Tumgik
#memasuki
shinayashipper · 2 years
Text
Wonders what I'll get in PuzzleJune as if the contents would be For Me
Tumblr media
3 notes · View notes
bantennewscoid-blog · 10 months
Text
Masuki Masa Toilet Training, Ini yang Harus Diperhatikan Saat Memilih Popok untuk Anak
SERANG –  Tidak ada batasan usia kapan bayi harus berhenti menggunakan popok, tetapi bayi biasanya menunjukkan tanda-tanda siap menggunakan toilet antara usia 18 bulan hingga 3 tahun. Anak yang sedang menjalani proses toilet training akan dibiasakan untuk buang air di toilet pada siang hari. Tetapi, sebenarnya tidak ada usia pasti anak untuk benar-benar terlatih saat toilet training. Jadi di…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
menerjangbosan · 1 year
Text
Rusia menelusuri Agartha sejauh mungkin untuk melihat apakah cerita itu benar atau tidak
Agartha dalam Budaya Kuno yang dianggap Imajinasi Liar atau Mitos yang tidak nyata. Seorang jenius matematika, Leonard Euler puas bahwa Bumi berongga adalah imajinasi dengan pusat alam semesta Bumi. AGHARTA adalah bahasa GAELIK SKOTLANDIA. Yang artinya Tindakan. Tepat ketika Anda mengira teori-teori ini hanyalah fantasi dan imajinasi yang berlebihan, ada bukti nyata dalam sejarah kuno dunia…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
generasbir · 1 year
Text
Legenda Rusia memasuki Lubang Kutub Utara
Legenda Of Russia Kubo
Ada legenda Rusia kuno yang mengatakan bahwa Samoyed, suku Siberia kuno, melakukan perjalanan ke kota gua bawah tanah untuk tinggal di dalam bumi. "zaman Brahma", yang hanya berlangsung selama 311.040.000.000.000 tahun Bahkan Nabi Adam Lewat. (Ini adalah sebuah cerita) Ada juga kisah tentang terowongan di San Carlos Apache Indian Reservation di Arizona dekat Cedar Creek yang konon mengarah ke dalam bumi ke tanah yang dihuni oleh suku misterius. "Selengkapnya klik dibawah ⬇️
0 notes
cikguazmi · 4 months
Text
anak saudara part 2
E nam bulan selepas aku dikerjakan oleh anak saudaraku yang berdua itu, aku sekali lagi diajak oleh suamiku pulang ke kampung. Kali ini bagi menghadiri kenduri majlis khatan Zaidin dan sepupunya. Aku bersetuju kerana bercuti ke kampung seronok juga. Suasana kampung yang tidak sesak dan sunyi sungguh nyaman.
“Mak Ngah, besok Zaidin akan bersunat. Boleh nak rasa burit Mak Ngah malam ni?”
Aku terkejut mendengar suara itu dan aku menoleh ke belakang. Terkejut aku melihat Zaidin yang sedang tersengih padaku. Waktu itu aku baru saja satu jam sampai di kampung. Aku sedang melihat-lihat buah rambutan yang sedang ranum di hadapan rumah ibu mertuaku.
“Tak boleh... tak boleh. Banyak orang di sini, Zaidin tak takut ke??” Jawabku dengan suara agak keras.
“Kenapa nak takut Mak Ngah, benda tu kan sedap.” Bersahaja saja Zaidin menjawab kata-kataku.
“Mak Ngah kata tak boleh, tak bolehlah,”jawabku memperlihatkan muka bengis.
“Ini ‘last’ lah Mak Ngah. Mak Ngah boleh rasa burung Zaidin yang tak sunat ni. Esok Zaidin dah nak sunat, Mak Ngah dah tak berpeluang rasa pelir kulup.” Zaidin masih menggodaku.
“Sudah. Mak Ngah tak mau layan Zaidin.”
“Mak Ngah tak takut rahsia Mak Ngah bocor?” Zaidin tersenyum ke arahku.
Aku berjalan ke arah rumah kakak iparku, emak Zaidin. Hatiku gelisah juga mendengar ugutan Zaidin itu. Kalaulah rahsiaku bocor, mati aku di tengah keramaian ini. Puluhan pasang mata akan tertumpu kepadaku. Aku belum sedia memikirkan alasannya. Aku risau.
Oleh kerana ramai orang di rumah kakak iparku maka aku di suruh tidur di rumah ibu mertuaku. Suamiku tidak bersamaku malam itu kerana dia masih seronok berbual dengan kawan-kawannya di rumah kakaknya. Biasalah bila ada keramaian seperti kenduri kendara di kampung maka mereka akan berbual sambil bekerja hingga ke pagi.
Malam itu aku terasa haus, aku berjalan ke dapur untuk minum. Semasa melalui sebuah bilik aku dengar suara nafas yang agak memburu dan desah tertahan. Suara desahan itu semakin jelas ketika aku mendekat, kulihat pintu bilik tidak tertutup rapat dan ada sedikit celah yang memungkinkan aku boleh melihat ke dalam bilik. Aku tergamam, dari pantulan cermin kulihat Zaidin telentang di atas katil telanjang dan tangannya sedang menggenggam kemaluannya, bergerak teratur naik turun, tentu saja aku tahu kalau anak itu sedang melancap.
Aku pernah membaca suatu artikel bahwah remaja seusia Zaidin sedang memasuki masa puber. Mereka mulai tertarik dan menyukai lawan jenisnya. Remaja seusia itu sedang berkembang organ reproduktif. Angan-angan dan fantasi seks membawa mereka untuk melakukan masturbasi. Namun yang membuatku terpukau adalah ukuran kemaluan remaja itu Pelir Zaidin sangat besar dan panjang bahkan terlalu besar untuk ukuran budak seusianya. Aku pernah melihatnya dulu tapi rasanya sekarang lebih panjang. Kepunyaan suamiku pun tak sepanjang itu.
Sekilas terlihat genggaman tangan budak itu sama sekali tak menutupi kepala kemaluannya yang tampak merah dan belum disunat. Zaidin masih mendesah perlahan dan tiba-tiba ia mempercepat gerakan tangannya lalu tubuhnya mengejang dan dari lubang kencing kepala kemaluannya keluar dengan pancutan yang cukup kuat melambung ke udara dan cairan itu mendarat di dadanya, beberapa kali kepala kemaluan itu menyemburkan cairan dan akhirnya dengan lesu tangan pemuda berusia 13 tahun itu mengendur.
Suatu perasaan ‘menggeletek’ menerpaku turun ke bawah ke pangkal pahaku. Aku merasai kemaluanku seperti mengemut dan farajku terasa lembab kerana menyaksikan pemandangan itu. Aku baru menyedari kalau celana dalamku ternyata sangat basah. Aku yang terpukau segera sedar dan cepat-cepat kembali ke bilikku, Aku terlupa untuk minum dan perasaan hausku seperti hilang.
Malam itu aku tertidur cepat, rasanya kepalaku begitu berat dan mengantuk. Begitu mengantuknya hingga aku lupa mengunci pintu kamarku. Mungkin juga kerana keletihan perjalanan jauh dari ibu kota ke kampung mertuaku. Lama setelah terlelap sampai aku dihinggapi sebuah mimpi. Aku merasakan sesuatu terjadi pada diriku, dimulai dengan munculnya rasa geli yang aneh pada kelangkangku. semakin lama yang kurasakan geli itu berangsur menjadi rasa nikmat yang dahsyat yang belum pernah kurasakan selama ini. Kini rasa nikmat itu semakin tak tertahankan menjalar ke sekujur tubuhku. Sampai akhirnya aku terjaga.
Mulanya aku hairan kerana rasa nikmat tadi masih terasa bahkan lebih hebat. Bila aku sepenuhnya tersedar, hampir menjerit bila aku dapati Zaidin sedang berada di antara kedua paha mulusku. Wajahnya terbenam berada tepat di hadapan kangkangku. Zaidin menyingkap ke samping celana dalam yang tipisku. ia begitu asyik menjilat taman rahsia ku. Lidahnya menjilat setiap jengkal daging kemaluanku yang mulai basah bagai seekor ibu kucing sedang memandikan anaknya.
