Tumgik
#desa takpala
turisiancom · 1 year
Text
TURISIAN.com – Buat Sobat Turisian yang berenacana menghabiskan masa libur akhir pekan nanti, bisa arahkan perjalanan ke Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Di sana banyak pantai dnegan pesona alam yang begitu memanjakan mata. Seperti Pantai Sebanjar dengan hamparan pasirnya yang putih. Destinasi pantai ini terletak di Desa Alor Besar, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor, NTT. Berjarak 20 km dari pusat kota Kalabahi. Sobat Turisian dapat menjangkaunya dengan kendaraan bermotor selama kurang lebih 30 menit dari ibu kota Kabupaten Alor tersebut. Akses jalan menuju Pantai Sebanjar ini pun sudah sangat baik. Sehingga memudahkan perjalanan Sobat Turisian untuk sampai di lokasi pantai. Daya tarik wisata Pulau Alor tersebut ini menawarar atraksi wisata alam pantai yang indah. Sobat Turisian jangan melewatkan pesona keindahan bawah lautnya. Kalian dapat menikmatinya dengan scuba diving maupun snorkeling. Namun untuk mencoba olahraga air di pantai ini, Sobat Turisian mesti selalu ada pendamping atau guide setempat. Agar sebelum berkegiatan kita mendapatkan gambaran situasi daerah yang sebenarnya untuk keselamatan. Sebab Pantai Sebanjar terkenal dengan arusnya yang sering bolak balik dan cukup kuat walaupun di area pinggir. Baca juga: Berwisata ke Pulau Kepa Alor, Menikmati Alam yang Indah Memesona Sementara bagi para pecinta fotografi, objek wisata pantai tersebut merupakan salah satu spot foto terbaik untuk mengabadikan indahnya momen matahari terbenam (sunset). Tak ketinggalan juga aktivitas swafoto di sini sangat menarik untuk Sobat Turisian lakukan. Fasilitas Penunjang Wisata Pantai Sebanjar Tak sampai di situ, untuk menambah kenyamanan wisatawan, kawasan wisata ini juga sudah menyediakan berbagai fasilitas penunjang. Mulai dari Dive Centre, bungalow, kafe, spot swafoto, toilet, area parkir, dan gazebo. Terdapat pula fasilitas penginapan untuk Sobat Turisian yang berminat bermalam di pantai yang satu ini. Ada pilihan tempat penginapan berupa villa yang bakal membuat kalian nyaman menghabiskan liburan di tempat ini. Kalau Sobat Turisian masih ragu dan asing datang ke Pantai Sebanjar, bisa menikmatinya dengan mengambil paket wisata. Ada beberapa layanan agen perjalanan yang siap mengantar dan melayani kalian selama liburan di sana. Baca juga: Mengenal Kearifan Lokal Kampung Adat Takpala di Pulau Alor Berbekal pesona alamnya yang sangat indah, pantai yang terletak di kawasan Taman Laut Selat Pantar ini, selalu ramai oleh wisatawan lokal. Terutama pada momen hari libur, mereka datang bersama keluarganya.*
0 notes
nacotayeshida · 7 years
Text
Alunan Desa Takpala
Perempuan dan laki-laki suku Abui larut dalam alunan musik dan gerakan tari Lego-lego di desa Takpala, Alor. Saling bergandeng tangan sebagai simbol persatuan, mereka berdiri berputar mengelilingi mesbah yang terbuat dari batu. Mesbah dianggap sakral hingga kini, sebagai peninggalan leluhur dan digunakan setiap ritual adat oleh suku Abui.
Tumblr media
Ada tiga moko berwarna hitam dengan ukuran yang berbeda diletakkan ditengah mesbah. Pulau Alor disebut sebagai pulau dengan sejuta moko. Moko bagi orang Alor terutama suku Abui dianggap sebagai benda yang memiliki makna tinggi. Selain simbol mengukur status sosial, moko juga digunakan sebagai mahar saat seorang pria melamar gadis untuk dijadikan istri. Semakin tinggi pendikan seorang perempuan Alor, semakin tinggi pula mahar yang harus diberikan oleh sang pria.
