Tumgik
rejarahmat · 7 years
Quote
Ya Allah Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya, maafkanlah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami
0 notes
rejarahmat · 7 years
Video
youtube
Nostalgia beberapa tahun lalu. Great song from Great band. Belum kesampaian dari dulu liat live :P
1 note · View note
rejarahmat · 7 years
Quote
Logika tumpuan pertama Alasan menjadi dewa Tak perlu seorang pintar Yang tidak pernah sekolah pun paham Namun hati datang merangkul Membuat semua mengangguk setuju Yang liar dibuat jinak Pembangkang menjadi patuh Sang dewa pun diabaikan Sekarang ini tidak bertuan Tak ada yang mengikat Mungkin seperti inilah jalannya
RJ
2 notes · View notes
rejarahmat · 7 years
Audio
Tanah airku tidak kulupakan Kan terkenang selama hidupku Biarpun saya pergi jauh Tidak kan hilang dari kalbu Tanah ku yang kucintai Engkau kuhargai Walaupun banyak negri kujalani Yang masyhur permai dikata orang Tetapi kampung dan rumahku Di sanalah kurasa senang Tanahku tak kulupakan Engkau kubanggakan
Sabtu pagi di weekend yang tenang, saya dan beberapa teman warga negara Indonesia buru-buru naik taxi ke kedubes Indonesia di Kuala Lumpur. Kami kesana untuk ikut upacara bendera memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia. Masa itu lagi zaman betah-betahnya di KL dan berencana bakal stay disana untuk tinggal dan bekerja daripada balik ke Indonesia. Mungkin karena sudah terbiasa dengan kehidupan disana. Tapi begitu lagu Tanah Air ini diputer mendadak jadi merinding dan kangen berat sama Indonesia. Tiap lirik lagunya terasa dalam. Langsung terbayang ampe kapan ya tinggal di negeri orang. Pikiran jauh menerawang, kalau misalnya nanti tinggal dan bekerja tidak di Indonesia dalam waktu yang sangat lama, pada akhirnya pasti saya akan kembali ke Indonesia.
Boleh jadi banyak negeri lain yang lebih masyhur. Akan tetapi Indonesia akan tetap menjadi satu-satunya tempat yang saya sebut ‘rumah’.
Dirgahayu Republik Indonesia!!
6 notes · View notes
rejarahmat · 7 years
Quote
The keywords are time and do'a. The ending is happiness. Insha Allah.
Myself
0 notes
rejarahmat · 7 years
Conversation
Y: Diem aja da.
O: Hehehe. Yok main PES lagi
Y: PES? Kalo sekarang namanya WE. Winning Eleven.
O: Oh iya ya...lupa
Y: Belum tua udah pikun
O: Iya nih, otak uda udah makin banyak isinya. Padahal kamu sehari bisa hafal satu surat di juz amma ya.
Y: Iya. Tapi masih hafal kan juz amma?
O: Udah gak satu juz. Udah gak sesering dulu ngulang-ngulang hafalan.
Y: Berarti percuma dong aku hafal sekarang.
O: Ya enggak lah. Kan hafalan kamu bisa dibaca pas sholat taraweh berjamaah ama nenek di rumah.
Y: Bener juga ya. Tapi sholat uda gak ninggalin kan.
O: Kalo yg itu insha Allah enggak.
Y: Syukur deh. Terus apa lagi yang berubah?
O: Ya banyak. Udah ada penghasilan sendiri. Udah ada kerjaan tetap. Keluarga semua alhamdulillah sehat. Oh iya nanti kamu bakal dapat kerjaan yg kamu idam-idamkan dan kerjaan kamu bikin bangga lho.
Y: Ah berarti standar banget dong.
O: Standar gimana? Gak semua orang seberuntung uda. Mesti bersyukur.
Y: Kalo aku mikirnya kalo udah segede uda nanti, aku sekolah di luar negeri. Mau ke Jerman kayak Pak Habibie.
O: Hahaha. Mantep banget ya cita-citanya. Yakin bisa?
Y: Yakin lah. Aku kan rangking 1 terus di sekolah.
O: Widiihh...mantep. Pertahanin ya. Jangan sampe turun prestasinya.
Y: Siap da. Kalo istri ama anak udah punya da?
O: Belum
Y: Yahh kok masih belum.
