Tumgik
#indonesia mengajar 2017
bubblejoystory · 3 months
Text
Refleksi 2023 (Part 2)
Tumblr media
Okey, sepertinya aku lanjutin nulis lagi ya hehe. Jadi, selama tahun 2023 bisa dibilang aku banyak menyibukkan diri dengan beberapa kegiatan. Lebih tepatnya kegiatan sosial. Karena kadang ngerasa hidup itu hampa gitu gitu aja dan daily life yang monoton. Pasti orang-orang yang masih single relate dengan kondisi ini wkwk. Semangat para orang-orang single! 💪Tahun ini aku cukup bangga dan puas dengan diriku sendiri. Aku belajar banyak hal tentang kehidupan sosial.
Di awal tahun 2023, aku pergi bersama sahabatku ke Kebumen buat jadi relawan pengajar di Kelas Inspirasi. Sebenernya kita berdua udah getol ikut ginian sejak tahun 2017 dimana kita collaboration sama bule ngajar anak SD (seru tapi lebih susah team work nya karena beda culture wkwk). Kelas Inspirasi bisa dibilang acara community di bawah naungan salah satu NGO paling terkenal sejak dulu yaitu, Indonesia Mengajar (coba ntar kalian cari-cari info sendiri siapa founder nya haha). Kali ini di Kelas Inspirasi kita disuruh sharing atau bercerita tentang pekerjaan kita sama anak SD. Asli ini juga susah sebenernya wkwk. Seru banget sih kegiatannya ngajar bocil bocil yang tingkahnya aneh-aneh dan bikin ketawa juga. Waktu itu aku ngajarin mereka soal critical thinking dan problem solving dengan game interaktif karena background pekerjaanku di bidang IT ya. Ada temen relawan lainnya yang bidang pekerjaannya di content creator jadi ngajakin bocil bocil seru-seruan bikin video tiktok bareng di kelas. Seru dan kreatif banget deh pokoknya. Setelah acara itu kepala sekolahnya cerita sama kita kalo motivasi anak-anak buat sekolah itu menurun setelah covid, kayak gak betah lama-lama di kelas. Intensitas fokus di sekolah itu jadi kurang, mereka pengen bisa pulang sekolah lebih cepat dan main hp. Beliau terima kasih banget sama kita karena udah mau menyempatkan waktu buat ngajar mereka dan harapannya bisa mengubah habit mereka serta termotivasi untuk belajar lebih giat supaya bisa menjadi seperti kakak-kakak pengajar di masa depan. Nah, gara-gara ini aku jadi tau keadaan pendidikan Indonesia yang sebenernya. Ternyata menyedihkan bangettt 🥲
Jadi, merasa bersyukur ketika melihat kondisi di luar sana fasilitas pendidikan yang masih cukup menyedihkan. Ini reminder buat kita semua sebagai manusia janganlah selalu merasa kurang puas dengan apa yang kita miliki saat ini. Jadi inget juga ketika ibuku ngasih nasehat sama aku karena abis kena musibah. Kata ibuku seperti ini, "Jangan hanya fokus pada hal material saja. Jangan jadi orang yang kufur nikmat, banyak hal selain material yang bikin kita bisa bersyukur. Buktinya kamu masih tetep bisa dapet kesempatan meraih pendidikan tinggi, dikasih kesehatan, sama masih bisa makan enak meskipun kondisi finansialmu sedang tidak baik-baik saja, kan? Ibu gak pernah khawatir yang namanya kehilangan harta atau yang lainnya. Karena ibu yakin pasti Allah ganti sama yang lebih baik." Nasehat ini yang selalu aku ingat terus kalo di saat lupa buat bersyukur.
Anyway sebenernya aku ikutan acara ini tuh sambil pengen mencari apakah passion ku beneran di dunia pendidikan. Yaa maklumlah karena umur 20-30 bisa dibilang masa-masa pencarian hehe. Jujur karena dari sejak jaman SMA kayak punya concern tinggi sama dunia pendidikan di Indonesia. Soalnya kayak seneng dan bangga aja gitu kalo orang yang kita ajar itu jadinya ikutan pinter juga. Berarti ilmu yang kita sampaikan itu bisa memberi manfaat kepada orang lain. Dan dari jaman SMA ngerasa suka aja gitu bantuin dan ngajarin temen sekelas yang masih tertinggal sama pelajaran di sekolah.
Apakah setelah ikutan acara ini aku jadi ketagihan? Yes, exactly wkwk. Aku jadi pengen nyobain Kelas Inspirasi di daerah lain karena seneng bisa ketemu sama orang-orang yang punya visi misi sama di dunia pendidikan Indonesia. Dan menurutku ini bisa menjadi salah satu alternatif aktivitas healing kalo stres ngehadepin hidup atau kelakuan orang-orang dewasa di tempat kerja wkwk. Mungkin sebagian dari kalian mikir ngapain sih capek-capekin diri buat ngajar anak SD udah gitu keluarin biaya sendiri. Hahaha rasa ikhlas itu yang berat guys. Aku cuma bisa bilang kalian cobain dulu sekali aja dan kalian pasti akan merasakan fulfillment and good connection with other people. Dan juga udah dibuktikan dengan hasil research study oleh Harvard University terkait Adult Development. Ini adalah satu video TED Talk favoritku soal mencari kebahagiaan dalam hidup dan aku setuju apa yang dibilang oleh bapak profesor Robert Waldinger. Happy watching~
Menurut kalian nih apa definisi "happiness" versi kalian? Silakan jawab di diri kalian masing-masing sebagai refleksi tahun ini :)
youtube
0 notes
baliportalnews · 5 months
Text
Lima Pemuda Inspiratif Menerima Apresiasi 14th SATU Indonesia Awards 2023 dari Astra
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, JAKARTA - Astra kembali memberikan apresiasi kepada generasi muda inspiratif melalui 14th Semangat Astra Terpadu untuk (SATU) Indonesia Awards 2023, pada Rabu (1/11/2023). Para penerima apresiasi merupakan lima sosok yang senantiasa memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan masyarakat melalui lima bidang, yaitu kesehatan, pendidikan, kewirausahaan, lingkungan dan teknologi serta satu kategori kelompok yang mewakili kelima bidang tersebut. “Begitu banyaknya anak muda Indonesia, yang tersebar dari ujung barat Sumatra hingga ujung timur Papua, dengan segala keterbatasannya, yang memiliki semangat dan inovasi yang luar biasa untuk membuat perubahan positif bagi masyarakat sekitarnya. Inovasi dan semangat mereka mengabdi untuk masyarakat adalah sebuah ketulusan untuk bangsa ini dan inspirasi yang patut dicontoh dan diapresiasi oleh kita semua,” ujar Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro dalam sambutannya. Dengan tema ‘Untuk Hari Ini dan Masa Depan Indonesia’, Astra ingin mencari lebih banyak lagi anak bangsa yang berkontribusi mendukung tercapainya pembangunan Indonesia yang berkelanjutan - Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia. Pada tahun ini, kriteria penilaian SATU Indonesia Awards diperluas dengan menilai aspek keselarasan program peserta dengan prinsip keberlanjutan, yakni environment, sustainability, dan governance (ESG). Berikut adalah para penerima apresiasi 14th SATU Indonesia Awards 2023: - Bidang Kesehatan, Theresia Dwiaudina Sari Putri “Pejuang Kesehatan dari Timur Indonesia” dari Provinsi Nusa Tenggara Timur Pada tahun 2017 Theresia Dwiaudina dikontrak sebagai bidan di Desa Uzuzozo yang letaknya sangat terpencil dan tidak banyak tenaga kesehatan yang mau bertugas di Uzuzozo. Namun setelah kehadirannya,Theresia mengajarkan para orang tua, terutama ibu-ibu, tentang pola asuh yang baik dan nutrisi yang sehat untuk anak. Hasilnya, jumlah bayi stunting di Uzuzozo terus berkurang. - Bidang Pendidikan, Diana Cristiana Dacosta Ati “Pengabdi Pendidikan di Pelosok Papua Selatan” dari Provinsi Papua Diana Cristiana Dacosta Ati mendapat penugasan di satu-satunya sekolah di kampungnya yang terpencil di Kabupaten Mappi, Papua Selatan sejak 2018. Banyak anak tidak bersekolah karena membantu orang tua mencari makan di hutan. Terlebih, aktivitas belajar mengajar memang sudah terhenti lama sebelum Diana tiba karena jarangnya guru dari luar daerah tersebut datang ke Kabupaten Mappi. Setelah kehadiran Diana dan dua rekannya, anak-anak di kampung tersebut mulai bisa membaca dan menulis. Bahkan, kini sudah banyak siswa yang telah berhasil melanjutkan sekolah hingga ke jenjang SMP. - Bidang Kewirausahaan, Alan Efendhi “Pengembang Minuman Sehat dari Aloe Vera” dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Resah terhadap kian merebaknya kasus gagal ginjal, diabetes, dan obesitas di daerahnya, Alan Efendhi berinisiatif membuat minuman sehat. Putra Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta ini mendirikan perusahaan bernama Rasane Vera yang memproduksi Aloe Liquid, minuman berbahan baku aloe vera atau lidah buaya dengan pemanis alami dari daun stevia. Alan melibatkan masyarakat sekitar dalam budidaya aloe vera dan produksi Aloe Liquid. Sejak berdiri pada tahun 2018 hingga kini Rasane Vera telah merangkul lebih dari 125 orang mitra petani binaan, yang tersebar di Kabupaten Gunung Kidul, Klaten, Bantul, dan Sleman. - Bidang Teknologi, Reza Permadi “Perintis Digitalisasi Desa Wisata” dari Provinsi DKI Jakarta Diluncurkan pada 2019, program Atourin Visitor Management System (AVMS) program rintisan Reza Permadi membantu pengelola destinasi atau desa wisata untuk menjual paket, atraksi wisata, dan layanannya secara daring. Saat ini, sekitar 100 desa wisata di Indonesia telah menggunakan AVMS dengan pola kemitraan. Atourin juga membantu mereka membangun database pengunjung dan mencatat keuangan. - Kategori Kelompok, Rengkuh Banyu Mahandaru “Pejuang Lingkungan Bermodal Limbah Pelepah” dari Provinsi DKI Jakarta Pembungkus plastik dan styrofoam menjadi salah satu masalah lingkungan yang berasal dari industri makanan. Berbeda dengan kebanyakan orang yang mencoba mengatasinya melalui daur ulang, Rengkuh Banyu Mahandaru langsung menyasar pokok persoalannya yaitu mengganti bahan plastik dan styrofoam dengan material yang ramah lingkungan. Akhirnya, pada tahun 2018 dia mendirikan Plepah, sebuah perusahaan rintisan yang memproduksi kontainer makanan dari bahan baku pelepah daun pinang. Dari produksi kecil-kecilan, kini mereka bisa menyuplai pembungkus makanan ramah lingkungan hingga lebih dari 100 ribu kontainer makanan per bulan. Adapun dewan juri 14th SATU Indonesia Awards 2023 terdiri dari: - Nila Moeloek (Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) - Emil Salim (Dosen Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Indonesia) - Fasli Jalal (Rektor Universitas YARSI dan Guru Besar Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta), - Tri Mumpuni (Pendiri Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan) - Onno W. Purbo Ph.D. (Pakar Teknologi Informasi) - Arif Zulkifli (Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk) - Dian Sastrowardoyo (Pegiat Seni) - Billy Boen (Founder Young On Top) - Boy Kelana Soebroto (Head of Corporate Communications Astra) - Diah Suran Febrianti (Head of Environment & Social Responsibility Astra) Sebagai bentuk komitmen Astra dalam mencari anak-anak muda berprestasi yang tersebar di seluruh pelosok negeri, Astra berkolaborasi bersama mitra lintas bidang yaitu Tempo, Antara, Kumparan, IDN Times, dan Young On Top. Tahun ini jumlah pendaftar SATU Indonesia Awards meningkat sebesar 11,4% dari tahun sebelumnya atau mencapai 14.997 pendaftar. Para penerima apresiasi 14th SATU Indonesia Awards akan mendapatkan dana bantuan kegiatan sebesar Rp65 juta dan juga pembinaan kegiatan yang dapat dikolaborasikan dengan kontribusi sosial berkelanjutan Astra, seperti Kampung Berseri Astra dan Desa Sejahtera Astra.  Kemeriahan Awarding 14th SATU Indonesia Awards 2023 Acara Awarding 14th SATU Indonesia Awards 2023 dimeriahkan oleh pemenang keempat America’s Got Talent 2023 Putri Ariani dan Content Creator sekaligus Composer Alffy Rev. Selain acara tersebut, ada juga AstraTalks yang menghadirkan para penerima apresiasi SATU Indonesia Awards serta sejumlah narasumber lainnya yaitu Hamish Daud, Raline Shah, Amanda Khairunnisa, Erin Dwia, Yessiow, Arkiv Vilmansa, Hari Prast, Yahya Rijalul Jihad dan ditutup dengan penampilan spesial dari JKT 48. Astra turut menghadirkan ‘Indonesian Dream’ yang merupakan pameran seni rupa yang menggambarkan masa depan Indonesia dengan lebih optimis dan menumbuhkan harapan akan masa depan Indonesia yang lebih baik. Selain itu ada pula Komunitas Binaan Astra Showcase yang menampilkan karya dari beberapa komunitas binaan Astra seperti Difabisa, IR Songket dan Kote Singkawang. Para peserta juga dapat berkunjung ke Cenderamata Astra Showcase yang menampilkan koleksi produk Cenderamata Astra terbaru hasil kolaborasi dengan Telusur Kultur dan Newhun. Semangat Astra dalam mengapresiasi anak muda yang berkontribusi positif bagi masyarakat sekitarnya untuk hari ini dan masa depan Indonesia sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia.(bpn) Read the full article
0 notes
kbanews · 1 year
Text
Ibunya Milad ke-83, Anies: Beliau Masih Aktif Mengajar di Pascasarjana
JAKARTA | KBA – Ibu dari Bakal Calon Presiden Indonesia Anies Baswedan yakni Aliyah Rasyid Baswedan hari ini merayakan milad yang ke-83. Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu pun menyampaikan syukur karena orang tuanya tersebut masih sehat dan terus beraktivitas. “Hari ini kami sekeluarga mensyukuri salah satu karunia Allah yang tidak terkira: Ibu Aliyah milad yang ke-83,” tulis Anies…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
lupitamhswri · 1 year
Text
Bertumbuh
Hah seriusan? Perasaan dulu jaman kuliah km ga gini deh, Lup.
Ga percaya aku dulu Mba Lupita gitu, orang dikantor keknya ga ada yang berani sama dia.
Ditengah obrolan sama temen kuliah S1 dan temen kantor, mereka memperdebatkan perilaku/karakterku(?) karena seolah mereka mengenal dua orang yang berbeda. Teman S1 kenal selama 4 tahun kuliah dan 6 tahun kebelakang tidak bertemu langsung(jarang dalam satu kegiatan bareng). Teman kantor baru kenal 3 tahun terakhir ini. Mereka sama-sama tidak membersamaiku secara utuh. Disclaimer, perdebatannya santai dibalut roastingan, nostalgia, gurauan.hehe
Sesungguhnya topik ini bukan hal yang penting untuk diperdebatkan, tapi lebih untuk dipahami dengan kebijaksanaan. Setiap orang pasti berubah sesuai apa saja yang mereka alami. Bukan hanya aku, mungkin mereka juga, kamu pun berubah. Atau mungkin bukan berubah, hanya saja kita belum benar-benar mengenal orang lain.
Dalam case-ku, aku yakin value dan prinsip hidupku masih sama, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain, dengan cara yang baik, yang di ridoi Allah. Tapi, Lupita yang dulu akan lebih banyak diam menyimpan ide, pendapat, ataupun sanggahannya. Merasa ga nyaman tiap harus ngomong didepan banyak orang. Satu-satunya kegiatan yang aku bisa nyaman ngomong di depan umum adalah ngajar anak-anak.haha aku sangat menghindari tampil. Ketika menjadi koordinator kegiatan/organisasi, akan lebih banyak ngobrol personal atau dikelompok kecil, meskipun jadi lebih banyak effort tapi saat itu aku lebih nyaman dengan cara tersebut.
Turning Point
Turning pointnya adalah awal 2017 ketika pelatihan Indonesia Mengajar. Pelatihan CPM selama 6-7 minggu dan penempatan 1 tahun, meskipun aku ga sampai selesai tapi cukup merubah cara pandang dan perilakuku mungkin untuk sepanjang umur.
Dalam waktu tersebut kami ditantang untuk melampaui batas diri masing-masing. Aku mengira Pengajar Muda hanya akan mengajar anak-anak saja, ga pernah terpikir aku harus bisa nge-lead orang dewasa, belajar berkomunikasi masa, dan terbukti dari assesmen harian, aspek komunikasiku paling rendah.
Ka Dilla alumni PM senior yang saat itu ngisi materi adalah saksi hidup waktu pelatihan di minggu pertama aku nangis-nangis sesenggukan didepan ka Dilla selesai pelatihan soal komunikasi. Saking takutnya ngomong didepan umum, saking mindernya diantara 42 orang kenapa semuanya public speakingnya bagus-bagus banget, saking merasa ga pantes dan takut banget akan mengecewakan.
Cupu banget yaa Allah, ngomong depan umum aja ga berani. 🫠
Tumblr media
Untung tulisan pesan di "kotak cinta" ku jaman pelatihan ga aku buang, dan masih ku tempel rapi di buku jurnalku. Aku foto di galeriku dan bisa aku buka kapan aja, jadi pengingat.
Alhamdulillah rasa takutnya jadi penyemangat buat berubah melampaui batas diri. Dulu belum paham fixed mindset/growth mindset, yang aku paham aku takut dan harus melampaui rasa takutku.
Untungnya lingkungan IM, fasil, dan semuanya sangat supportif. Selain dari materi yang memang dirancang untuk membekali softskill dan hardskill, ada target-target harian individu sesuai kebutuhan dan kapasitas masing-masing secara bertahap. Pada prosesku, tiap hari belajar ngomong didepan kelas, menyampaikan pendapat atau pertanyaan satu kali, ketika sudah nyaman ditingkatkan 2-3 x. Hingga berani mengambil peran dalam suatu kegiatan dan bisa berkomunikasi dengan nyaman di depan masa ketika penempatan.
Di penempatan, sadar suaraku ternyata bisa bermanfaat untuk lebih banyak orang. Suara dalam arti pendapatku yang tersampaikan maupun literally suara yang aku bawa disetiap kegiatan dan mengambil peran. Rasanya ada mission unlocked, and that's the point. Sejak saat itu aku sadar, aku harus bisa lebih berani membuka kunci-kunci lain dalam pikiranku.
Mungkin itu cara Allah untuk membimbingku untuk lebih siap di langkah-langkah berikutnya dalam hidup yang ga ketebak ini. Seperti saat ini, takdir membawaku menjadi seorang instruktur pelaku IKM yang pastinya mengharuskan aku berbicara didepan banyak orang.
Aku menyadari aku bertumbuh, dengan akar value dan prinsip makin dalam, batang karakter maupun perilaku makin kokoh. Berharap bisa tumbuh bermekaran dengan lebih bermanfaat bagi orang lain dimanapun berada.
- Ujar 'si sok bermanfaat' 🙃
Padang, 25 Januari 2023
Tumblr media
0 notes
persiapanukom · 2 years
Text
Keaktifan Mahasiswa Sebelum Mengikuti Uji Kompetensi
Tumblr media
Keaktifan mahasiswa dalam pendidikan ialah perihal yang butuh dicermati mahasiswa dalam upaya menggapai prestasi belajar yang maksimal dan mengikuti try out ukom sebagai usaha pembelajaran. Mahasiswa yang belajarnya aktif serta mempunyai motivasi yang besar hendak sanggup menggapai prestasi belajar yang besar hendak sanggup menggapai prestasi belajar yang besar. Hasil dari analisis multivariat pada riset ini teridentifikasi informasi kalau variabel yang mempunyai ikatan bermakna dengan capaian kelulusan UKNI merupakan variabel keaktifan.
Sebaliknya variabel hasil try out nasional serta IPK Akademik merupakan selaku variabel confounding. Hasil analisis didapatkan Odds Ratio( OR) dari variabel keaktifan merupakan 156. 734, maksudnya responden yang tidak aktif dalam menjajaki rangkaian program profesi ners hendak berisiko hadapi/ menciptakan predikat tidak kompeten/ lulus pada UKNI sebesar 157 kali lebih besar dibanding responden dengan jenis aktif sehabis dikontrol variabel hasil try out nasional serta IPK Akademik. Secara sama bisa diinterpretasikan buat variabel yang lain.
Djamarah dkk, mengemukakan bahwasanya dalam proses belajar mengajar, kegiatan siswa yang diharapkan tidak cuma aspek raga, melainkan pula aspek mental. Kedua komentar tersebut diperkuat oleh komentar dalam Research in Higher Education Journal ialah:“ constructivism is characterized by teachers World Health Organization us active, engaging learning activities to cause students to create knowledge, and them to reflect and talk about what they are doing as their understanding changes”.
Keterkaitan motivasi para mahasiswa buat bisa aktif dalam rangkaian program pendidikan, pastinya tidak terlepas dari sebagian item yang sudah banyak dicoba oleh pada dosen pengampu, semacam halnya; membagikan peluang, kesempatan seluas- luasnya kepada siswa buat berkreativitas dalam proses belajarnya, berikan tugas individual serta kelompok yang setelah itu di bahas secara bersama sehingga menciptakan perihal yang butuh dikoreksi bersama, dan memakai bermacam tata cara serta multi media di dalam pendidikan.
Semacam apa yang sudah uraikan lebih dahulu pada hasil riset ini, kalau komponen keafktifan pada riset ini dinilai bersumber pada keikutsertaan para mahasiswa dalam rangkaian program bonus dalam mecapai kelulusan
UKNI yang ialah wujud upaya Program Riset Profesi Ners STIKes Faletehan. Sebagian rancangan program yang sudah disusun antara lain; penerbitan novel soal- soal uji kompetensi yang dikumpulkan dari tiap dosen pengampu, program pembekalan serta pengkayaan soal- soal uji kompetensi, program try out lokal tiap akhir stase mata kuliah dan program persiapan try out komprehensif dikala mendekati tes UKNI.
Program tersebut diawali dikala dini para mahasiswa mengawali Program Profesi Ners hingga kepada stase akhir, dimana para mahasiswa wajib menjajaki Uji Kompetensi Ners Nasional( UKNI) Indonesia pada tahun 2017
Dengan demikian, para mahasiswa yang aktif terhadap segala rangkaian proses pendidikan khsusunya terpaut capaian kelulusan UKNI, secara otomatis hendak sanggup menguasai, serta menekuni dinamika, dan kiat- kiat dalam mengalami soal UKNI. Para mahasiswa yang aktif hendak sanggup menciptakan berbagai macam berbagai kasus- kasus dalam tatanan pelayanan keperawatan dan memastikan diagnosa keperawatan.
Usman kalau metode buat membetulkan keterlibatan siswa antara lain ialah abadikan waktu yang lebih banyak buat aktivitas belajar mengajar, mengikuti try out ukom , tingkatkan partisipasi siswa secara efisien dalam aktivitas belajar mengajar, dan berikanlah pengajaran yang jelas serta pas cocok dengan tujuan mengajar yang hendak dicapai. Tidak hanya membetulkan keterliban siswa pula dipaparkan metode tingkatkan keterlibatan siswa ataupun keaktifan siswa dalam belajar.
1 note · View note
nacotayeshida · 6 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Hulu Sungai Selatan dan Hal-hal yang Tidak Terlupakan
Semangat selalu menemukan jalannya untuk sukses.
Dua hari waktu yang singkat untuk berbagi, tertawa, dan mengenal orang-orang baru di belahan lain negeri ini. Perihal waktu dan segala rupa yang dikorbankan tak pernah menjadi sia-sia bagi saya, bagi kami. Keluar dari rutinitas jauh dari hingar bingar malampaui batas, bertemu dengan hal-hal yang sebelumnya tak terlintas.
Selamat datang di Hulu Sungai Selatan, salah satu Kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan. Bagi saya bukan pertama kali bekunjung ke Kalimantan Selatan tapi menjadi yang pertama berada di Hulu Sungai Selatan. Begitupun menjadi pengalaman pertama saya menggunakan transportasi umum angkot dari Bandara Udara Internasional Syamsudin Noor menuju Kandangan yang merupakan ibukota dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Pagi pertama. Rumah panggung, rawa-rawa dan ketupat menjadi pemandangan yang lazim kami temui di Kandangan tempat Ruang Berbagi Ilmu Hulu Sungai Selatan 2017 dilaksanakan. Waktu menjukkan pukul 07.00 WITA perlahan bapak dan ibu guru dengan dibalut pakaian bermotif sasirangan mulai memadati ruangan. Bupati Hulu Sungai Selatan. Drs. H. Achmad Fikry rupanya berkenan hadir, menjadi pemompa dan menambah antusias semangat bagi panita, relawan serta para peserta.
Tidak kurang dari 195 peserta dari berbagai kecamatan di Hulu Sungai Selatan riuh memadati ruang-ruang. Ada segudang cerita yang siap diukir, ada banyak hal baik siap untuk dibagi. Tanpa mengenal umur dan latar belakang profesi, para relawan antusias untuk segera berbagi. Mulai dari penerapan K13 yang efektif, metode belajar kreatif, manajemen kelas hingga kolaborasi guru dan masyarakat. Dan ada pula relawan narsumber yang kreatif mengajak goyang dangdut, joget ala baby shark hingga bagi-bagi coklat ke para peserta. Goyang dangdut? Hmm heboh juga ya.
Berbagi juga dilakukan melalui untaian cerita dari bapak ibu guru kepada relawan. Tentang melewati daerah terpencil Kalimantan, cuaca yang tidak menentu hingga semangat tinggi anak-anak didik yang membuat guru-guru haru. Cerita dan pengalaman yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh kami, para manusia penghuni kota.
Pagi kedua. Sebelum dimulai, sebagian dari kami para relawan sepakat menyantap ketupat bakacak tak jauh dari lokasi RuBI. Hidangan khas Kandangan yang cocok dengan lauk ikan gabus, pengalaman pertama bagi saya dan beberapa relawan. Hampir-hampir saya tersedak duri ikan ketika sedang lahap menikmaktinya.
Listrik padam di lokasi RuBI ditengah-tengah berbagi materi oleh relawan. Entah kebetulan atau tidak, padam listrik ini terjadi setelah beberapa jam sebelumnya seorang tokoh politik tenar yang tiba-tiba heboh dengan kemunculannya menabrak sebuah tiang listik di Jakarta. Hmmmm... Kok bisa ya? Tapi satu yang pasti, padam listrik sama sekali tidak menyurutkan para relawan dan peserta untuk mengukir semangat-semangat baru. Dari penjuru kecamatan Kandangan, Daha Utara, Daha Selatan, Daha Barat, Kalumpang, Telaga Langsat hingga Loksado siap untuk menebarkan semangat RuBI kepada anak didik dan guru-guru lainya.
Dibalik campur tangan Tuhan, kerja keras dari teman-teman Pengajar Muda XIV Hulu Sungai Selatan, panitia lokal, relawan dan tentunya bapak ibuk guru telah mengukir cerita serta harapan di bawah langit Kalimantan Selatan. Terima kasih, tidak akan terlupakan.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Hulu Sungai Selatan, 17-18 November 2017. Nacota Yeshida Sapahuma Relawan Dokumenter [email protected] @nacotayeshida
1 note · View note
masitohmasi · 3 years
Text
Wrap Up
Hai! Katanya sebagai tanda comeback, harus membuat 1 post. Hmmm...setelah kupikir-kupikir, tulisan tentang wrap up apa yang dilakukan selama hiatus dari Tumblr adalah yang paling cocok.
Mari kita mulai dengan mengkonsistenkan kata ganti orang. Sebelumnya aku lebih senang menulis dengan kata ganti "saya" sebagai kata ganti pertama. Di keseharian, karena dulu zaman-zamannya masih kuliah, lebih sering memakai kata ganti "gue". Namun, perubahan lingkungan ternyata ikut mempengaruhi hal ini. Saat ini aku lebih senang menggunakan kata "aku" baik di keseharian maupun di tulisan. Jadi, mari pakai kata "aku".
Apa saja yang sudah terjadi selama tahun 2017-2020 kemarin?
Setelah pulang internship di sebuah perusahaan riset dan klinik kanker di Tangerang Selatan, serta tidak lolos seleksi Indonesia Mengajar angkatan 14, aku menerima tawaran dari dosen pembimbingku untuk melakukan penelitian di kampus. Masih mengenai biomedik, tentu saja. Statusku sebagai asisten membuat aku banyak belajar dengan dunia administrasi dan riset kampus, membuat konferensi internasional, dan alhamdulillah di tahun 2017 aku menulis 2 buah paper (walau yang 1 sebagai penulis ketiga) yang dipresentasikan di konferensi tersebut, di Yogyakarta, sambil liburan 🙂.
Di penghujung 2017 aku mulai merasakan krisis hidup, kebingungan apa yang sebenarnya ingin dilakukan, layaknya orang-orang di sekitar usia seperempat abad lainnya, katanya. Kalau sudah begitu, siapa lagi yang bisa dimintai pertolongan selain Allah, kan? Minta ditunjukkan jalan. Minta diatur hidupnya.
Dan, aku yang sudah tidak terpikir untuk daftar IM lagi, ternyata merasa diarahkan jalannya untuk menuju ke sana. Aku mencoba kembali seleksi Pengajar Muda Indonesia Mengajar angkatan 16. Ya, benar saja. Aku merasa semua prosesnya begitu mudah. Kali ini aku lolos.
Tahun 2018 kuawali dengan jalan-jalan ke Dieng bersama 3 sahabatku. Sebuah rutinitas awal tahun. Cukup untuk menambah memori bersama dengan mereka, hehe.
Masih di awal tahun, aku melakukan operasi FAM, sebuah tumor jinak yang sebenarnya tidak begitu berbahaya. Tapi ya kenapa tidak jika masih bisa diatasi sebelum aku berangkat ke penempatan nanti.
Awal April aku sudah memulai pelatihan intensif Pengajar Muda di Jatiluhur, Purwakarta. Beberapa kali ke daerah Burangrang untuk survival di hutan. Pengalaman yang...capek tentu saja, tapi sangat berkesan. Aku selalu bilang, 2 bulan pelatihan adalah 2 bulan terlelah dalam hidupku dan 2 bulan ter-tidak menyangka aku akan bisa melewatinya, dengan tetap sehat 😂. Jadwal pelatihan yang padat, menguras fisik dan pikiran, menerima banyak hal baru dan bertemu dengan pemateri-pemateri hebat, pelatihan semi militer, bertahan hidup di hutan, dan ah banyak sekali. IM memang seserius itu menyiapkan Pengajar Muda yang akan dikirim ke daerah penempatan.
Aku mendapatkan penempatan di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, bersama 5 orang temanku lainnya. Desa penempatanku bernama Desa Lalowata, sebuah desa di pegunungan Konawe. Banyak sekali yang terjadi tentu saja. Tidak akan kuceritakan disini. Yang pasti, satu tahun menjadi Pengajar Muda merupakan pengalaman hidupku yang paling berbeda dengan pengalaman-pengalaman hidupku lainnya. Bolehkah kubilang itu merupakan keputusan terbaikku?
Oh ya, akhir 2018 aku pun kehilangan sosok Kakek. Saat mendengar kabar duka, aku langsung terbang dari penempatan menuju Tasikmalaya. Alhamdulillah masih diizinkan oleh IM untuk "pulang" sejenak. Tapi tidak lama, aku pun segera kembali ke penempatan dan melanjutkan peranku disana.
Akhir Mei 2019 aku kembali pulang ke Bandung, dengan berbagai perspektif hidup yang berkembang, yang aku peroleh selama penempatan. Mengambil jeda sejenak, untuk kembali menata hidup, menata tujuan dan rencana ke depan, beradaptasi kembali dengan kehidupan perkotaan.
Akhirnya kuputuskan melanjutkan sekolah. S2 di ITB dengan jurusan yang masih sama. Ya, walau nama jurusan S2-ku adalah Instrumentasi dan Kontrol, bukan lagi Teknik Fisika. Tapi ya intinya sama saja, aku melanjutkan bidang S1-ku. Pendaftaran dan seleksi aku lakukan di batas-batas akhir, bahkan beberapa persyaratan harus menyusul karena belum selesai sebelum batas-batas pendaftaran. Tapi lagi-lagi, kuminta Allah mengarahkan jalanku, dan kurasa Allah mengarahkan ke jalan tersebut, rasa-rasanya selalu saja dimudahkan.
Menjelang perkuliahan, ternyata kondisi psikologisku tidak mendukung. Aku lelah dan belum siap. Maka aku putuskan untuk benar-benar mengambil jeda, yang lebih panjang. Ah, benar saja, kenapa harus tergesa-gesa?
Aku pun akhirnya menunda masuk kuliah selama 1 semester.
6 bulan mengambil jeda, aku berhasil menyelesaikan kelas Bahasa Isyarat Indonesia dan menjadi pengisi seminar-seminar kerelawanan. Tidak terbayangkan sebelumnya. Namun ternyata cukup untukku bersiap kembali menjalani kehidupan. Selain mendapatkan ilmu dan teman-teman baru tentu saja.
Awal 2020 akhirnya aku benar-benar berstatus kembali sebagai mahasiswa (dan asisten riset, dan asisten dosen, dan asisten dekan 😂). Menjalani kembali perkuliahan setelah 4 tahun lulus tentu bukan hal yang mudah. Beradaptasi kembali dengan simbol-simbol, istilah-istilah matematis dan fisika, textbook dan jurnal, tugas-tugas, penelitian, tesis, nemeriksa tugas dan ujian mahasiswa S1, administrasi fakultas, dan ya....segala hal yang berkaitan dengan kampus.
Baru 3 bulan kuliah, ternyata pandemi melanda. Segala perkuliahan dan pekerjaan berganti dari offline menjadi online. Beradaptasi kembali. Ya, sebenar-benarnya cara survival manusia itu dengan beradaptasi kan? Dan aku yakin, Allah sudah menciptakan manusia dengan kemampuan adaptasi yang luar biasa.
Menjalani kuliah dan "kerja" dari rumah tentu membuatku banyak bergemul dengan diri sendiri. Kelelahan di awal-awal WFH karena aku yang ekstrovert membutuhkan energi dari orang-orang sekitar, ternyata hal tersebut tidak bisa terpenuhi. Tapi ya, ya sudah, lagi-lagi hanya bisa meminta Allah untuk dikuatkan.
Ternyata lama-lama aku menikmati perkuliahan dari rumah (walaupun jika memikirkan struggle mengerjakan Tesis karena pandemi ini...ya...tidak usah dipikirkan saja boleh tidak? 😂). Prestasi akademisku sejauh ini baik. Penelitian sedikit tersendat, tapi akan kuusahakan lebih keras. Pekerjaan masih aman,sudah mulai terbiasa dengan polanya. Alhamdulillah. Aku akan terus belajar, dan menerima.
2021, banyak kehilangan orang-orang terdekat, juga guru-guru. Di tahun ini, ada tanggung jawab-tanggung jawab yang harus kuselesaikan. Tidak banyak berharap, yang paling utama, seperti harapan kebanyakan orang lainnya, ingin terus diberi kesehatan dan kelapangan hati. Berharap bisa menjalani kehidupan dengan kuat dan tetap bermakna.
Oh ya, awal 2021 aku telah berhasil menerbitkan buku Fisika untuk anak-anak, bersama tim dosenku, sebagai program pengabdian masyarakat dari ITB. Pencapaian yang baik di awal tahun. Cukup menambah semangat untuk aku menjalani hari-hari ke depan 🙂
Ternyata banyak juga yang sudah kualami 3-4 tahun ke belakang. Mari apresiasi diri yang sudah melangkah sejauh ini. Terima kasih, ya. Yuk, lanjutkan lagi.
10 notes · View notes
jurusankuliah · 3 years
Text
Keep Calm and Be Food Technologist!
Proses pengolahan makanan di pabrik ternyata memiliki prosedur dan penjagaan yang sangat ketat agar produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi, telah mengikuti ketentuan Badan POM dan MUI (tersertifikasi halal), aman dikonsumsi, serta dapat sampai di tangan konsumen dalam keadaan yang baik.
Suka masak-masak? Atau tertarik dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan makanan? Ini jurusan yang sangat tepat untukmu. Jurusan ini adalah salah satu jurusan yang akhir-akhir ini mulai banyak dilirik oleh para calon mahasiswa: Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian atau disingkat TPHP.
Teknologi pangan dan hasil pertanian? Kata pangan dan pertanian sangatlah erat. Walaupun kata ‘pertanian’ seringkali dipandang sebelah mata oleh masyarakat, pertanian merupakan sumber kehidupan kita. Tanpa pertanian kita tidak dapat makan dan melanjutkan hidup. Nah, jurusan TPHP memberi kesempatan untuk belajar mendalam tentang cara mengolah hasil pertanian di negeri kita yang kaya akan sumber daya alam ini, agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan tidak lagi bergantung pada negara lain alias impor!
Selama manusia hidup, manusia membutuhkan makanan. Meskipun terdengar klise, tetapi itulah yang menjadi alasan saya memilih jurusan TPHP.
Belajar di jurusan TPHP merupakan kesempatan yang sangat saya syukuri karena saya dapat menimba ilmu sebanyak-banyaknya mengenai pengolahan pangan dan hasil pertanian. Tapi jangan salah paham dulu, jurusan TPHP bukan jurusan masak-masak seperti anggapan awal orang-orang. Seringkali ekspektasi yang berlebihan membuat kita kecewa terlalu dalam. Huhu. Next.
Di TPHP, kita akan belajar tentang apa yang terjadi pada bahan pangan dan pengolahannya. Sebagian besar, kita belajar tentang kimia, biologi, dan fisika. Kalau kata orang-orang sih, IPA banget! Eits, tapi tunggu dulu. Tidak semua yang berkaitan dengan IPA itu menakutkan, entah karena matematika yang bikin pusing, biologi yang penuh hafalan, kimia yang penuh dengan reaksi, atau fisika yang penuh dengan rumus.
Di TPHP yang paling ditekankan adalah ilmu kimianya karena kita mempelajari tentang reaksi yang terjadi pada pangan, baik sebelum hingga setelah dilakukan pengolahan. Ilmu biologinya mempelajari tentang zat gizi yang dibutuhkan tubuh yang kita peroleh dari makanan. Serta, ilmu fisikanya mempelajari tentang mesin-mesin pengolahan pangan. Kalau saya sih bilangnya, di TPHP ini, semua ilmu dipelajari, bahkan ilmu kehidupan *eh. Maklum, kehidupan rantau seorang mahasiswa cukup banyak memberikan pelajaran hidup. Next.
Nah, apa aja sih yang akan dipelajari di TPHP?
Di semester 1, kita akan belajar seperti pelajaran SMA. Kalau di perkuliahan, mata pelajaran (mapel) itu disebut mata kuliah (matkul). Kita akan belajar kimia dasar (organik dan anorganik), fisika dasar, matematika dasar, biologi sel, dasar ekonomi dan manajemen, serta pengantar teknologi pertanian. Mungkin di semester 1, kamu tidak akan terlalu terkejut karena sangat mirip dengan SMA.
Di semester 2, kita akan belajar statistik, sistem industri pertanian, biokimia, matematika terapan, satuan operasi, mikrobiologi umum, dan kimia fisika.
Di semester 3, kita akan belajar kimia pangan dan hasil pertanian, satuan operasi (lanjutan), sifat fisik pangan dan hasil pertanian, proses termal, serta mikrobiologi pangan dan pengolahan. Di semester 3 ini, kita sudah mulai diarahkan pada ke-teknologi pangan-an.
Di semester 4, kita akan belajar ekonomi teknik, analisis pangan dan hasil pertanian, alat dan mesin pengolahan, lingkungan dan pengelolaan limbah, serta ilmu gizi.
Di semester 5, kita akan belajar pengendalian mutu, metodologi penelitian dan perancangan percobaan, keamanan pangan, uji sensoris, evaluasi gizi dalam pengolahan pangan, teknologi pengawetan dan pengemasan, serta perancangan pabrik.
Hampir lupa, di TPHP, kamu bisa mendadak jadi pengusaha, arsitek, teknisi sipil, atau ahli ekonomi. Karena apa? Karena ada matkul perancangan pabrik yang cukup legendaris selama masa perkuliahan di TPHP. Kita akan belajar mendirikan pabrik pangan dari 0 hingga berasumsi telah menjadi pengusaha sukses. Meskipun banyak lika-likunya, tetapi matkul ini cukup menantang, karena hampir seluruh ilmu yang telah diterima di TPHP harus diterapkan.
Di semester 6, kita akan belajar pengembangan produk dan proses, kewirausahaan, sanitasi industri pangan, serta evaluasi perancangan pabrik. Di semester ini, adalah yang paling menarik, karena ada matkul pengembangan produk dan proses. Akhirnya… yang diimpi-impikan selama ini terwujud: masak-masak! Buat kamu yang ingin sekali menciptakan suatu produk pangan, matkul ini adalah kesempatan buat kamu berkreativitas.
Tumblr media
Keju dan bakery adalah beberapa contoh produk pangan (sumber: pexel)
Nah, yang telah disebutkan di atas merupakan matkul wajib yang harus kamu jalani selama di TPHP. Sekarang, lanjut ke matkul pilihan. Banyak sekali matkul pilihan yang akan membuatmu deg-degan setiap pengambilan kelas, karena harus perang cepet-cepetan alias war dengan angkatan lain. Dug dug dug. Berikut ini beberapa contoh dari daftar matkul pilihan yang udah kayak menu makanan:
 o Teknologi daging dan ikan
o Teknologi minyak dan lemak
o Teknologi kopi, teh, dan kakao
o Teknologi susu
o Teknologi buah dan sayur
o Teknologi tebu
o Teknologi bakery
o Teknologi legum, serealia, dan umbi
o Teknologi fermentasi
o Teknologi rempah dan bumbu
o Teknologi perisa
 Di samping kegiatan belajar mengajar di kelas, TPHP tidak akan bisa lepas dari praktikum. Nah, kamu udah berasa jadi peneliti banget tuh dengan praktikum yang selalu ada di tiap semester. Tidak lupa, laporan praktikumnya yang juga tidak sedikit. Huhu.
Seperti mahasiswa di jurusan lainnya, di TPHP kita juga akan melaksanakan magang industri di pabrik atau industri makanan. Waktu itu saya berkesempatan melaksanakan magang industri di PT. Charoen Pokphand Indonesia. Kalau kamu pernah makan nugget atau sosis merek Fiesta dan Champ, nah, itu tuh perusahaan yang memproduksinya. Kegiatan magang industri banyak memberikan pengalaman kepada saya untuk melihat bagaimana proses pengolahan pangan di lapangan dan bagaimana dunia kerja yang sesungguhnya terutama bagi teman-teman yang ingin bekerja di industri makanan setelah lulus dari TPHP.
Saat magang saya juga menyadari bahwa teori yang kita pelajari selama kuliah harus dibarengi dengan praktik di lapangan. Ada kalanya teori yang kita pelajari tidak dapat diterapkan secara langsung, sehingga dibutuhkan alternatif penyelesaian masalah yang dapat digunakan sebagai pendekatan.
Selain itu, dari magang industri saya juga belajar banyak bagaimana proses pengolahan makanan yang selama ini hanya kita lihat hasilnya di toko-toko. Proses pengolahan makanan di pabrik ternyata memiliki prosedur dan penjagaan yang sangat ketat agar produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi, telah mengikuti ketentuan Badan POM dan MUI (tersertifikasi halal), aman dikonsumsi, serta dapat sampai di tangan konsumen dalam keadaan yang baik.
Dan ya, kita sudah tiba di akhir tulisan ini. Bagaimana pendapatmu tentang jurusan TPHP? Apakah kamu cukup tertarik?
(*)
Ummi Halimah Rahmatika
Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (TPHP), 2017
Universitas Gadjah Mada
9 notes · View notes
fazzams · 3 years
Text
Kenapa Saya Kembali Menekuni IT (Software Developer)
Tumblr media
“Kamu salah milih jurusan, zam, nyasar.” kata teman kuliah ku dulu.
“Lho, kok ini prestasimu malah banyak di bidang IT,” Kata seorang dosen wali ketika melihat CV ku.
“Sarjana Ekonomi Islam kok profesinya web publisher?” Kata seorang admin melihat formulir pengajuan KTA salah satu ormas Islam yang iseng-iseng ku submit.
Pertanyaannya justru kenapa saya ngambil S1 Ekonomi Syariah dan bahkan berlanjut hingga S2. Padahal sejak kelas 1 SD memang passionate sama IT. 
Well, ceritanya panjang dan agak absurd. Dan takkan kuceritakan kali ini. Di semester awal pernah bahkan benar-benar menyesal dan mempertanyakan diri sendiri, walau pada akhirnya lulus dan sedikit menyesal. Tetapi sekarang sudah tidak lagi, karena semuanya seperti mulai make sense.
Beberapa bulan ke depan saya ikut sebuah bootcamp (training), untuk kembali belajar skilset yang merupakan bagian dari IT, khususnya software engineering. Saya belajar web development, wordpress development, python, beberapa front-end language seperti HTML, CSS dan Javascript, some PHP, SQL, data analytics, hingga data science.
Ngapain masih ngejar IT? Banting Setir?
0. Seperti yang saya sudah bilang, saya memang punya passion IT sejak kecil.
1. Sebenarnya saya sudah memegang web design 13-14 tahun lalu, sejak SMP, yang kala itu masih langka sekali. Software yang dipakai waktu itu adalah Microsoft Frontpage dan Macromedia Dreamweaver, yang kemudian diakuisisi oleh Adobe. Dua kali ikut lomba pas SMP, satu kali menang. Salah satu anggota tim sekarang beneran jadi programmer, satu lagi wafat, satu lagi nyasar ke ekonomi syariah.
2. Waktu SMA udah narget ingin ikut Olimpiade IT. Orang tua saya membelikan laptop (kala itu masih jarang banget siswa pakai laptop). Langganan Majalah Komputer. Tapi, ternyata, saya tidak lolos seleksi masuk tim SMA, karena kemampuan Matematika saya kurang. Benar-benar pukulan keras kala itu. Sejak itulah saya agak minder, tak lagi bermimpi macam-macam. Bahkan berpikir untuk kuliah di jurusan IT di PTN top saja sudah kurang yakin. Meski begitu masih sempat juga membawa SMA juara cerdas cermat IT di tingkat kota.
3. Ketika S1 saya belum sepenuhnya melupakan minat tersebut, meski tidak pernah lagi mempelajarinya secara mendalam. Pada tahun 2015 saya mengikuti lomba blog ekonomi Syariah dan membuat artikel tentang Platform Crowdfunding Syariah (dulu masih jarang), itupun juga berhubungan dengan IT. Saya mengerjakan tugas akhir juga memakai metode machine learning, itupun juga IT. Bahkan sempat pengen lanjut S2 di bidang IT.
4. Memang, tentu saja saya tidak lanjut S2 IT. Pengennya tetap lanjut ekonomi syariah karena pengan jadi Dosen. Karena passion lainku adalah mengajar. Meski begitu saya juga tidak jadi. Saya malah milih belajar Digital Marketing di sebuah pesantren di tengah kampung di kabupaten yang saya tak pernah datangi, yaitu Sintesa, Magetan. Selama setahun. Lagi-lagi temanku mempertanyakan pilihan anehku.
5. Mulai dari sana sampai lulus tahun 2017, lalu sampai tahun 2018, saya fokus berprofesi sebagai digital marketer. Di tahun tersebut jugalah lahir muamala.net, website media ekonomi syariah. Hal tersebut tidak ringan, karena menjadi digital marketer itu naik turun juga.
6. Pada tahun 2019 saya akhirnya bisa menjalani mimpi saya, yaitu lanjut S2 di UGM, meski awalnya ingin lanjut di luar negeri. Dan meski banyak mengorbankan hal lainnya termasuk pekerjaan.
Udah gitu ngapain belajar skillset di atas lagi? Coding? Web development? Ga nyambung.
1. Memang sekilas ngga nyambung. Tapi kl saya ngga ada skill di sana (meski sekarang pas2an) dan skill SEO, mungkin ngga ada web muamala.net, yang terhitung saat ini telah dibaca oleh 3 juta pengunjung.
2. Web muamala.net dan proyek digital marketing lagi turun baik karena efek algoritma ataupun covid. Dan karena kesibukan kuliah, masalah hati & kesehatan mental, saya tak bisa terlalu banyak mengurusinya. Belum lagi digital marketing itu butuh waktu dan modal, tetapi hasilnya sebagai bisnis pada umumnya, yaitu tidak pasti.
3. Waktu S2 ku tak lama lagi, dan saya tidak bisa berharap kepada yang belum pasti, oleh karena itu saya berusaha menciptakan kepastian dengan ikut coding bootcamp.
4. Yang saya kejar adalah agar bisa remote work keluar negeri, karena potensi pendapatannya cukup besar. Anda hidup di Indonesia dengan biaya Indonesia, tetapi digaji dengan standar upah dollar.
5. Berkerja di bidang ini tak mengharuskan Anda lulusan IT, punya koneksi, atau bahkan pengalaman kerja. Kuncinya cuma satu: portofolio.
Apakah ga nyambung?
Memang, sebenarnya saya awalnya juga berpikir begitu. Merasa melakukan hal yang berbeda dunia. Yang akhirnya tidak ada yang maksimal. Tetapi kini saya seperti menemukan titik temunya, entah disebut irisan atau titik yang bersambung. Menjadi hal baru yang unik.
1. Web development jelas akan menunjang web muamala ku ke depannya.
2. Jasa web development juga akan mengasah skill bisnisku.
3. Berkerja remote keluar negeri juga mengasah pengalaman paparan internasionalku (penting jika jadi akademisi ke depan)
4. Belajar coding bahasa seperti python sangat bermanfaat buat ilmu ekonomi, keuangan atau manajemen, karena bahasa tersebut saat ini lumrah digunakan untuk penelitian, baik data analytics ataupun data science.
5. Pendapatan dari remotework tersebut juga bisa digunakan untuk lanjut S3 suatu saat, jika tidak mendapat beasiswa. Bahkan, karena remote bisa berkerja sambil lanjut kuliah.
Dan mencampur adukkan beberapa bidang keilmuan ini menjadi tren di dunia kerja dan bisnis sekarang. Untuk lebih jelasnya Anda bisa searching “Generalist Vs Specialist karya David Epstein”.
Lha, katanya pengen jadi dosen?
Ya memang, tapi:
1. Bagiku menjadi dosen bukanlah untuk profesi atau mencari rezeki, tapi mengajar, bagiku adalah passion. Apalagi mengajar ekonomi syariah, sekalian dakwah, yakan. Untuk mencari cuan saya mencari di luar itu.
2. Kesempatan menjadi dosen bukanlah hal yang bisa dipilh kapan saja dan di mana saja. Untung-untungan. Padahal saya tidak mempertimbangkan menjadi dosen kecuali di 3 kota yaitu, Balikpapan, Samarinda, Jogja. Tentu lowongan untuk jadi dosen di sana tidak selalu ada.
3. Daripada nunggu yang tidak pasti tentunya kita melakukan hal yang pasti terlebih dahulu.
4. Dengan belajar python for data analytics dan data science saya tetap bisa melakukan penelitian meski, misal, belum jadi akademisi.
5. Pada akhirnya semua mengalami konvergensi, dan menciptakan sesuatu yang baru dan unik.
Begitulah kira-kira alasan saya kembali menekuni dunia IT, khususnya coding. Sebenarnya tulisannya lebih untuk diri saya sendiri, agar saya selalu ingat dan bersemangat. Karena terkadang saya merasa ragu dan sendiri menjalani jalan yang campur-campur ini. Terkadang seperti kehilangan jati diri, apalagi ketika membandingkannya dengan orang-orang sekitar.
Belum lagi 3 bulan di akhir 2020 ini saya juga harus garap tesis, sehingga benar-benar full menghabiskan seluruh waktu dan pikiran saya. Bahkan sudah tidak mikir apa-apa lagi. Kegiatan sosialpun banyak tereduksi (meski covid membuatnya normal).
Sing penting luruskan niat dan bismillah.
*Sekilas biaya bootcamp
Berikut ini adalah beberapa cuplikan biaya dari bootcamp coding yang diadakan oleh gl*nts.id dan h*cktiv8:
Tumblr media Tumblr media
Ya agak gila emang. Tetapi setidaknya saya mendapatkan jalur yang lebih ekonomis yang mengeluarkan biaya sekitar 4,5 juta atau hampir 1/5 atau 1/10 biaya di atas. Tapi tentu ada harga ada kualitas, di samping ikut bootcamp saya harus rajin belajar mandiri dari sumber gratisan lainnya.
11 notes · View notes
theoutlierdjournal · 3 years
Text
2020 ini mengajarkan saya dua hal : resilience dan non-linear
saya belajar bahwa luka, atau kesakitan-kesakitan akan datang selalu. Tanpa pandang waktu, tanpa pandang keadaan, Tapi satu yang pasti : Kita pasti siap dalam menghadapi hal tersebut. Kata siapa? Kata Allah, karena Allah gak akan memberikan ujian diluar kesanggupan hambanya. Apapun itu, sampai juga kita di hari ini. Sehingga, yang diperlukan adalah resilience atau dalam bahasa indonesia ketahanan atau mungkin lebih tepat kelembaman, ya.
2013 rasa sakitnya kaya top bgt untuk saat itu, gak keterima kuliah sedangkan tmn2 saya lg euforia jadi mahasiswa baru. Rasa bangkitnya lumayan sulit juga waktu itu. Nangis bermalam-malam (atau berbulan-bulan) untuk dapat kuliah di tempat dan jurusan yang saya dan orangtua inginkan. Puluhan tes masuk kuliah yang saya ikuti sampai akhirnya memutuskan untuk ambil gap year dan les di ronin NF Palmerah.
Allah baru kabulkan setahun kemudian, ketika akhirnya saya keterima di Kesehatan masyarakat UIN walau rasanya masih blm puas karena masuk UIN. Tapi mencoba bersyukur dan memanfaatkan waktu-waktu menjadi mahasiswa dengan ambil bagian di BEM Fakultas dan menginisiasi program pengabdian masyarakat namanya FKIK Mengajar, dan juga ikutan AIESEC ke Thailand, dan jadi life changing moment experience bgt buat saya tinggal diluar negeri sendirian selama 1.5 bulan dan hidup sama orang lokal
Tapi, saya nggak merasakan dahaga saya terpuaskan dengan berkuliah di UIN, sehingga, nekat ambil tes masuk kuliah lg dan keterimalah saya di UI jurusan ilmu keperawatan. Jurusan yg saya pilih just because passsing grade-nya lumayan rendah wkwkwkw. Sehingga, masuklah saya di UI dengan keaddan terlambat 2 tahun dibandingkan dgn tmn2 yg lain. Jadi bahan becandaan-ejekan krn sebegitu terlambatnya hanya untuk masuk kuliah.
HANYA UNTUK
Yup, most of people mungkin gak menjadikan hal itu masalah yg besar, tapi saya pribadi percaya, bahwa institusi pendidikan, akan sangat berpengaruh dalam membentuk karakter orang-orang karena orang di sekitar lingkungannya.
Dan saya gak menyesal dengan keputusan itu.
dan tahun 2019, ketika seharusnya saya lulus dari S1, saya gak bisa lulus krn saya memilih untuk exchange ke Amerika di tahun 2018. Beberapa dosen menyayangkan, tapi who cares? siapa yg tahu kalau saya sebegitu kepengen ke Amerika dari tahun 2013, semenjak saya gak keterima program AFS/YES. Sehingga, ketika saya akhirnya mendapatkan kesempatan itu setelah 5x mencoba, tentu saja saya tidak akan melewatkan hal itu. Banyak yang gak tahu seberapa saya menanti dengan sabar untuk mencapai impian saya belajar ke Amerika, nunggu selama 5 tahun!
oh, hidup saya sungguh gak linear. Menunda kuliah 2 tahun, menunda kelulusan sehingga menjadi 5 tahun. Bahkan saya memutuskan menikah di tengah studi S1 saya. I am not a type, SMA-Kuliah-lulus-kerja-menikah-punya anak. Allah (dan saya) memilih jalan yang gak linear dan gak populer bagi kebanyakan orang. Bukan karena pengen jadi outliers atau outstanding, just because i am following what my heart is saying. dan saya bersyukur bgt punya privilage memiliki kesempatan-kesempatan tersebut, karena saya tahu, gak semua bisa memilih jalan roller coaster penuh petualangan kaya saya.
And... the roller coaster mencapai puncaknya ketika saya harus hamil ketika skripsian. saya harus berterima kasih kepada pandemi karena membuat skrispian menjadi online, kalau nggak saya hamil-hamil gini harus bolak-balik serang-depok-tangsel. Walau tetep banyak burden-nya, tapi saya kira lebih banyak aspek positifnya. Entah udah berapa kali kepengen nyerah, tapi karena dorongan suami, dukungan teman dekat saya khaula yg banyak bgt bantu dan juga julidan-kekhawatiran orangtua saya yg bikin saya ter-pressure untuk segera menyelesaikan studi. Dan akhirnya selesai juga, di usia kandungan saya 38 minggu!
Sudah menyusun rencana, akan menunda saja profesi perawat, sampe tahun depan, setidaknya anak saya sudah 1 tahun dan sudah bisa ditinggal. Sampe akhirnya, saya yang ditinggalkan oleh anak saya, dan akhirnya menjalankan rencana B dan akhirnya saya mengamil profesi perawat, walau masih dengan niat yang berganti-ganti. Niat mencari distraksi agar tidak bersedih lagi, niat mencari kegiatan lain, niat me-review kembali pelajaran keperawatan selama 5 tahun kebelakang yg udah banyak lupanya, sampe niat kepengen bisa menambah kebermanfaatan agar kelak bisa jadi salah satu jalan kebaikan
kesakitan di tahun 2020 ini ternyata jauh lebih sakit dibandingkan dengan tahun 2013 saya gak keterima kuliah, atau tahun 2017 ketika saya harus bolak-balik ke psikolog untuk berdamai dengan masa lalu dan kesehatan mental saya. Yup, setiap masa, setiap tahun , saya percaya kesakitan kita akan meningkat terus, seiring dengan meningkatnya kepasitas kita sebagai hamba, dan bukankah ujian-ujian itu jualah yang akan meningkatkan derajat kita sebagai seorang hamba? Semoga kita senantiasa menjadi hamba yang selalu bersyukur dan berpasrah pada Allah.
1 januari 2021. Mari bikin recap satu tahun kebelakang setelah ini, agar tahu betapa besarnya cinta dan kasih sayang Allah kepadamu, Na.
2 notes · View notes
ciputss · 3 years
Text
Ekspedisi NKRI 2015 (Bahasa Indonesia)
Hi! Sudah lama juga ya kita tak bersua lewat Tumblr ini :D
(Yha. Basi. Openingnya ginian mele)
Kayyy, sesual judul, saya nak bagikan sikit memori tentang event Ekspedisi NKRI 2015 kat Alor, Nusa Tenggara Timur. Alor as island kat Indonesia yeu, bukan Alor Setar kat Malaysia.
Oh ya, alasan saya bikin tulisan ini karena tahun lalu (2016) ada beberapa calon peserta Ekspedisi NKRI selanjutnya yang sampai kirim message melalui Facebook dan Instagram saya. Terima kasih, guys (atas atensi kalian terhadap saya yang muncul-mulu-di-tag ini). Tolong camkan dalam hati, kalian lah alasan utama di balik tulisan ini :_) Yha. Tulisan ini insya Allah dapat berguna untuk kamu yang sedang mencari tahu apa itu Ekspedisi NKRI dan bagaimana cara mengikutinya.
Jadi, apa itu Ekspedisi NKRI?
Ekspedisi NKRI adalah kegiatan silaturahim nasional (mantap) antara banyak pihak seperti mahasiswa, peneliti, anggota TNI POLRI, bidan, dokter, jurnalis, pekerja sosial dan lain sebagainya. Diadakan sejak tahun 2011 (CMIIW) dan sejak itu menjadi agenda tahunan dari KOPASSUS. Lokasi Ekspedisi NKRI setiap tahunnya berbeda, dimulai dari bagian barat Indonesia (Bukit Barisan, 2011) sampai timur Indonesia (Papua Barat, 2016). Untuk tahun 2017, masih belum ada keterangan resmi tentang kegiatan Ekspedisi NKRI ini.
Tumblr media
BTS bahan backdrop silaturahim nasional. Yha. Mewakili lha yha? Yha.
Terus, gimana cara daftarnya?
Karena saya hanya mengikuti kegiatan ini satu kali, yaitu tahun 2015 saja, maka saya akan menjawab sesuai apa yang telah saya lalui. Jika ada beberapa perbedaan dengan tahun-tahun sebelum maupun sesudahnya, boleh loh, koreksinya ditunggu kakaaaak. Jadi, awalnya pendaftaran online sudah dibuka mulai bulan November (yang saya tahun 2014) melalui website resmi Ekspedisi NKRI. Selepas itu, kamu diminta mengunduh beberapa berkas wajib seperti biodata, surat izin orang tua dan surat pernyataan. Selain itu kamu juga harus menyiapkan beberapa berkas tambahan seperti foto terbaru, hasil scan KTP, surat pernyataan sehat, dan yang terpenting sekaligus ternganu: essay. Berkas-berkas yang diunduh juga tidak harus semua, tergantung kebutuhan kamu. Kalau kamu sudah lulus kuliah seperti saya saat itu, gak perlu lah unduh-unduh Surat Permohonan Konversi Nilai KKN. Hehe.
Tumblr media
Ya kurang lebih begitu lah tata cara pendaftaran awalnya.
Next, berapa lama kegiatannya? Terus ngapain aja ya di sana?
Nah, rata-rata waktu kegiatan ini in total sekitar 4,5-5,5 bulan. Dengan rincian waktu (yang tentu bisa berbeda di setiap tahunnya) sekitar 3 minggu awal untuk tahap seleksi fisik dan pembekalan materi di Batujajar, kota Bandung, sekitar 4 bulan penempatan di subkorwil masing-masing (saya di Kabupaten Alor), sekitar 1 minggu untuk pameran hasil temuan (saya di Labuan Bajo), dan sekitar 1 minggu untuk perampungan laporan hasil temuan & penelitian di Cijantung, Jakarta.
Tumblr media
Kebetulan saya bergabung dalam tim Database dan Media. Di mana tugas utamanya adalah mendokumentasikan kegiatan dari awal hingga akhir, sekaligus menjadi petugas media relations/PR saat ada di subkorwil. Jadi foto-fotoin kegiatan iya, menulis dan menyebarkan rilis iya, media monitoring iya, filing hasil penelitian teman-teman lain iya, kirim konten untuk media sosial pusat iya, menjaga hubungan baik dengan beberapa stakeholder (pemerintah, organisasi serta masyarakat setempat) juga iya. Intinya bersenang-senang yang sangat berfaedah.
Selain Database dan Media, terdapat beberapa bagian yang bisa jadi menarik untuk kamu ikuti, seperti tim peneliti Flora Fauna (biasanya mahasiswa biologi, peternakan dan perikanan banyak nih di tim ini. Bisa sekalian jadi bahan skripsi juga soalnya. Lumayan banget loh penelitian tanpa keluar uang sepeserpun haha), Geologi (kalau kamu berlatar belakang geologi akan sangat baik untuk masuk tim ini. Kalau bukan? Tenang saja, saat 3 minggu di awal karantina, kamu yang tertarik di bidang ini akan diberi pelatihan khusus dan pengarahan lebih lanjut terkait penelitian dari tim ahli), Kehutanan, Potensi Bencana, dan tim Pengabdian Masyarakat (untuk kamu yang sudah terbebas dari kewajiban mengurus skripsi, ikut di tim ini bisa banget membawa faedah dalam hidup, lho! Apalagi kalau kamu punya ilmu atau keahlian khusus seperti mengajar atau bahkan menolong orang melahirkan atau sakit).
Sebetulnya masih ada beberapa tim lagi yang tergabung di setiap subkorwil, tapi biasanya khusus untuk anggota TNI atau POLRI yang ada. Tim-tim tersebut antara lain tim Jelajah Hutan, Jelajah Pantai, Jelajah Khusus, dsb.
1 note · View note
afifahrmadhnn · 4 years
Text
HASIL REVIEW FILM NGENEST
📄 SINOPSIS
FILM NGENEST menceritakan tentang Ernest Prakasa dan Kevin Anggara. Seorang pria keturunan Cina yang merasakan beratnya terlahir sebagai minoritas yang selalu dibully.
Sejak hari pertama menginjakkan kaki di SD, ia langsung dibully. Hal ini berlanjut terus hingga SMP. Di SMP, ia mencoba cara yang berbeda, yakni berusaha berkawan dengan para pembully, dengan harapan bila ia berhasil berbaur, maka ia tidak akan jadi korban bully. Sayangnya, cara ini pun gagal. Akhirnya Ernest berpikir bahwa ini adalah nasib yang harus ia terima. Tapi ia sadar bahwa ini tidak harus dialami oleh keturunannya kelak. Ia harus memutus mata rantai, dengan cara menikahi seorang perempuan pribumi, dengan harapan kelak ia akan memiliki seorang anak pribumi. Rencana ini ditentang oleh sahabatnya sejak SD yaitu Patrick, yang merasa cita-cita Ernest ini aneh.
Pada tahun ketiga ia kuliah, barulah ia berkenalan dengan Meira, seorang gadis Sunda/Jawa yang seiman dengannya. Perkenalan mereka berlangsung cukup mulus, tetapi masalah timbul saat Ernest bertemu dengan ayah Meira yang sama sekali tidak menyukai anaknya berpacaran dengan seorang Cina. karena ia pernah nyaris bangkrut akibat ditipu oleh rekan bisnisnya yang juga Cina. Tapi akhirnya Ernest berhasil memenangkan hati calon mertuanya, dan setelah berpacaran selama lima tahun, mereka menikah.
Setelah menikah, ternyata Ernest memiliki kekuatiran. Bila kelak anak mereka terlahir persis sang ayah? Mencegah anaknya dari bullying? Segala ketakutan ini membuat Ernest menunda-nunda keinginan memiliki anak. Setelah melalui berbagai pertengkaran, akhirnya Ernest mengalah karena takut kehilangan Meira.
Dua tahun setelah menikah, Meira hamil. Semakin membesar perut Meira, semakin besar rasa takut yang menghantui Ernest. Puncaknya ketika Meira sudah mendekati melahirkan, tekanan semakin tinggi, Ernest pun stress sehingga melakukan kesalahan besar di kantor. Tidak kuat menghadapi tekanan bertubi-tubi, Ernest melarikan diri ke tempat di mana ia dan Patrick biasa bersembunyi selagi mereka kecil.
Akhirnya Patrick menemukan Ernest di sana, dan menyadarkan Ernest untuk segera ke rumah sakit. Dengan terbirit-birit, Ernest berangkat ke Rumah Sakit dan menemani Meira melahirkan. Meira pun melahirkan seorang bayi perempuan bermata sipit. Meski anaknya tampak sangat Cina seperti ayahnya, tetapi Ernest sangat bahagia. Kehadiran anaknya telah memberinya begitu banyak kehangatan yang membawa keberanian untuk menghadapi hidup, apa pun tantangannya.
🎥 TIPE SHOT
Scene 1 : Tilt Down, Tilt Up, Normal Angle, Extream Long Shot.
Scene 2 : Pa Left, Normal Angle, Long Shot, Medium Close Up, Close Up.
Scene 3 : Normal Angle, Medium Long Shot, Long Shot, Over the Shoulder Shot.
Scene 4 : Normal Angle, High Angle, Long Shot, Medium Long Shot.
Scene 5 : Normal Angle, Long Shot, Close Up, Long Shot.
Scene 6 : Tilt Up, Normal Angle, Low Angle, Medium Close Up, Extream Long Shot, Close Up, Long Shot, Medium Long Shot.
Scene 7 : High Angle, Bird Angle, Long Shot, Extream Long Shot.
Scene 8 : Pa Right, High Angle, Long Shot.
Scene 9 : Pa Right, Normal Angle, Low Angle, High Angle, Medium Long Shot, Long Shot.
Scene 10 : Tilt Up, Tilt Down, Normal Angle, Frog Angle, Medium Long Shot, Long Shot, Medium Close Up.
👤 PROFIL PEMAIN
Ernest Prakasa lahir di Jakarta, 29 Januari 1982 adalah seorang pelawak tunggal berkebangsaan Indonesia. Ia mulai dikenal sejak meraih peringkat ketiga dalam acara Stand-Up Comedy Indonesia pada 2011, di mana ia menjadikan pengalamannya didiskriminasi sebagai keturunan Tionghoa di Indonesia sebagai materi komedi tunggal. Dari panggung stand-up comedy, Ernest merambah industri film. Mengawali kiprahnya sebagai aktor, kini ia lebih dikenal sebagai penulis dan sutradara, setelah menghasilkan empat film yakni Ngenest (2015), Cek Toko Sebelah (2016), Susah Sinyal (2017), dan Milly & Mamet: Ini Bukan Cinta dan Rangga (2018).
Karmela Mudayatri Herradura Kartodirdjo lebih dikenal dengan nama Lala Karmela lahir di Jakarta, 2 April 1985 adalah seorang musisi dan aktris Indonesia. Lala telah merilis tiga album sebagai penyanyi solo. Sebelumnya ia pernah tergabung dalam band bernama Inersia.
Kevin Anggara lahir 16 Maret 1997 adalah seorang aktor, blogger, penulis dan selebriti YouTube Indonesia yang sebelumnya dikenal sebagai selebriti Instagram dengan nama pengguna KevinChocs. Pada tahun 2014, Kevin berperan dalam film Ngenest The Movie yang disutradarai oleh Ernest Prakasa. Perannya sebagai Ernest muda di film tersebut berhasil menghantarkannya menjadi Pendatang Baru Pria Terbaik di Indonesian Box Office Movie Awards 2016 dan Pendatang Baru Terfavorit di Indonesian Movie Actors Awards 2016.
Amalia Nuril Aqmarina lahir di Bontang, 21 Juli 2001 atau yang lebih dikenal sebagai Amel Carla adalah seorang aktris, model, penyanyi dan presenter berkebangsaan Indonesia.
Handi Morgan Winata atau Morgan Oey lahir di Singkawang, Kalimantan Barat, Indonesia, 25 Mei 1990 adalah seorang aktor dan penyanyi asal Indonesia yang tergabung dalam grup SMASH sejak tahun 2010. Pada tanggal 25 September 2013, Morgan Oey telah secara resmi keluar dari SMASH. Pada awal tahun 2014, Morgan Oey secara resmi bergabung dengan manajemen artis Avatara88. Sebelum mengawali kariernya di dunia hiburan, Morgan Oey terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Bina Nusantara dan mengambil jurusan Teknik Informatika.
Regina Rengganis lahir di Medan, 2 April 1998 adalah seorang aktris dan model berkebangsaan Indonesia.
Fico Fachriza lahir di Jakarta, Indonesia, 24 Mei 1994 adalah pelawak tunggal yang berasal dari Indonesia.
Brandon Nicholas Salim lahir di Jakarta, 19 September 1996 adalah seorang aktor, pembawa acara dan gitaris berkebangsaan Indonesia.
Ferry Salim lahir di Palembang, 08 Januari 1967 adalah seorang aktor dan MC berkebangsaan Indonesia. Namanya melejit sejak membintangi film Ca Bau Kan. Awal kariernya dari seorang model saat ia masih menempuh pendidikan di SMA. Ferry telah bermain di lebih dari 60 judul sinetron dan lebih dari 15 film layar lebar.
Arditya Taqwa Erwandha lahir di Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia, 9 Oktober 1991 adalah seorang pelawak tunggal berkebangsaan Indonesia. Pria yang lebih dikenal cukup dengan nama Ardit Erwandha dan akrab disapa Ardit ini dikenal sebagai pelawak tunggal atau komika setelah membawa komunitasnya, Stand Up Indo Samarinda tampil di Liga Komunitas Stand Up yang diadakan oleh Kompas TV pada tahun 2014. Lalu dua tahun setelahnya, Ardit menjadi salah satu finalis Stand Up Comedy Indonesia season 6 yang diadakan Kompas TV dan berhasil menjadi runner up.
Olga Lydia lahir di Jakarta, 4 Desember 1976 adalah seorang model, pembawa acara, dan aktris Indonesia keturunan Tionghoa. Ia lulus dari Fakultas Teknik Sipil Universitas Parahyangan, Bandung pada tahun 1994, serta memiliki tinggi 171 cm dan berat 47 kg. Olga mengawali kariernya sebagai model catwalk, iklan, dan video klip. Ia pernah tampil di video klip Boomerang, Stanley Sagala, Kafein, dan juga Dewa. Sebagai pembawa acara, ia tampil dalam Sisi Lain, Jelita (Trans TV), Otomotif (TV7), A1GP (Global TV) (sekarang tayang di tvOne), Dunia Samsung, dan Republik Mimpi (Metro TV).
Budi Dalton lahir di Bandung, 16 Oktober 1972 adalah seorang aktor berkebangsaan Indonesia. Selain sebagai aktor, Budi juga dikenal sebagai biker dan menjadi presiden dari komunitas Bikers Brotherhood, serta mengajar di Universitas Pasundan Bandung.
📽️ RUMAH PRODUKSI
Kharisma StarVision Plus atau yang lebih dikenal dengan Starvision merupakan salah satu perusahaan rumah produksi di Indonesia yang diperkenalkan kepada publik pada 10 Oktober 1995. Starvision didirikan melalui kolaborasi antara Chand Parwez Servia, pemilik rumah produksi Kharisma Jabar Film, dengan Shankar RS dan Raj Indra Singh yang saat itu mengundurkan diri dari Multivision Plus. Meskipun diperkenalkan pada 10 Oktober 1995 atau tepat 3 hari sebelum sinetron produksi perdana dirilis, Starvision telah didirikan pada 26 Februari 1995 melalui siaran pers yang digelar oleh Shankar RS.
3 notes · View notes
annisadhimara · 4 years
Text
Biah, Bukti bahwa Perbatasan Bukan Menjadi Batasan
Cerita KKN - CLC Budi Luhur 1 Biah
Tumblr media
CLC (Community Learning Center) Budi Luhur 01 Biah terletak di desa Biah, Kota Keningau, negeri bagian Sabah, Malaysia. Salah satu dari 277 sekolah Indonesia yang membuka pelayanan pendidikan untuk anak-anak buruh migran Indonesia di negara jiran. Perbatasan bukan menjadi batasan. Walau berdiri di negri orang, bukan menjadi batasan bagi anak-anak Indonesia untuk tetap mendapatkan pendidikan sebagai salah satu haknya.
CLC Budi Luhur 01 Biah dan CLC Keningau adalah salah satuCLC terbesar dengan jumlah murid terbanyak dari CLC-CLC yang lain yang ada di Sabah - Malaysia, dengan jumlah murid yaitu sekitar 490 untuk murid SD dan 214 untuk murid SMP, diajar oleh 13 guru yaitu 9 guru lokal dan 4 guru bina, serta mempunyai 12 ruang kelas, 1 ruang kantor yang bergabung dengan UKS dan Perpustakaan, 1 bangunan surau, dan 1 bangunan untuk kantin, 1 bangunan wc yaitu dengan 5 ruang, 1 ruang untuk wc guru, 2 ruang untuk wc murid laki-laki dan 2 ruang untuk wc murid perempuan. CLC ini tidak memiliki tanah sendiri sehingga harus menyewa tanah milik orang Malaysia sebesar RM 2700 perbulan dengan luas 4 ekar atau sekitar 1 hektar lebih, pekarangan luas yang cukup untuk menampung segala aktifitas murid-murid untuk bermain dan berolahraga lokasi ini baru ditempati sekitar 8 bulan yang lalu yang tepatnya mulai beroperasi pada tanggal 10 Juli 2017 pada tahun pelajaran 2017-2018 dengan berbagai cerita yang sedih dan gembira harus meninggalkan lokasi sekolah yang lama yang sudah berdiri pada tahun 2006 dan diresmikan pada tanggal 29 Maret 2007 oleh Bapak Konsul Republik Indonesia di Kota Kinabalu, Bapak DO Daerah Keningau dan Bapak Kepolisian Daerah Keningau. Pada tanggal 23 Oktober 2010 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bapak Muhamad Nuh berkunjung di lokas isekolah lama dengan membawa kabar gembira yaitu mulai tahun 2011 anak-anak mendapatkan bantuan BOS, guru-guru lokal mendapatkan insentif dan pada tahun itu juga ada pengiriman guru-guru dari Indonesia melalui Kemendikbud untuk membantu mengajar anak-anak TKI dan buruh migran. Sampailah pada tanggal 21 Juni 2017 semua guru-guru dan anak-anak harus merelakan untuk keluar dari lokasi sekolah yang lama dan hijrah ke sekolah baru di Biah.
Di bawah langit biru yang berpadu dengan gumpalan bersih awan putih Biah memanjakan pemandangan yang luas akan bukit bukit seberang, pohon-pohon yang masih terlihat tumbuh dengan jarang. Jauh dari hiruk pikuk keramaian kota dan jalan raya menambah khas syahdu suasana. Tanah kuning yang terhampar luas, dengan tekstur kering dan padat, bersahabat ketika musim kemarau, namun bisa menjadi lawan ketika musim penghujan. Kabut pekat yang menemani pagi hari, cerah sinar mentari di siang hari, dan semburat cantik jingga yang menghantar terbenamnya matahari. Segalanya tentang Biah adalah saksi semangat anak-anak Indonesia untuk mencapai cita dan saksi perjuangan serta pengorbanan guru tanpa tanda jasa di luar batas negara.
Perbatasan bukan menjadi batasan. Berdiri di negeri orang, bukan menjadi halangan untuk menunaikan kewajiban sebagai warga negara Indonesia. Upacara bendera, mengheningkan cipta untuk mengenang jasa pahlawan, penghormatan kepada bendera merah putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu nasional, serta membacakan Pancasila sebagai dasar negara dan Undang Undang Dasar 1945, itu semua tetap dilakukan, tidak ada satupun yang terlewatkan. Hanya ada satu hal yang berbeda, maaf Indonesia, karena benderamu tidak bisa berkibar dengan tali dan tiang yang kokoh di tanah itu, namun hanya sebatas eratnya tangan yang menjaga agar bendera tetap terbentang dengan lebar agar patut untuk menjadi pusat penghormatan.
Perbatasan bukan menjadi batasan. Jauhnya jarak rumah menuju sekolah bukan menjadi halangan dan alasan untuk menjadi anak yang berpendidikan. Merelakan bangun pagi buta, membiasakan diri dengan dinginnya air yang menusuk tulang, memberanikan diri membelah pekatnya kabut mereka lakukan agar tidak tertinggal bus, demi sampainya raga di sekolah, demi tertunaikannya hak atas pendidikan, dan demi teraihnya apa yang telah dicita-citakan. Semangat belajar yang jelas terlihat pada wajah-wajah ceria 700an anak itu menyapa dengan ramah setiap paginya, pakaian seragam merah putih dan putih biru itu ikut menyambut rapih.
Pukul 07.00 pagi aktifitas sekolah dimulai ketika upacara di hari senin, dan pukul 07.30 pembelajaran dimulai selama 5 hari aktif. Waktu istirahat 1 kali ketika pagi menjelang siang, dan pembelajaran berakhir di jam 12.40 tengah hari dengan disambut beberapa bus (mobil jemputan) yang sudah menunggu di luar sekolah. Ekstrakurikuler pun juga menemani di hari hari tertentu yang berakhir saat hampir petang. Materi yang mereka pelajari sama seperti yang dipelajari anak-anak di dalam negri. Beberapa kelas pun sudah melaksanakan kurikulum 2013. Pramuka, pendidikan agama, PMR, membatik, menari, dan bidang olahraga adalah menu ekstrakurikuler yang wajib dipilih untuk setiap murid kelas 4 SD ke atas, terkecuali untuk kelas 6 SD dan kelas 9 SMP yang bebas dari ekstrakurikuler karena harus diganti dengan jam pengayaan sebagai persiapan menyambut Ujian Nasional. Perbatasan bukan menjadi batasan. Ya, semua masih sama, seragam yang mereka kenakan, materi yang mereka pelajari, hingga ekstrakurikuler yang menjadi kegiatan pilihan tidak berbeda dengan apa yang ada di dalam negri. Jadi, jangan khawatir Indonesia, mereka tidak akan berpaling darimu.
Perbatasan bukan menjadi batasan. “Siapa kamu?”, “Aku anak Indonesia!”, “Indonesia?”, “ Jaya, jaya, jaya!”. Pekikan semangat cinta tanah air yang selalu mengawali hari sebelum pelajaran dimulai. Cerita tentang indahnya Indonesia yang selalu guru berikan. Pengenalan tentang budaya-budaya yang Indonesia miliki.Semua adalah upaya penjagaan untuk anak-anak di luar batas negara, karena mungkin hanya di sekolahlah anak-anak diingatkan kembali tentang tanah airnya, dan diberikan motivasi untuk pulang ke kampung halamannya.
Perjuangan dan semangat guru yang tak kenal lelah memberikan energi positif untuk anak didiknya. Sebelas guru lokal di Biah, adalah guru yang sudah lama hidup di sana, dominan berkebangsaan Indonesia, bisa dibilang mungkin beliau beliau lah yang menjadi saksi berdirinya CLC di Sabah atau bahkan salah satu pendirinya. Tiga guru bina di Biah, adalah guru yang didatangkan dari Indonesia melalui Kemendikbud untuk menyebarkan ilmunya. Perbatasan bukan menjadi batasan. Jauh, keduanya bertolak ke negri orang, merelakan diri untuk meninggalkan sejenak keluarganya di tanah air, hanya untuk menggenggam anak bangsa, merangkulnya dengan pendidikan, itu adalah jalan yang dipilih dari sekian banyak pilihan hidup, jalan ini bukanlah jalan yang mudah. Tanah Biah merekam niat baik dan perjuangan engkau wahai guru, dan pastinya tanah itu akan membayar secara kontan karena segala kebaikan akan terbalaskan, dan segala kebermanfaatan yang telah engkau semai akan selalu membekas. Tiap sudut ruang dari sekolah Biah telah mengenalmu, anak didik yang telah berhasil pun akan selalu mengingatmu, kelak mereka lah yang menjadi saksi atas kemuliaan hati seorang manusia tanpa tanda jasa itu.
Ya, di Biah, di tanah kuning itu segalanya telah menyimpan beribu harapan. Di Biah terekam segala bentuk perjuangan dan pengorbanan. Mulai dari perjuangan sang murid, pengorbanan sang guru, hingga indahnya setiap peristiwa yang terjadi. Seperti yang dikatakan sang penyair, “Seringkali berjalanlah kau ke tenggara. Mata angin toh bukan hanya barat dan timur. Utara selatan melulu pantai. Di tenggara, nasibmu bisa jadi telah ditentukan”. Dimana itu tenggara ? Artikan saja sebagai tempat yang belum pernah didatangi dan jauh dari tempat asal, Biah adalah Tenggara bagi kami. Banyak hikmah dan nasib seorang hamba yang Tuhan tunjukkan di sana. Biah, adalah bukti bahwa perbatasan bukan menjadi batasan.
Kesempatan, terimakasih untuk segalanya, kami telah menjadi pembelajar yang baik di sana, 45 hari itu tidak akan pernah bisa terlupakan.....
Annisa Dhimar Anugraheni
Mahasiswa KKN Sabah UNS 2018
1 note · View note
nabilashela · 4 years
Text
NabilaShela - Terlalu tampan (film indo)
Tumblr media
Nama : Nabilashela
Kelas : X Broadcasting 5
"Terlalu Tampan"
Sinopsis :
Film ini mengisahkan sebuah anak remaja yang bernama Witing Tresno Jalaran Soko Kulino alias Mas Kulin (Ari Irham) yang terlahir terlalu tampan. Dia berasal dari keluarga yang tampan.
Akibat kejadian ketampanan seorang mas kulin ia selalu menghindar untuk masuk sekolah dan lebih menghabiskan diri didalam rumah dan dia juga memiliki teman yang bernama Anto (seekor ikan).
Hal ini membuat Pak Archewe (marcellino Lefrandt,Bu Suk (Iis Dahlia),dan Kak Okis (Tarra Budiman) sangat khawatir terhadap Kulin.Dan mereka bertiga mulai menyusun rencana agar Kulin mau menghabiskan masa masa akhir SMA nya disekolah khusus Pria.
Namun sayangnya masa-masa sekolah Kulin malah membuat hari-harinya sulit,karena setiap guru perempuan yang mengajar dikelas Kulin pingsan karena ketampanan Kulin,hingga menjadi incaran para siswi di SMA BBM.Terkecuali primadona Amanda (Nikita Willy).
Dan dimasa-masa sulit Kulin akhirnya kulin mendapatkan teman yaitu Kibo (calvin Jeremy) dan Rere (Rachel Amanda).Keduanya melihat Kulin dengan pandangan biasa saja,dan itu membuat Kulin senang akhirnya Kulin bisa mendapatkan teman yang bisa memandang Kulin biasa saja.
Angle :
Bird Angle,Low angle,Eye Level,High Angle
Shot :
Medium Shoot,Medium Close Up,Close up,Walk in,
Produksi :
Sutradra : Sabrina Rochelle Kalangie.
Produser : Nurita Anandia W.
Penulis : Nurita Anandia W. Sabrina Rochelle Kalangie.
Musik : Ofel Obaja Setiawan
Sinematografi : S alfero Albert
Penyunting : Hendra Adhi Susanto
Distributor : Visinema Pictures
Tanggal rilis : 31 Januari 2019
Negara : Indonesia
Bahasa : Bahasa Indonesia
Durasi : 1 Jam 46 Menit
Perusahaan Produksi : Visinema Picture,Kaskus.id
Para pemain film Terlalu Tampan :
1. Ari Irham sebagai Mas Kulin.
2. Tarra Budiman sebagai Mas Okis.
3. Rachel Amanda sebagai Rere.
4. Calvin Jeremy sebagai Kibo.
5. Dimas Danang sebagai Sidi.
6.Nikita Willy sebagai Amanda.
7. Iis Dahlia sebagai Bu Suk.
8. Marcelino Lefrandt sebagai Pak Archewe.
9. Unang sebagai kepala sekolah SMA Horridson.
10. Ratna Riantiarno sebagai Oma Kibo.
Review :
Film Terlalu Tampan ini menjadi film kedua yang diangkat dari Webtoon setelah Si juki (2017).Film ini memerankan seorang pemuda yang sangat tampan.Dan film ini memiliki genre komedi,jadi buat kalian yang sedang badmood (bete) kalian harus nonton film ini karena film ini sangat lucu dan bisa menambah kesenangan kalian.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
1 note · View note
manisasamrelawan · 4 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Semangat Literasi di Tanah Cengkeh
Perjalanan pertamaku ke Indonesia Timur adalah menjadi relawan pendidikan di sebuah daerah pelosok timur Indonesia yang mana menjadi salah satu impian banyak akademisi yang ingin aktif berkontribusi untuk masyarakat. Diakomodir oleh jejaring gerakan literasi, Niskala Senja dan Melihat Ke Timur, dan beberapa teman donatur, saya berkesempatan pergi dari Cirebon - Jawa Barat menuju Ambon - Maluku, untuk mengajar Bahasa Inggris di sebuah kampung kecil di pesisir timur Pulau Seram, tepatnya Negeri Administratif Keta Kabupaten Seram Bagian Timur.
Perjalanan dari Ambon menuju Keta  memakan waktu lebih dari 20 jam via laut dan darat, setelah kurang lebih 3 jam menyebrang menggunakan ferry ke pulau Seram, perjalanan dilanjutkan via darat menggunakan mobil rental. Perjalanan darat sepanjang pulau seram ini hampir seluruhnya melintasi hutan dan sesekali melewati beberapa kampung. Bentuk bangunan dan kondisi jalan disana  mengingatkan saya pada kondisi kampung saya semasa kecil. Tak terlalu ramai, suara serangga dan burung masih jelas terdengar.  Juga di Negeri Keta, suara daun kelapa tertiup angin, ombak dan gaduh anak-anak bermain masih menjadi sesuatu yang kontras bagi wajah kampung ini.
Di Keta, hampir setiap rumah memiliki pohon cengkeh di kebunnya sedikitnya 20 pohon karena cengkeh adalah komoditi utama di pulau Seram. Disana memiliki dua kali musim cengkeh yaitu setahun sekali musim panen kecil dan dua tahun sekali musim panen raya –sebagian menyebutnya panen besar– yang semuanya  berlangsung selama sekitar 2-3 bulan setiap musimnya. Animo saat musimnya sendiri akan menyita sepenuhnya manusia disana, dari anak-anak hingga dewasa semua turut serta memanen. Begitupun remaja disana yang sedang dalam perantuan kuliahnya akan pulang ketika mendapat jadwal libur meskipun hanya satu minggu. Sedangkan anak-anak sekolah dasar hingga menengah akan diijinkan oleh orang tuanya untuk tidak pergi ke sekolah manakala ingin turut serta dalam panen raya tersebut. Bahkan sebagian orang tua disana menyuruh anak-anaknya, seumuran tingkat Sekolah Dasar sekalipun, untuk membantu panen. Bukan sampai disitu, pun guru-guru disana memaklumi ketika beberapa siswanya abstain sekolah sesekali hanya untuk turut ambil bagian panen raya.
Setiap anak-anak akan mengambil hasil petik cengkeh yang jatuh di tanah kemudian mengumpulkannya sehari penuh dan anak-anak bisa menjualnya dengan mendapat lima puluh ribu sampai seratus ribu setiap harinya dan jika melakukan penjemuran terlebih dahulu selama satu minggu hingga cengkeh menjadi kering, cengkeh kering tersebut akan membuat harganya bertambah. Sehingga seusai musim panen raya berakhir, anak-anak keta akan punya tabungan sekitar 2-4 juta. Sedangkan tiap orang tua akan mendapat hasil yang bervariasi dari 20-60 juta. Tabungan tersebut kebanyakan akan menjadi biaya hidup mereka dalam 2 tahun kedepan sampai panen raya tiba lagi musimnya. Bagi mereka cengkeh merupakan tabungan jangka panjang dan menjadi satu-satunya penghasilan bagi orang-orang di Keta. Biasanya mereka pergunakan untuk hal-hal penting seperti membangun rumah, membiayai anaknya sekolah, kuliah, dan hajat menikah. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, orang Keta membuat sagu dan mencari ikan di laut. Namun di Keta memancing ikan hanya untuk kebutuhan makan di rumah, tidak seperti di sebagian kampung lainnya yang memancing untuk di jual ke kampung di sekitarnya.
Pendidikan
20 bulan lamanya menunggu musim panen raya itu tiba, anak-anak dan remaja di Keta mengisinya dengan kegiatan literasi. Di Keta belum memiliki sekolah formal, sedangkan Sekolah Dasar terdekat berada di kampung sebelah, sementara SMP dan SMA ditempuh dengan jalan kaki sejauh 2,6 kilometer dan hanya terdapat kelas mengaji di rumah guru mengaji lokal. Media informasi yang sudah menyentuh Keta adalah televisi yang bisa mereka tonton di saat malam hari karena listrik hanya tersedia 12 jam, antara pukul 18.00 sampai pukul 06.00, itupun sering terjadi pemadaman listrik di malam hari satu kali dalam seminggu. Layanan internet sudah tersedia di sekolah menengah yang bisa diakses saat listrik menyala, tentunya. Dengan jarak sekolah menengah yang cukup jauh dari Keta, anak-anak otomatis tidak dapat menikmati layanan internet itu sebagai salah satu sumber mencari informasi. Keadaan-keadaan tersebut yang melatari permuda Keta menginisiasi sebuah rumah baca di kampungnya dengan nama Taman Baca Keta sehingga ada sumber informasi yang bisa diakses oleh masyarakat. Taman baca ini berdiri di awal tahun 2017. Pada awalnya rumah kepala desa dijadikan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar. Sampai pada akhir tahun 2017, masyarakat Keta bahu-membahu mewujudkan bangunan Taman Baca Keta. Sejauh ini, satu-satunya kegiatan pendidikan yang cukup berdampak adalah kegiatan belajar mengajar di Taman Baca Keta. Beberapa relawan pengajar dari berbagai daerah sempat berbagi di taman baca ini, tak terkecuali saya yang mengajarkan bahasa Inggris selama kurun waktu dua bulan.
Belajar bahasa Inggris dirasa mereka belumlah menjadi sesuatu yang dibutuhkan, dimana seharusnya yang menjadi perhatian lebih adalah kebutuhan infrastruktur dan akes-akses lainnya untuk menopang kegiatan belajar. Apalagi dalam tenggat dua bulan tidaklah cukup bagi mereka untuk dapat menguasai bahasa Inggris. Namun mereka menyambut baik kedatangan setiap relawan pengajar di bidang apapun, apalagi dengan metode-metode yang saya terapkan dianggap berguna untuk memahami pelajaran lainnya. Semangat belajar mereka dilatari oleh pengalaman mereka memanen cengkeh. Dimana ketika panen tiba mereka memetik cengkeh satu persatu dengan telaten dan mengumpulkannya, kemudian memisahkan tanggkai buah untuk diambil ujungnya. Selanjutnya, cengkeh yang sudah diambil ujungnya pun harus dijemur selama berhari-hari sampai dapat menuai hasilnya. Seperti itulah mereka memaknai belajar bersama relawan-relawan pengajar yang datang di kampungnya, membutuhkan proses panjang, selangkah demi selangkah. Banyak atau sedikitnya informasi akan mereka terima. Lama atau sebentarnya kegiatan tetap akan dilakukan.
 Tantangan
Pada mulanya di Taman Baca Keta ada 2 kali waktu belajar yang dilakukan para mentor Taman Baca Keta, yaitu di siang hari sepulang sekolah dan di malam hari sepulang ibadah sholat Isya. Dengan kedatangan saya untuk mengajarkan bahasa Inggris, saya menambahkannya menjadi 4 kali waktu belajar. Melatih para mentor setingkat mahasiswa dan pemuda di pagi hari. Sedangkan mentor setingkat sekolah menengah di siang hari dan malam hari, serta kegiatan belajar untuk anak-anak sekolah dasar sepulang mereka sekolah. Antusias belajar bahasa Inggris awalnya cukup tinggi. Hal itu tak terlepas dari dorongan para orang tua disana yang sangat besar terhadap anak-anaknya untuk belajar di taman baca. Kemudian di bulan berikutnya tiba musim durian dan musim kelereng. Anak-anak tingkat sekolah dasar dan SMP menjadi sering bermain kelereng dan pergi ke hutan untuk mencari durian jatuh. Pada musim tersebut, para pengurus taman baca cukup kewalahan karena harus mendatangi dan menjemput mereka satu persatu untuk mengajak belajar ke taman baca. Sampai ketika pengurus-pengurus taman baca tidak lagi menjemput anak-anak untuk pergi belajar. Karna hal tersebut, terpaksa kegiatan belajar mengajar dihentikan sementara untuk anak sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Bahkan pada saat itu, para mentor tidak bersemangat untuk belajar bahasa Inggris. Di titik tersebut saya sempat kecewa kenapa kedatangan saya tidak dimaksimalkan untuk belajar mereka setelah datang jauh-jauh dari Jawa. Namun pada akhirnya memang setiap relawan semestinya memaksimalkan potensi diri sekecil apapun ketika berada di tengah wilayah kerjanya untuk tidak merasa membenahi sebuah daerah dan tidak membentuk suatu hal untuk mengikuti tolak ukur relawan pribadi. Apa yang sudah terbentuk di suatu tempat tidak sepenuhnya mempunyai nilai buruk jika melihat itu dengan sudut pandang mereka.
Selain musim panen raya, musim durian juga cukup menyita waktu dan perhatian penduduk.. Jika cengkeh adalah penghasilan utama, maka musim durian adalah tentang bersenang-senang sambil menikmati rasa. Kalau musimnya tiba, sekitar 15 hari pemuda dan anak-anak akan sibuk ke hutan untuk menunggu durian jatuh atau memetik durian mentah. Ketika malamnya, bapak-bapak dan anak yang sudah cukup besar menginap di hutan demi menuruti permintaan anak dan adiknya yang ingin memakan buah yang lezat itu. Saat tiba-tiba angin kencang disertai hujan, semua masyarakat sibuk bergegas masuk ke dalam hutan karna pada saat cuaca seperti itu banyak durian yang jatuh. Melihat kegembiraan dan keriangan penduduk merayakan antusias musim durian, tentu suatu kesalahan jika saya melarang anak-anak abstain dalam kelas bahasa Inggris di taman baca. akhirnya saya memutuskan ikut dalam keseruan pergi ke hutan untuk mencari durian. Biasanya setelah menyantap durian sambil menunggu durian lain jatuh, remaja dan anak anak hanya duduk-duduk saja, sehingga, tak masalah, jika saya mencoba menambah keseruannya dengan bermain kosakata bahasa Inggris di hutan dan mengajarkan kalimat-kalimat percakapan singkat dalam bahasa Inggris, tentu dengan tema yang berkaitan dengan kegiatan mereka di hutan. Sehingga selain kebiasaan mereka berinteraksi dengan alam sekitar tetap terjaga mereka pun dapat belajar dan menambah wawasan sekaligus, tentunya.
Tidak jauh berbeda dengan musim durian jatuh, musim kelereng juga menjadi tantangan tersendiri dalam mengajak anak-anak sekolah dasar belajar bahasa Inggris. Karna biasanya anak-anak akan lebih menghabiskan banyak waktu untuk bermain daripada belajar. Tetapi musim durian memberi saya pengalaman bermanfaat dalam menyiasati masalah seperti itu. Terlebih hal-hal seperti itu memang tidak bisa saya cegah ataupun saya larang, Yang bisa saya upayakan adalah mencoba mengikuti kegiatan mereka sambil tetap memotivasi dari dekat, agar anak-anak tidak sepenuhnya melupakan pentingnya belajar ketika bermain. Akhirnya saya pun ikut bermain, entah itu bermain kelereng, memancing ikan, berenang di laut atau permainan lainnya yang membuat saya menjadi sangat dekat dengan mereka. Bermain dan belajar menjadi sangat-sangat penting bukan hanya untuk anak anak disana, tapi juga penting bagi saya pribadi sebagai relawan. Setidaknya tawa anak anak dan warga menjadi penghibur tersendiri bagi saya yang jauh dari rumah. Tidak sebagai seorang yang penuh dengan ilmu yang kadang menjadi arogan dan merasa paling penting karna mengenyam secuil kemajuan di kampung halaman. Tetepi menjadi bagian dari keta seutuhnya, dalam semangat, cinta dan persaudaraan. Dangke Keta.
Ditulis oleh: Ugi Sugiarto
Editor Oleh: Rara Gumilang - Niskala Senja
4 notes · View notes
grandpn · 5 years
Text
Pilih Passion atau Keluarga?
Melalui aplikasi pesan Whatsapp, minggu lalu saya chatting dengan Enggar Pratama Putra, seorang alumni Teknik Informatika dari UNJ. Perkenalan kami bermula ketika kami sama-sama mengikuti agenda Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan di Gorontalo pada medio Agustus 2017. 
Saya yang mengetahui ia lolos seleksi administrasi program Indonesia Mengajar mengucapkan selamat kepadanya. Ia termasuk sekitar 5% pendaftar yang lolos dari sekitar 6.000 orang yang memasukkan aplikasi. Saya melihatnya ia berhasil lolos dari lubang jarum karena keketatan seleksinya yang sangat tinggi.
Namun ia mengatakan kepada saya bahwa ia tidak akan melanjutkan proses seleksi ke tahapan berikutnya.
Duh makasih banget, tapi maaf grand ku ganerusin itu :((
Udah coba ngeyakinin ortu cuman belum dapet ijin
Saya mengerti hal ini berat untuk Enggar. Ia tipikal orang yang resah dengan ketimpangan. Melalui Indonesia Mengajar ia mencoba mengurangi ketimpangan itu dengan menjadi Pengajar Muda (PM) selama satu tahun di daerah terpencil. Namun orang tuanya tidak mengizinkannya mengikuti program Indonesia Mengajar karena ia sudah menjadi tulang punggung keluarga semenjak ia lulus dari kampus.
Terus dengan pertimbangan kesehatan dan usia mereka, mikir juga mau ngelepas jauh. Secara di keluarga cuma gua pribadi yang jadi tulang punggung. Bokap udh pensiun kan :))
Akhirnya ia memutuskan untuk mematuhi perintah kedua orang tuanya. Ia merasa keinginan pribadi jika dituruti memang tidak ada batasannya. Ada hal yang lebih prioritas meski mungkin saja harus bersedia berkompromi dengan mimpi atau keinginan pribadi.
Bener banget grand, dari sini belajar kalau gaboleh egois. Dan mulai mendahulukan keluarga daripada keinginan pribadi yang gak ada abisnya :))
Saya sungguh yakin banyak sekali enggar-enggar lainnya di dunia ini. Mereka yang sebenarnya memiliki kemampuan dan kapabilitas untuk menggapai mimpi mereka, namun harus bersedia menunda atau bahkan mengubur impian dan passionnya karena merasa ada hal yang lebih prioritas dibandingkan dengan mengembangkan mimpi dan passion mereka.
Ada sebagian orang yang bilang mereka ini adalah tipikal orang yang membentur-benturkan antara passion dengan hal lainnya. Bagi mereka semestinya kita tidak perlu mengorbankan mimpi dengan kondisi kita saat ini dengan saling membenturkan keduanya. Saya merasa tidak sepakat dengan pandangan tersebut karena setiap manusia tidak berada di ruang vakum. Maksudnya, kondisi setiap orang berbeda-beda. Ada orang yang berhasil menggapai passion dan mimpinya tanpa harus berkorban urusan keluarga. Adapula yang memang perlu memprioritaskan keluarga karena kondisinya tidak memungkinkan untuk mengejar passion dan mimpinya sekaligus.
Melihat kondisi yang terjadi pada Enggar, saya teringat dengan perkataan Fadel Muhammad, seorang teman saya tentang pandangannya soal passion dengan urusan keluarga yang tidak terjadi titik temu.
Menurut gue passion itu kemewahan bro. Ga bisa semua orang dapet kemewahan itu. Bagi yang dapet, alhamdulillah, great. Bagi yang ga dapet, life must go on. Kita coba cari hal lain yang bisa bikin bahagia, walau ga passionate. Bagi gue, salah satu motivatornya itu adalah kebahagiaan keluarga.
Ya, tidak semua harus sesuai dengan yang kita inginkan. Karena setiap orang memiliki resources, needs, dan problem yang berbeda-beda bukan?
9 notes · View notes