“Apa yang kamu buat, Zaidin …ouhhhh?”
Budak itu tidak menghiraukan pertanyaanku, ia tetap asyik dengan kelakuan tak senonohnya itu. Tak guna aku merapatkan pahaku, tak guna aku menolak kepalanya kerana bibir mulutnya telah menguasai bibir daging kemaluanku sepenuhnya. Yang kurasakan kini hanyalah sensasi gatal nikmat yang menggila.
“Aaahhhh... oohhhh....”
Aku membiarkan Zaidin menguasaiku. Mataku terpejam tak sanggup menahan malu, aku tak berdaya menolak seorang budak yang belum bersunat mencabulku. Tubuhku mengeliat menahan birahi kerena cumbuan Zaidin kini berpindah ke dadaku, secara bergantian Zaidin menghisap hisap kedua puting susuku yang kenyal itu bagaikan bayi yang kehausan.
“Aaahhhh... oohhhh....”
Suara rintihanku tak dapat lagi kutahan. Budak ini benar-benar pintar merangsangku.
Kemaluanku mulai terasa basah dibuatnya. Perlahan kurasakan Zaidin menarik celana dalamku kebawah, hingga akhirny tubuhku yang indah sudah tak tertutup seurat benangpun. Aku mengeluh pasrah ketika Zaidin mendorongku hingga rebah terlentang di atas tilam. Aku berusaha merapatkan kedua kakiku agar kepala Zaidin menjauh dari celah pahaku. Namun semuanya percuma. Zaidin berhasil membenamkan wajahnya pada kangkangku, lidahnya menemui apa yang ia cari dan inginkan dengan penuh cekap dia melahap dan menghisap-hisap vaginaku yang sudah basah itu.
Lidahnya dengan liar menjilat bibir buritku yang sensitif dan kelentitku yang memekar. Rasa geli dan sengatan birahi membuatku semakin tak mampu menahan aksi ghairah Zaidin. Aku terpekik-pekik kecil dibuatnya, budak ini benar-benar sudah sangat berpengalaman. Perlakuannya sungguh membuat diriku serasa terbang, tubuhku menggelinjang-gelinjang geli diiringi erangan nikmat. Sampai akhirnya kurasakan otot vaginaku mengejang dahsyat.
“Aaahhhh... oohhhh....” pekikku tak kuasa menahan rasa geli dan nikmat yang ditimbulkan jilatan-jilatan lidahnya.
Inikah yang disebut orgasme? Begitu dasyat kenikmatan yang kurasakan. Dan aku memperoleh orgasme pertamaku dari seorang budak kecil di bawah umur yang sedang membelaiku. Seorang budak kecil yang akan bersunat esok hari. Ketika itu kurasakan seluruh tubuhku menggeletar, pandanganku kabur, terasa jiwaku melayang tinggi, badanku seperti terendam ke dalam samudera kenikmatan syurgawi yang tak bertepi. Kesedaranku seperti hilang, yang kulihat hanya warna putih yang berpinar di mataku lalu menjadi kabur.
Entah berapa lama aku tak sedar. Lalu perlahan-lahan dapat kurasakan kesedaranku telah hampir sepenuhnya pulih. Kurasakan lidah itu masih saja bekerja menjilat dan menjalar di lurah vaginaku. Tanpa sedar pula aku malah membuka kedua belah kakiku seolah-olah berharap Zaidin menjilat dan menghisap isi vaginaku yang membanjir.
“Sluurrpp… sluurpp.. sshhrrpp..” bunyi yang timbul ketika Zaidin menghisap habis tiap titik cairan cintaku tanpa sisa.
Sesaat setelah itu seperti terlambat kusadari bahwa Zaidin telah mengambil posisi menindihku, pinggulnya tepat di atas pinggulku yang terbuka, dan tubuhnya di antara kedua kakiku yang masih terbentang lebar.
“Sekarang Mak Ngah rasa kulup Zaidin.”
Aku hanya menunggu, aku pasrah. Aku mula merasai daging kelaki-lakiannya telah menyentuh alat kelaminku. Badanku masih lunglai selepas orgasme dan benar-benar tak mampu menghindar lagi. Kedua kakiku yang telanjang begitu lemah ketika ia membukanya lebar-lebar dan melipat lututku, sehingga aku mula merasai kelopak kewanitaanku mula bergeseran dengan kepala pelirnya tanpa penghalang sedikitpun. Lalu kurasakan dengan perlahan Zaidin mulai mendorong pinggulnya ke arahku berusaha memasuki pintu kemaluan dan kurasakan bibir buritku tertekan ke dalam.
Zaidin mendorong pinggulnya lagi ke arahku sehingga hujung pelirnya mulai menyelinap membelah kelopak kewanitaanku. Zaidin yang sudah berpengalaman mendorong tubuhnya ke depan sehingga separuh batang pelir yang akan disunat esok hari itu terbenam dalam rongga buritku.
Zaidin menarik batangnya dan menekan lagi dengan penuh birahi.Tubuhku yang putih mulus kini tak berdaya di bawah himpitan tubun Zaidin yang kecil. Di tarik dan ditekan lagi lebih kuat hingga tundunnya menekap ke tundunku. Terasa kepala kulupnya mula menyentuh pangkal rahimku. Dia merendamkan batangnya seketika tapi mulutnya lincah menjilat dan mengisap puting tetekku. Aku mengerang kesedapan.
Zaidin meneruskan goyangannya. Pinggulnya digerak maju mundur. Batang kulupnya bergerak keluar masuk dalam lubang kemaluanku yang menyepit kuat zakar budak belasan tahun. Pelir Zaidin kurasakan cukup besar menikam vaginaku yang masih sempit. Setiap geseran butuh Zaidin menimbulkan rasa sedap yang membuatku merintih-rintih. Semakin lama batang pelir Zaidin semakin lancar keluar masuk menggesel vaginaku bila cairan cintaku makin banjir. Anak nakal ini ternyata memang pintar membangkitkan nafsuku. Hisapan-hisapan lidahnya pada putingku menyebabkan benda itu makin mengeras saja. Aku makin kuat mengerang kenikmatan.
“Ooooh… , oooouugh… , aahhmm… , ssstthh!” Erangan panjang keluar dari mulutku yang mungil.
Akhirnya aku biarkan diriku terbuai dan tenggelam dalam goyangan birahi Zaidin. Aku memejamkan mata berusaha menikmati perasaan itu. Aku membiarkan tubuhku dicumbui seorang budak berumur 13 tahun. Pelirnya kini mulai meluncur lancar sampai menyentuh rahimku. Aku mengerang setiap kali dia menyondolkan pelirnya. Geserrn demi geseran, sondolan demi sondolan sungguh membuatku terbuai dan semakin menikmati persetubuhan ini. Sambil bergoyang menyetubuhiku bibirnya tidak henti-hentinya menyantap bibir dan puting susuku, tangannya pun rajin menjamahi tiap lekuk tubuhku sehingga membuatku mengeliat kenikmatan.
Rintihan panjang akhirnya keluar lagi dari mulutku ketika mulai mencapai klimaks, sekujur tubuhku mengejang beberapa detik sebelum melemas kembali. Keringat bercucuran membasahi tubuhku yang polos itu sehingga kulitku yang putih bersih kelihatan mengkilat membuat Zaidin semakin bernafsu menggomolku. Aroma tubuhku semakin semerbak bersama keringat yang mengalir keluar. Ghairah Zaidin semakin membara bila dia semakin geram menghidu aroma tubuhku. Kedua ketiakku yang tak berbulu dicium dengan geramnya. Aku mengerang kegelian.
