, Kursus Online Kecerdasan Buatan. Buat Bisnis Anda Profesional, Sekarang! eCourse Artificial Intelligence (AI) Nusa Tenggara Timur #eCourseArtificialIntelligence(AI)NusaTenggaraTimur
0 notes
ikakuinita · 1 year
Text
Soe
NTT#2
Soe di Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS) adalah jalur perjalanan darat Kupang-Atambua. Malam itu setelah pamit pada pemilik rumah, Aku berangkat ke agen perjalanan bus selepas Isya, kebetulan jadwal bus ke Kupang hanya malam saja. Sekitar 4-5 orang mengantri di loket tiket, aku menunggu giliran dengan rasa was-was. Bus akan tiba di Kupang sekitar pukul 4.00 subuh. Aku memikirkan tempat pemberhentian karena di jam segitu tentu tidak ada bemo (nama angkot di Kupang) yang bisa mengantarku ke rumah yang kutinggali. Sebenarnya Aku ingin singgah di masjid paling tidak sampai pukul 06.00 pagi tapi tak semudah itu menemukan masjid di sana.
Aku belum menemukan solusi dan sebentar lagi giliranku. "Mau ke Kupang" kataku pada petugas loket. Ia menyebut nominal harga tiketnya dan aku gugup luar biasa. Jika tak salah waktu itu harganya -+ Rp. 85.000 sementara di kantongku sisa 50.000 dan beberapa uang receh yang mungkin bisa sampai 10.000-an jumlahnya. Waduh gimana yaaa. Aku memperkirakan hanya 60.000 karena ini tu bus nya tuuaaa, jauhlah dari kata bagus. Bahkan waktu Aku berangkat ke Atambua, apa aja bisa masuk bus deh, mau bawa kambing kek, ayam kek, terserah. Tempat duduknya usang, bau nya haduuhhhh, belum suara mesinnya yang aduhaii... Nah dengan gambaran itu, aku tentu saja mematok harga yang tidak mahal.
Waktu aku tulis ini, aku tu masih bisa berpikir yang lebih fleksibel. Misal, kenapa gak mundur aja antriannya sambil telpon bapa minta ditransferkan sisa uang perjalanan pulang. Pastilah ada drama dimarahi-marahi karena senekat itu dan beberapa opsi lain. Tapi saat itu, Aku di posisi yang di belakangku antrinya panjang, bus sebentar lagi datang, kalau aku telpon orang rumah belum tentu malam itu bisa keluar paling nunggu besok pagi. Lagian posisi agen bus nya itu di pinggir kota sebelum masuk wilayah kotanya Atambua, mau narik uang di mana coba. Ojek juga gak ada, ya kalau gak ketinggalan bus pas lagi nyari atm.
Entah gimana, kalimat inilah yang keluar dari mulutku. "Kalau 50.000 bisa sampai mana ya?". Petugas loketnya menjawab "Sampai Soe". Oke baik, Aku akhirnya beli tiket ke Soe. Tempat yang tidak pernah sekalipun ada di list perjalananku. Sambil tunggu bus aku duduk di kursi kayu panjang. Pengen tarik nafas seedalam-dalamnya tapi berat. Mataku sampai berkaca-kaca. Salah satu hal di luar dugaanku, masjid yang selalu bisa kutempati menunggu saat backpackeran, di NTT tu tidak buka 24 jam, hanya dibuka di jam shalat aja. Pun nyari nya susah.
Tiba-tiba orang yang duduk di ujung kursi bertanya. Awalnya aku tidak begitu dengar karena aku duduk di ujung satunya. Dia bertanya aku tu kenapa, apa tidak ada keluarga di Soe, atau bingung karena duitnya gak cukup sampai Kupang. Mungkin dia salah satu orang yang mengantri di belakangku. Karena pembicaraanku dengan petugas loket amat jelas menunjukkan kalau aku tu bingung. Tadinya mau ke Kupang tiba-tiba bertanya duit 50.000 bisa sampai mana.
Dari tampilan fisiknya yang pakai baju tentara maka kujawab saja tanpa menunjukkan kepanikan. Seolah-olah, Aku akhirnya ke Soe tapi di sana gampanglah. Si bapak tentara ini bukan penumpang ternyata, dia cuma mau kirim barang via bus. Jadi, yang namanya tentara hal yang sangat lumrah ditemui di sana, kan daerah perbatasan. Bapak ini bilang, dia ada teman di Soe, aku lupa nama cewe ini siapa tapi akhirnya aku ambil nomor yang diserahkan bapa tentara itu. Terus berulang kali dikasi tau supaya aku tu karena pendatang usahakan cari aman. Apalagi nanti di Soe aku akan tiba tengah malam.
Pas aku naik di bus, bapa nya bilang lagi, "dek saya orang baik-baik, saya tentara di sini. Nomor yang tadi itu juga orang baik, saya bisa jamin". Wajar donk ya Aku gak bisa langsung percaya sama orang. Dan yaaa wajar juga orang yang udah tau medan mengingatkan sebegitunya, apalagi kalau maksudnya baik. Pas bus nya jalan, aku punya beberapa jam untuk berpikir. Ckckck ini tu benar-benar di luar planningku. Daannn Aku menemukan titik terang.
Dulu, diperjalanan Makassar-Kupang aku naik kapal pelni, awalnya aku dapat kamar paaaling bawah dengan ibu-ibu dan sepasang suami istri (ini juga nih, kalau naik kapal pelni carilah tempat yang banyak ibu-ibunya) tapi semuanya turun satu-satu di setiap pelabuhan. Pas di Maumere tidak ada lagi penumpang di kamar itu selain Aku. Mana kamarnya ujung pula, gelap, seram. Akhirnya aku jalan keliling Dek, tapi gak ada yang kosong. Aku melipir sebentar ke teras kapal, disebelahku ada kakek-kakek yang ngajak ngobrol tu sopan sekali. Dia tanya, aku naik dari pelabuhan mana, kujawab dari Makassar. Terus kakek ini ngobrol panjaaang sekali tentang Unhas (Almamaterku), sampai isu-isu politik pemilihan rektornya tu aku di ajak ngomong. Aku bisa menangkap sedikit bahwa lawan bicaraku ini aman untuk aku berkomunikasi. Ternyata dia seorang dokter.
Sampailah di pembicaraan kalau aku lagi nyari tempat yang kosong tapi rame karena dibawah sunyi dan aku tinggal sendiri di kamar itu. Tanpa pikir panjang, aku diajak ke satu kamar yang keluarganya ada di situ, kamar itu rame diisi nenek-nenek, persis sebelah kamarnya. Pas di pintu masuk, aku diperkenalkan, kaya nii ada anak lagi nyari kamar kosong dan kebetulan disitu ranjangnya bertingkat disana ada satu yang kosong. Isinya hampir semua nenek-nenek dan ada satu perempuan yang menurutku hanya 2-3 tahun lebih tua di atasku. Aku bergegas pindah sebelum kasur itu ada yang isi.
Aku kenalan sama orang-orang yang ada di situ. Mereka ramah, Aku diceritakan sepenggal sejarah dan pengalaman mereka waktu timor leste lepas dari Indonesia. Tentang tanah-tanah mereka yang akhirnya diikhlaskan begitu saja, daaann banyak lagi cerita-cerita yang hidup. Aku menjadi sangat akrab dengan perempuan di sampingku namanya Kak Eky, aku diperlihatkan foto-foto temannya yang kebetulan suka travelling sepertiku, temannya itu kembar. Dan kami saling berteman di sosial media juga tukaran nomor hp. Dia orang Bone tetangga kabupatenku yang merantau keeeeee... Soe.
Maka malam itu aku menelponnya. Dia amat senang mau membantu tapi kendalanya satu. Tidak ada orang yang berani menjemputku dari rumahnya ke jalan poros tengah malam karena melewati jalanan rawan begal. Aku lalu bicara pada supir, aku minta tolong diantar sampai pasar dekat rumahnya. Supirnya mau membantu tapi pas aku sebut daerahnya, niat itu di urungkan. Itu melewati jalanan yang rawan sekali.
Di detik-detik terakhir saat bus sudah masuk daerah Soe, aku menghubungi kontak yang tadi dikasi sama tentara di Atambua. Seorang perempuan mengangkat telponku, aku memperkenalkan diri dan dia mengerti karena ternyata sudah lebih dulu dihubungi sama bapak tentara tadi. Aku memilih pemberhentian di depan polres karena setidaknya menurutku ini tempat yang aman dan persis di pinggir jalan. Pas aku turun, gak ada satu polisi pun berjaga di sana, pagarnya tergembok, dan aku disambut sama gonggongan anjing. Anjing ini jalan ke arahku yang bener-bener bikin... Oh my God what should I do. Aku keringetan padahal Soe itu dingin. Posisinya aku sama anjing ini cuma diperantai pagar besi tapi kan dia bisa aja lompat, pass sekali teman bapak tentara ini datang. Huuuffhh...
Aku kenalan lah di atas motor, dia mencoba bikin suasananya cair. Jadi ceritanya, aku tu menelpon pas dia lagi pesta cuma sekarang ini pestanya belum selesai, jadi dia minta tolong, bisa gak aku di bawa ke pesta dulu, nunggu bentaaarrr aja di sana soalnya dia gak enak kalau tiba-tiba pulang. Aku iyakan, toh emang aku yang ngerepotin... Tapi sungguh aku tidak pernah menyangka sedikitpun kalau pesta di sana paling cepat selesai pukul 03.00 dan mungkin karena ia memaklumi aku yang sangat kaku di tengah orang-orang yang lagi pesta akhirnya kita pulang sekitar pukul 02.00 dini hari. Pas sampai di kos nya, aku tidur nyenyak luar biasa.
Besok pagi nya, ada sms dari 3346. Nah kan, sesuai dugaanku Bapaku pasti bisa ngirimin duit kalau pagi. Kak Eky, dari tengah malam pas aku di pesta gak berhenti bertanya, aku baik-baik aja apa gimana. Dan pagi itu, dia mau jemput cuma yang aku temani dari semalam katanya gak usah, nanti dia yang antar karena rumah Kak Eky dekat dari tempat kerjanya. Jadi, dia kerja di toko kue sebelum pasar dan kita sarapan di sana lalu aku diantar ke rumah Kak Eky. Pas mereka ketemu, agak heboh karena mereka tu saling kenal. Cuma aku mengenal keduanya lewat jalur yang berbeda.
Jadilah aku nginap di rumah kak Eky. Aku gak canggung karena kita udah akrab sejak di kapal, kita sama-sama orang Bugis. Aku bilang kalau aku nginap semalam aja soalnya cape juga kalau lanjut Kupang lagi hari ini. Tapi kak Eky gak mau, dia mau ngajak jalan dulu. Ibaratnya aku tuh udah terdampar di Soe masa iya lewat gitu aja. Kak Eky ini ngajak temannya yang kembar plus 1 orang kakak iparnya yang perempuan buat kita nyewa mobil open cup ke desa Fatumnasi. Biayanya 500.000 jadi kita cukup bayar 100.000 per orang, sisanya soal sarapan, makan siang dll ditraktir sama kak Eky loh.
Tidak susah bagiku untuk akrab sama teman dan iparnya. Sangat akrab malah. Naik open cup ke desa yang caaanntikkk luar biasa, rasanya pengen singgah-singgah terus. Orang-orang tu kesana bawa kamera DSLR yang lensanya panjang. Aku melihatnya dengan mata dan diabadikan lewat handphone aja tu senangnya luar biasa. Cantik loh desa itu, kaya di cerita dongeng, luuaaaaasss. Tepatnya di pegunungan dan tidak begitu dijamah wisatawan Indonesia. Sampai saat ini, itu tuh desa tercantik yang pernah kudatangi di Indonesia.
Gak sampai situ, aku diajak ke air terjun naik motor, di ajak makan bakso enak di pinggir jalan, kita ke tempat-tempat seru yang pure alam. Kita naik bukit yang bisa liat se daratan Soe, datang ke lokasi-lokasi yang bukan area wisata tapi adeemm luar biasa, apalagi pas duduk-duduk di bawah pohon yang pemandanganya indah luar biasa. Gak ada uang tiket masuknya, tempat disana tu kaya tawaran alam yang bisa dinikmati kapan aja. Such a nice momen pernah terdampar di sana.
Dan Aku tu merasa, aku senang sekali dipertemukan sama orang-orang ini dalam hidupku. Kalau ingat momen jalan-jalan di Soe, selalu ada rasa ingin mengulanginya. Meski tidak mungkin kembali ke masa lalu tapi aku menyimpan perjalanan ini baik sekali dalam memori ku. Aku menggarisbawahi satu hal dalam perjalanan ini, kenapa akhirnya Aku bisa aman dan selamat selama di Soe, karena Aku dipertemukan sama orang-orang yang baik.
...
0 notes
polisipresisi · 7 months
Text
Delagasi 𝘼𝙈𝙈𝙏𝘾 ( ASEAN Ministerial Meeting On Transnational Crime) nikmati Sunset Bajo NTT
⭐⭐⭐⭐
@listyosigitprabowo
@divisihumaspolri
@akpol2002
#polripresisi #ammtc
#polisiIndonesia
@labuanbajo_info
@ntt.update
#divisihumaspolri
#nusatenggaratimur
#kapolri #indonesiamaju
#jenderallistyosigit
#polisihumanis
#wicaksanalaghawa2002
#WL2002
0 notes
bintanggalaxy · 3 years
Link
Tumblr media
2 notes · View notes
sosyetiktinerci · 3 years
Video
Lombok #lombok #nusatenggaratimur #nusatenggara #nusantara #pulau #pulaunusantara #pulaulombok #djimavicpro2 #djiglobal #djimavicair #djindonesia #djicreator #djimavic #djivideo #djiindonesia #dji #discoverearth #discoverglobe #discovery #globetrotter #adventure #sunsetphotography #sunset #drones #droneindonesia #dronefootage #droneview #dronevideo #youtube #4k (Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia) https://www.instagram.com/p/COPK7UWDp8r/?igshid=1f1g9f5r2fgww
1 note · View note
iphien-saiyaman · 3 years
Photo
Tumblr media
#prayforNTT 🙏 Bismillahirrohmanirrohim Innalillahi wa inna illaihi raji'un 🤲 Kita panjatkan doa untuk segenap saudara kita sebangsa dan setanah air satu khususnya Nusa Tenggara Timur #nusatenggaratimur #malaka #pulausabu #alor #wini #kupang #TTS #adonara #kefa (di Lamongan Kota) https://www.instagram.com/p/CNRfRqPr52Q/?igshid=jmckrpjy5bpa
1 note · View note
berjayacartridge · 4 years
Link
Kami Beli : Tinta catridge dan toner yang sudah kosong atau habis dibeli dengan harga tinggi daripada dibuang mending jual dan jadikan uang dibeli dgn harga tinggi
Juga menerima tinta cartridge dan toner baru sisa kantor / pabrik yang berlebih
terima dalam jumlah kecil atau besar
info hub HP/WA 081380009740
anda hubungi kami siap jemput kealamat
1 note · View note
Text
Menjual, WA:0897-94000-15 Terlaris Breaker 20 Ton Sikka, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Tumblr media
Menjual, WA:0897-94000-15 Terlaris Breaker 20 Ton Sikka, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Jual excavator breaker merk JRD kapasitas 20 ton,bisa untuk segala merk excavator.Siap kirim seluruh indonesia!!
excavator breaker 20 Ton 105 Jt,-
Instalasi breaker 20 Ton 10 Jt,- (opsional)
Terlaris Breaker 20 Ton Sikka, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
#TerlarisBreaker20TonSikka,NusaTenggaraTimur,Indonesia
0 notes