Tumblr media Tumblr media
Tidak setiap hari mata bisa menikmati pemandangan tari lego-lego dan ragam ritual lain di desa Takpala. Hanya di waktu tertentu, saat musim pembukaan lahan atau kunjungan tamu peting datang. Beruntung, jika datang bertepatan dengan kunjungan oleh tamu penting. Tari Lego-lego dan ragam interaksi suku Abui akan menjadi pemandangan yang berharga.
Tumblr media Tumblr media
Ada 14 rumah suku Abui atau disebut sebagai Rumah Gudang di desa Takpala. Rumah-rumah yang terbuat dari bahan sederhana berjejer rapi hingga sekarang. Sejak tahun 1983 desa Takpala ditetapkan sebagai kampung tradisional oleh Dinas Pariwisata Alor saat itu. Masyarakat desa Takpala juga masih menjaga keselarasan hidup dengan alam, termasuk menolak fasilitas listrik masuk di desa mereka.
Alor memiliki banyak suku, salah satunya suku Abui dengan jumlah terbesar di Alor. Seorang teman asli Alor mengatakan, lebih dari 20 suku ada di Pulau Alor. Bisa dibilang antara satu desa dengan desa lain akan berbeda suku, bahkan desa yang saling bersebelahan sekalipun. Beda pula bahasa dan adat istiadatnya. Mereka yang tinggal di dataran tinggi juga akan berbeda suku dengan mereka yang tinggal di pesisir laut.
by Nacota Yeshida Sapahuma 
Alor, 29 April 2017
IG: @nacotayeshida
0 notes
betantt · 5 years
Text
Kampung Adat Takpala, Negri Seribu Moko di Alor. Perpaduan Eksotis dan Budaya
Kampung Adat Takpala, Negri Seribu Moko di Alor. Perpaduan Eksotis dan Budaya
Suku Abui Kampung Takpala
Desa tradisional Takpala terletak di dusun Hameng III, desa Lembur Barat, di Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Untuk pergi dari bandara Mali, Alor, Anda dapat menggunakan ojek. Ada juga transportasi umum dari terminal Kalabahi, yang merupakan ibukota Kabupaten Alor selama 20 menit. Pilihan lain adalah mengambil jalan menuju…
View On WordPress
0 notes
bisnisjakarta · 4 years
Text
Yuk, Nikmati Tradisi Ala Suku Abui di Desa Takpala
Yuk, Nikmati Tradisi Ala Suku Abui di Desa Takpala
JAKARTA (Bisnisjakarta)- Daya tarik wisata di Alor, NTT tidak semata wisata bahari saja. Namun, di Kabupaten yang terkenal dengan mamalia dugong bernama ‘Mawar’ itu memiliki keunikan sejarah dan budaya khususnya yang terdapat di Desa Takpala.
Desa Takpala merupakan sebuah kampung tradisional di Desa Lembur Barat, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Lokasi kampung yang…
View On WordPress
0 notes
wartakanlah · 5 years
Text
10 Tempat Unik yang Membuat Kamu Merindukan Alor
TRAVEL, dawainusa.com – Salah satu kabupaten yang patut kamu kunjungi di NTT adalah Kabupaten Alor. Tempat ini merupakan salah satu wilayah yang memiliki kekayaan baik sumber daya alam, maupun kebudayaan.
Baca juga: 10 Tempat Paling Indah di TTU yang Wajib Kamu Kunjungi
Karena itulah maka keberadaan pulau ini sangat dijaga kelestariannya dan diperhatikan objek wisatanya. Ada 10 alasan yang membuat kamu merindukan dan wajib mengunjungi Alor.
Tempat-tempat Menarik yang Ada di Alor
Baca juga: 10 Obyek Wisata Menarik yang Ada di Ngada, Flores
Pantai Batu Putih
Jika selama ini kamu hanya sering melihat batu berwarna hitam, maka di Pulau Alor ada sebuah pantai yang memiliki batu putih yang indah dan unik.