Birahi Zaidin semakin menggila melihat tubuhku yang begitu cantik dan mulus itu tergeletak pasrah tak berdaya di hadapannya dengan kedua paha yang halus mulus terkangkang dan bibir kemaluanku yang mungil itu menyepit dengan ketat batang pelirnya yang cukup besar itu. Sungguh aneh rasanya. Seorang isteri muda yang sepatutnya mendapat nikmat dari suaminya tapi malam ini aku sedang menikmatinya dari seorang remaja yang akan bersunat esok hari.
“Ouughh..oohhh… ooohhhh…” Hanya suara-suara seperti itu saja yang keluar dari mulutku.
“Sedapnya Mak Ngah, sedapnya....” Itu pula suara yang keluar dari mulut anak saudaraku.
Aku merintih halus ketika kurasakan batang pelir Zaidin masih bersarang di vaginaku sementara hujungnya menyentuh rahimku. Rintihanku semakin kuat ketika Zaidin mulai menyantap buah dadaku sehingga menimbulkan perasaan geli yang amat sangat setiap kali lidahnya memyapu-nyapu puting susuku. Kepalaku tertengadah ke atas, pasrah dengan mata setengah terkatup menahan kenikmatan yang melanda tubuhku sehingga dengan leluasanya mulut Zaidin melahap bibirku yang agak basah terbuka itu. Setelah beberapa ketika puas menikmati bibirku yang lembut dia mulai menggerakkan tubuhnya naik turun.
“Ouuhhh… sempitnya burit Mak Ngah. Sedapnya...”
Suara Zaidin sayup-sayup kudengar di telingaku. Aku tak memperdulikannya lagi, waktu ini tubuhku tengah tergoncang-goncang hebat oleh goyangan pinggul Zaidin yang semakin cepat. Aku hairan dengan kemampuan remaja ini. Dia masih mampu bertahan sedangkan aku sudah berkali-kali mengalami orgasme. Sesekali budak ini melakukan gerakan memutar sehingga vaginaku terasa seperti diaduk-aduk. Aku dipaksa terus mempercepat goyanganku karena merasa sudah mau keluar, makin lama gerakannya makin liar dan eranganku pun makin tidak keruan menahan nikmat yang luar biasa itu. Dan ketika orgasme kedua itu sampai, aku menjerit histeria sambil mempererat pelukanku. Pinggulku terangkat sedikit tanpa sedar kerana takut pelir Zaidin terlepas dari cengkaman vaginaku. Ternyata nikmat sekali sensasi ini.
Benar-benar dahsyat yang kuperoleh walaupun bukan dari lelaki dewasa. Walau pun masih kecil tapi Zaidin masih mampu menakluk wanita dewasa sepertiku. Rasaku Zaidin pasti kerap melakukan seks dengan kawan-kawan perempuannya seperti yang dia ceritakan dulu. Gerak lakunya seperti orang yang banyak pengalaman. Kali ini dia membalikkan badanku hingga posisi tubuhku menungging lalu mengarahkan kemaluannya di antara kedua belah pahaku dari belakang. Dengan sekali sentak Zaidin menarik pinggulku ke arahnya, sehingga kepala pelirnya membelah dan tersepit dengan kuat oleh bibir-bibir kemaluanku.
“Oooooouh… ouuuhhgh!” Erangku dengan suara tertahan.
Untuk kesekian kalinya pelir anak saudaraku membolos masuk ke dalam liang vaginaku dan Zaidin terus menekan pantatnya sehingga perutnya yang kurus itu menempel ketat pada pantat mulusku. Selanjutnya dengan ganasnya Zaidin memainkan pinggulnya maju mundur dengan cepat sambil mulutnya mendesis-desis keenakan merasakan batangnya tersepit dan tergesel-gesel di dalam lubang vaginaku yang masih rapat itu. Walaupun berusaha bertahan aku ahirnya kalah juga menghadapi Zaidin yang ganas dan kuat itu. Budak itu benar-benar luar biasa tenaganya.
Sudah hampir satu jam ia menggoyang dan menyetubuhiku tetapi tenaganya tetap prima. Tangannya terus aktif menjalar ke seluruh lekuk-lekuk tubuhku. Kuakui sungguh hebat anak lelaki seumur dia dapat bertahan begitu lama dan membuatku orgasme berkali-kali. , Aku pasrah saja ketika tubuhku kembali di terlentangkan Zaidin diatas tilam dan digomolinya lagi dengan penuh birahi. Rasanya tak ada lagi bagian tubuhku yang terlepas dari jamahannya. Zaidin terus melakukan gerakan maju mundur beberapa kali, yang awalnya perlahan, lalu semakin cepat dan beberapa minit kemudian terasa badannya mula mengejang.
Ougggggh…Mak Ngah!!!” Zaidin terpekik nikmat sambil memuntahkan spermanya di dalam rahimku.
Ada rasa hangat di dalam rahimku ketika dia menyemborkan benih-benihnya itu. Gerakannya semakin melemah lalu rebah di dadaku. Kemaluannya sudah kembali keukuran semula dan terlepas dari celahan bibir buritk. Aku yang keletihan lalu mendorongnya ke sampingku. Ia pun rebah di sana. Aku lihat di sampingku tergolek tubuh hitamnya. Ia terlihat sangat nyenyak, juga di wajahnya terpancar kepuasan. Aku pandangi wajah keanak-anakannya. Mulai dari kepalanya, hingga perutnya yang hitam juga benda panjang yang baru saja mengaduk-aduk kewanitaanku. Batang berkulup itu biasa-biasa saja tapi anehnya ia mampu memberi kepuasan tak terhingga pada diriku.
Aku terlentang terkedip-kedip kerana mataku tidak mengantuk. Tiba-tiba Zaidin terjaga lalu ia membelai bahuku dan menghembuskan nafasnya yang hangat. Aku sedar ia ingin merangsangku kembali. Aku biarkan saja tingkahnya itu. Ia semakin meningkatkan rabaanya di bahu dan payudaraku. Aku merinding saat itu, dan berusaha menghalangi dia mencium tengkukku. Usahaku tidak berhasil, malah dia yang semakin berusaha membalikkan wajahku untuk berbalik ke arah wajahnya. Dalam keadaan itu akupun terpaksa menghadap wajahnya. Lalu ia meraih daguku dan bibirku diserbu dengan ciuman. Tangannya tak tinggal diam, meramas dan membelai buah dadaku. Aku semakin merintih menahan rasa geli dan hangatnya belaian tangan kecilnya.
“Mak Ngah, Zaidin nak lagi. Zaidin mau betul-betul puas sebelum bersunat esok,” Zaidin berbisik di telingku. “Mak Ngah suka tak pelir belum bersunat?” tanyanya.
Aku tidak menjawab tapi mengangguk tanda aku menikmatinya. Lalu tangan kirinya turun ke bawah, ke arah liang kewanitaanku. Membelai-belai kelentitku lalu dengan jari tengahnya ia menjolok bahagian dalam liang kewanitaanku yang kini sudah mulai becek lagi. Aku semakin tak kuasa menahan setiap gerakan jarinya. Aku sudah mulai terbakar birahi lagi. Mukaku kembali memerah dan keringatku kembali timbul kerana dibakr birahi. Zaidin beranjak bangun sambil menyingkirkan selimut yang menutupi diriku. Kini tubuhku dan Zaidin sudah sama-sama bogel. Ia berusaha membuka kedua pahaku kembali dan memposisikan tubuhnya tepat di antara pahaku. Aku tahu ia kembali ingin menghabiskan malam itu denganku dengan melakukan hubungan badan lagi. Dan dia juga tahu aku sudah siap untuk disetubuhi lagi.
Aku sedar diriku tak perlu membantah lagi. Alang-alang menyeluk pekasan biar sampai ke pangkal lengan. Malah kini aku membantunya dengan membuka kedua pahaku lebih lebar untuk di masukinya. Kini kami sudah berhadap-hadapan, siap untuk melakukan keintiman. Berhati-hati Zaidin mulai mengarahkan kemaluannya ke dalam vaginaku. Terlihat bahagian kepalanya sudah terjengul keluar dari kulupnya. Aku kini merasakan sensasinya amat dalam. Mula-mula hanya kepala kemaluannya yang menyentuh bibir kemaluanku, lalu beransur-ansur tenggelam bila Zaidin makin merapatkan badannya ke badanku. Aku kini merasakan sentuhan kemaluan Zaidin yang keras masuk ke dalam liang vagina hingga menyentuh rahimku.
