Tumgik
#hari tasyrik
islamhariini · 2 years
Text
Amalan Hari Tasyrik Sesuai Bimbingan Nabi
Amalan Hari Tasyrik Sesuai Bimbingan Nabi
Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Hari Tasyrik merupakan hari yang Allah Subhanahu wa Ta’ala sebutkan di dalam al-Qur’an: وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ “Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang” (Al-Baqarah: 203). Al-Imam al-Bukhari menukil ucapan sahabat Ibnu Abbas tentang tafsir ayat di…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
tebuirenginitiatives · 9 months
Text
Pengertian dan Amalan di Hari Tasyrik
tebuireng.co- Hari tasyrik merupakan sebutan untuk tiga hari di bulan Dzulhijjah yang jatuh pada tanggal 11, 12 dan 13. Hari tersebut menjadi rentang waktu bagi umat Islam dalam menyembelih hewan kurban. Dalam hadis disebutkan bahwa hari tasyrik adalah hari untuk makan dan minum. Hal inilah yang kemudian dijadikan pedoman oleh ulama dalam melarang umat Islam melakukan puasa di hari…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
in-syirah · 9 months
Text
Semoga kita selalu menyadari tentang tiga hal berikut :
Semoga kita selalu menyadari bahwa hari-hari yang kita lewati bukanlah hanya tentang diri kita yang tertawa bahagia atau bersedih penuh tangis, tapi tentang bagaimana kita bisa mengambil setiap hikmah yang Allaah berikan dari keduanya.
Semoga kita selalu menyadari bahwa jalan hidup yang Allaah titipkan pada kita adalah jalan penuh cinta dimana mata dan hati kita selalu melihat dan merasakan kasih sayang-Nya, sehingga kita pun mampu untuk selalu menyayangi ciptaan-ciptaan-Nya.
Semoga kita selalu menyadari bahwa setiap rencana Allaah adalah yang terbaik untuk kehidupan dunia dan akhirat kita, sehingga kita pun tak perlu lagi khawatir tentang apapun yang Allaah berikan kepada kita, setelah kita berikhtiar.
Yaa. Semoga Allaah tolong dan mudahkan kita untuk selalu menyadari MahaBaik -Nya, dan untuk menyadari setiap makna dan hikmah dari hal-hal terkecil hingga terbesar yang diciptakan-Nya. Aamiin yaa Rabbi
— catatan di hari tasyrik
29 notes · View notes
sabaryangindah · 9 months
Text
DISUNNAHKAN MEMPERBANYAK DOA "SAPU JAGAD" DI HARI TASYRIK
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa:
"ROBBANA AATINA FID DUNYA HASANAH WA FIL AKHIROTI HASANAH WA QINA 'ADZABAN NAAR"
(Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka).
QS. Al Baqarah: 200-201
10 notes · View notes
wahid1767 · 1 year
Text
BAHAGIA DENGAN KURBAN
1. Ciri yang paling menonjol dari hari raya umat Islam adalah nampak jelasnya kebahagiaan umat Islam di hari tersebut. Idul Adha atau hari raya qurban juga adalah sebuah momen bahagia, pesta seluruh umat Islam dengan makanan yang lebih bergizi, yakni daging kurban, yang masih segar sekali, yang jarang sekali terjadi di hari-hari lain.
2. Allah SWT senantiasa mendorong kita, memotivasi kita, agar kita hidup bahagia dan memperingatkan kita agar jangan sampai hidup kita sengsara.
الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ طُوبَى لَهُمْ وَحُسْنُ مَآبٍ (29)
Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik. (13:29)
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا
Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan sengsara (20:124)
3. Al-Quran menyebut kebahagiaan dengan berbagai sebutan, di antaranya adalah as-sa'adah (bahagia), thuba (kebahagiaan), hayatun tahyyibah (kehidupan yang baik), 'isyah rodhiyah (kehidupan yang membahagiakan), al-falah (sukses, beruntung), yusra (mudah) dan an-najah (selamat); sedangkan kesengsaraan disebut dengan syaqiyyah (sengsara), khasarah (rugi), ma'isyah dhanka (kehidupan yang sempit), dan 'usra (susah).
4. Di antara faktor yang paling besar yang dapat mengantarkan kita menuju kebahagiaan adalah pengorbanan. Karena itu, Allah SWT mensyariatkan kurban di hari raya idul adha dan 3 hari tasyrik.
أَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرٌ سِنِينَ يُضَحِّي
Rasulullah Saw. tinggal selama sepuluh tahun (di Madinah, yang setiap tahunnya) beliau selalu berkurban. (Riwayat Turmuzi)
5. Tentu pengorbanan yang dituntut tidak sekedar kurban yang biasa saja, tapi berkurban dengan yang terbaik, berkurban dengan yang paling kita cintai. Begitulah teladan yang kita lihat pada diri manusia yang pertama kali berkurban, yakni HABIL. Beliau berkurban dengan harta yang paling dicintai, seekor domba putih bertanduk lagi gemuk; yang sejak masih cempe (anak kambing) amat disayanginya sehingga di malam hari cempe itu dibawanya tidur bersama, dan ia menggendongnya di atas pundaknya karena sangat sayangnya, tiada baginya harta benda yang lebih disukainya daripada anak kambing itu. Begitu pula NABI IBRAHIM AS berkurban dengan yang paling dicintainya, yakni anaknya sendiri, lalu Allah menggantinya dengan domba yang bagus sekali.
6. Lalu bagaimana dengan kita? Allah telah mensyariatkan kurban kepada kita. Sebagaimana teladan dari manusia-manusia terbaik di masa lalu, yakni para nabi, shiddiqin, syuhada dan shalihin, maka kita pun harus berkorban dengan yang terbaik, yang paling kita cintai.
7. Secara umum, yang dimaksud tadhhiyah (pengorbanan) adalah pengorbanan jiwa, harta, waktu, kehidupan, dan segala sesuatu yang dipunyai oleh seseorang untuk meraih tujuan, yakni ridho Allah. Dengan ridho Allah ini, maka kebahagiaan sejati kita bisa kita raih.
8. Dalam kehidupan kita sehari-hari, baik dalam rumah tangga, masyarakat, negara, bahkan pergaulan internasional, faktor penghalang kebahagiaan adalah adanya egosentris di diri manusia, yakni perhatian yang berlebihan pada diri sendiri dan berfokus untuk kesejahteraan atau keuntungan sendiri dengan mengorbankan atau mengabaikan orang lain. Egosentrisme juga bisa diartikan sebagai ketidakmauan seseorang untuk melihat dari perspektif orang lain, yang meliputi gagalnya seseorang untuk menarik kesimpulan dari apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilihat orang lain. Inilah yang menyebabkan kehidupan kita sebagai pribadi bermasalah, rumah tangga berantakan, masyarakat, negara, dan dunia carut marut. Karena itu, EGO kita inilah yang harus kita korbankan. Inilah pengorbanan yang paling berat dan karena itu menjadi pengorbanan yang terbaik agar kita bahagia.
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى
Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya). (An-Nazi'at: 40-41)
9. Dalam banyak ayat yang terkait dengan berjihad fii sabilillah, Allah pun menuntut kita agar berkorban dengan harta dan diri (jiwa, nafsu, ego) kita, dengan penuh keyakinan, tanpa ragu-ragu:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah; mereka itulah orang-orang yang benar. (49:15)
10. Jadi sekarang tergantung kita, apakah kita memilih jalan kebahagiaan atau jalan kesengsaraan.
فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى (5) وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى (6) فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى (7) وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَى (8) وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى (9) فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى (10) وَمَا يُغْنِي عَنْهُ مَالُهُ إِذَا تَرَدَّى (11)
Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah, berkurban) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah (kebahagiaan). Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar (kesengsaraan/. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa.
(92:5-11)
11. Semoga Allah selalu memudahkan kita untuk berkurban dengan yang terbaik sehingga kita mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
4 notes · View notes
arnamee · 2 years
Text
Salam 11 Zulhijjah. Alhamdulillah kita diizinkan-Nya menemui hari Isnin. Masih raya lagi hari ini.
Berpuasa pada hari raya haji dan hari-hari Tasyrik (11, 12 dan 13 Zulhijjah) adalah diharamkan.
Namun perbanyakkanlah bertakbir, bertahmid dan bertahlil pada hari-hari tersebut.
#EidAlAdha
Tumblr media Tumblr media
3 notes · View notes
chuyakasim · 2 years
Text
Tumblr media
Namanya juga puasa hari arafah bukan puasa 9 dzulhijjah.
Dan arafah adanya di saudi.
Jadi ya ikutin saudi, saat jamaah haji wukuf di arafah di hari arafah.
__________
KAPANKAH PUASA ARAFAH?
Berikut penjelasan Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat Hafidzahullah
Oleh: Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat
Dari Abu Qatadah Al-Anshariy (ia berkata),” Sesungguhnya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah di tanya tentang (keutamaan) puasa pada hari Arafah?” Maka beliau menjawab, ” Menghapuskan (kesalahan) tahun yang lalu dan yang sesudahnya.” (HR. Muslim no.1162 dalam hadits yang panjang)
Fiqih Hadits:
Didalam hadits yang mulia ini terdapat dalil dan hujjah yang sangat kuat tentang waktu puasa Arafah, yaitu pada hari Arafah ketika manusia wuquf di Arafah. Karena puasa Arafah ini terkait dengan waktu dan tempat. Bukan dengan waktu saja seperti umumnya puasa-puasa yang lain. Oleh karena puasa Arafah itu terkait dengan tempat, sedangkan Arafah hanya ada di satu tempat yaitu di Saudi Arabia di dekat kota Makkah bukan di Indonesia atau di negeri-negeri yang lainnya, maka waktu puasa Arafah adalah ketika kaum muslimin wuquf di Arafah.
Seperti tahun ini 1425 H/2004 M [seperti tertulis di dalam buku, admin] wuquf jatuh pada hari Rabu, maka kaum muslimin di Indonesia dan di seluruh negeri puasa Arafahnya pada hari Rabu dan ‘Iedul Adha-nya pada hari Kamis. Bukan sesudahnya, yakni puasanya pada hari kamis dan ‘iednya pada hari Jum’at, dengan alasan? mengikuti ru’yah di negeri masing-masing seperti halnya bulan Ramadhan dan ‘Iedul Fithri.
Pendapat ini batil kalau tidak mau dikatakan sangatlah batil, karena telah menyalahi ketegasan hadits di atas, di mana Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam di tanya tentang puasa pada hari Arafah, yakni pada hari ketika manusia wuquf di Arafah. Adapun hari sesudahnya bukan hari Arafah lagi tetapi hari ‘Ied, dan lusanya bukan hari ‘Ied lagi tetapi hari Tasyrik. Ini yang pertama!
Yang kedua, hujjah di atas lebih lemah dari sarang laba-laba, karena telah mempergunakan qiyas ketika nash telah ada.
Kaidah fiqqiyyah mengatakan, “Apabila nash telah datang, maka batallah segala pendapat”.
Yang ketiga, qiyas yang mereka gunakan merupakan qiyas yang berbeda dengan apa yang di qiyaskan atau qiyas faariq. Tidak dapat disamakan hukumnya antara Ramadhan dan ‘Iedul Fithri tanggal satu Syawwal dengan puasa hari Arafah dan ‘Iedul Adha. Maka sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam , “Puasalah karena melihat ru’yah (Ramadhan), dan berbukalah ketika melihat ru’yah (Syawwal)”. Jelas sekali untuk puasa di bulan Ramadhan dan ‘Iedul Fithri, bahwa masing-masing negeri atau negeri-negeri yang saling berdekatan mempunyai ru’yah masing-masing menurut pendapat sebagian ulama sebagaimana saya telah jelaskan dengan luas diAl-Masaa-il jilid 2 masalah ke 39.
Yang keempat, sebagian dari mereka mengatakan, “Kami melaksanakan dalam rangka menaati dan mengikuti ulil amri!”
