Tumgik
#isfahaan
parsabad · 2 years
Text
Tumblr media
Abbasi mosque/ Isfahan/ Iran
Photography: parisa malekahmadi
961 notes · View notes
youarebeyoutifulx · 4 years
Text
Dajjal will emerge from a place between Syria and Iraq, and his emergence will become known when he is in Isfahaan at a place called Judea (Yahudea). He will be of Jewish origin. The Jews will accept him as 'The Messiah' and become his main followers. He will also have a great number of women followers as well. The entire secular world (Jews/#Freemasons, #Atheist, #Christians, #Hindus Etc.) shall unite under the banner of the Anti-Christ against Islam. Islam will be the only force standing between him and the total world domination
DAJJAL will have the power to cause Famine, Earthquakes and destruction on a mass scale. Many Muslims will join the ranks of DAJJAL on being afraid of his power. Only those with very strong faith will be able to resist
Remember that once you have joined the Anti-Christ, your soul will be doomed forever in the fire of hell.
The Prophet( Muhammad ﷺ ) was warning us that in the last days there would be someone who would deceive all of humanity. The Dajjal will possess power over this world. Thus, Muslims must be careful not to have the love of the world in their hearts so they won’t leave their religion and follow him. He will be able to heal the sick by wiping his hand on them, like Jesus did, but with this deceit the Dajjal will lead people down the path to hell. Thus the Dajjal is the false Messiah, or Anti-Christ (Massih ad-Dajjal). He will pretend to be the Messiah, and deceive people by showing them amazing powers
He is One Eyed
Possibly the most frequently quoted reference to the Dajjal is that he is blind in one eye.
- Allah's Messenger ( ﷺ ) made a mention of Dajjal in the presence of the people and said: Allah is not one-eyed and behold that Dajjal is blind of the right eye and his eye would be like a floating grape.
- Allah's Messenger ( ﷺ ) said: Dajjal is blind of left eye with thick hair and there would be a garden and fire with him and his fire would be a garden and his garden would be fire.
The Dajjal is sometimes said to have the word “Infidel” (Kaafir) written in-between his eyes, possibly on his forehead. But this word will only be perceptible to true Muslims, and no one else
Very Important is that; this word “Kafir” will be readable only by the believer, literate or illiterate. Non-believer: let him be educated from “Oxford” or “Harvard” will not be able to read it.
It is said that there are three cities that the #Dajjal may not enter; #Mecca, #Medina and #Damascus. Muslims are encouraged to seek refuge from the Dajjal in one of these three cities:
The Prophet ﷺ said, "Ad-Dajjal will come to Medina and find the angels guarding it. So Allah willing, neither Ad-Dajjal, nor plague will be able to come near it."
The coming of the Anti-Christ (Dajjal) must occur in the Last Days. This dreadful event is approaching, and in that time only three cities will be safe: Makka, Madina, and Sham (Damascus). If anyone wants safety in that time he will have to run to one of these three cities.
Apart from these three cities, it is said that the Dajjal will enter every single city, town and village in the world to test and possibly deceive every human alive.
Let’s pray that Allah ( Glorified and Exalted Be He ) keeps all of us safe from this satanic fitnah. Share and spread this information to everyone. .
Allah Swt says:
'And remind for indeed Reminder benefits the believers' (Qur'aan 51:55).
14 notes · View notes
twafordizzy · 3 years
Text
Wieringa over de reiskoffer als ijkpunt
Wieringa over de reiskoffer als ijkpunt
Het laatste verhaal in de bundel Ik was nooit in Isfahaan van schrijver Tommy Wieringa is gewijd aan het reizen in het algemeen en de reiskoffer in het bijzonder. De koffer als ijkpunt. Ik weet het nog goed, gewicht was voor toeristen. Mijn reizen zouden licht zijn, met wind onder mijn zolen. Met tien kilo bagage kon ik een halfjaar toe. (..) Gewicht was een hindernis voor wie deel wilde hebben…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
pesantrenpandeglang · 6 years
Text
Kesan & Tips Beasiswa AIU Malaysia Dari Alumni Darunnajah Cipining
Alhamdulilah Tepatnya pada tanggal 03 Mei 2018, salah satu alumni Darunnajah Cipining telah  menginjakkan kaki di negeri jiran Malaysia, beliau bernama Husni Muhamad Rifqi, alumni angkatan 24 yang berkesempatan untuk menempuh pendidikan di Albukhary International University, Alor Setar, Malaysia. Alumni yang merupakan penerima beasiswa Ashabunnajah ketika studi di Darunnajah Cipining ini akhirnya dapat mewujudkan impiannya setelah sebelumnya menjalani masa pengabdian selama hampir satu tahun di Pesantren tercinta. Beliau merupakan satu dari lima orang putra – putri Indonesia yang menerima beasiswa tersebut. Dan berikut adalah wawancara singkat dengan beliau tentang kesannya selama study disana dan tips-tips bagi para santri Darunnajah agar bisa lolos beasiswa tersebut.
Bagaimana Perjalanan Antum Dari Indonesia Menuju AIU, Malaysia ?
Alhamdulillah Saya berangkat langsung menuju Bandara Soekarno-Hatta dari Pesantren dengan diantar oleh Asaatidz Darunnajah Cipining, sedikit sedih memang karena keluarga yang di Tasikmalaya tidak bisa ikut mengantar karena ada keperluan yang lebih mendesak. Selama perjalanan, Alhamdulillah lancar dan ketika tiba di Kuala Lumpur International Airport 2 langsung disambut oleh Staff yang sangat ramah dari Albukhary International University. Kebetulan Saya bersama 4 orang lainnya dari Indonesia, 1 orang dari Filipina, dan 1 orang dari Kamboja mendapatkan kloter pertama yang sampai di Malaysia, disusul dengan 3 orang dari Thailand yang menggunakan transportasi darat. Kemudian setelah mengurus Multiple Entry Visa di Kantor Imigrasi KLIA 2, kamipun langsung melanjutkan perjalanan ke bagian utara Malaysia yaitu Kota Alor Setar, Kedah dengan mobil yang di fasilitasi oleh AIU dan menempuh waktu sekitar 6 jam lebih dari Kuala Lumpur. Dan Alhamdulillah kami tiba di AIU sekitar pukul 23.30 waktu setempat.
Alor Setar Tower, Icon Kota Alor Setar, Kedah Darul Aman, Malaysia
Foto Bersama Dengan Beberapa Staff AIU Setelah Welcome Ceremony Bagi Kloter Pertama
Bagaimana Kesan Pertama Study di AIU ?
AIU adalah sebuah tempat yang penuh kedamain, kampus yang megah dan fasilitas yang lengkap dengan mengedepankan nilai-nilai keislaman, peduli terhadap lingkungan hijau dan berbasis teknologi ramah lingkungan. Selama satu bulan menghirup udara segar AIU ini banyak hal-hal baru yang saya temukan, teman dari berbagi negara, tutor / lecturer yang sangat ramah dan professional, juga mendapatkan banyak pengalaman yang sangat menarik. Kegiatan Kursus di kelas pun sangat kondusif, dengan hanya maksimal 10 orang perkelas yang berasal dari berbagai negara dengan 2 orang tutor profesional yang salah satunya menjadi mentor. Dan yang paling berkesan adalah arsitektur bangunannya yang terinspirasi dari bangunan indah dan bersejarah dari berbagai negara seperti Turki, Palestina, Uzbekistan, Iran, dll
Keindahan Masjid Albukhary, Arsitekturnya Terinspirasi Dari Masjid Shah, Isfahaan, Iran
Albukhary International University Tampak Dari Atas
Pemandangan Lecture Theatre ( Kubah Biru ) dan Library ( Kubah Emas ) Dari Danau
Bagaimana Kondisi Asrama AIU?
Mengenai asrama, kami menginap di sebuah hostel dengan 4 lantai, dan masing-masing kamar dihuni oleh 2 orang dari negara yang berbeda, kebetulan teman sekamar saya adalah mahasiswa dari Benua Afrika tepatnya Negara Sierra Laone. Dengan  fasilitas yang lengkap dan  nyaman, kami dapat fokus untuk menjalani kegiatan yang berlangsung disini.
Hostel Mahasiswa Albukhary International University
Program Beasiswa Apa Yang Antum Dapatkan?
Pada Tahun ini, Program yang di selenggarakan oleh AIU adalah Kursus IELTS yang bernama “EAS” English for Academic Success, para penerima besiswa ini harus meningkatkan kemampuan bahasa Inggris untuk dapat melanjutkan ke jenjang S1 di AIU ini, dan nilai minimal yang harus dimiliki dari hasil IELTS setelah mengikuti kursus ini adalah 5.5 (Kesuluruhan). Untuk peserta yang tahun ini mengikuti program EAS ada lebih dari 100 orang dari 40 negara, sebenarnya yang mendapatkan Offer Letter atau yang lolos seleksi ada 219 orang, namun karena berbagai faktor diantaranya terkendala dengan Visa Study Malaysia yang cukup rumit dan mengeluarkan dana yang lumayan atau mungkin beberapa ada yang tidak siap dengan ketentuan beasiswa yang harus di laksanakan. In Syaa Allah, mohon do’anya setelah 6 bulan menjalani kursus Bahasa Inggris ini, Saya akan melanjutkan ke jenjang S1 Bussiness Administration (Hons) dengan fokus dalam bidang Human Resource Management yang di tempuh selama 3 Tahun.
Apa Kendala Yang Dialami Saat Study Di AIU ?
Kendala terbesar bagi saya selama ini adalah makanan yang kurang pas di lidah. Dikarenakan kami berasal dari benua yang berbeda, jadi pihak universitas memberikan menu makanan yang bervariasi dari berbagai negara yang kadang saya tidak tahu apa nama makanan tersebut. Mayoritas dari penerima beasiswa ini adalah orang timur tengah dan afrika, turki, dan Indonesia dengan 5 orang juga cukup banyak dibanding cina, bangladesh, filipina, libya, dsb yang hanya 1 orang perwakilan dan ada juga beberapa dari eropa, jadi seringnya kami disuguhi roti dan nasi pun biasanya hanya pada makan siang. Selain itu burger, spageti, chicken chop, roti jala, roti canai dan roti chapati cukup sering kita jumpai. Rasa rindu dengan makanan Indonesia sudah tidak perlu ditanyakan lagi, tetapi rasa rindu tersebut Alhamdulillah bisa terkalahkan dengan rasa syukur kepada Allah…
Chicken Chop, Salah Satu Menu Di AIU
Roti Canai
Apa Tips & Pesan Agar Santri Darunnajah Bisa Mendapatkan Beasiswa Tersebut ?
Sebenarnya tidak ada tips khusus untuk mendapakan beasiswa ini, dan dikarenakan sistem penyeleksiannya hanya melalui berkas, yaitu diantaranya harus sudah punya passpor, kemudian melampirkan ijazah dan transkrip nilai, dan sertifikat tambahan seperti piagam atau surat rekomendasi. Namun secara garis besar, untuk bisa lolos beasiswa AIU ataupun beasiswa lainnya menurut saya sbb :
Berusaha Tingkatkan Nilai Akademik Maupun Non Akademik
Jadi bagi para santri yang setelah lulus pesantren nanti lalu ingin menyusul Saya ke Albukhary International University, harus belajar dengan sungguh sungguh agar nilai di transkrip nya bagus, terutama bahasa Inggrisnya. Kemudian rajin-rajin juga ikut lomba atau seminar, sertifikat dari kegiatan tersebut akan menjadi nilai plus untuk bisa lolos beasiswa luar negeri.
Dongkrak Dengan Surat Rekomendasi
Surat rekomendasi dari tokoh atau lembaga ternama di Indonesia pun akan menjadi pertimbangan bagi pihak penyeleksi. Saya sendiri telah mempunyai surat rekomendasi dari Pimpinan Darunnajah Cipining (K.H. Jamhari Abdul Jalal, Lc.), Ketua Yayasan Darunnajah ( Dr. K.H. Sofwan Manaf ), Kepala Kemenag Kab. Bogor, dan tokoh tokoh lainnya. Alangkah baiknya tokoh yang dikenal dan dekat dengan pemberi beasiswa.
Selalu Update Terhadap Informasi Beasiswa
Beasiswa dari berbagai negara sekarang ini bertebaran dimana-mana, jadi harus rajin-rajin mencari informasi tentang beasiswa yang ada di web atau di grup sosial media, Saya pun mendapatkan informasi beasiswa tersebut dari salah satu grup beasiswa di telegram. Dan Saya sendiri mempunyai sekitar 80 grup informasi beasiswa yang tersebar di berbagai sosial media yang saya punya, dan Alhamdulillah akhirnya tidak sia-sia.
Mengisi form Online Dengan Jujur
Kejujuran dalam mengisi form online yang didalamnya meminta data-data pribadi kita juga akan mereka cek validitasnya dan menjadi pertimbangkan apakah layak atau tidaknya seseorang untuk mendapatkan beasiswa tersebut
Sabar
Dalam berjuang untuk mendapatkan beasiswa ke manapun itu pasti ada hambatan dan kegagalan, tapi jika tidak diterima suatu beasiswa, harus daftar lagi tahun depan atau daftar lagi beasiswa lainnya, itu yang saya alami, setelah di tolak beasiswa Kemenag untuk ke Libanon, saya pun daftar lagi Universitas lain seperti Ummul Qurra Mekah, Universitas Islam Madinah, Universitas Najran, Universitas Majma’ah, Universitas Thaibah, dan Universitas lain di Arab Saudi maupun di negara lainnya.
Do’a, Minta Do’a & Mendo’akan
Ini adalah jurus yang paling sakti yang saya amalkan, yaitu harus banyak-banyak berdo’a, dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun.. khususnya di waktu-waktu yang mustajab, salah satu yang paling berkesan dan yang sering saya amalkan selama 6 tahun di Darunnajah Cipining yaitu ketika sholat di pesantren, setelah membaca Al-Ma’tsurat diantara Adzan dan Iqomah, disaat santri lain berdo’a bersama, saya fokus berdo’a untuk bisa studi di luar negeri dan itu saya amalkan hampir setiap shalat 5 waktu. Dan saya berazzam dan berdo’a untuk kuliah diluar negeri itu selama hampir 10 tahun. Kemudian sering-sering meminta do’a khususnya ke Orang Tua, Guru, dan kepada siapa pun yang ada di sekitar kita. Karena kita tidak tahu, mungkin diantara mereka ada yang do’anya di ijabah oleh Allah. Lalu yang terakhir adalah rajin-rajin mendo’akan teman, sahabat, kakak kelas atau siapa pun itu agar bisa mendapatkan beasiswa luar negeri, tanpa sepengetahuan mereka, mengapa? Karena sesuai hadits Rasul, jika kita mendo’akan orang lain tanpa sepengetahuannya, maka Malaikat pun mendo’akan kita dengan berkata “Aamiin, dan bagimu juga kebaikan yang sama” ini merupakan investasi yang akan mendapatkan keuantungan yang berkali lipat bukan? Orang lain mendapatkan do’a kita, kita mendapatkan do’a yang sama dari malaikat, Subhanallah…
——————————————————————————
Maa Syaa Allah, ternyata beasiswa yang beliau terima itu tidak di dapatkan secara instan. Butuh perjuangan dan kesabaran untuk bisa meraih apa yang di cita-citakan. Dan ternyata kabarnya jika di total, besiswa yang beliau dapatkan mencakup semua biaya program selama 6 bulan adalah lebih dari 125 juta rupiah dan belum termasuk beasiswa S1 yang akan diterima setelahnya. Baarokallah.. Semoga beliau diberikan kemudahan, kesehatan, kesuksesan dan bisa membawa segudang ilmu yang akan di amalkan nantinya di Pesantren tercinta, Darunnajah Cipining. Aamiin…
Wardan/Bim-Bim
from WordPress https://ift.tt/2Mb4SzH via IFTTT
0 notes
Text
Kesan & Tips Beasiswa AIU Malaysia Dari Alumni Darunnajah Cipining
Alhamdulilah Tepatnya pada tanggal 03 Mei 2018, salah satu alumni Darunnajah Cipining telah  menginjakkan kaki di negeri jiran Malaysia, beliau bernama Husni Muhamad Rifqi, alumni angkatan 24 yang berkesempatan untuk menempuh pendidikan di Albukhary International University, Alor Setar, Malaysia. Alumni yang merupakan penerima beasiswa Ashabunnajah ketika studi di Darunnajah Cipining ini akhirnya dapat mewujudkan impiannya setelah sebelumnya menjalani masa pengabdian selama hampir satu tahun di Pesantren tercinta. Beliau merupakan satu dari lima orang putra – putri Indonesia yang menerima beasiswa tersebut. Dan berikut adalah wawancara singkat dengan beliau tentang kesannya selama study disana dan tips-tips bagi para santri Darunnajah agar bisa lolos beasiswa tersebut.
Bagaimana Perjalanan Antum Dari Indonesia Menuju AIU, Malaysia ?
Alhamdulillah Saya berangkat langsung menuju Bandara Soekarno-Hatta dari Pesantren dengan diantar oleh Asaatidz Darunnajah Cipining, sedikit sedih memang karena keluarga yang di Tasikmalaya tidak bisa ikut mengantar karena ada keperluan yang lebih mendesak. Selama perjalanan, Alhamdulillah lancar dan ketika tiba di Kuala Lumpur International Airport 2 langsung disambut oleh Staff yang sangat ramah dari Albukhary International University. Kebetulan Saya bersama 4 orang lainnya dari Indonesia, 1 orang dari Filipina, dan 1 orang dari Kamboja mendapatkan kloter pertama yang sampai di Malaysia, disusul dengan 3 orang dari Thailand yang menggunakan transportasi darat. Kemudian setelah mengurus Multiple Entry Visa di Kantor Imigrasi KLIA 2, kamipun langsung melanjutkan perjalanan ke bagian utara Malaysia yaitu Kota Alor Setar, Kedah dengan mobil yang di fasilitasi oleh AIU dan menempuh waktu sekitar 6 jam lebih dari Kuala Lumpur. Dan Alhamdulillah kami tiba di AIU sekitar pukul 23.30 waktu setempat.
Alor Setar Tower, Icon Kota Alor Setar, Kedah Darul Aman, Malaysia
Foto Bersama Dengan Beberapa Staff AIU Setelah Welcome Ceremony Bagi Kloter Pertama
Bagaimana Kesan Pertama Study di AIU ?
AIU adalah sebuah tempat yang penuh kedamain, kampus yang megah dan fasilitas yang lengkap dengan mengedepankan nilai-nilai keislaman, peduli terhadap lingkungan hijau dan berbasis teknologi ramah lingkungan. Selama satu bulan menghirup udara segar AIU ini banyak hal-hal baru yang saya temukan, teman dari berbagi negara, tutor / lecturer yang sangat ramah dan professional, juga mendapatkan banyak pengalaman yang sangat menarik. Kegiatan Kursus di kelas pun sangat kondusif, dengan hanya maksimal 10 orang perkelas yang berasal dari berbagai negara dengan 2 orang tutor profesional yang salah satunya menjadi mentor. Dan yang paling berkesan adalah arsitektur bangunannya yang terinspirasi dari bangunan indah dan bersejarah dari berbagai negara seperti Turki, Palestina, Uzbekistan, Iran, dll
Keindahan Masjid Albukhary, Arsitekturnya Terinspirasi Dari Masjid Shah, Isfahaan, Iran
Albukhary International University Tampak Dari Atas
Pemandangan Lecture Theatre ( Kubah Biru ) dan Library ( Kubah Emas ) Dari Danau
Bagaimana Kondisi Asrama AIU?
Mengenai asrama, kami menginap di sebuah hostel dengan 4 lantai, dan masing-masing kamar dihuni oleh 2 orang dari negara yang berbeda, kebetulan teman sekamar saya adalah mahasiswa dari Benua Afrika tepatnya Negara Sierra Laone. Dengan  fasilitas yang lengkap dan  nyaman, kami dapat fokus untuk menjalani kegiatan yang berlangsung disini.
Hostel Mahasiswa Albukhary International University
Program Beasiswa Apa Yang Antum Dapatkan?
Pada Tahun ini, Program yang di selenggarakan oleh AIU adalah Kursus IELTS yang bernama “EAS” English for Academic Success, para penerima besiswa ini harus meningkatkan kemampuan bahasa Inggris untuk dapat melanjutkan ke jenjang S1 di AIU ini, dan nilai minimal yang harus dimiliki dari hasil IELTS setelah mengikuti kursus ini adalah 5.5 (Kesuluruhan). Untuk peserta yang tahun ini mengikuti program EAS ada lebih dari 100 orang dari 40 negara, sebenarnya yang mendapatkan Offer Letter atau yang lolos seleksi ada 219 orang, namun karena berbagai faktor diantaranya terkendala dengan Visa Study Malaysia yang cukup rumit dan mengeluarkan dana yang lumayan atau mungkin beberapa ada yang tidak siap dengan ketentuan beasiswa yang harus di laksanakan. In Syaa Allah, mohon do’anya setelah 6 bulan menjalani kursus Bahasa Inggris ini, Saya akan melanjutkan ke jenjang S1 Bussiness Administration (Hons) dengan fokus dalam bidang Human Resource Management yang di tempuh selama 3 Tahun.
Apa Kendala Yang Dialami Saat Study Di AIU ?
Kendala terbesar bagi saya selama ini adalah makanan yang kurang pas di lidah. Dikarenakan kami berasal dari benua yang berbeda, jadi pihak universitas memberikan menu makanan yang bervariasi dari berbagai negara yang kadang saya tidak tahu apa nama makanan tersebut. Mayoritas dari penerima beasiswa ini adalah orang timur tengah dan afrika, turki, dan Indonesia dengan 5 orang juga cukup banyak dibanding cina, bangladesh, filipina, libya, dsb yang hanya 1 orang perwakilan dan ada juga beberapa dari eropa, jadi seringnya kami disuguhi roti dan nasi pun biasanya hanya pada makan siang. Selain itu burger, spageti, chicken chop, roti jala, roti canai dan roti chapati cukup sering kita jumpai. Rasa rindu dengan makanan Indonesia sudah tidak perlu ditanyakan lagi, tetapi rasa rindu tersebut Alhamdulillah bisa terkalahkan dengan rasa syukur kepada Allah…
Chicken Chop, Salah Satu Menu Di AIU
Roti Canai
Apa Tips & Pesan Agar Santri Darunnajah Bisa Mendapatkan Beasiswa Tersebut ?
Sebenarnya tidak ada tips khusus untuk mendapakan beasiswa ini, dan dikarenakan sistem penyeleksiannya hanya melalui berkas, yaitu diantaranya harus sudah punya passpor, kemudian melampirkan ijazah dan transkrip nilai, dan sertifikat tambahan seperti piagam atau surat rekomendasi. Namun secara garis besar, untuk bisa lolos beasiswa AIU ataupun beasiswa lainnya menurut saya sbb :
Berusaha Tingkatkan Nilai Akademik Maupun Non Akademik
Jadi bagi para santri yang setelah lulus pesantren nanti lalu ingin menyusul Saya ke Albukhary International University, harus belajar dengan sungguh sungguh agar nilai di transkrip nya bagus, terutama bahasa Inggrisnya. Kemudian rajin-rajin juga ikut lomba atau seminar, sertifikat dari kegiatan tersebut akan menjadi nilai plus untuk bisa lolos beasiswa luar negeri.
Dongkrak Dengan Surat Rekomendasi
Surat rekomendasi dari tokoh atau lembaga ternama di Indonesia pun akan menjadi pertimbangan bagi pihak penyeleksi. Saya sendiri telah mempunyai surat rekomendasi dari Pimpinan Darunnajah Cipining (K.H. Jamhari Abdul Jalal, Lc.), Ketua Yayasan Darunnajah ( Dr. K.H. Sofwan Manaf ), Kepala Kemenag Kab. Bogor, dan tokoh tokoh lainnya. Alangkah baiknya tokoh yang dikenal dan dekat dengan pemberi beasiswa.
Selalu Update Terhadap Informasi Beasiswa
Beasiswa dari berbagai negara sekarang ini bertebaran dimana-mana, jadi harus rajin-rajin mencari informasi tentang beasiswa yang ada di web atau di grup sosial media, Saya pun mendapatkan informasi beasiswa tersebut dari salah satu grup beasiswa di telegram. Dan Saya sendiri mempunyai sekitar 80 grup informasi beasiswa yang tersebar di berbagai sosial media yang saya punya, dan Alhamdulillah akhirnya tidak sia-sia.
Mengisi form Online Dengan Jujur
Kejujuran dalam mengisi form online yang didalamnya meminta data-data pribadi kita juga akan mereka cek validitasnya dan menjadi pertimbangkan apakah layak atau tidaknya seseorang untuk mendapatkan beasiswa tersebut
Sabar
Dalam berjuang untuk mendapatkan beasiswa ke manapun itu pasti ada hambatan dan kegagalan, tapi jika tidak diterima suatu beasiswa, harus daftar lagi tahun depan atau daftar lagi beasiswa lainnya, itu yang saya alami, setelah di tolak beasiswa Kemenag untuk ke Libanon, saya pun daftar lagi Universitas lain seperti Ummul Qurra Mekah, Universitas Islam Madinah, Universitas Najran, Universitas Majma’ah, Universitas Thaibah, dan Universitas lain di Arab Saudi maupun di negara lainnya.
Do’a, Minta Do’a & Mendo’akan
Ini adalah jurus yang paling sakti yang saya amalkan, yaitu harus banyak-banyak berdo’a, dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun.. khususnya di waktu-waktu yang mustajab, salah satu yang paling berkesan dan yang sering saya amalkan selama 6 tahun di Darunnajah Cipining yaitu ketika sholat di pesantren, setelah membaca Al-Ma’tsurat diantara Adzan dan Iqomah, disaat santri lain berdo’a bersama, saya fokus berdo’a untuk bisa studi di luar negeri dan itu saya amalkan hampir setiap shalat 5 waktu. Dan saya berazzam dan berdo’a untuk kuliah diluar negeri itu selama hampir 10 tahun. Kemudian sering-sering meminta do’a khususnya ke Orang Tua, Guru, dan kepada siapa pun yang ada di sekitar kita. Karena kita tidak tahu, mungkin diantara mereka ada yang do’anya di ijabah oleh Allah. Lalu yang terakhir adalah rajin-rajin mendo’akan teman, sahabat, kakak kelas atau siapa pun itu agar bisa mendapatkan beasiswa luar negeri, tanpa sepengetahuan mereka, mengapa? Karena sesuai hadits Rasul, jika kita mendo’akan orang lain tanpa sepengetahuannya, maka Malaikat pun mendo’akan kita dengan berkata “Aamiin, dan bagimu juga kebaikan yang sama” ini merupakan investasi yang akan mendapatkan keuantungan yang berkali lipat bukan? Orang lain mendapatkan do’a kita, kita mendapatkan do’a yang sama dari malaikat, Subhanallah…
——————————————————————————
Maa Syaa Allah, ternyata beasiswa yang beliau terima itu tidak di dapatkan secara instan. Butuh perjuangan dan kesabaran untuk bisa meraih apa yang di cita-citakan. Dan ternyata kabarnya jika di total, besiswa yang beliau dapatkan mencakup semua biaya program selama 6 bulan adalah lebih dari 125 juta rupiah dan belum termasuk beasiswa S1 yang akan diterima setelahnya. Baarokallah.. Semoga beliau diberikan kemudahan, kesehatan, kesuksesan dan bisa membawa segudang ilmu yang akan di amalkan nantinya di Pesantren tercinta, Darunnajah Cipining. Aamiin…
Wardan/Bim-Bim
from Kesan & Tips Beasiswa AIU Malaysia Dari Alumni Darunnajah Cipining
0 notes
sdislamdarunnjah · 6 years
Text
Kesan & Tips Beasiswa AIU Malaysia Dari Alumni Darunnajah Cipining
Alhamdulilah Tepatnya pada tanggal 03 Mei 2018, salah satu alumni Darunnajah Cipining telah  menginjakkan kaki di negeri jiran Malaysia, beliau bernama Husni Muhamad Rifqi, alumni angkatan 24 yang berkesempatan untuk menempuh pendidikan di Albukhary International University, Alor Setar, Malaysia. Alumni yang merupakan penerima beasiswa Ashabunnajah ketika studi di Darunnajah Cipining ini akhirnya dapat mewujudkan impiannya setelah sebelumnya menjalani masa pengabdian selama hampir satu tahun di Pesantren tercinta. Beliau merupakan satu dari lima orang putra – putri Indonesia yang menerima beasiswa tersebut. Dan berikut adalah wawancara singkat dengan beliau tentang kesannya selama study disana dan tips-tips bagi para santri Darunnajah agar bisa lolos beasiswa tersebut.
Bagaimana Perjalanan Antum Dari Indonesia Menuju AIU, Malaysia ?
Alhamdulillah Saya berangkat langsung menuju Bandara Soekarno-Hatta dari Pesantren dengan diantar oleh Asaatidz Darunnajah Cipining, sedikit sedih memang karena keluarga yang di Tasikmalaya tidak bisa ikut mengantar karena ada keperluan yang lebih mendesak. Selama perjalanan, Alhamdulillah lancar dan ketika tiba di Kuala Lumpur International Airport 2 langsung disambut oleh Staff yang sangat ramah dari Albukhary International University. Kebetulan Saya bersama 4 orang lainnya dari Indonesia, 1 orang dari Filipina, dan 1 orang dari Kamboja mendapatkan kloter pertama yang sampai di Malaysia, disusul dengan 3 orang dari Thailand yang menggunakan transportasi darat. Kemudian setelah mengurus Multiple Entry Visa di Kantor Imigrasi KLIA 2, kamipun langsung melanjutkan perjalanan ke bagian utara Malaysia yaitu Kota Alor Setar, Kedah dengan mobil yang di fasilitasi oleh AIU dan menempuh waktu sekitar 6 jam lebih dari Kuala Lumpur. Dan Alhamdulillah kami tiba di AIU sekitar pukul 23.30 waktu setempat.
Alor Setar Tower, Icon Kota Alor Setar, Kedah Darul Aman, Malaysia
Foto Bersama Dengan Beberapa Staff AIU Setelah Welcome Ceremony Bagi Kloter Pertama
Bagaimana Kesan Pertama Study di AIU ?
AIU adalah sebuah tempat yang penuh kedamain, kampus yang megah dan fasilitas yang lengkap dengan mengedepankan nilai-nilai keislaman, peduli terhadap lingkungan hijau dan berbasis teknologi ramah lingkungan. Selama satu bulan menghirup udara segar AIU ini banyak hal-hal baru yang saya temukan, teman dari berbagi negara, tutor / lecturer yang sangat ramah dan professional, juga mendapatkan banyak pengalaman yang sangat menarik. Kegiatan Kursus di kelas pun sangat kondusif, dengan hanya maksimal 10 orang perkelas yang berasal dari berbagai negara dengan 2 orang tutor profesional yang salah satunya menjadi mentor. Dan yang paling berkesan adalah arsitektur bangunannya yang terinspirasi dari bangunan indah dan bersejarah dari berbagai negara seperti Turki, Palestina, Uzbekistan, Iran, dll
Keindahan Masjid Albukhary, Arsitekturnya Terinspirasi Dari Masjid Shah, Isfahaan, Iran
Albukhary International University Tampak Dari Atas
Pemandangan Lecture Theatre ( Kubah Biru ) dan Library ( Kubah Emas ) Dari Danau
Bagaimana Kondisi Asrama AIU?
Mengenai asrama, kami menginap di sebuah hostel dengan 4 lantai, dan masing-masing kamar dihuni oleh 2 orang dari negara yang berbeda, kebetulan teman sekamar saya adalah mahasiswa dari Benua Afrika tepatnya Negara Sierra Laone. Dengan  fasilitas yang lengkap dan  nyaman, kami dapat fokus untuk menjalani kegiatan yang berlangsung disini.
Hostel Mahasiswa Albukhary International University
Program Beasiswa Apa Yang Antum Dapatkan?
Pada Tahun ini, Program yang di selenggarakan oleh AIU adalah Kursus IELTS yang bernama “EAS” English for Academic Success, para penerima besiswa ini harus meningkatkan kemampuan bahasa Inggris untuk dapat melanjutkan ke jenjang S1 di AIU ini, dan nilai minimal yang harus dimiliki dari hasil IELTS setelah mengikuti kursus ini adalah 5.5 (Kesuluruhan). Untuk peserta yang tahun ini mengikuti program EAS ada lebih dari 100 orang dari 40 negara, sebenarnya yang mendapatkan Offer Letter atau yang lolos seleksi ada 219 orang, namun karena berbagai faktor diantaranya terkendala dengan Visa Study Malaysia yang cukup rumit dan mengeluarkan dana yang lumayan atau mungkin beberapa ada yang tidak siap dengan ketentuan beasiswa yang harus di laksanakan. In Syaa Allah, mohon do’anya setelah 6 bulan menjalani kursus Bahasa Inggris ini, Saya akan melanjutkan ke jenjang S1 Bussiness Administration (Hons) dengan fokus dalam bidang Human Resource Management yang di tempuh selama 3 Tahun.
Apa Kendala Yang Dialami Saat Study Di AIU ?
Kendala terbesar bagi saya selama ini adalah makanan yang kurang pas di lidah. Dikarenakan kami berasal dari benua yang berbeda, jadi pihak universitas memberikan menu makanan yang bervariasi dari berbagai negara yang kadang saya tidak tahu apa nama makanan tersebut. Mayoritas dari penerima beasiswa ini adalah orang timur tengah dan afrika, turki, dan Indonesia dengan 5 orang juga cukup banyak dibanding cina, bangladesh, filipina, libya, dsb yang hanya 1 orang perwakilan dan ada juga beberapa dari eropa, jadi seringnya kami disuguhi roti dan nasi pun biasanya hanya pada makan siang. Selain itu burger, spageti, chicken chop, roti jala, roti canai dan roti chapati cukup sering kita jumpai. Rasa rindu dengan makanan Indonesia sudah tidak perlu ditanyakan lagi, tetapi rasa rindu tersebut Alhamdulillah bisa terkalahkan dengan rasa syukur kepada Allah…
Chicken Chop, Salah Satu Menu Di AIU
Roti Canai
Apa Tips & Pesan Agar Santri Darunnajah Bisa Mendapatkan Beasiswa Tersebut ?
Sebenarnya tidak ada tips khusus untuk mendapakan beasiswa ini, dan dikarenakan sistem penyeleksiannya hanya melalui berkas, yaitu diantaranya harus sudah punya passpor, kemudian melampirkan ijazah dan transkrip nilai, dan sertifikat tambahan seperti piagam atau surat rekomendasi. Namun secara garis besar, untuk bisa lolos beasiswa AIU ataupun beasiswa lainnya menurut saya sbb :
Berusaha Tingkatkan Nilai Akademik Maupun Non Akademik
Jadi bagi para santri yang setelah lulus pesantren nanti lalu ingin menyusul Saya ke Albukhary International University, harus belajar dengan sungguh sungguh agar nilai di transkrip nya bagus, terutama bahasa Inggrisnya. Kemudian rajin-rajin juga ikut lomba atau seminar, sertifikat dari kegiatan tersebut akan menjadi nilai plus untuk bisa lolos beasiswa luar negeri.
Dongkrak Dengan Surat Rekomendasi
Surat rekomendasi dari tokoh atau lembaga ternama di Indonesia pun akan menjadi pertimbangan bagi pihak penyeleksi. Saya sendiri telah mempunyai surat rekomendasi dari Pimpinan Darunnajah Cipining (K.H. Jamhari Abdul Jalal, Lc.), Ketua Yayasan Darunnajah ( Dr. K.H. Sofwan Manaf ), Kepala Kemenag Kab. Bogor, dan tokoh tokoh lainnya. Alangkah baiknya tokoh yang dikenal dan dekat dengan pemberi beasiswa.
Selalu Update Terhadap Informasi Beasiswa
Beasiswa dari berbagai negara sekarang ini bertebaran dimana-mana, jadi harus rajin-rajin mencari nformasi tentang beasiswa yang ada di web atau di grup sosial media, Saya pun mendapatkan informasi beasiswa tersebut dari salah satu grup beasiswa di telegram. Dan Saya sendiri mempunyai sekitar 80 grup informasi beasiswa yang tersebar di berbagai sosial media, dan Alhamdulillah akhirnya tidak sia-sia.
Mengisi form Online Dengan Jujur
Kejujuran dalam mengisi form online yang didaamnya meminta data-data pribadi kita juga akan mereka cek validitasnya dan menjadi pertimbangkan apakah layak atau tidaknya seseorang untuk mendapatkan beasiswa tersebut
Sabar
Dalam berjuang untuk mendapatkan beasiswa ke manapun itu pasti ada hambatan, kegagalan, tapi jika tidak diterima suatu beasiswa, harus daftar lagi tahun depan atau beasiswa lainnya, itu yang saya alami, setelah di tolak beasiswa Kemenag untuk ke Libanon, saya pun daftar lagi Universitas lain seperti Ummul Qurra Mekah, Universitas Islam Madinah, Universitas Najran, Universitas Majma’ah, Universitas Thaibah, dan Universitas lainnya di Arab Saudi maupun di negara lainnya.
Do’a, Minta Do’a & Mendo’akan
Ini adalah jurus yang paling sakti yang saya amalkan, yaitu harus banyak-banyak berdo’a, dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun.. khususnya di waktu-waktu yang mustajab, salah satu yang paling saya sering amalkan selama 6 tahun di Darunnajah Cipining yaitu ketika sholat di pesantren, setelah membaca Al-Ma’tsurat diantara Adzan dan Iqomah, santri lain berdo’a bersama, saya fokus berdo’a untuk bisa studi di luar negeri dan itu saya amalkan hampir setiap shalat 5 waktu. Dan saya berazzam dan berdo’a untuk kuliah diluar negeri itu selama hampir 10 tahun. Kemudian sering-sering meminta do’a khususnya ke Orang Tua, Guru, dan kepada siapa pun yang ada di sekitar kita. Karena kita tidak tahu, mungkin diantara mereka ada yang do’anya di ijabah oleh Allah. Lalu yang terakhir adalah rajin-rajin mendo’akan teman, sahabat, kakak kelas atau siapa pun itu agar bisa mendapatkan beasiswa luar negeri, tanpa sepengetahuan mereka, mengapa? Karena sesuai hadits Rasul, jika kita mendo’akan orang lain tanpa sepengetahuannya, maka Malaikat pun mendo’akan kita dengan berkata “Aamiin, dan bagimu juga kebaikan yang sama” ini merupakan investasi yang akan mendapatkan keuantungan yang berkali lipat bukan? Orang lain mendapatkan do’a kita, kita mendapatkan do’a yang sama dari malaikat, Subhanallah…
—————————————————————————————————-
Maa Syaa Allah, ternyata beasiswa yang beliau terima itu tidak di dapatkan secara instan. Butuh perjuangan dan kesabaran untuk bisa meraih apa yang di cita-citakan. Dan ternyata kabarnya jika di total, besiswa yang beliau dapatkan mencakup semua biaya program selama 6 bulan adalah lebih dari 125 juta rupiah dan belum termasuk beasiswa S1 yang akan diterima setelahnya. Baarokallah.. Semoga beliau diberikan kemudahan, kesehatan, kesuksesan dan bisa membawa segudang ilmu yang akan di amalkan nantinya di Pesantren tercinta, Darunnajah Cipining. Aamiin…
Wardan/Bim-Bim
from Kesan & Tips Beasiswa AIU Malaysia Dari Alumni Darunnajah Cipining
0 notes
mzuhdymcorp · 6 years
Text
Kesan & Tips Beasiswa AIU Malaysia Dari Alumni Darunnajah Cipining
Alhamdulilah Tepatnya pada tanggal 03 Mei 2018, salah satu alumni Darunnajah Cipining telah  menginjakkan kaki di negeri jiran Malaysia, beliau bernama Husni Muhamad Rifqi, alumni angkatan 24 yang berkesempatan untuk menempuh pendidikan di Albukhary International University, Alor Setar, Malaysia. Alumni yang merupakan penerima beasiswa Ashabunnajah ketika studi di Darunnajah Cipining ini akhirnya dapat mewujudkan impiannya setelah sebelumnya menjalani masa pengabdian selama hampir satu tahun di Pesantren tercinta. Beliau merupakan satu dari lima orang putra – putri Indonesia yang menerima beasiswa tersebut. Dan berikut adalah wawancara singkat dengan beliau tentang kesannya selama study disana dan tips-tips bagi para santri Darunnajah agar bisa lolos beasiswa tersebut.
Bagaimana Perjalanan Antum Dari Indonesia Menuju AIU, Malaysia ?
Alhamdulillah Saya berangkat langsung menuju Bandara Soekarno-Hatta dari Pesantren dengan diantar oleh Asaatidz Darunnajah Cipining, sedikit sedih memang karena keluarga yang di Tasikmalaya tidak bisa ikut mengantar karena ada keperluan yang lebih mendesak. Selama perjalanan, Alhamdulillah lancar dan ketika tiba di Kuala Lumpur International Airport 2 langsung disambut oleh Staff yang sangat ramah dari Albukhary International University. Kebetulan Saya bersama 4 orang lainnya dari Indonesia, 1 orang dari Filipina, dan 1 orang dari Kamboja mendapatkan kloter pertama yang sampai di Malaysia, disusul dengan 3 orang dari Thailand yang menggunakan transportasi darat. Kemudian setelah mengurus Multiple Entry Visa di Kantor Imigrasi KLIA 2, kamipun langsung melanjutkan perjalanan ke bagian utara Malaysia yaitu Kota Alor Setar, Kedah dengan mobil yang di fasilitasi oleh AIU dan menempuh waktu sekitar 6 jam lebih dari Kuala Lumpur. Dan Alhamdulillah kami tiba di AIU sekitar pukul 23.30 waktu setempat.
Alor Setar Tower, Icon Kota Alor Setar, Kedah Darul Aman, Malaysia
Foto Bersama Dengan Beberapa Staff AIU Setelah Welcome Ceremony Bagi Kloter Pertama
Bagaimana Kesan Pertama Study di AIU ?
AIU adalah sebuah tempat yang penuh kedamain, kampus yang megah dan fasilitas yang lengkap dengan mengedepankan nilai-nilai keislaman, peduli terhadap lingkungan hijau dan berbasis teknologi ramah lingkungan. Selama satu bulan menghirup udara segar AIU ini banyak hal-hal baru yang saya temukan, teman dari berbagi negara, tutor / lecturer yang sangat ramah dan professional, juga mendapatkan banyak pengalaman yang sangat menarik. Kegiatan Kursus di kelas pun sangat kondusif, dengan hanya maksimal 10 orang perkelas yang berasal dari berbagai negara dengan 2 orang tutor profesional yang salah satunya menjadi mentor. Dan yang paling berkesan adalah arsitektur bangunannya yang terinspirasi dari bangunan indah dan bersejarah dari berbagai negara seperti Turki, Palestina, Uzbekistan, Iran, dll
Keindahan Masjid Albukhary, Arsitekturnya Terinspirasi Dari Masjid Shah, Isfahaan, Iran
Albukhary International University Tampak Dari Atas
Pemandangan Lecture Theatre ( Kubah Biru ) dan Library ( Kubah Emas ) Dari Danau
Bagaimana Kondisi Asrama AIU?
Mengenai asrama, kami menginap di sebuah hostel dengan 4 lantai, dan masing-masing kamar dihuni oleh 2 orang dari negara yang berbeda, kebetulan teman sekamar saya adalah mahasiswa dari Benua Afrika tepatnya Negara Sierra Laone. Dengan  fasilitas yang lengkap dan  nyaman, kami dapat fokus untuk menjalani kegiatan yang berlangsung disini.
Hostel Mahasiswa Albukhary International University
Program Beasiswa Apa Yang Antum Dapatkan?
Pada Tahun ini, Program yang di selenggarakan oleh AIU adalah Kursus IELTS yang bernama “EAS” English for Academic Success, para penerima besiswa ini harus meningkatkan kemampuan bahasa Inggris untuk dapat melanjutkan ke jenjang S1 di AIU ini, dan nilai minimal yang harus dimiliki dari hasil IELTS setelah mengikuti kursus ini adalah 5.5 (Kesuluruhan). Untuk peserta yang tahun ini mengikuti program EAS ada lebih dari 100 orang dari 40 negara, sebenarnya yang mendapatkan Offer Letter atau yang lolos seleksi ada 219 orang, namun karena berbagai faktor diantaranya terkendala dengan Visa Study Malaysia yang cukup rumit dan mengeluarkan dana yang lumayan atau mungkin beberapa ada yang tidak siap dengan ketentuan beasiswa yang harus di laksanakan. In Syaa Allah, mohon do’anya setelah 6 bulan menjalani kursus Bahasa Inggris ini, Saya akan melanjutkan ke jenjang S1 Bussiness Administration (Hons) dengan fokus dalam bidang Human Resource Management yang di tempuh selama 3 Tahun.
Apa Kendala Yang Dialami Saat Study Di AIU ?
Kendala terbesar bagi saya selama ini adalah makanan yang kurang pas di lidah. Dikarenakan kami berasal dari 40 negara berbeda, jadi pihak universitas memberikan menu makanan yang bervariasi dari berbagai negara yang kadang saya tidak tahu apa nama makanan tersebut. Mayoritas dari penerima beasiswa ini adalah orang timur tengah dan afrika, turki, dan Indonesia dengan 5 orang juga cukup banyak dibanding cina, bangladesh, filipina, libya, dsb yang hanya 1 orang perwakilan dan ada juga beberapa dari eropa, jadi seringnya kami disuguhi roti dan nasi pun biasanya hanya pada makan siang. Selain itu burger, spageti, chicken chop, roti jala, roti canai dan roti chapati cukup sering kita jumpai. Rasa rindu dengan makanan Indonesia sudah tidak perlu ditanyakan lagi, tetapi rasa rindu tersebut Alhamdulillah bisa terkalahkan dengan rasa syukur kepada Allah…
Chicken Chop, Salah Satu Menu Di AIU
Roti Canai
Apa Tips & Pesan Agar Santri Darunnajah Bisa Mendapatkan Beasiswa Tersebut ?
Sebenarnya tidak ada tips khusus untuk mendapakan beasiswa ini, dan dikarenakan sistem penyeleksiannya hanya melalui berkas, yaitu diantaranya harus sudah punya passpor, kemudian melampirkan ijazah dan transkrip nilai, dan sertifikat tambahan seperti piagam atau surat rekomendasi. Namun secara garis besar, untuk bisa lolos beasiswa AIU ataupun beasiswa lainnya menurut saya sbb :
Berusaha Tingkatkan Nilai Akademik Maupun Non Akademik
Jadi bagi para santri yang setelah lulus pesantren nanti lalu ingin menyusul Saya ke Albukhary International University, harus belajar dengan sungguh sungguh agar nilai di transkrip nya bagus, terutama bahasa Inggrisnya. Kemudian rajin-rajin juga ikut lomba atau seminar, sertifikat dari kegiatan tersebut akan mendongkrak poin untuk bisa lolos beasiswa luar negeri.
Dongkrak Dengan Surat Rekomendasi
Surat rekomendasi dari tokoh atau lembaga ternama di Indonesia pun akan menjadi pertimbangan bagi pihak penyeleksi. Saya sendiri telah mempunyai surat rekomendasi dari Pimpinan Darunnajah Cipining (K.H. Jamhari Abdul Jalal, Lc.), Ketua Yayasan Darunnajah ( Dr. K.H. Sofwan Manaf ), Kepala Kemenag Kab. Bogor, dan tokoh tokoh lainnya. Alangkah baiknya tokoh yang dikenal dan dekat dengan pemberi beasiswa.
Selalu Update Terhadap Informasi Beasiswa
Beasiswa dari berbagai negara sekarang ini bertebaran dimana-mana, jadi harus rajin-rajin mencari nformasi tentang beasiswa yang ada di web atau di grup sosial media, Saya pun mendapatkan informasi beasiswa tersebut dari salah satu grup beasiswa di telegram. Dan Saya sendiri mempunyai sekitar 80 grup informasi beasiswa yang tersebar di berbagai sosial media, dan Alhamdulillah akhirnya tidak sia-sia.
Mengisi form Online Dengan Jujur
Kejujuran dalam mengisi form online yang didaamnya meminta data-data pribadi kita juga akan mereka cek validitasnya dan menjadi pertimbangkan apakah layak atau tidaknya seseorang untuk mendapatkan beasiswa tersebut
Sabar
Dalam berjuang untuk mendapatkan beasiswa ke manapun itu pasti ada hambatan, kegagalan, tapi jika tidak diterima suatu beasiswa, harus daftar lagi tahun depan atau beasiswa lainnya, itu yang saya alami, setelah di tolak beasiswa Kemenag untuk ke Libanon, saya pun daftar lagi Universitas lain seperti Ummul Qurra Mekah, Universitas Islam Madinah, Universitas Najran, Universitas Majma’ah, Universitas Thaibah, dan Universitas lainnya di Arab Saudi maupun di negara lainnya.
Do’a, Minta Do’a & Mendo’akan
Ini adalah jurus yang paling sakti yang saya amalkan, yaitu harus banyak-banyak berdo’a, dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun.. khususnya di waktu-waktu yang mustajab, salah satu yang paling saya sering amalkan selama 6 tahun di Darunnajah Cipining yaitu ketika sholat di pesantren, setelah membaca Al-Ma’tsurat diantara Adzan dan Iqomah, santri lain berdo’a bersama, saya fokus berdo’a untuk bisa studi di luar negeri dan itu saya amalkan hampir setiap shalat 5 waktu. Dan saya berazzam dan berdo’a untuk kuliah diluar negeri itu selama hampir 10 tahun. Kemudian sering-sering meminta do’a khususnya ke Orang Tua, Guru, dan kepada siapa pun yang ada di sekitar kita. Karena kita tidak tahu, mungkin diantara mereka ada yang do’anya di ijabah oleh Allah. Lalu yang terakhir adalah rajin-rajin mendo’akan teman, sahabat, kakak kelas atau siapa pun itu agar bisa mendapatkan beasiswa luar negeri, tanpa sepengetahuan mereka, mengapa? Karena sesuai hadits Rasul, jika kita mendo’akan orang lain tanpa sepengetahuannya, maka Malaikat pun mendo’akan kita dengan berkata “Aamiin, dan bagimu juga kebaikan yang sama” ini merupakan investasi yang akan mendapatkan keuantungan yang berkali lipat bukan? Orang lain mendapatkan do’a kita, kita mendapatkan do’a yang sama dari malaikat, Subhanallah…
—————————————————————————————————-
Maa Syaa Allah, ternyata beasiswa yang beliau terima itu tidak di dapatkan secara instan. Butuh perjuangan dan kesabaran untuk bisa meraih apa yang di cita-citakan. Dan ternyata kabarnya jika di total, besiswa yang beliau dapatkan mencakup semua biaya program selama 6 bulan adalah lebih dari 125 juta rupiah dan belum termasuk beasiswa S1 yang akan diterima setelahnya. Baarokallah.. Semoga beliau diberikan kemudahan, kesehatan, kesuksesan dan bisa membawa segudang ilmu yang akan di amalkan nantinya di Pesantren tercinta, Darunnajah Cipining. Aamiin…
Wardan/Bim-Bim
from Kesan & Tips Beasiswa AIU Malaysia Dari Alumni Darunnajah Cipining
0 notes
parsabad · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Keryas Hotel/ Isfahan/ Iran
Photography: anajat raissi
190 notes · View notes
parsabad · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media
Naghshe Jahan square/ Isfahan/ Iran
Photography: Hossain azizdokht
2K notes · View notes
parsabad · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Bazarche Hasan Abad/ Isfahan/ Iran
Photography: Ali Mohamad fasihi
209 notes · View notes
parsabad · 5 years
Text
Tumblr media
Dear Isfahan ♥/ Iran
185 notes · View notes
parsabad · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
Isfahani house/ isfahan/ iran
273 notes · View notes
parsabad · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
Isfahani house/ isfahan/ iran
275 notes · View notes
parsabad · 7 years
Photo
Tumblr media
Isfahaan / iran
137 notes · View notes
parsabad · 7 years
Photo
Tumblr media
Abbasi hotel/ isfahaan / iran
23 notes · View notes
parsabad · 7 years
Photo
Tumblr media
Abbasi hotel/ isfahaan / iran
16 notes · View notes