Zaidin bergerak maju mundur mendayung dengan teratur. Kini ia tak tergesa-gesa seperti tadi. Kali ini dia melakukan dengan penuh perasaan dan kelembutan. Matanya bercahaya memandang mataku. Malah aku merasa malu diperhatikan begitu oleh anak saudara sendiri. Budak kecil yang sedang mencari nikmat dari tubuh wanita dewasa isteri bapa saudaranya. Lalu gerakannya kembali beransur cepat dan cepat. Aku merasakan ada sesuatu yang akan meledak di dalam kewanitaanku. Aku berusaha menahan rasa itu hingga tanpa mampu aku halangi, kini malah tubuhku serasa mengejang dan otot-otot diseluruh persendianku mengeras.
“Aahhh... ooohhhh....” pekikku nikmat.
Aku mendapatkan orgasmeku, namun Zaidin masih saja tetap masih dalam gerakan mengepam semakin cepat. Tangannya tak tinggal diam sambil meramas kedua payudaraku. Aku semakin tak mampu mengendalikan diri lagi. Aku raih bahunya, dan aku lingkari kedua kakiku di pinggangnya. Hingga beberapa minit kemudian tubuh Zaidin mula mengejang dan gerakan pinggulnya seakan mendorong kemaluannya ke dalam rahimku. Ia seakan ingin memasukan kemaluannya lebih dalam lagi. Tanpa mampu aku cegah lagi, ia pun menyemburkannya benihnya dalam rahimku. Ia lalu memelukku amat erat, seakan tak mau terpisah dari tubuhku. Keadaan kami masih dalam posisi melekat dengan tubuhku di bawah tindihan tubuh kurusnya tanpa melepas ikatan kelamin kami. Dengan tubuh masih basah oleh keringat dan lendir sisa sisa persetubuhan, aku pun akhirnya tertidur bersama Zaidin sambil berpelukan di katil rumah mertuaku.
Aku tak tahu berapa lama aku tertidur. Bila mendengar bunyi kokokan ayam aku terjaga. Aku memerhati tubuh Zaidin yang terlentang nyenyak. Jelas terlihat batang pelirnya mengecil dan kepala pelirnya kembali bersembunyi dalam kulupnya. Kulit kulup itulah yang akan di potong besok hari. Dan berakhirlah keseronokanku menikmati zakar tak bersunat..
1K notes · View notes
ulvafdillah · 2 months
Text
Menikahlah dengan ia yang tidak hanya mampu mendengar cerita-ceritamu, namun juga mampu memberi respon positif atas apa yang kamu kisahkan.
Menikahlah dengan ia yang tidak hanya mampu menemani dirimu, namun juga paham dan mampu terkait apa yang kamu butuhkan saat itu.
Menikahlah dengan ia yang telah selesai dengan dirinya, dengan kesenangannya. Sehingga tanpa kamu minta pun, ia sudah paham dan tahu bahwa kamu adalah tanggung jawabnya, prioritasnya.
Menikahlah dengan ia yang mampu melihat keletihan-keletihan dari sudut matamu, yang paham perihal lelahmu meski hanya lewat embusan napas. Sehingga tanpa kau minta, ia menjadi lebih peka untuk mengulurkan bantuan.
Menikahlah dengan ia yang ketika kakinya melangkah memasuki pintu rumah, semua urusan yang ia miliki di luar sana, ia tanggalkan di depan pintu.
Menikahlah dengan ia yang banyak bercerita. Dengan dia yang lebih senang bercengkrama denganmu dibanding dengan rekan sejawatnya, dibanding dengan ponsel miliknya.
Karena seumur hidup itu sangat panjang, begitu lama. Maka kau perlu dibersamai dengan seseorang yang paham dan mengerti caranya membangun kehangatan rumah tangga.
Sepanjang usia itu terlalu jauh. Maka kamu perlu menemukan pasangan yang tidak hanya hangat di luar rumah, saat orang-orang melihat dengan mata kepala mereka, namun juga hangat di dalam rumah. Ketika kamu dan dia hanya berdua.
Sebab berbuat baik di depan khalayak ramai adalah mudah. Namun tetap keukeh dengan sikap yang sama adalah kesulitan yang tidak semua orang bisa.
Maka menikahlah. Dengan dia yang tidak hanya mampu memelukmu kala kau sedih dan terjatuh. Namun menikahlah dengan dia yang paham dan mampu menenangkan risaumu.
Karena menikah adalah pengorbanan. Maka menikahlah dengan ia yang rela menanggalkan segala senangnya, demi menyenangkanmu.
10.13 p.m || 06 Maret 2024
555 notes · View notes
Text
Memasuki Masa Pensiun, 2 Pegawai Rutan Boyolali ikuti Prosesi Wisuda Purnabhakti
Memasuki Masa Pensiun, 2 Pegawai Rutan Boyolali ikuti Prosesi Wisuda Purnabhakti
RELASIPUBLIK.OR.ID, BOYOLALI || Rutan Kelas IIB Boyolali turut serta dalam Acara Virtual Wisuda Purnabhakti Pengayoman Tahun 2022 yang dilaksanakan pada (1/08) berpusat di Graha Pengayoman dan dipimpin langsung oleh menteri Hukum dan Ham Yasonna Laoly. Rutan Kelas IIB Boyolali sendiri resmi melantik dua pegawai wisudawan purnabhakti pengayoman yang secara simbolis diberikan oleh Kepala Rutan,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
steven-wijaya · 3 months
Text
KENIKMATAN BERSAMA MAMA TIRIKU (Part-2)
Pagi-pagi aku sudah terbangun karena ada sesuatu  yang menghisap penisku dari dalam selimut dan kulihat jam yang ada didinding masih menujukan pukul 5 pagi dan kulihat dari dalam selimut ternyata mamahku sudah berada dibagian bawah tubuhku yang lagi asyik mengulum penisku. Pagi itu aku sengaja pura-pura masih tidur menikmati kuluman mulut mamahku yang mengulum penisku. Kurasakan lidahnya mulai memainkan lubang kecil penisku sambil mengulum dengan mulutnya dengan jari-jari tanganya mengeggam penisku dan dikocok-koconya.
Saat dihisap dan disedot sangat kuat terasa seperti penisku tercabut dari tubuhku dan aku hanya mendesah kecil sambil mendongakan kepala menahan nikmatnya kuluman mamahku yang luar biasa ini. Aku akui mamahku ini memang jago sekali dan sangat berpengalam untuk urusan kulum dan mengkulum seperti film-film bokep yang sering aku tonton.
Setelah puas mengulum penisku giliran pangkal paha kananku ditelusuri dengan lidahnya dengan cara dijilat terus menyusur kepaha dan terus naik lagu kebuah biji penisku lalu dikulumnya juga. Yang lebih gilanya lagi lubang pantatku juga jadi sasaran jilatan lidah mamaku ini tanpa jijik sedikit pun dia menjilatnya.
Begitu menjilat lubang pantatku dengan menusuk-nusuk lidahnya, akhirnya aku terbangun dan pantaku ikut bergerak naik turun mengikuti jilatan lidahnya. Kemudian mama menengok kerahku dan melepaskan jilatan dilubang pantatku.
“Sudah bangun sayangku”. Katanya dengan suara manja.
“Maa…kok jilatnya disitu, itukan kotor”, protesku.
“Ngak papa sayang, yang peting kamu suka kan.
Kemudian mama mengulum lagi penisku dan menjilat lubang pantatku dan membuat aku sangat menikmati apa yang dilakukan mamahku ini. Begitu melepaskan kuluman dibatang penisku kemudian mama naik menelusuri perutku dengan cara dijilat oleh lidahnya dan berhenti dibagian pusarku. Disana lidahnya Kembali berputar-putar membersihkan bagian pusarku dan tak lama lanjut naik lagi kebagian dadaku dan menghisap putting kecil susuku dengan cara dijilat dan disedot secara bergantian dan setelah puas memainkan kedua putting susuku, mama Kembali naik kebagian leher dan berakhir dibagian mulutku.
Lidah mama ketikan memasuki mulutku, kugigit sedikit dengan gemasnya dan tiba-tiba penisku yang sudah sangat tegang berdiri keatas tepat pas dilubang bibir vaginanya mama yang sudah berada diatas tubuhku ternyata dengan mudahnya langsung masuk kedalam vaginanya yang sudah berlendir itu. Saat itu kami lagi menikmat lidah dan bibir kami saling beradu kenikmatan ternyata mamahku sudah mengarahkan masuk penisku kedalam vaginanya.
Blesss…penisku masuk menerobos lubang vaginanya dan terasa hangat sekali, kemudian mama terus melakukan Gerakan maju mundur tubuhnya yang berada diatas tubuhku yang terlentang dan penisku terasa seperti diremas-remas oleh dinding vaginanya.
Akupun menggelapar sehingga lidah mama keluar dari mulutku. Tapi lidah mamahku terus mengejar mulutku hinnga bisa Kembali masuk kedalam mulutku. Sementara pantat mama tetap terus memompa naik turun penisku keluar masuk vaginanya sampai berbunyi cplak…cplok…cplak antara gesekan penisku dengan vaginanya, “Ounghhhh…enaknya”, tanpa sadar aku berkata itu karena saking nikmatnya.
“Enak Dreee….sayang”. tanya mama.
“Gila ini nikmat sekali Maa….unghhhh”. kataku sambil menikati goyangan mama diatas tubuhku.
Kemudian mama melepaskan lumatan mulutnya dari mulutku lalu kedua tanganya langsung bertumpu didadaku dengan terus bergerak tanpa henti naik turun memompa penisku keluar masuk vaginanya dan sesekali diputar-putarnya seirama dengan putaran Gerakan pantatku.
“Anghhh….Maa…..aku sudah ngak tahan lagi kalau mama goyang seperti ini…unghhh”. Desahanku.
Mama kelihatanya tidak menjawab perkataanku dengan rintihanya dan tetap memutar, memompa pantatnya diatas tubuhku yang terlentang tapi kulihat nafasnya sudah agak ngos-ngosan. Tampak kedua buah dadanya yang terhalang kain satin dasternya ikit bergoyang naik turun mengukuti Gerakan tubuhnya dan dengan cepat kuremas-remas dengan kedua tanganku.
Sekitar beberapa menit aku berusaha mempertahankan laju cairan spermaku agar tidak keluar lebih dulu dan terombang-ambing dalam kenikmatan yang tidak bisa aku ucapi dengan kata-kata lagi kemudian dengan cepat mama meminta ingin merubah posisi meminta aku berada diatas tubuhnya dan mama dibawah terlentang dan Blesss…penisku Kembali masuk kevaginanya dan Kembali kugenjot dengan sangat cepet.
“Andreee…..lebih cepat lagi dong sayang dan tekan lebih dalam sayang”, mendengar itu langsung saja kupeluk tubuh mama erat-erat serta menggerakan pantatku naik turun dengan cepat hingga membuat penisku terasa sedikit ngilu.
“Ayo lebih cepat dong Dreee…..”, serunya lagi dengan nada suara yang cukup keras sambil kedua tangan mama medekap punggungku kuat-kuat.
Melihat mama yang sudah mau mendekati orgasme akupun juga dari sejak tadi sudah menahan cairan sperma ku akan keluar dan aku tetap berusaha mengimbangi permainan ini seraya terus kugenjot lubang vaginanya dengan penisku beberapa kali.
“Terussss…..sayanggg….terusss….Dressss…..ounghh…anghhhh”, kata mama dengan pinggulnya semakin liar saja.
“Maahhhh….aku sudah….ngak tahan…..lagi”, teriaku sambil kutekan penisku lebih kuat lagu kedalam vagina mama.
Crottt….crottt….crottt….akhirnya cairan spermaku jembol juga lebih dulu menyemprot kuat kedalam Rahim mamahku  dibarengi tubuhku yang mengejang-ngejang saat cairan sperma itu keluar sangat banyak sekali. Dan begitu cairan spermaku keluar akhirnya mamahku juga berteriak sangat kuat tanda mama orgasme.
“Andreee…..ungghhhh….anghhhh….anghhhh” teriakanya sambil menagkul kedua kakinyaa kuat-kuat dipunggungku dan cengkeraman tanganganya membuat punggungku terasa sakit.
Akupun akhirnya menjatuhkan tubuhku diatas tubuh mama yang terlentang dengan penisku masih terbenam divaginanya. Kami berpelukan serasa berbisik.
“Enak Dreee…..”, kata mama.
“Enak banget Maahh”.
“Bikin Mama betah di malang, mau balik kejakarta jadi malas”.
“Ya ngak papa kan tinggal disini dan kita bisa lakukan seperti ini tiap hari Ma”.
“Tapi Mama harus kerja Dree, pokonya kalau ada waktu mama akan sempatkan kemalang sayang. Oh ya Dree, jangan sampai ada yang tahu soal ini ya dan kamu harus bisa jaga rahasia kita ini”, kata mama.
“Iya Mah  so pasti lah”. Kataku.
“Dan satu lagi”, kata mama sambil memandag kedua mataku tajam.
“Apa itu Ma?”. Kataku sambil juga memandagi wajah mama.
“Yang didalam vagina mama ini jangan sampai kasih orang lain ya sayang”, seraya menjepit dengan dinding vagina penisku yang masih didalam vaginanya.
“Janji ya sayang”.
“Ya Mah, tapi mama juga janji jangan sampai punya mama juga dikasih sama orang lain”, kataku sambil kutekan penisku yang masih terasa tegang dikit.
“Unghhhh….iya sayang pasti mama akan jaga dan khusu buat kamu aja”.
Akhirnya kami tertawa berbarengan diatas tempat tidur dan selama mama berada dimalang, kuhabisakan waktu Bersama mama tiriku diatas ranjang. Sejak itulah kami berdua ketagihan untuk menggulangi permainan yang sama dan bila mama tidak sempat kemalang akulah yang menyusuk kejakarta demi kepuasan dan sebaliknya dengan Mama.
SEKIAN.
441 notes · View notes
gooselacom · 2 years
Text
TMMD 113 Kodim 0203/Langkat, Memasuki Sepekan Lebih 1.890 Meter Pembukaan Jalan Berhasil Digasak
TMMD 113 Kodim 0203/Langkat, Memasuki Sepekan Lebih 1.890 Meter Pembukaan Jalan Berhasil Digasak
Langkat, Goosela.com – Memasuki 9 hari dilaksanakannya kegiatan TMMD 113 Kodim 0203/Langkat ,pembuatan dan pembukaan badan jalan sepanjang +3.000 M yang menghubungkan Dusun V menuju Dusun VI Desa Lama Baru dan menuju Desa Telaga Said Kec. Sei Lepan Kab. Langkat,Prov Sumut hasilnya telah kelihatan. Kegiatan sasaran fisik pembukaan jalan hari ini mencapai 1.890 Meter dari +3.000 M yang ditargetkan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
nalza73 · 9 months
Text
KaK LiaH
Ianya bermula semasa aku berumur 20 tahun. Semasa itu aku masih dalam menjalani perkhidmatan negara. Ketika itu, aku baru saja habis berkerja dan terus pulang ke rumah. Sampai sahaja di bawah block, aku bertemu dengan kak Liah yang berumur 38 tahun. Dia seorang janda yang tinggal di sebelah rumah aku. Kak liah mempunyai sepotong badan yang seksi dengan mempunyai dua belah tetek yang besar dan tegang. Bontot kak Liah sangat bulat dan sederhana besarnya. Aku jadi tidak menentu bila melihat potongan yang indah ini. Apalagi, setelah melihat potongan badan kak Liah, butoh aku terus berdiri dengan tegap.