O: Kalau semua hal yang hanya terkait ama uda sendiri, uda bisa kontrol. Mau cepet lulus kuliah, ya kita sendiri yang nentuin. Kalau jodoh kan gak tergantung kita aja. Walaupun kita udah berusaha maksimal tapi pihak perempuannya gak mau ya gak bisa. Butuh dua orang untuk berhasil.
Y: Ha? Uda ngomong apa sih?
O: Ya nanti juga kamu ngerti sendiri. Sekarang gak usah mikirin macam-macam. Belajar aja yg rajin. Main-main ama temen juga. Soalnya nanti kalau makin gede makin susah karena makin sibuk. Orang dewasa tuh waktunya udah diambil untuk kerja seharian.
Y: Kayak mama papa ya.
O: Ya mirip-mirip lah.
Y: Berarti jadi gede gak seenak yg aku bayangin dong.
O: Makanya jangan cepet gede hahaha
Y: Gak apa-apa kok. Aku gak takut.
O: Hahaha...tosss dulu.
Y: Toss
0 notes
rejarahmat · 7 years
Quote
Seandainya dia tidak menanyakan kabarmu, bukan berarti kau tak diperhatikan. Permintaannya pada Tuhan, bukankah kau tak pernah tahu seperti apa? Barangkali, namamu disebutnya lebih dari satu kali.
Tia Setiawati (via karenapuisiituindah)
1K notes · View notes
rejarahmat · 7 years
Text
Setelah Ramadhan
Semua dalam hidup sudah ada yang mengatur. Itu pasti. Skenarionya sudah jadi. Dan tidak ada skenario hidup yang datar. Pasti ada intro, peak dan finishing nya. Dan ini bisa terjadi berulang-ulang.
Jadi tidak ada yang kebetulan. Saya tidak percaya itu. Chaos theory itu hanya sekedar teori yang dibuat karena manusia tidak bisa mengukur sampai ke tingkat kompleksitas dan presisi dari semua variabel - variabel yang mempengaruhi suatu kejadian. Tingkat kemajuan peradaban kita belum sampai ke tahap sana. Dan belum tentu bisa mencapai tahap itu. Itulah mengapa kita mengenal istilah ‘berusaha dan berdoa’.
Berusaha merupakan sesuatu hal yang bisa kita kontrol karena kita yang memegang kendali disini. Mau berusaha maksimal, biasa saja ataupun minimal itu semua kita yang menentukan. Tetapi karena usaha ini hanya salah satu variabel dari puluhan, ratusan atau bahkan ribuan variabel dalam kalkulasi penentuan hasil akhir dari sesuatu yang kita harapakan, maka disinilah bukti bahwa lemahnya kita sebagai manusia.
Tidak ada usaha, kekuatan dan upaya selain dengan kehendak Allah.
Disinilah bentuk pengakuan bahwa kita tidak memiliki kendali apa-apa atas semua yang terjadi di dunia ini. Disinilah peranan doa. Sebagai pengakuan atas kuasa Allah dan pengharapan kita sebagai makhluk.
Banyak cerita di Ramadhan kali ini. Banyak banget. Alur yang naik turun di awal - awal, masalah dalam pekerjaan, teman, dan romance datang secara beruntun. Hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Efeknya Ramadhan kali ini terasa sangat cepat. Tetapi yang pasti semuanya membuat saya sadar bahwa mungkin ini gudang pelajaran dan melatih diri untuk mengukur seberapa besar mampu menampung rasa ihklas atas semua kejadian-kejadian tersebut. Ramadhan kali ini membuat saya semakin mengerti bahwa seberapa maksimal pun usaha kita (I really tried my best on those problems but unfortunately some people think that i didn’t) belum tentu berhasil seperti yang kita harapkan. Mungkin ini semua datang untuk menegur. Atau bisa juga ujian. Entahlah.
Tugas kita hanya mempersiapkan diri untuk mencari solusi dari semua masalah tersebut. Berusaha semaksimal mungkin untuk meraih hasil terbaik dan ditutup oleh doa. Berdoa dengan berharap ratusan variabel-variabel lain penentu hasil ikhtiar tadi sejalan dengan usaha kita.
Semoga kita semua bisa dipertemukan lagi dengan Ramadhan tahun depan dan bila saat itu tiba, kita sudah lebih menjadi orang yg lebih baik dan lebih siap menghadapinya.