Ini adalah perkataan yang sangat batil yang telah menjadikan ulil amri sebagai tuhan-tuhan selain Allah yang telah menetapkan kepada mereka sebuah syari’at walaupun menyalahi Syari’at Rabbul ‘alamin. Oleh karena itu tidak ada seorangpun Ulama yang mengatakan secara mutlak ketaatan kepada ulil amri seperti perekataan yang sangat batil di atas. Akan tetapi mereka selalu mengkaitkan dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Apabila perkataan atau ketetapan ulil amri menyalahi ketetapan Al-Kitab dan As-Sunnah, maka tidak boleh didengar dan tidak boleh ditaati, karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam rangka maksiat kepada Rabbul ‘alamin sebagaimana telah di jelaskan dalam hadits-hadits yang shahih dalam masalah ini. Selain perkataan dan perbuatan mereka diatas menyerupai manhaj Khawarij secara khusus dan manhaj ahli bid’ah secara umum, yaitu berdalil dengan dalil-dalil umum atau mutlak dengan meninggalkan dalil-dalil yang tidak bersifat umum atau mutlak. Maka ikutilah penjelasan tafsirnya berikut ini:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا ﴿٥٩﴾
“Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (-Nya), dan ulil amri diantara kamu. kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama(bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Qs. An-Nisaa’: 59)
Dalam ayat yang mulia iniAllah telah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya secara mutlak. Oleh karena itu Allah mengulang fi’il (kata kerja) ” athi’u ” (أَطِيعُوا) ketika memerintahkan untuk menaati-Nya dan menaati Rasul-Nya. Adapun ketaatan kepada ulil amri tidak secara mutlak, tetapi terkait dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Oleh karena itu Allah tidak mengulang kata kerja (fi’il) athi’u ketika memerintahkan untuk menaati ulil amri. Karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya. Apabila ulil amri memerintahkan kepada kita untuk maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya atau perintahnya menyalahi Al-Kitab dan Sunnah, maka tidak boleh didengar dan ditaati sebagaimana telah di jelaskan di dalam Al-Kitab dan Sunnah dari hadits-hadits shahih. Karena kalau kita taati perintah ulil amri yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah, maka kita telah menjadikan ulil amri tersebut sebagai tuhan-tuhan selain dari Allah yang ditaati perintah dan larangannya secara mutlak sebagaimana perbuatan Ahli Kitab dari orang-orang Yahudi dan Nashara. Tetapi sangat pentimg kita ketahui, bahwa larangan tidak boleh mendengar dan mentaati perintah ulil amri yang menyalahi Al-Kitab dan Sunnah, tidaklah mewajibkan kepada kita untuk memberontak yang kemudian menjatuhkannya atau yang semakna dengannya sebagaimana perbuatan ahli bid’ah dan firqoh-firqoh sesat seperti khawarij dan mu’tazilah dan yang sepaham dengan mereka. Tetapi ada cara yang diajarkan oleh islam dalam menasehati dan memperingati ulil amri yang zhalim atau yang memerintahkan maksiat atau yang perintahnya menyalahi keputusan Allah dan Rasul-Nya.
Sedangkan yang dimaksud dengan ketaatan kepada Allah ialah dengan berpegang dan mengikuti kitab-Nya Al-Qur’an. Dan ketaatan kepada Rasul dengan berpegang dan mengikuti Sunnahnya. Ayat yang mulia ini (Qs.An-Nisaa’: 59, admin) menjadi sebesar-besar dalil dan hujjah akan kedudukan dan ketinggian serta kemuliaan Sunnah, bahwa menaati Rasul yakni dengan mengikuti Sunnahnya secara mutlak, baik terdapat di dalam Al-Qur’an atau tidak, sama saja, kewajiban kita mentaati dan mengikutinya. Jelas sekali dari ayat yang muliakita mengetahui, bahwa orang yang meninggalkan Sunnah dengan sendirinya dia telah meninggalkan Al-Kitab (Al-Qur’an) dan tidak menaati Allah secara mutlak. Dari sini pun kita mengetahui, bahwa orang yang menjadikan dalil aqli (yang diputuskan oleh akal) sebagai asas, kemudian dalil naqli(yang diambil dari Al-Qur’an dan Sunnah) mengikutinya, yang pada hakekatnya mereka telah menjadikan akal-akal mereka sebagai raja yang memerintahkan` dua wahyu yang mulia (Al-Kitab dan Sunnah). Mereka inilah orang-orang yang tidak mentaati Allah dan Rasul-Nya sesuai dengan tingkat kesesatan mereka
Kemudian , pada bagian kedua dari ayat yang mulia ini, Allah Tabaaraka wa Ta’ala telah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk mengembalikan segala sesuatu yang mereka perselisihkan dari urusan dunia dan akherat kepada Allah dan Rasul-Nya, yakni kepada Kitab-Nya dan Sunnah Nabi-Nya. Karena didalam Al-Kitab dan Sunnah itulah mereka akan mendapati penjelasan danpenyelesaian tentang hukum yang mereka perselisihkan. Sesuatu hal yang tidak mungkin terjadi ketika Allah memerintahkan untuk mengembalikan segalaperselisihan kepada Kitab-Nya dan Sunnah Rasul-Nya kemudian mereka benar-benar mengembalikan kepada keduanya. Dengan syarat, tentunya mengembalikan kepada keduanya itu dengan cara yang benar, yaitu dengan ilmu dan keadilan bukan dengan kebodohan dan hawa. Dan hal ini menjadi bukti bahwa kita memang benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir. Kemudian buah yang akan dihasilkan dari mengembalikan segala urusan perselisihan kepada Al-Kitab dan Sunnah ialah penyelesaiannya akan berakhir dengan kebaikan dan kebahagiaan dunia dan akhirat kamu.
Disalin dari Kitab Al-Masaa-il Jilid 5 (Masalah 110) hal. 88-92 oleh guru kami Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat ~semoga Allah menjaganya~. (Pustaka Darus Sunnah – Jakarta, Cetakan 1, November 2005)
5 notes · View notes
zaidanharits · 7 months
Text
Tentang Puasa dan Keajaibannya
Bagi umat Islam, puasa adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan. Ibadah puasa ini adalah ibadah yang tidak hanya menahan lapar dan haus melainkan juga menahan diri dari hawa nafsu untuk berbuat dosa. Ibadah puasa pun memiliki Dalil yaitu terdapat pada surah Al-Baqarah Ayat 183 : 
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya: “Kepada orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan (juga) kepada orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.
Puasa memiliki beberapa macam yaitu :
1. Puasa Wajib 
- Puasa Ramadhan​- Puasa Kifarat
- Puasa Nadzar​​- Puasa Qodho
2. Puasa Sunnah - Puasa Arafah​​- Puasa Nisfu Sya’ban ​- Puasa Asyura
- Puasa Senin-Kamis​- Puasa Rajab
- Puasa Syawal​​- Puasa Daud
3. Puasa yang Diharamkan- Puasa di Hari Raya Idul Fitri​​- Puasa Hari Syak
- Puasa di Hari Raya Idul Adha​​- Puasa Tasyrik
- Puasa saat sedang Haid atau Nifas
Syarat Sah Berpuasa :
1. Muslim​​- Suci dari Hadast bagi Wanita
2. Baligh​​- Tidak sedang perjalanan jauh
3. Berakal Sehat​​- Sanggup Mengerjakan Puasa
Berikut Hal-Hal yang Membatalkan Puasa :
1. Makan dan Minum secara Sengaja​5. Keluarnya Mani dengan Sengaja
2. Muntah dengan Sengaja​​6. Mengalami gangguan Jiwa
3. Haid atau Nifas​​​7. Murtad
4. Jima’ (Bersetubuh)
Keajaiban puasa sangatlah Istimewa, berikut ini beberapa keajaiban puasa :
1. Pahala Dilipatgandakan
2. Dijauhkan dari Api Neraka
3. Diangkat Derajatnya
4. Memasuki Surga dengan Pintu Khusus
Dalam kesehatan pun berpuasa memiliki keajaiban yaitu :
1. Menetralkan Racun dalam Tubuh
2. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
3. Meningkatkan Fungsi Tubuh
4. Meningkatkan Kesehatan Jantung
5. Mengurangi Risiko Munculnya Kanker
1 note · View note
embunmerindu · 9 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Matahari bersinar lembut di Hari Kamis, 29 Juni 2023 bertepatan dengan hari raya Idhul Adha 10 Dzulhijjah 1444 H.
Mengambil foto dari sebuah WAG Muqarib , di masjid komplek.
Masya Allah, ini pertama kali bagi kami menerima daging kurban dengan wadah terbaik.
Kepanitiaan yg berjalan dengan baik , proses penyembelihan yang sesuai syar'i, pembagian dan distribusi semua tertata alurnya. Kebersihan nya pun terjaga oleh karena itu mendapat predikat " kebersihan terbaik" dari tim pengawas kabupaten Bekasi. Masya Allah, Allahumma barik alaihi.
Di tahun ini masjid komplek menerima sebanyak 29 ekor sapi dan 20 ekor kambing.
Besar sapi terberat 1 ton dengan 1 muqarib disusul runnner up seberat 800 kg oleh 1 muqarib juga. Sisanya berat sapi antara 400 kg ke atas. Dan muqaribnya semua dari jemaah masjid. Tidak ada titipan dari orang tertentu atau ormas tertentu...UPS 🤭
Masya Allah..
Daging di distribusikan langsung ke seluruh cluster komplek dan tetangga komplek.
Alhamdulillah..untuk pemotongan sapi tepat di hari raya mendatangkan ahli jagal langsung dari Bandung sebanyak 20 orang dengan biaya cukup fantastis. Sesuai dengan pekerjaan mereka.
Karena bukan hal yang mudah mengeluarkan sapi dari kandang, merobohkan sapi, memegangi agar proses penyembelihannya berjalan lancar, sementara yang menyembelih tetap orang tertentu dari panitia masjid, setelah dipotong tugas mereka menguliti sapi, membersihkan hingga daging sapi siap dipotong potong oleh panitia. Kerja berat bukan...? Sangat berat. Saya yakin kalau cuma mengandalkan panitia sepertinya tidak akan sanggup , hehe...
Alhamdulillah prosesnya sangat cepat, sebelum Dzuhur daging sudah diantar ke rumah.. Masya Allah...
Sementara untuk pemotongan kambing dilakukan di hari tasyrik.
#cerita Idhul Adha
1 note · View note
sukabuminews · 9 months
Text
Hari Tasyrik Dilarang Berpuasa, Ini Alasannya
http://dlvr.it/SrFjlV
0 notes
kbanews · 9 months
Text
Berkorban Demi Kebaikan
Kurban adalah sebentuk ketaatan kepada Allah swt berupa penyembelihan sapi dan/atau kambing pada hari raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah, dan hari-hari tasyrik dengan mengharap ridha Allah swt semata. Kurban simbol kasih sayang, kesetiakawanan, dan kepedulian terhadap nasib sesama. Dengan Idul Adha Allah swt menginspirasi untuk saling menyapa, saling berbagi, dan silaturahmi. Sungguh, telah Kami…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
shirajoko · 2 years
Video
Selasa, 12 Dzulhijjah 1443 H / 12 Dzulqo'dah 2022 عَنْ نُبَيْشَةَ الْهُذَلِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ Dari Nubaisyah Al Hudzali dia berkata; Rasulullah ﷺ bersabda, "Hari-hari Tasyrik (tanggal sebelas, dua belas dan tiga belas Dzulhijah) adalah hari-hari untuk makan, minum, dan berzikir kepada Allah 'Azza wa Jalla." #HR_Ahmad 19797 (di Dpd Kutub Blitar) https://www.instagram.com/p/Cf466ith79v/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Text
📝 HARI-HARI TASYRIQ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
“Hari-hari Tasyriq adalah hari makan dan minum.”