Aku mempunyai butoh yang agak besar dan keras, lebih kurang 8 inch. Kak Liah dapat merasakan kelainnan dari diri aku dan sempat ia melihat butoh aku yang sedang tegang dan menolak-nolak seluar tentera yang aku pakai. Aku pun senyum dengan muka merah apabila kak Liah melihat sinar mataku.
Anyway, akupun tegur dia dan bertanya dari mana dan hendak ke mana. Kak Liah memberi tahu yang ia baru pulang dari kerja dan sangat kepenatan. Kami pun sama-sama naik lift untuk ke rumah masing-masing. Sampai saja di pintu aku terus ketuk berkali-kali. Sementara itu kak Liah sudah pun masuk ke dalam rumah, tinggal aku yang masih lagi ketuk pintu. Setelah 10 minit menunggu, aku bercadang untuk tumpang saja di rumah kak Liah sehingga keluarga aku pulang. Lagi pun, aku masih ingin melihat potongan kak Liah yang montok itu.
Apalagi aku terus ke rumah kak Liah dan terus ketuk. Lebih kurang 5 minit, kak liah pun buka pintu. Aku amat terkejut apabila melihat kak Liah hanya menutupi badan dia dengan sehelai tuala kecil. Ianya sangat kecil sehingga aku dapat lihat kebesaran dan keputihan kedua bukit kecil kak Liah itu. Peha kak liah sangat gebu dan sejuk mata memandang.
Aku beritahu kak Liah yang keluarga aku keluar dan tidak ada orang di dalam untuk buka pintu dan beritahu dia yang aku ingin menumpang di rumahnya. Dengan senyum ia menjemput aku masuk dan tutup pintu. Kak Liah suruh aku duduk di sofa sementara ia membuat air kopi. Aku dapat melihat kak liah dengan sahaja memasuki dapur dengan berjalan mengelek gelekkan bontotnya yang padat. Dengan itu butoh aku terus tegang dengan gagah.
Aku merasa sangat susah hendak duduk diam, lantas aku ikut kak Liah ke dapur. Aku berdiri di pintu sambil berbual-bual dengan kak Liah. Sementara itu pula mata aku tidak pernah lepas dari melihat bontot dan teteknya yang cantik itu. Butoh aku terus tegang dan aku dapat merasakan yang kak Liah sedang jeling-jeling ke arah seluar tentera aku yang sedang mengembang besar akibat dari ketegangan butoh aku itu.
Kak Liah tahu yang aku sedang melihat tubuh badannya. Tapi dia bersahaja aje berjalan ulang alik di depan aku. Kadang-kadang dengan sengaja ia membongkokkan badan untuk mengambil sesuatu supaya tuala yang ia pakai akan terselak naik hingga ke pangkal bontot. Apa lagi, terbeliak biji mata aku bila melihat bulu hitam yang lebat di pukinya. Aku juga boleh nampak dengan jelasnya lubang puki kak Liah yang merekah tersenyum.
Kak Liah melihat mata aku tertumpu tajam pada pukinya yang sedang basah menggeluarkan air maninya yang sungguh lazat. Dengan tak tunggu-tunggu lagi, aku terus mendekati kak Liah dan terus benamkan muka aku di pukinya yang sedang tunggeng tunggeng. Dengan lahapnya aku jilat di sekeliling puki itu sambil menggigit-gigit bibir merekah di situ. Kak Liah menjerit- jerit kesedapan sambil mendorong aku menjilat dengan lebih pantas. Air maninya tak henti-henti keluar dari lubang pukinya. Namun habis air puki kak Liah aku minum. Sementara lidah aku pula tak henti-henti keluar masuk di sekeliling puki.
Tak lama kemudian dengan ganas pula aku menarik tuala kak Liah dan melontarkannya ke atas meja. Maka berdirilah kak Liah di situ dengan keadaan bertelanjang bogel. Aku membawa dia ke meja dan menyuruh dia baring meniarap sementara aku menjilat kedua puki dan jubornya yang lazat itu. Kak liah merengik-rengik kesedapan, “ah…! aah…! Sedap sayang…! Ah.. oh.. oh…!” Begitulah bunyi yang keluar dari mulutnya.
Setelah puas menbaham puki kak Liah, aku terus junamkan mulut ku kepada kedua teteknya yang tegang itu. Sementara aku hisap tetek kak Liah, jari tangan kanan aku terus mengentil-gentil biji kelentiknya dengan enak. Tangan kak Liah terus mencari sasaran yang ia idamkan dengan membuka baju dan seluar tentera yang aku pakai.
Apabila tangan kak Liah dah dapat apa yang ia cari, ia meramas-ramas dengan kemas supaya ia tidak terlepas dari gengamman. Naik syok butoh aku bila kak Liah goncang turun naik dengan berkata “keras…! Besar…! Panjang…! Sedap… panas.. oh.. ah…!!! Kak Liah dah tak sabar lagi dan terus ia tarik butoh aku ke mulutnya. Dijilatnya disekeliling kepala butuh aku. Sekali-kali ia memasukkan semua butoh aku ke dalam mulutnya. Aku tak sangka yang kak Liah pandai sunggoh dengan permainnan karaoka ataupun oral sex. Aku lantas terus naik ke atas kak Liah dengan posisi 69 dan kami masing masing menikmatinya sehingga puas.
Setelah enak merasa kesedapan, kak Liah suruh aku memasukkan butoh aku yang besar keras ke dalam pukinya yang sudah berair lecak itu. Kaki kak Liah aku kangkangkan dan kakinya aku letak di atas bahu aku. Sementara butoh besar aku tu dihalakan ke arah puki dan mengosok-gosokkan kepalanya di sekeliling bibir.
“Ah…. ah…! Sedap sayang…! Cepat sayang…! Oh… sedap…! Cepatlah masukkan ke dalam puki. Kak Liah sedang gatal sangat ni…! Kak nak rasa sangat butoh besar kamu tu.” Kata rayunya itu amatlah membangkitkan nafsu berahi aku. Maka dengan geramnya aku junamkan keseluruh butoh aku ke dalam puki kak Liah. Sambil itu jari aku pula bermain-main di lubang jubor dia. Sambil aku pam butoh keluar masuk ke dalam puki kak Liah, sambil itu jugalah aku masukkan jari aku ke dalam lubang jubornya.
Kak Liah meronta kesedapan sambil menjerit, “Oh… oh…! Oh.. ah.. sedap….! Sedap sayang….! Oh sunggoh besar butoh kamu ni sehingga terasa di ulu hati kak Liah…!” Aku dengan ganasnya pam keluar masuk dengan kuat sambil jari aku terus bermain di jubornya. Terpekik kesedapan kak Liah apabila air maninya keluar membasahi butoh aku. Lalu aku suruh kak Liah pusing tunggeng doggie stail, supaya aku dapat junam butoh aku dari arah belakang pula. Sambil itu aku dapat penumpuan yang lebih baik pada bontot kak Liah yang padat itu.
Aku sondol dan aku hayunkan berkali-kali butoh aku keluar masuk ke puki kak Liah sambil memuji-muji kesedapan pukinya. Sedang kami kesedapan menghenjutkan persetubuhan, aku dengan tidak segajanya terbenamkan butoh aku masuk ke dalam lubang jubor kak Liah. Apa lagi… tepekiklah kak Liah kesakitan kerana belum pernah ada butoh yang memasuki jubornya itu. Kena kena pulak tu dirasmikan oleh butoh aku yang bersais besar…!
Aku pun pamlah dengan perlahan-lahan supaya kak Liah dapat menikmati kesedapannya. Aku memang tak berhajat nak cabut keluar butoh aku walaupun sudah tersalah masuk. Apatah lagi apabila aku rasakan lubang jubor kak Liah sungguh sedap rasanya. Setelah keluar masuk beberapa minit, barulah kak Liah rasa sedap. Dia mula menggelek-gelekkan bontotnya dengan keadaan lubang jubornya yang sedang kena tikam dengan butoh aku . Punyalah sedap aku rasakan bila kak Liah buat begitu. Semakin kemas butoh aku terbenam di situ.
Sambil itu jemari tangan kak Liah bermain dengan buah pelir aku. Berdenyut denyut butuh aku dilimpahi kenikmatannya. Tindakkan kak Liah itu telah mengheret hawa nafsu aku sampai ke kemuncaknya. Aku pun lepaskanlah segala air mani ke dalam lubang jubor kak Liah. Sambil itu jari-jari aku meramas-ramas tetek kak Liah dengan kuat dan ganas. Kak Liah meronta-ronta kesedapan bila dia merasakan air mani aku mula mengalir masuk ke dalam jubornya.
Kami sama-sama kepenatan lalu baring bogel bersama-sama. Kak Liah mengucapkan terima kasih kerana aku telah memenuhi tuntuan hawa nafsunya. Dia mempelawa aku supaya datang lagi ke rumahnya pada bila-bila masa saja. Menurut kak Liah sudah 5 tahun dia tidak merasa butoh di dalam pukinya setelah kematian suami dulu. Tambahnya lagi bahawa akulah teruna pertama yang telah menikmati tubuh badannya sejak sekian lama.
Setelah adengan itu, aku selalu ke rumah kak Liah apabila ada masa lapang dan kadang-kadang aku tidur di sana. Berbagai stye telah kami lakukan dan kak Liah pun mula pakai pakaian seksi apabila aku bersama dia.
823 notes · View notes
jndmmsyhd · 11 months
Text
Apa yang kita takutkan dan khawatirkan soal masa depan, serahkan pada-Nya. Perihal keuangan, keluarga, jodoh dan impian-impian kita lainnya. Masa depan adalah mutlak ranahnya Tuhan, jangan pernah kita memasuki dan ikut campur. Lakukan saja kebaikan apa yang sekarang ada di depan kita. Nanti Allah pertemukan kita dengan apa yang menjadi takdir kita.
Tidak semua hal harus kita pikirkan dan khawatirkan, ada beberapa hal yang seharusnya kita lepas dan biarkan saja, sebab itu adalah ranah Tuhan. Sebagian lainnya ada yang harus kita usahakan dengan sebaik-baik usaha dan doa.
Semoga, apa yang hari kita jalani, bisa kita kerjakan dengan sebaik-baiknya. Kebaikan apa yang ada dihadapan kita, bisa kita maksimalkan dengan sebaik-baik usaha.
Allah tidak tidur, Dia juga tidak tuli, Allah mendengar setiap doa yang kita panjatkan dengan detil dan sempurna. Dan ingatlah, Allah itu Maha Mengabulkan apa yang hamba-Nya minta. Pasti. Hanya soal waktu terbaik saja.
@jndmmsyhd
751 notes · View notes
kurniawangunadi · 1 month
Text
Hidup yang Sangat Tidak Terduga
Beberapa tahun terakhir, saat memasuki fase berumah tangga dan menjadi orang tua. Prioritas hidup bergeser, menjadi memahami kenapa di luar sana banyak yang bilang kalau makin dewasa atau setelah berkeluarga/jadi orang tua, circlenya semakin menyempit. Karena memang butuh fokus yang besar. Sampai mungkin tidak sempat untuk nongkrong seperti waktu-waktu muda kemarin.
Dan sebab begitu fokusnya kita sama hidup sendiri, sampai-sampai kita tidak memerhatikan apa yang terjadi di kehidupan sekitar kita, termasuk orang-orang yang pernah kita kenal di waktu sebelumnya. Kita hanya mendengar sedikit kabar tentang kapan dia menikah atau dia lagi kerja di mana, selebihnya kita tidak tahu. Tidak sempat mencari tahu, dan memang tidak ada keperluan untuk mengetahui.
Sampai waktu berlalu begitu saja, lima tahun terlewati, hingga sepuluh tahun berlalu. Saat anak-anak mulai memiliki dunianya yang bisa ia rancang sendiri. Kehidupan kita mulai terasa stabil. Kita mulai memerhatikan kehidupan di sekitar, berusaha mencari tahu kabar dari kawan-kawan lama.
Mereka sekarang tinggal dimana, sedang apa, siapa pasangannya, dan banyak hal lainnya. Berusaha kembali menyambung komunikasi dan silaturahmi. Memang, ternyata ada fasenya lagi untuk begitu.
Tapi di lain sisi, kita mungkin akan mendapati kabar yang tak pernah kita sangka. Mungkin ada yang telah meninggal lebih dulu, ada yang pernikahannya berakhir perceraian, ada yang tidak seorang pun tahu kabarnya, ada yang masih berjuang dengan dirinya sendiri, dan lain-lain. Setidakterduga itu kehidupan berlalu selama sepuluh tahun terakhir.
Terakhir kali sebelum fokus sama dunia sendiri, dulu sempat bertemu terakhir kalinya di meja-meja kafe membicarakan tentang masa dengan dengan optimis, terakhir mendengar kabarnya adalah kebahagiaan bersama orang yang akan jadi pasangannya, naik gunung bersama, diskusi di serambi-serambi masjid tentang impian, dan banyak sekali momen yang kuingat dengan baik, sebelum akhirnya memasuki fase baru yang menuntut prioritas dan fokus yang baru saat itu.
Tidak pernah diduga sama sekali. Kehidupan yang berputar di sekitar kita ternyata sebergejolak itu, hidup kita mungkin juga bergejolak, hanya saja tidak pernah menyangka bahwa di orang lain, gejolaknya adalah hal yang tak pernah kita pikirkan akan terjadi pada mereka.
Siapapun kamu yang membaca tulisan ini. Saat ini, hidup kita yang tak saling mengenal ini sedang berjalan di orbitnya masing-masing. Mungkin orbit kita tidak pernah beririsan, tapi aku selalu mendoakan, kita sama-sama berdoa semoga hidup yang sedang dijalani ini diberikan sakinah, diberikan keberkahan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Aamiin
150 notes · View notes
andromedanisa · 4 months
Text
Apa salah ya kalau belum hamil?
Tumblr media Tumblr media
Atas pertolongan Allaah sudah memasuki pernikahan empat tahun. Memasuki tahun keempat pertanyaan yang menghampiri lebih tajam dibandingkan dengan awal-awal pernikahan. Di awal aku tidak terlalu memikirkan, namun selalu saja aku jatuh perihal bagaimana dengan perasaan suami, orangtuaku, dan juga mertuaku. aku pikir seiring berjalannya waktu pertanyaan itu akan hilang dengan sendirinya, rupanya tidak .
Ada satu hari dimana aku dinyatakan hamil, saat memasuki pernikahan satu tahun sepuluh bulan. aku tahu benar bagaimana perasaan dan wajah-wajah bahagia dari suami, orangtua, dan mertua. Lalu sampai pada titik, Allaah berkehendak lain. Janin tersebut gugur.
Lalu hamil kembali saat usia pernikahan dua tahun sembilan bulan. Qadarullaah harus gugur dan menjalani kuretase.
"Gugur mulu" komentar yang pernah ku dapatkan..
Sedih? Jelas. aku sangat terpukul. Dan komentar lebih sangat tajam bila dibandingkan dengan sebelum hamil.
aku pikir tidak hanya yang belum hamil saja yang mendapatkan pertanyaan demikian. Yang belum menikah dan bertemu jodohnya juga sering mendapatkan pertanyaan yang kurang lebih sama. Kapan?
Hanya karena Allaah menetapkan sebuah takdir sampai detik ini masih menunggu perihal anak. Dulu pun tak luput dari pertanyaan "Kapan menikah" seolah semua keadaan harus sesuai dengan sebagaimana mestinya.
Menatap kasian, mencibir dibelakang, bahkan menanyai didepan umum dengan kondisi diiringi dengan tawa agar tidak terlihat menyakitkan kemudian memberi nasehat-nasehat yang tidak perlu. Kalau tidak diabaikan dilabeli orang yang tidak bisa menerima nasihat.
Ditatap kasihan lalu sejurus pertanyaan pamungkas, kasihan ya belum jua ketemu jodohnya. Kasihan ya belum jua punya anak nanti siapa yang akan mendoakan kita kalau kita telah tiada. Dan sebagainya, dan sebagainya yang terlalu panjang untuk dituliskan kembali
Sebetulnya ini sedikit kurang nyaman. Apa yang harus dikasiani ? Hanya karena masih sendiri? Hanya karena belum punya anak? Kedua keadaan bukan berarti diri ini kekurangan kasih sayang. Ada Allaah yang Maha Penyayangnya tidak bisa diukur dengan apapun yang senantiasa menyayangi hambanya tiada batas, ada kedua orang tua yang dengan izin Allah menyayangi dengan tulus tanpa tapi.
Hanya karena Allaah mengehendaki sebuah takdir belum menikah atau belum punya anak bukan berarti Allah tidak sayang. Melainkan setiap orang diuji dengan ujiannya masing-masing. Setiap orang sedang berusaha berdamai dengan takdir yang telah ditetapkan untuknya.
Kini, memasuki usia pernikahan empat tahun lebih sembilan bulan. aku berada di titik biar Allaah yang menentukan jalan doa kita, agar kita paham bagaimana rasanya menyerah menjadi seorang hamba. aku hanya ingin menjalani kehidupan ini dengan tenang bersama orang-orang yang ku sayangi. Kehidupan yang mungkin tidak semua orang berada dititik ini. Kehidupan yang tenang..
Menikah, dan mempunyai anak tidak menjamin sebuah kebahagiaan. Sungguh, ini bukan semata karena pembelaanku saja. Menikah dan mempunyai anak adalah salah satu anugerah Allaah yang patut diupayakan dan disyukuri dengan penuh syukur.
Keduanya bukan tolak ukur untuk bahagia. Karena pada hari ini ada yang menikah namun berpisah, ada yang memiliki anak juga berpisah. Rumah tangga sakinah mawadah warahmah adalah sebuah karunia Allaah. Dan tolak ukurnya bukan dengan ukuran dunia.
Pada akhirnya tak lupa pada setiap do'a apa pun selalu menyertakan "Terbaik menurut engkau Ya Allaah". Jadi ketika sesuatu yang aku minta belum Allaah kabulkan. Hal itu tak lantas membuat ku berburuk sangka pada Allaah.
Sebagaimana buku pertama lahir karena telah banyak kesedihan yang terlewatkan. Dalam Sedihmu Berbaik Sangkalah Kepada Allaah. Semoga pada akhirnya hanya rasa syukur yang akan dilangitkan. Tidak ada didunia ini yang abadi, sekalipun itu kesedihan dan beratnya sebuah penantian. Jangan jauh-jauh dari Allaah, biar Allaah yang kuatkan saat semua orang telah menyerah dan berhenti berupaya.
Lalu kalau ditanyai sebuah pertanyaan yang diawali dengan kapan? Apa yang harus dijawab?
Setiap kali merasa capek sama pertanyaan kapan ini kapan itu, aku yakin, aku belum seberapa dibandingkan dengan mereka yang penantiannya jauh lebih lama. Perihal jodoh ataupun buah hati.
Maka jawabku, tidak semua takdir harus kita pahami maksud dan tujuannya mengapa Allaah menguji kita dengan demikian dan demikian. Pada akhirnya tidak mengurangi sedikitpun kemuliaan ibunda Maryam meski beliau tidak menikah. Dan tidak mengurangi sedikitpun kemuliaan ibunda Aisyah radhiyallahu anha meski beliau tidak memiliki buah hati.
Urgensi hidup bukanlah perihal pencapaian melainkan beribadah kepada Allaah sebagaimana para Nabi, para sahabat yang tetap beriman sekalipun takdir itu terasa tidak menyenangkan. Manisnya sebuah takdir tidak terletak pada apa yang telah kita capai, melainkan keridhoan Allaah.
Tak selamanya hujan akan terus turun, tak selamanya malam akan terus bergulir. Kehidupan ini pun demikian, tidak selamanya. Sebab Allaah yang telah menetapkan semuanya sesuai dengan kadar kemampuan kita sebagai seorang hamba..
Menuju penghujung, 21 Desember 2023
267 notes · View notes
alizetia · 8 months
Text
Nak, bila kelak dalam fase hidupmu kamu dapati masa masa sulit dan berat. Tanamkan dalam dirimu bahwa masa itu seperti kamu tengah memasuki sebuah sekolah, Allah hendak mengajarimu beberapa mata pelajaran yang sangat sulit. Maka, perhatikan baik baik hikmah yang kamu dapati, sekecil mungkin jangan terlewatkan. Sebab, masa itu akan menjadi bekalmu untuk naik kederajat berikutnya, ujian selanjutnya, untuk mengemban amanah amanah yang lebih besar. Bersabarlah, tabahlah, serta percayalah di tiap langkahmu ada Allah yang senantiasa menjagamu :)
266 notes · View notes
dinisuciyanti · 1 month
Text
32
Tepat hari ini, usia ku 32 tahun, cukup spesial, karna tanggal lahir ku dibalik jadinya 32 wkwkwk. Di ulang tahun sebelum-sebelumnya, gak pernah ada selebrasi apapun, selebrasi pribadi pun enggak. Ya melewati hari seperti biasanya sahaja. Pun, memasuki kepala 3 pertama kali, ya udah gitu aja, gak ada bedanya juga antara 29 dan 30.
Untuk ke 32 ini, aku sampai effort bikin fudgy brownies bites, modal yutup chef devina. Ya gampang, kecuali part nunggu brownies nya mateng dari oven manual kompor wkwk, sungguh menguras emosi. Ya pengen aja bikin kue untuk hari ultahku. Si paling independen.
Aku juga beli bunga artifisial. Tetiba keinget aja gitu, ada teman yang merayakan 30 dengan beli bunga sendiri. Okedeh, aku juga! Bunganya cantik dan wangi. Siap untuk ku foto bersama brownies.
Setelah foto-foto estetik kue dan bunga, aku posting tentunya. Sambil goler-goler istirahat karna capek bikin kue. Terus, mikir, "hmmm ayo make-up tipis-tipis, buat foto sama bunga!". Akhirnya aku buka lah cushion, eyeliner, eyebrow yang baru ku beli, yah touch up newbie aja. Udah deh foto-foto selfie dibantu tripod di belakang rumah sampe capek. Dah lama juga gak pernah selfie HAHA.
Aku juga sudah menyiapkan reels dengan sound epitone project-nya Yoona, menggambarkan perjalanan setahun terakhir, yang bener-bener perjalanan jalan-jalan, bahwa diri ini pernah se-bahagia itu.
Intinya, Im happy today! Bikin kue sendiri. Beli bunga sendiri. Make-up an sendiri. Karna kalo nunggu dibeliin, gak tau kapan, wkwkwk.
23 Maret 2024
Mari menjalani 32 yang semakin TATAG dan BAKOH!!!!
69 notes · View notes
Text
Memasuki Masa Pensiun, 2 Pegawai Rutan Boyolali ikuti Prosesi Wisuda Purnabhakti
Memasuki Masa Pensiun, 2 Pegawai Rutan Boyolali ikuti Prosesi Wisuda Purnabhakti
RELASIPUBLIK.OR.ID, BOYOLALI || Rutan Kelas IIB Boyolali turut serta dalam Acara Virtual Wisuda Purnabhakti Pengayoman Tahun 2022 yang dilaksanakan pada (1/08) berpusat di Graha Pengayoman dan dipimpin langsung oleh menteri Hukum dan Ham Yasonna Laoly. Rutan Kelas IIB Boyolali sendiri resmi melantik dua pegawai wisudawan purnabhakti pengayoman yang secara simbolis diberikan oleh Kepala Rutan,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes