Tumgik
#mempires
kelp-my-beloved · 2 years
Text
Tumblr media
798 notes · View notes
Note
I voted for detransition baby which is definitely a departure from most of the others (since it's litfic rather than sff) but it truly hits the "everyone here is incredibly messy and awful" button that is fun in a media analysis context. Although it's also very much About transfem discourse which might be a mess to wade into. Second choice would be mempire
i haven't read a ton of litfic but i'm not fond of it overall just because i feel like i've been exposed to the wrong kids of litfic for my tastes. this is one of the ones i'm more inclined towards getting around to eventually, regardless of how this poll plays out. so im looking forward to see if itll manage to hit the spot for me!
5 notes · View notes
nyaruhodou · 1 year
Text
still feels weird that people are calling my lesbian experience with loneliness a yuri!!! like thats someones real actual mempir about their struggle with severe depression and longing for connection and intimacy
16 notes · View notes
your-absent-father · 10 months
Text
My favorite thing whike writing a mempir style book is naming all the parents. My favorite is making a younger mother to Stevie and naming her Lola... who was a showgirl.
2 notes · View notes
dinarsalsa06 · 10 months
Text
Kontemplasi (1)
Siang tadi, aku memutar video kajian dari Ust. Salim A. Fillah dari channel Prou Media yang berjudul "Mengemis di Langit, Bermanis di Bumi". Yang mengingatkanku betapa banyak aliran nikmat yang Allah berikan pada diri ini.
Intisari dari kajiannya, kita diingatkan untuk senantiasa bermunajat dan meminta kepada Allah dengan cara menyampaikan dengan hajat, dengan pengakuan kelemahan, dan dengan kesadaran diri sebagai seorang pendosa.
Isi yang disampaikan Ust. Salim, membawaku flashback ke bulan Juli di tahun 2018, lima tahun yang lalu. Tepatnya ketika aku sedang kepalang pusing memikirkan perkara harus lanjut studi kemana, karena waktu itu tertolak di semua kesempatan yang sudah aku coba. Di bulan Juli tahun tersebut, aku mempertaruhkan kesempatan terakhir untuk mencoba lewat ujian mandiri di kampus yang akhirnya ditakdirkan menjadi tempat belajar sampai mendapat gelar sarjana.
Saat itu, aku memutuskan untuk banting stir, dari yang awalnya sangat kekeuh untuk mengambil jurusan matematika, tiba-tiba saja mengambil jurusan psikologi dengan tidak ada bekal info apa-apa soal jurusan psikologi. Pada saat itu, asal diterima saja sudah lega😅
Usai pulang dari ujian mandiri, aku dan teman2 sempatkan untuk mempir ke Masjid Agung Jawa Tengah sebelum pulang ke Tegal.
Singkatnya, kebetulan aku yang saat itu sedang haid, menunggu teman2 di pelataran masjid, sambil menyaksikan indahnya senja di langit MAJT. Usai adzan maghrib dikumandangkan, aku yang sedang berpasrah, langsung menengadahkan tangan sambil menyampaikan hajat untuk memohon petunjuk Allah soal masa depanku, khususnya soal pendidikan.
Setelah mengaminkan hajat yang kudoakan, munculah sosok kakek paruh baya yang membawa dagangan semacam jajanan pasar. Kebetulan saat itu aku memang sedang lapar, karena belum sempat makan setelah ujian. Kubeli sekalian untuk tiga temanku yang sedang shalat. Setelah kubayar jajanya, kakek tiba-tiba nyeletuk, (aku translate dari bahasa krama ke Indonesia yap) "Nak, kamu kayanya lagi punya hajat ya? Kakek doakan semoga hajatmu bisa terwujud ya. Kakek yakin, kalau nanti kamu berkesempatan tinggal di Semarang, kamu bakal ditemukan dengan orang-orang baik, jalanmu dipenuhi berkah, dan kamu akan jadi orang yang sukses."
Mendengar apa yang disampaikan si Kakek, sumpah aku merinding. Sambil mengaminkan dan mengucapkan terima kasih, si Kakek berpamitan.
Setelah apa yang aku lewati selamat empat tahun di semarang, aku benar-benar menyadari bahwa ucapan kakek itu seakan-akan cara Allah mengabulkan hajat yang sudah aku sampaikan ketika adzan maghrib di MAJT. Dikabulkannya memang bertahap. Tapi semua yang dikatakan kakek, benar-bener terwujud, masyaaAllah.
Mulai dari dipertemukan teman2 seperjuangan yang memberikan banyak kasih sayang, mentor dan dosen-dosen yang bijaksana, mengayomi, dan mau mengarahkan. Hingga kemudahan soal kehidupan pasca kampus. Semua yang selalu aku syukuri.
Jadi, memang benar adanya. Mengemis dilangit, akan selalu berbuah manis di bumi. Aku sudah mengalaminya sendiri.
Aku percaya, bukan karena aku yang hebat atau aku yang berjuang mati-matian lalu banyak keajaiban datang dalam hidupku. Justru, aku merasa karena berserah kepada Allah, meminta petunjukNya dan selalu memohon kemudahannya, lalu kemudian Allah mengabulkan hajatku. Bahkan Allah kabulkan berkali-kali lipat lebih banyak dari yang aku mohonkan.
Kalau kata Ust. Salim A. Fillah, ilmu Allah jauh lebih luas dari ilmu manusia. Allah jauh lebih tau apa yang pas untuk kita dan apa yang kita butuhkan.
0 notes
thoughtsofmyra · 1 year
Text
Setelah percakapan dengan nirmala about her dating experience with her match guy, and compared it with mine.. ive decided to close my heart for a while.. gatau sampe kapan
Gue menutup hati untuk tidak menyukai orang lagi karena toh siapa juga yang akan mempir kesini. Im gonna close my heart sehingga mereka gabisa dateng dan stay atau bakna mungkin singgah aja dan menguasai pikiran gue. Im not gonna let those things happen. I want to focus on my self, in loving my self, in taking care of my self, and develop my value. Sehingga saatnya nanti gue bisa ngerasa bahwa im good enough and ready to love and to be loved. Itu gatau kapan
It hurts a lot actually.. My decision has brought me to the deepest part of me..
im drowning..
0 notes
Photo
Tumblr media
85 notes · View notes
mhaccunoval · 5 years
Text
i almost just. choked because my brain went "parabol is a cold open for parabola"
4 notes · View notes
Photo
Tumblr media
Hi I found this in france please don’t ask questions I don’t know either man
im fucking shaking what is this
- mod levith
113 notes · View notes
kelp-my-beloved · 2 years
Text
empires fans when asked what their favorite part of the season so far is
Tumblr media
567 notes · View notes
af-answers · 4 years
Note
I'm surprised no one has asked this yet (at least I don't think), but when Fowl Sr. learned about the fae folk, did any of his mempires with them return? I mostly just want to know the story behind him hog-tying a dwarf.
Tumblr media
Artemis Sr.: Unfortunately I don’t remember that incident. Even if I hadn’t been mind-wiped what I assume to be multiple times, my life hasn’t been a safe one, and my brain has been through more trauma than I should have allowed. However, I’m not keen on remembering. Magic really stresses out the missus.
89 notes · View notes
nerbeus · 4 years
Text
Part Terakhir
Sengaja aku ajukan tugas dinas luar kota pada bos ku, teman teman ku berfikir aku gila, karena jadwal yang ku ajukan adalah tanggal liburan para pekerja, akhir tahun, ya di penghujung tahun, dimana orang orang biasanya mengajukan cuti liburan akhir tahun, aku memilih untuk dinas luar kota untuk semua jawaban pertanyaan, jawaban dari perasaan, dan jawaban untuk masa depan ku.
Schedule telah ku susun, beberapa kota yang harus ku kunjungi, dan akan berakhir di kota mu, berbagai alasan aku katakan pada bos ku agar akun mendapatkan ijin, dan deal akhirnya aku mendapatkan ijin itu. Sesungguhnya kali ini profesionalisme ku telah ku gadaikan untuk sebuah perasaan, tapi tak peduli aku butuh jawaban atas semua pertanyaan dari perasaan ku.
Jam 2 aku sudah berada di halte bus terminal menuju Bandara, padahal jadwal bus baru ada jam 4 pagi, tak mengapa pikirku, lebih baik menunggu dari pada aku terlambat. Ku habiskan waktu 2 jam dengan membaca buku, ya memang buku yang kali ini ku jadikan pelampiasan agar pikiran ku tenang, dan tak melulu berfikir tentang mu. Jam 5 aku sudah sampai bandara, sial aku sempat salah turun terminal di bandara, hingga aku harus naik taksi untuk menuju terminal yang di tuju, jadwal pesawat jam 7:30 kembali aku menunggu dengan buku yang sengaja ku siapkan untuk menemani perjalanan kali ini.
Sesampainya di kota pertama aku langsung menggarap pekerjaan ku, target 2 hari aku berada di kota B dan semua berjalan dengan baik, di hari ke dua aku mendapatkan kabar aku harus mendahulukan kotamu, ada pekerjaan yang harus di selesaikan. Ya ku atur ulang schedule, akan jadi perjalan yang melelahkan pikir ku, tapi tak mengapa aku tetap membuat schedule meski jadinya lebih panjang dari jadwal yang telah di tentukan sebelumnya, dan tetap di schedule ku kota mu menjadi kota terakhir, hanya saja aku harus mampir ke kotamu menyelesaikan beberapa pekerjaan, lalu ke kota K dan kota lainnya dan nantinya kembali ke kota mu.
Datang ke kota mu dengan perasaan hampa, karena kamu tidak berada disini saat itu, ya harus ku katakan kamu sedang bersama suami mu saat itu di kota lain, entah pa yang kalian lakukan aku tak peduli.
Setelah pekerjaan selesai aku lanjutkan ke kota K dan satu kota lagi, lalu kembali ke kota B, untuk menyelesaikan pekerjaan yang sempat tertinggal, hingga pada akhirnya aku kembali ke kota mu, sesuai rencana ku.
Saat aku sampai di kota mu kau telah kembali, ada harapan bagiku untuk bertemu dengan mu, untuk mendapatkan jawaban atas semua pertanyaan, atas semua perasaan ku. Turun dari bus aku langsung menunju sebuah cafe, aku duduk di balkon sambil menikmati kotamu yang cukup terik hari itu, ku buat instastory berharap kau melihat nya dan datang kesana, ternyata tidak datang.
Esoknya saat aku sedang interview calon karyawan baru, kamu datang ke kantor, aku mulai gugup dan menerka nerka apa yang akan terjadi. Memang tak seperti dulu, kau sedikit sayu kali ini. Tak banyak yang terjadi ternyata, hanya tegur sapa seperti biasa. Sedikit kecewa, tapi aku sadar ini bukan waktu yang tepat untuk bicara.
Sore hari aku ajak anak anak kantor untuk makan malam bersama, sengaja moment ini aku manfaatkan untuk mengajakmu, dan aku harus menelan pil pahit kembali, kau tak bisa ikut, dari sini aku mulai gusar apakah ini jawabannya, tidak aku yakin tidak, ini bukan jawaban yang aku inginkan. Aku terus menguatkan diri, esoknya bertepatan dengan malam pergantian tahun, sengaja aku ajak kembali anak anak kantor untuk nongkrong di cafe, sebenarnya sedikit memaksa karena ku lihat beberapa dari mereka sudah kelelahan, tapi mereka tetap Setuju. Malam pergantian tahun disini tak seperti di kota lain, atau setidaknya seperti di tempat ku tinggal, disini terkesan sepi, tak ada perayaan khusus, hanya beberapa orang yang menyalakan kembang api, tak seperti di kota kota besar, pokoknya berbeda, dan aku suka situasi kota ini. Walau aku tau kau Takan mau aku tetap mencoba mengajakmu, setidaknya aku mencoba, dan tetap tak mau. Aku mulai bertanya tanya apa sebenarnya mau mu, apakah kamu mau mempermainkan aku, aku datang kesini untuk sebuah jawaban atas pertanyaan ku, atas perasaanku, dan untuk masa depan ku. Aku hanya ingin kamu bicara hingga aku tau apa yang akan aku lakukan nanti nya. Lewat pesan WA kau memintaku untuk membawa kan minuman yang kamu suka, ya aku berfikir mungkin akan ada kesempatan untuk aku berbicara dengan mu.
Menuju pulang aku mempir kerumahmu, berboncengan dengan salah seorang karyawan kantor, sial ternyata di rumahmu banyak orang, tak mungkin aku berbicara dengan mu saat itu. Tak lama kita bertemu, dan langsung aku pulang. Sesampainya aku di kantor aku mendapat pesan WA mu, kau bilang kamu cemburu dengan orang yang tadi berboncengan dengan ku. Kau tau saat itu aku menaruh harapan besar, mungkin prasangka ku dua hari ini salah. Satu yang membuat ku senang kau akan menemui ku disaat yang tepat. Aku berfikir besoklah Waktu yang tepat. Sayangnya aku tak menanyakan kapan waktu yang tepat bagimu. Jam 10 aku bangun tidur, ku liaht belum ada tanda tanda pesan dari mu, sengaja aku buat instastory berharap kau mengerti, walaupun sedikit alay pikir ku, tapi harus ku coba. Ku lihat kamu membaca instastory ku, setelah itu aku hapus instastory itu karena cukup menjijikkan untukku. Dua jam berlalu tak ada pesan dari mu, sampai sore menunggu tak ada juga. Hingga menjelang malam aku beranikan mengirim pesan terlebih dahulu.
Aku datang aku ada disini di dekat mu, mengapa kau begitu dingin terhadap ku, aku datang untuk semua jawaban pertanyaan ku, untuk semua perasaan ku, untuk masa depanku, tapi kenapa kau begitu dingin?
Harus aku akui aku kalah, harus aku akui aku terlambat, aku yang tak tau diri, berharap begitu rupa, hingga lupa kau sudah menjadi milik siapa.
Setelah hari ini aku terima semua jawaban ini, jawaban dari semua pertanyaan ku, jawaban dari semua perasaan ku, jawaban untuk masa depanku.
Aku akan pulang dengan kehampaan, ku doakan kau bahagia.
Terima kasih telah membuat cerita, hingga akhirnya aku terluka. Tapi bagiku kau bukan penyesalan, bagiku kau adalah pengalaman, yang Takan terlupa.
Aku mencintaimu
Tulang Bawang, 01 Januari 2020
1 note · View note
azhimuthe · 5 years
Text
Hari 6 Tantangan Melatih Kemandirian
Ummi Azizah - Hari 6 Tantangan Melatih Kemandirian
Kemarin jadwal menjemur pakaian lebih siang dari biasanya karena Emak yang melakukannya. Beliau pasti menjemur setelah selesai memasak. Dan alhasil sama seperti hari Senin kemarin, banyak cucian yang belum kering. Aku pun kembali meminta tolong Emak untuk menjemurkan pakaian. Misi menjemur hari ini kembali gagal.
Sedangkan misi menyiapkan bekal sendiri kembali berhasil. Tentunya dengan menu andalan yaitu kentang rebus 😊
Kemudian sesampainya di kantor aku langsung merapikan meja-meja karena hari ini akan ada tamu. Ya tidak biasanya ini aku lakukan ya 😄 Dan senang sekali melihat meja-meja jadi rapi 😍 Melatih kemandirian di kantor tanpa perlu diminta kalau aku tidak melakukannya sekarang pun nanti pasti diminta.
Nah ketika pulang tadi Sikol sempat mogok ketika baru kukendarai beberapa ratus meter dari kantor. Saat itu sedang gerimis pula :") Aku mencoba tenang dan terus gas tapi tidak ada efek. Gas lagi dan alhamdulillah bisa jalan lagi.
Di jalan kutemui banyak kubangan air. Kali ini kubangannya agak panjang sepertinya. Eh loh tapi semakin jalan ke depan kok semakin tinggi 😅 Kulihat seorang bapak di depanku terus mengendarai motornya. Aku pun mengikuti. Beberapa meter kemudian bapak itu menepi. Yah sayang sekali. Sekarang aku jadi pengendara motor yang menerobos banjir sendirian nih di tengah jalan. Sikol pun mulai melemah. Ia mogok (lagi). Kutengok ke bawah ternyata air sudah mencapai bibir knalpotnya 😥 Maafkan aku ya Kol tapi karena kita sudah kepalang tanggung ya sudah kita lanjutkan saja perjalanan. KITA PASTI BISA KOL. Kudorong Kol dengan tetap duduk di atasnya.
Akhirnya aku sampai di pertigaan. Ketika coba kutarik gas, Kol mulai bersuara perlahan namun pasti. Alhamdulillah masih bisa pulang tanpa harus mempir bengkel dulu padahal tadi aku sudah cemas sekali gimana ya nanti 😌 Melatih kemandirian dipadu dengan komunikasi produktif dengan diri sendiri: mantap!
1 note · View note
nisaafai · 3 years
Text
Kalau memang " rizki" pasti akan bertemu
Assalamualaikum Warrohamatullohi Wabarrokatuh
Cerita tentang rizki , alhamdullilah Allah memaang Maha pemilik seluruh semesta alam. Alhamdullilah ya Robb atas segala nikmat yang engkau berikan kepada Hamba dan keluarga hamba. Semoga hamba tidak lalai dalam senantiasa bersyukur kepadaMu. Aaminn 🤲
Mau cerita sedikit. Jadi sebulan silam ada kegiatan tahlilan untuk Almarhumah Nenek yang kebetulan rumahnya di klaten. Alhamdullilah waktu itu ayah sama bunda sudah duluan menuju kesana dan karena ada kepentingan mendesak di kantor, saya menyusul dengan kendaraan pribadi saya. Perjalanan kantor - rumah nenek menempuh waktu 1 jam. Singkat cerita saya berniat untuk mempir di salah satu swalayan sebelum sampai ke rumah nenek untuk membeli kopi dan snack untuk dimakan bersama sepupu. Di depan swalayan tersebut terdapat kakek penjual amplang yang nampak lelah sekali. Saya berniat untuk membeikanmya makanan dan minuman di dalam swalayan . Tetapi qodarulloh waktu itu belum berjodoh dengan kakek. Saat saya selesai bertransaksi dan berniat memberikan makanan dan minuman tadi. Si kakek sudah tidak ada di tempat semula dan saya kecewa saat itu. Subhanallah sempat terucap " yahh rezeki berbuat baik melayang :(" , sampai sampai saya sangat menyesal mengapa saya lama sekali sampe kehilangan si kakek.
Kemarin, 23 oktober 2021 saya menyusul ke klaten karena keluarga besar berkumpul disana sambil menengok kakek. Seperti biasa ayah dan bunda saya duluan dan saya menyusul dari kantor. Singkat cerita saya berniat membeli kopi dan camilan di swalayan sebelumnya dan qodarulloh saya bertemu dengan kakek penjual amplang yang sebulan lalu saya jumpai ditempat tersebut, alhamdullilah kali ini saya berhasil memberikan makanan dan minuman teraebut. Alhamdullilah , maha besar Allah dengan segala skenarionya. Maafkan hambamu ya Allah jika seeing lalai dan meragukan iman hamba. Alhamdullilah jika jodoh tidaka akan kemana :) .
Untuk jodoh jodoh yang lain semoga Allah segerakan untuk hamba dan kuatkan hati hamba . Aaminn :)
0 notes
rollercoaster59 · 3 years
Text
Shower bus, for mempire, thsts not...
0 notes
masadiiii · 5 years
Text
Jadi gini, saya hanya ingin menyampaikan beberapa hal yang saya rasakan selama 5 tahun ini. Saya hanya butuh didengar tanpa di interupsi,tanpa disangkal ataupun dijawab. Hanya butuh didengar.
Tentang semua hal yang berlalu 5 tahun ini,saya sangat menikmatinya sambil menghela nafas karena masih belum percaya kalau semuanya harus berakhir.
Makna dari setia kita berdua itu berbeda entah betul atau tidak ini hanya tangkapan saya selama 5 tahun ini.
Menurut saya setia itu kala kita bisa menjaga hati masing masing berusaha saling melengkapi selalu ada dan tetap menemani sesulit apapun kenyataan yang terjadi.
Tau gak klo 5 tahun saya selalu melakukan itu dengan mengedepankan kamu adalah prioritasku,apapun itu,mulai dari mendaftar perguruan tinggi,datang ketempat tempat yang disukai,mempir ke pameran buku,kumpul penulis dan pembaca yang menurut saya agak asing karena saya sama sekali belum mengenal hal seperti itu seumur hidup,sampai ketika kamu beranjak lebih dewasa lagi mendaftar kerja bahkan semua waktuku itu diisi dengan kamu,hari liburku mutlak untukmu meskipun aku harus pergi ke negeri yang disebut tanggerang lalu bergegas pulang karena paginya harus berangkat kerja lagi. Itu komitmenku dan aku sama sekali tidak menyesal ataupun merasa rugi melakukan itu.hanya saja semuanya itu tidak cukup bagimu.
Tau gak sebelum kamu punya usaha yang sebegini besar sekarang aku pernah menanggung semua biaya kita memang gak sebanyak kamu tapi aku hanya ingin aku kamu tau klo akupun selalu berusaha sampai saat ini.
Aku gak butuh dibantu,aku hanya butuh ditemani.
Sampai disaat usahamu sudah sebegini besar aku mulai merasakan angkuhnya kamu merasa kamu bisa tanpa aku kamu bisa beli sgalanya bahkan kamu bisa menanggung semua biaya pacaran kamu,tanpa menghargai pasanganmu.tapi tidak apa apa toh memang kenyataanya begitu.
Kalau kamu bilang sakit
Kalau kamu bilang gakuat
Kalau kamu bilang penat.
Bagaimana aku yang tau bahwa gadisku dicumbu lelaki lain lalu aku masih bisa menerimanya :)
0 notes