Salah satu kabupaten di NTT ini ternyata menyimpan banyak keindahan alam yang sangat mempesona. Hamparan pasir putih yang terbentang luas dengan birunya laut menjadi sebuah pemandangan yang akan membuat kamu berdecak kagum.
Kemolekan pantai semakin menawan oleh keberadaan tebing  batu berwarna putih yang selalu memberikan keteduhan dari panasnya sinar mentari.
Pantai Batu Putih – jalanwisata.id
Pulau Rusa Jangan salah sangka. Pulau Rusa bukan pulau yang berbentuk rusa. Tapi pulau ini memiliki banyak rusa. Hewan liar yang jarang kita temukan ini ternyata memilih membangun komunitas di salah satu Pulau di NTT ini. Saat ini pulau ini sedang dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata.
Bagi wisatawan yang ingin berburu di lokasi wisata ini harus didampingi oleh pemangku adat setelah sebelumnya melakukan ritual upacara adat. Tempat ini terletak di Desa Puntaru, Kecamatan Pantar Barat, Kabupaten Alor-NTT.
Pulau Rusa – teluklove.com
Pantai Ling’al
Keindahan Pulau Alor bukan hanya karena Batu Putihnya, tapi juga pasir putih yang menghiasi Pantai Ling’al. Hamparan pasir putih yang membentang sepanjang garis pantai membuat kamu sulit melupakannya.
Di tempat ini kamu bisa menikmati keindahan pantai secara menyeluruh dari atas bukit mungil yang berada di pinggir pantai tersebut. Tempat ini berada di Desa Halerman, Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, NTT.
Pantai Ling’al – Minutespost
Kolam Bidadari
Jika kamu ingin mencari tempat yang sejuk dengan kolam yang dikelilingi pepohonan, datanglah ke Alor. Di tempat ini kamu akan menemukan sebuah kolam yang dikelilingi rimbunan pohon.
Air yang jernih dang udarah yang sejuk membuat suasana semakin indah dan hati terasa damai. Kolam Bidadari merupakan salah satu bagian destinasi wisata di Pulau Alor.
Kolam Bidadari – Bacpacker Jakarta
Air Terjun Mataru
Sudahkah kamu melihat dan menikmati indahnya air terjun? Jika belum, maka datanglah ke Alor-NTT. Di tempat ini kamu akan menjumpai air terjun tertinggi di Alor. Air terjun Mataru terletak di Desa Legiman, Kecamatan Mataru. Warga lokal menyebut tempat ini dengan nama Beintal.
Air Terjun Mataru -Ngadem.com
Desa Takpala
Desa Takpala merupakan salah satu destinasi wisata di Alor yang sangat unik. Kawasan desa ini memiliki konsep wisata desa yang sama dengan di Bali. Jika kamu mengunjungi tempat ini, maka kamu akan disambut dengan keindahan budaya dan kearifan lokal khas penduduk setempat.
Di sini juga kamu bisa melihat bagaimana bentuk bangunan yang ada serta kegiatan sehari-hari yang bisa diamati. Selain itu kamu juga bisa berpartisipasi dan ikut dalam kegiatan yang mereka lakukan.
Desa Takpala – Kemana Aja Boleeh
Museum 1000 Moko
Alor tidak hanya menarik dengan keindahan alamnya, tapi juga dengan keseniannya. Salah satu alat musik yang terkenal dari daerah ini adalah Moko.
Moko merupakan alat musik tradisional masyarakat Alor yang terbuat dari perunggu. Selain berfungsi sebagai alat musik, Moko juga digunakan untuk keperluan mas kawin dan sebagai alat pembayaran denda.
Di Museum ini, kamu juga bisa melihat benda-benda bersejarah seperti Porselin China, kain sutera dari India dan arca perunggu peninggalan Majapahit. Tempat ini terletak di Jalan Diponegoro, Kalabahi, Kabupaten Alor, NTT.
Museum 1000 Moko – Situs Budaya Indonesia
Air Mancur Tuti Adagae
Air Mancur Tuti Adagae merupakan salah satu air mancur yang sangat unik di Alor. Air mancur alami ini sangat unik karena memancarkan air panas dari batu kristal.
Fenomena alam yang unik ini menjadi daya tarik tersendiri yang menarik perhatian para wisatawan. Lokasinya berada di Desa Buka Pitting, Kecamatan Alor Timur-NTT.
Air Mancur Tuti Adagae – Scopecorner
Pulau Kepa
Jika kamu ingin bermain Kano, snorkling atau diving, datanglah ke Pulau Kepa di Kabupaten Alor-NTT. Pulau ini menjadi salah satu destinasi wisata yang masih sangat alami dan banyak diminati wisatawan.
Di tempat ini kamu bisa menginap di pondok-pondok kecil yang terbuat dari bambu dan beratapkan rumbai, khas rumah tradisional Alor. Untuk menuju Pulau Kepa, kamu membutuhkan waktu perjalanan sekitar 10 menit dari Pelabuhan Alor Kecil.
Pulau Kepa – goindospot
Pantai Tiga Warna Puntar
Jika Kabupaten Ende terkenal dengan danau tiga warna, maka di Alor kamu akan mengenal Pantai Tiga Warna. Tempat ini terletak di Puntaru, Desa Tude, Pantar Tengah, Alor-NTT.
Di tempat ini kamu bisa meikmati pemandangan lautan luas dengan air yang begitu jernih. Di tempat ini kamu juga bisa menemukan tiga warna dominan yang memperindah wajah pantai yakni hitam, cokelat kemerahan dan putih seperti butiran gula pasir.
Pantai Tiga Warna – ist
Demikian 10 alasan yang membuat kamu merindukan Alor. Datanglah ke tempat ini agar kamu bisa menikmati segala macam keindahan alam dan seni budaya yang terdapat di Pulau Alor-NTT.*
Selengkapnya: 10 Tempat Unik yang Membuat Kamu Merindukan Alor
https://www.dawainusa.com/10-tempat-unik-yang-membuat-kamu-merindukan-alor/
0 notes
liputanviral-blog · 5 years
Text
Rute Penerbangan Kupang-Alor Hidup Kembali
Liputanviral - PT TransNusa Aviation Mandiri membuka tiga rute penerbangan baru mulai 28 Oktober ini. Ketiga rute penerbangan baru itu adalah Kupang-Kalabahi, Alor, Kupang-Labuan Bajo dan Kupang-Lombok. Semua rute penerbangan dilayani pesawat ATR 72-600 dengan harga tiket mulai dari Rp443 ribu sekali jalan. "Akhir bulan ini, kami telah membuka tiga rute penerbangan baru. Pembukaan rute penerbangan baru ini setelah menajamen melihat prospek pada tiga rute penerbangan ini cukup baik," kata Head of Marketing and Sales PT TransNusa Aviation Mandiri, Juniawan G.D.Situmorang, seperti yang dikutip dari Antara pada Senin (29/10). Juniawan menambahkan selain untuk perekonomian, rute baru ini juga demi mendukung pengembangan sektor pariwisata di tiga kawasan kawasan tersebut. "Dengan penambahan rute penerbangan ini diharapkan mobilisasi masyarakat di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi dapat terlayani dengan baik," ujar Juniawan. Saat ini semua rute penerbangan TransNusa di NTT dan Sulawesi sudah terkoneksi dengan penerbangan Citilink dari Jakarta, Surabaya, Kupang dan Makassar. Mengenai rute Kupang-Kalabahi, Juniawan mengatakan, merupakan rute lama yang sempat ditutup dalam beberapa bulan terakhir ini karena adanya rotasi pesawat. "Bukan soal animo masyarakat menggunakan pesawat udara, tetapi lebih pada rotasi pesawat karena ada beberapa frekuensi penerbangan yang ditambah di rute lain karena animo penumpang lebih banyak," kata Juniawan. "Kalau rute Kupang-Alor memang merupakan rute lama yang dihidupkan kembali," lanjutnya. Pariwisata Labuan Bajo dan Lombok sudah sedemikian majunya, Namun nama Alor seakan jarang terdengar. Alor adalah kabupaten di provinsi NTT dengan ibukota Kalabahi. Kabupaten ini berbentuk kepulauan dan dilintasi jalur pelayaran dagang internasional ke Samudera Pasifik. Bandara Mali dan Pelabuhan Baranusa, Maritaing, Kalabahi serta Pantar merupakan akses transportasi utama di Alor. Wisata bahari, budaya dan agama bisa dinikmati turis di Alor. Taman laut Alor disebut-sebut terbaik kedua di dunia setelah Kepulauan Karibia. Letaknya berada di antara Pulau Alor dan Pulau Pantar yang bisa dijangkau dari Kalabahi. Ada 18 titik selam di sini yang disebut Baruna's Dive Sites at Alor. Selebihnya ada tiga pantai utama yang bisa dikunjungi, yakni Pantai Mali, Pantai Deere dan Pantai Maimoi. Bagi yang ingin mengenal suku tradisional Flores bisa datang ke Kampung tradisional Takpala di di Desa Lembur Barat. Yang juga menarik Alor memiliki puluhan bahasa. Banyaknya bahasa di Alor telah ditelaah oleh peneliti bahasa mancanegara sejak tahun 1930-an. Satu dari 92 pulau terluar di Indonesia ini juga punya Al-Quran tertua di Indonesia bahkan di Asia Tenggara, tepatnya di pesisir Pantai Alor. Al-Quran tersebut terbuat dari kulit kayu dan pewarna alam dengan usia diperkirakan lebih dari 800 tahun. Read the full article
0 notes
nysyn-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
[.....] "Nature never appeals to intelligence until habit and instinct are useless. There is no intelligence where there is no change and no need of change." -The Time Traveler . . . . . #ganyambung #caption #tb #throwback #throwbackthursday #ethnic #tradition #indonesia #timetravel #time #timeflies #nature #change #vibes #qotd #quote #book #habit #instinct #iphone #iphonesia #iphoneography #travel #traveler #travelgram #traveling #alorisland #traditional #costume #clothes (at Desa Tradisional Takpala, Alor)
0 notes
turisiancom · 1 year
Text
TURISIAN.com – Pesona Pulau Alor tidak hanya sebatas keindahan bawah lautnya. Namun kabupaten di Nusa Tenggara Timur ini juga memiliki warisan kebudayaan leluhur atau kearifan lokal yang unik dan otentik. Salah satunya bisa Sobat Turisian lihat di Kampung Adat Takpala. Kawasan ini merupakan Kampung Tradisional Suku Abui yang terletak di atas perbukitan. Dengan ciri khas deretan rumah-rumah adat tradisional khas Alor (Suku Abui). Serta penduduknya yang berbusana khas. Nama Kampung Adat Takpala mulai mencuat sejak tahun 1973, ketika seorang wisatawan asal Belanda menampilkan foto-foto tantang kehidupan tradisional warga kampung tersebut. Foto itu muncul pada sebuah kalender sehingga menarik perhatian wisatawan asal Eropa lainnya untuk berkunjung. Sejak saat itu, kampung adat tersebut menjadi tersohor dan turis asing berdatangan. Ketenarannya di negeri sendiri, mulai pada tahun 1980 saat menjadi Juara II pada ajang penghargaan Desa Paling Tradisional di Indonesia. Lalu pada 1983, Pemkab Alor menjadikan kampung ini sebagai ikon pariwisata Alor. Di Kampung Adat Takpala ini terdapat 13 Kepala Keluarga warga Suku Abui, suku terbesar di Pulau Alor. Sebutan lain bagi suku ini, yakni orang gunung (merujuk pada geografis wilayah tempat tinggal). Baca juga: Berwisata ke Pulau Kepa Alor, Menikmati Alam yang Indah Memesona Pada mulanya suku tersebut tinggal di daerah pedalaman wilayah pegunungan Alor. Kemudian pada 1939, mereka pindah ke area perbukitan agar memudahkan kegiatan pemungutan pajak oleh petugas kerajaan atas perintah Raja Alor pada saat itu. Nama Kampung Adat Takpala sendiri berasal dari kata “Tak” dan “Pala”. Kata “Tak” berarti ‘ada batas’ dan “Pala” berarti ‘kayu’. Sehingga kata “Takpala” bermakna “kayu pembatas”. Rumah Adat Kampung Takpala Warga setempat mendiami 13 Rumah Adat Fala Foka, sebutan rumah adat panggung berbentuk limas. Beratapkan alang-alang, berdinding, dan berlantaikan anyaman bambu dengan topangan 4 buah kayu merah yang kokoh. Rumah adat Kampung Adat Takpala terbilang unik karena terdapat 4 tingkatan di dalam tiap rumah. Tingkat pertama atau Liktaha adalah tempat untuk menerima tamu atau berkumpul bersama. Tingkat kedua atau Fala Homi, yakni ruang tidur dan ruang untuk masak. Lalu tingkat ketiga, bernama Akui Foka yaitu tempat untuk menyimpan cadangan bahan makanan, seperti jagung dan ubi kayu. Sementara tingkatan paling atas sebutannya Akui Kiding, yakni tempat untuk menyimpan mahar dan barang berharga seperti Moko (tempat mahar perkawinan) Di antara 13 Rumah Fala Foka di Kampung Adat Takpala, terdapat 2 rumah adat yang memiliki ukuran sedikit lebih kecil. Namun meski berukuran lebih kecil, dua rumah adat dengan sebutan Lopo ini memiliki tingkat kesucian lebih tinggi daripada Rumah Fala Foka. Dari segi bentuk, Rumah Lopo memiliki dinding dari anyaman bambu dengan penopang 6 buah kayu merah. Pada atapnya terdapat sebuah mahkota yang menandai kesakralan dua bangunan ini. Rumah Lopo memiliki dua jenis, yakni Kolwat dan Kanuruat. Tarian Tradisional Kampung Adat Takpala Kalau Sobat Turisian berkunjung ke kampung adat di Alor ini, selalu ada penyambutan dengan tarian adat yang bernama Tarian Lego-Lego. Saat pementasannya, semua warga kampung ini akan mengenakan pakaian adat dengan ornamen seperti panah dan busur. Serta parang bagi pria dan Tas Fu’ulak plus gelang pada kedua kaki bagi wanita. Sobat Turisian akan mendapat izin untuk berfoto menggunakan pakaian tradisional Kampung Adat Takpala beserta atributnya. Biaya penggunaan pakaian adat secara komplet ini, biasanya sesuai kesepakatan dengan pemilik pakaian. Baca juga: Berjumpa Ribuan Rusa Liar di Pulau Rusa Alor yang Indah Dalam penyambutan tamu, jenis tariannya yakni Tarian Lego Luh. Lanjut dengan tarian perang atau Tarian Lego Cakalele Dokak dengan penari dua pria dewasa yang memegang busur dan anak panah. Serta pedang sehingga tampak seolah-olah hendak bertarung. Kemudian untuk tarian penutup penyambutan di Kampung Adat Takpala, penampilnya seluruh anggota keluarga dan pada proses ini.
Sobat Turisian dapat bergabung dalam tarian ini sambil bergandengan tangan berputar mengelilingi Batu Mesbah. Tarian kebersamaan tersebut berlangsung dengan iringan tabuhan gong serta hentakan kaki yang telah memakai gelang. Jadi mengeluarkan bunyi gemerincing yang khas dan menambah semarak kehangatan warga kampung ini. Tari Lego-Lego adalah kegiatan rutin secara bersama dari masyarakat Kampung Adat Takpala. Terutama saat panen, membangun rumah, pernikahan, kelahiran, dan kegiatan adat lainnya. Namun perlu Sobat Turisian ketahui, tarian penyambutan ini akan terselenggara. Jika kedatangan kalian ada restu dari Tua Adat terlebih dahulu, sebelum tiba di kampung adat yang satu ini. Rutinitas keseharian warga Kampung Adat Takpala adalah berladang serta berburu bagi para pria. Untuk kaum perempuan, khususnya ibu-ibu akan menenun dan membuat kerajinan tangan. Seperti kalung, gelang, cincin dari kenari hutan, biji lamtoro, akar bahar, serta tas dari anyaman bambu atau Fu’ulak dan Kamol. Selain menikmati atraksi adat budaya lestari secara turun temurun, Sobat Turisian juga bisa menikmati keindahan alam sekitar. Karena posisi kampung ini berada di atas bukit dengan view keindahan alam Teluk Mutiara yang berwarna biru nan indah. Tambah dengan udaranya yang sejuk. Lokasi & Akses ke Kampung Adat Takpala Letak kampung adat tersebut berada di Dusun III Kamengtaha, Desa Lembur Barat, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, NTT. Sobat Turisian bisa menempuhnya menggunakan kendaraan roda dua atau empat. Baca juga: Masjid At Taqwa Lerabaing Alor, Peninggalan Sejarah yang Dibangun Tahun 1632 Rute ke Kampung Adat Takpala dari Bandara Mali hanya butuh waktu sekira 15 menit. Atau sekitar 25 menit dari Kalabahi, pusat kota Kabupaten Alor. Perjalanan kalian akan menyusuri jalur pesisir pantai dengan menawarkan pemandangan hamparan laut biru yang menawan dan mengagumkan.*     Sumber: infopublik.id
0 notes
nacotayeshida · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Kelana dari Desa Takpala (1)
Beberapa menit sebelum foto ini diambil, pria tua di sebelah hanyalah seorang yang asing. Namanya Abner Yetimau, satu dari sekitar 40 suku Abui yang menetap di Desa Adat Takpala, Alor Tengah Utara. Abui yang berarti orang gunung. Tak perlu waktu lama, setelah sedikit berbincang suasana menjadi cair oleh sikap bersahaja masyarakat di Takpala.
Bapak Abner tak ragu menunjukkan kepiawaiannya menggunakan busur dan anak panah. Ada anak panah untuk binatang, ada juga untuk memanah manusia. Secara detail dirinya menjelaskan perbedaan keduanya.
Musim pembukaan lahan berladang jatuh pada bulan Juni atau Juli. Tahun ini pada tanggal 20 Juli, satu kali dalam setahun. Akan ada berbagai aktivitas perayaan adat dan menari Lego-lego sambil mengelilingi mesbah dengan moko ditengahnya. Ini adalah momen yang tepat untuk berkunjung ke Desa Takpala.
Suku Abui di Desa Takpala mempersilahkan bagi siapa saja yang ingin menginap di rumah mereka. Bahkan sejumlah menteri diakui pernah menginap di rumah yang biasa disebut sebagai Rumah Gudang. Tentunya tanpa adanya fasilitas listrik. 
Sudah sejak lama masyarakat di Desa Takpala menolak adanya modernisasi yang berlebihan, termasuk masuknya fasilitas listrik. Mereka percaya dengan menjaga nilai-nilai tradisional dan ajaran nenek moyang merupakan cara terbaik bersahabat dengan alam. Namun, urusan pendidikan mereka sangat terbuka. 
Anak-anak muda di kampung Takpala diijinkan untuk menuntut ilmu. Terlebih untuk mereka yang terlahir sebagai anak laki-laki. Sesuai dengan kebanyakaan masyarakat di Nusa Tenggara Timur yang kental menganut sistem patriarki dalam kehidupan sosial mereka.
by Nacota Yeshida Sapahuma
Alor, 29 April 2017
IG: @nacotayeshida
2 notes · View notes