1 note · View note
rejarahmat · 7 years
Text
Zona Nyaman
Walaupun di pertengahan begitu banyak masalah dan tekanan yg menerpa, tapi sekarang semuanya sudah hilang. Hilang juga mungkin bukan kata yg tepat buat mendefinisikan keadaan sekarang. Karena masalah dan tekanan itu masih ada. Cuman sekarang saya lebih siap menghadapinya. Keadaan yg sekarang ini sudah menjadi zona nyaman bagi saya. Saya tahu bahwa keluar dari zona yg sekarang ini mungkin akan berat saat awal-awalnya. Apalagi kalau nanti tinggal di Ibukota. Hujan dikit udah banjir. Macet yg udah jadi rutinitas hidup masyarakat. Transportasi publik yang sangat jelek, kurang tertib, dll. Tetapi bagaimanapun Indonesia adalah negara saya dan saya ingin menjadi bagian untuk ikut merubahnya ke arah yang lebih baik. Dimulai dari hal yg kecil, dari sekarang dan dari diri sendiri.
Semoga keputusan untuk pulang ke Indonesia adalah keputusan terbaik…
Kuala Lumpur, March 2014.
1 note · View note
rejarahmat · 7 years
Text
Secangkir Teh Hangat Untuk Minggu Yang Sepi
youtube
Minggu ini temanya mellow, sesuai suasana hati. Mendung-mendung mau hujan gitu. Tambah secangkir teh hangat, gorengan sambil nyetel lagu ini klop banget udah. Pas untuk mengisi minggu ini yang mendadak sepi. Karenanya playlist spotify juga menyesuaikan dengan hal ini.
Gak tau kenapa pas nyoba semangat nyetel lagu-lagu dengan beat cepet tetep gak ngefek dan kerasa hambar aja gitu. Pas nyetel lagu-lagu dengan tempo pelan malah feelnya dapet. Lirik-lirik lagu yang selama ini jarang gue hafal mendadak tau. It’s all make sense when you got the same feeling.
Anyway kayaknya playslist ini bakal menemani mungkin sampe sebulan kedepan. Loh, kok lama banget? Iya lah lama. The time maybe short but the scar was deep because the last one is special. Kapan lo nemu orang yg pas ngedate ngebahas hal kayak politik, korupsi dan suka nonton National Geographic. It’s like a perfect girl for me. Maybe too perfect that i messed it up. [Sigh] I’m an idiot.
Tetapi ini bakal menjadi pengalaman yg sangat sangat berharga. Sekaligus cerita untuk dikenang nantinya. Mungkin gue bakal bisa ngasih nasehat ke anak ntar, “Dek kalo kamu yakin she’s the one, go for it. Dont hesitate.” Sekali-sekali mengkhayal masa depan gak salah kan ya. Biar tambah semangat dan optimis gitu :P.
Yang jelas gue harus menyibukkan diri. Bahaya kalau idle, keinget terus dan pikiran kemana-mana. Dan bakal mencoba bersikap normal walaupun kayaknya dia bersikap menghindar tapi at least i tried to communicate although it’s very hard. Seriuosly it’s really hard to control your feeling.
I hope time will heal all this feeling and sadness. And that bright day will come again like Rachmaninof describes on one of his masterpiece.
Insha Allah...
3 notes · View notes
rejarahmat · 7 years
Text
Yakin
Kalau kondisi batin atau masalah yg sedang kita hadapi kebetulan sangat klop dan pas dengan materi ilmu yang disampaikan dalam suatu majelis maka efeknya ke dalam diri kita sangat terasa.
Dalam pengajian taraweh tadi malam Sang ustadz berceramah tentang do’a yg mendapat julukan do’a sapu jagat oleh orang Indonesia, yaitu doa “Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabannar“ yang artinya Ya Allah, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari siksa neraka.
Ada satu poin yang saya tangkap ketika sang ustadz berceramah tentang hal ini. Beliau mengatakan bahwa menurut salah satu ulama (saya lupa tadi namanya siapa) dalam kitab karangannya, salah satu syarat do’a dikabulkan itu adalah yakin akan dikabulkannya do’a kita.
Entah mengapa ini sangat mengena ke saya pribadi karena saya termasuk yang kadang-kadang ragu akan do’a yg saya panjatkan. Kadang ada kalanya muncul pertanyaan dalam hati, apakah benar do’a ini akan dikabulkan? Perasaan dari dulu do’a yg sama tapi gak pernah dikabulkan. Kayaknya do’a nya terlalu perfect buat dikabulkan deh, dll. Pikiran-pikiran yg seperti ini yang malah membuat tidak diijabahnya doa kita termasuk mungkin doa saya sendiri. Belum apa-apa sudah berprasangka buruk kepada Allah.
Maka salah satu tips yg diajarkan oleh sang ustadz adalah tau dan benar-benar mengerti yg kita doakan. Kalau kita berdoa meminta kebaikan maka kebaikan apa yg kita minta, apakah itu rezeki, kesehatan, kesejahteraan, keluarga yg harmonis dll. Jangan sampai kita malah bingung dengan do’a kita sendiri (karena mungkin saking banyaknya yang diminta). Jadi dengan tau apa sebenernya kita inginkan di dalam do’a itu maka akan memperbesar peluang doa kita diijabah.
Setelah mendengar ceramah ini malah timbul pertanyaan lain. Berarti setelah ini kita harus yakin bahwa do’a kita akan dikabulkan. Kira-kira do’a apa ya yang paling yakin akan dikabulkan? Minta jodoh didekatkan aja kali ya hahaha. Aamiin.
0 notes
rejarahmat · 7 years
Text
Tidak Ada Yang Salah
Rabu. Begitu sampai di rumah, gue sholat dan setelah itu langsung tidur.
Kamis. Kami masih saling bercanda di whatsapp.
Jumat. Ngedate di Warung Mee. Ngobrol macam-macam. Jam dua belas lewat gue anterin pulang sambil ngingetin janji buat malem mingguan besoknya.
I really wish itu yang terjadi kemaren, tapi takdir berkata lain.
Ya takdir. Karena perubahan di satu event membuat perubahan-perubahan di event-event selanjutnya. Domino effect. Siapa yg membayangkan bahwa hari Jumat malam akan menjadi our last dinner. Padahal dua hari sebelumnya gak ada apa-apa. Normal.
Tidak ada yang salah. Tidak dia ataupun gue. 
Banyak yg pengen gue jelasin dan bantah dari beberapa perkataannya malam itu. Tapi gue sadar itu semua sudah tidak ada gunanya lagi. Gue hanya menerima semuanya. Tidak membantah. Hanya mendengarkan.
Pikiran gue jauh menerawang. Mencoba mencari kambing hitam. Sambil tetap mendengarkan kalau-kalau apa yg gue tangkap dari perkataannya sebelumnya salah.
Tidak ada yang salah. Tidak dia ataupun gue.
Setelah sadar tidak ada lagi yg bisa diperbuat, menerima adalah jalan satu-satunya. Walaupun sakit tapi inilah kenyataan. Kenyataan yg seolah-olah menertawakan diri gue.
Tidak ada yang salah. Tidak dia ataupun gue.
Gue sampai di suatu state dimana gue sadar bahwa “mungkin ini ujian buat ngukur bisa atau tidaknya gue ikhlas dalam masalah seperti ini atau malah mengutuk Tuhan karena skenarionya yang sangat jahat kepada gue”. Tetapi mengutuk pun tidak akan merubah keadaan. Hanya akan menambah dosa.
Tidak ada yang salah. Tidak dia ataupun gue.
Ya..Ikhlas. Gue ikhlas kalau usaha gue selama ini hanya sampai disini. Gue ikhlas gue harus terus melewati hari-hari biasa lagi dengan pekerjaan. Gue ikhlas harus menghancurkan perasaan yg sudah sangat besar ini. Gue ikhlas mengubur semua harapan tentang dirinya. Gue ikhlas kalau memang beginilah akhirnya. 
Tidak ada yang salah. Tidak dia ataupun gue. 
Semoga pilihannya adalah yang terbaik baginya. 
0 notes
rejarahmat · 7 years
Conversation
I need some sleep
S: What's the matter?
R: Nothin
S: You always sit there looking at your phone with smiley face but now you just looking to what...a wall?
R:(get up from the couch and walk to the stair). I just need some sleep after a rough day
0 notes
rejarahmat · 8 years
Photo
Tumblr media
Just perfect
0 notes
rejarahmat · 8 years
Text
Paris, je t'aime
Ini bukan soal film yang berjudul sama ama judul tulisan ini. Tapi ini murni ucapan kekaguman atas indahnya kota Paris.
Bagi gue pribadi kota yang merepresentasikan Eropa ya kota Paris ini. Jadi kalo seandainya gue disuruh milih hanya satu kota untuk dikunjungi di Eropa ya gue bakal pilih Paris.
Gue punya impian dimana nanti kalau gue udah menikah insha allah kalau diberi waktu, rezeki dan kesehatan, gue pengen banget ngajak istri travelling ke Paris. I had this picture in my head dimana gue dengan istri jalan - jalan berdua menelusuri kota Paris di malam hari. Dan kami akan menghabiskan malam dengan mengobrol ala film ‘before sunrise’.
1 note · View note
rejarahmat · 8 years
Quote
I wish everyone would be rich and famous and got everything they’ve dreamed so that they would know that’s not the answer
Jim Carrey
0 notes
rejarahmat · 8 years
Text
Epilogue
'Kemari masuk', katanya. Dia gadis berjilbab yg sedang berdiri di depan rumah seperti sedang menunggu kedatanganku. Aku tidak mengenalnya. Bertemu sebelumnya pun tidak pernah. Tapi dia seperti telah lama mengenal sosokku. Aku menghampirinya dengan tersenyum lalu langsung berjalan ke arah pintu masuk rumah tersebut. Dia mengisyratkan kepadaku untuk jangan masuk dulu. Ada orang lain yg masih ditunggu kedatagannya. Tak lama kemudian seseorang yg ditunggu itu pun datang. Seorang perempuan. Aku pernah bertemu dengannya. Aku mengenalnya. Aku mencoba menyapa dengan senyuman seraya mengurangi kontak mata langsung dengannya. Gadis berjilbab itu menyambut tamu yg baru datang. Kemudian dia langsung menyuruh kami untuk masuk kedalam rumah. Di dalam kami ke dapur dan lansung mempersiapkan sesuatu hidangan untuk dimasak. Kami bertiga seperti sudah tahu tugas masing-masing. Kebetulan posisiku di dapur berhadap-hadapan dengan perempuan tadi. Sang gadis berjilbab sendiri berada di sebelah kananku agak jauh. Sekeras apapun aku berusaha untuk tidak memperhatikan perempuan di depanku namun rasa penasaran ini tidak kuat lagi dibendung. Aku menengadahkan kepala yg tadinya hanya tertunduk, fokus dalam mengerjakan bahan-bahan masakan, ke arah dia. Ternyata saat yg sama dia pun melihat ke arahku. Mata kami bertemu. Beberapa detik. Ada rasa hangat yg mengalir di dadaku. Aku tak tau apa tapi rasanya sangat nyaman sekali. Kami masih saling bertatapan. Dan waktu pun berhenti...
Aku menoleh ke arah gadis berjilbab. Dia tersenyum ke arahku lalu ke arah perempuan di depanku. Seakan dia senang dengan kejadian antara kami berdua barusan. Aku pun balas tersenyum ke arahnya, menatap ke arah sang perempuan dan melihatnya juga tersenyum ke arahku. Ah...seperti inikah rasanya cinta itu.
Pukul enam pagi aku bangun dari tidur, tapi rasa hangat di dada itu masih terasa. Hanya mimpi.
Seperti kata orang-orang, mimpi itu bunga tidur. Bisa kejadian yg telah terjadi, pertanda suatu kejadian di masa depan atau representasi akan keinginan yg kuat akan suatu hal. Diantara ketiga hal itu aku sudah tau mimpiku masuk kategori yg mana. Mimpi indah semalam hanya angan-angan belaka. Representasi dari keinginanku yg sangat kuat untuk memiliki perempuan dalam mimpi itu. Realita menampar keras diriku, membangunkanku untuk tidak berani lagi bermimpi seperti itu.
Bagaikan pungguk merindukan bulan. Bukan, lebih buruk daripada itu.
Tapi kalaulah benar kata orang-orang pintar bahwa di dunia ini terdapat banyak dunia paralel yg sama dengan dunia kita sekarang, aku berharap aku yg ada disana bernasip lebih baik daripada aku yg disini.
Kalaulah benar reinkarnasi itu ada, I will search for you through a thousand worlds and 10,000 lifetimes until I find you again. And then when i meet you, i hope the story of us will be a happy one.
1 note · View note