HR. Muslim no. 1141
📡 Ayo Sebarkan dakwah sunnah bersama kami dan ikuti akun sosial media kami:
🔲Yayasan Daar Al Atsar Indonesia
instagram.com/daaralatsar.indonesia
facebook.com/kajian.dai
twitter.com/daaralatsar_id
t.me/daaralatsar_indonesia
www.daaralatsarindonesia.com
#posterDAI #qurban #iduladha #aqiqah #kambing #kurban #sapi #hewanqurban #domba #sapiqurban #halal #akikah #kambingqurban #sedekah #tasyriq #aqiqah #aqiqahmurah #aqiqoh #haritasyrik #qurbansapi #haritasyriq #tasyrik #islam #saumsunnah #puasaarafah #9dzulhijjah #aqiqahhalal #muslim #puasasunnah #fiqihqurban
Tumblr media
0 notes
Text
Polsek Ciruas Polres Serang Laksanakan Kurban Idul Adha 1443 Hijriah
Polsek Ciruas Polres Serang Laksanakan Kurban Idul Adha 1443 Hijriah
RELASIPUBLIK.OR.ID, SERANG || Kepolisian Sektor Ciruas (Polsek) Polres Serang melaksanakan kurban di Mako Polsek dengan menyembelih 4 hewan kurban jenis kambing. Senin (11/7/2022) pukul 09.00 WIB. Bertepatan dengan hari tasyrik yang pertama ini, Polsek Ciruas juga ikut berbagi kepada masyarakat sekitar Polsek. Penyembelihan hewan kurban ini juga diikuti oleh semua personel dan warga serta para…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
ronisumiarsa · 2 years
Photo
Tumblr media
Berpose sebelum lempar jumroh di hari tasyrik pertama, tanggal 11 Dzulhizah... Tinggal 1 kali lempar Jumrah lagi, kita kembali ke hotel. (at Mina - Jamarat) https://www.instagram.com/p/Cf1oUuHJ40F/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
gelaransajadah · 2 years
Photo
Tumblr media
4. Aksi Sosial dan Kemanusiaan Keutamaan berkurban Iduladha dapat berguna sebagai aksi sosial dan kemanusiaan. Di sini, keutamaan berkurban Iduladha yang dilakukan umat muslim setiap tahunnya, menjadi bukti bahwa agama Islam telah mengatur bagaimana menyeimbangkan perekonomian dan aspek kemanusiaan sosial. Di mana setiap manusia harus saling berbagi kepada sesama agar tercipta kehidupan sosial bermasyarakat yang harmonis. Bukan hanya itu, keutamaan berkurban Iduladha dapat menghubungkan rasa kasih sayang dan kepedulian antara fakir miskin dengan golongan orang yang mampu. Kurban menjadi salah satu cara agar setiap umat dapat merasakan kenikmatan rezeki dan berkah yang senantiasa diberikan Allah kepada setiap hambanya. 5. Tanda Bersyukur Keutamaan berkurban Iduladha adalah sebagai tanda mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT. Dalam hal ini, Allah pun telah memerintahkan setiap umat untuk berkurban meskipun sedang dalam tekanan dan serangan oleh kaum kafir. Bila begitu keutamaan berkurban Iduladha, secara tidak langsung seluruh masyarakat masih dapat merasakan nikmat dan berkah kebaikan dari Allah meskipun sedang dalam keadaan sulit. Untuk itu, setiap umat harus saling berbagi kebaikan sebagai tanda bersyukur kepada Allah. 6. Mengagungkan Hari Tasyrik Dalam sebuah hadis dari Abdullah bin Qurth, Rasulullah saw bersabda tentang keutamaan berkurban Iduladha: “Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari kurban (Iduladha), kemudian hari al-qarr.” (HR. Abu Daud 1765, Ibnu Khuzaimah 2866, dan disahihkan Al-Albani. Al-A’dzami mengatakan di dalam Ta’liq Shahih Ibn Khuzaimah bahwa sanadnya sahih). Adapun yang dimaksud keutamaan berkurban Iduladha dengan hari al-qarr adalah tanggal 11 Dzulhijah berdasarkan keterangan Ibnu Khuzaimah bahwa Abu Bakar mengatakan: “Hari al-qarr adalah hari kedua setelah hari kurban.” 7. Hari Baik untuk Makan dan Minum Hari Tasyrik juga disebut hari baik untuk makan dan minum. Keutamaan berkurban Iduladha di hari Tasyrik tertuang dalam hadis Rasulullah yang berbunyi: “Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah.” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i). #iduladha #iduladha2022 #iduladha1443H #qurban #kurban (di Gelaran Sajadah) https://www.instagram.com/p/CftHzSjO8Pg/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes