Tumgik
perempuansederhana · 5 years
Text
Terimakasih untuk doa yang tak pernah berubah dari sejak 5 tahun yang lalu Terimakasih telah hadir dihidupku dengan penuh senyuman Terimakasih karena selalu mencariku dan berdiri dengan jarak yang mungkin dekat denganku Aku yang tak pernah sekalipun mengerti apa kata tidakmu Dan kini jarak itu ternyata sudah sangat jauh, baru ku sadari kehadiranmu amat membahagiakan Teruslah tersenyum karena senyummu selalu menjadi bagian terindah Semoga kamu selalu menjadi pribadi yang lebih baik dan terus dekat dengan Tuhan
2 notes · View notes
perempuansederhana · 5 years
Text
Mungkin bukan... Mungkin aku bukan kugy-mu Yang memberimu inspirasi dalam hidup Menjadi semangat disetiap karyamu Dan menjadi alasan tersenyum disetiap harimu Mungkin kamu bukan keenan-ku Yang memberiku arti hidup dengan pikiran liarmu Menjadi ilustrator pribadi disetiap karyaku Dan menjadi teman hidup dalam setiap kebaikan yang terwujud Mungkin aku bukan ainun-mu Si gula jawa yang menjadi teman sejiwa Pendamping setia dikala suka dan duka Cinta sejati yang akan menanti walau mati Mungkin aku dan kamu bukan kita Mungkin aku dan kamu tidak sejiwa Mungkin aku dan kamu hanya asa Mungkin hanya aku yang penuh rasa
1 note · View note
perempuansederhana · 5 years
Photo
Tumblr media
31 desember 2012, 23:50 wib "Halo, kamu udah tidur belum?" "Iya, eh belum, kenapa nelpon lagi?" "Kamu udah istirahat ya" "Belum ko, kenapa cerita aja" "Lanjutin lagi deh istirahatnya, aku tutup aja" "Eh ga usah, cerita aja, kenapa?" "Aku gatau harus cerita kesiapa selain kamu" "Kenapa" "....... "..... ".... "... ".. ". " makasih ya, aku udah tenang sekarang" "Iya samasama, kamu nanti langsung istirahat ya" "Iya, aku juga nelpon mau bilang ini pertama kali sih" "Apa?" "Selamat tahun baru 2013 ya" "Iya selamat tahun baru juga, selamat liburan, hati2 jaga diri sampai pulang lagi nanti ya" "Iya sampai ketemu nanti" "Iyaa hehehe"
2 notes · View notes
perempuansederhana · 5 years
Text
Karena bayangku, hidupmu dan hidupku akan menjadi hidup kita Rasaku, semua terasa berat dipundakku yang sudah jelas belum bisa berdiri tegak ini Bagiku, kamu tidak hanya ada disini tapi sampai kelak dimasa depanku Tolong bersabarlah sedikit lagi, jangan anggap aku tidak memperjuangkan kita Namun jika kamu lelah dan merasa hal ini akan sangat terasa sulit hingga berpikir tuk mengakhiri semua, tiada kesanggupan untuk menghentikan keputusanmu, apalah aku yang masih lemah ini Mungkin ini kecerobohanku hingga membuatmu pergi menjauh Tapi rasaku akan tetap sama Saat ini aku sedang belum mampu, kamu sedang membersamai orang tak mampu, jadi bersabarlah hingga aku benar benar mampu Hilangkan perasaan aku tak peduli padamu, karena setiap kesempatan yang ada aku selalu mencoba menjadi lebih baik, berusaha agar kali ini aku bisa lebih mampu dan selalu ada disisimu Dan begitupun aku yang ingin memberimu ruang, bukankah kamu tidak ingin dikekang seperti apa katamu? Mari meraih mimpi dan terus saling mendoakan, kelak ada hari dimana aku dan kamu menjadi kita. Besabarlah, bersabarlah. Aku selalu menyayangimu, Tersenyumlah Untuk hati yang sedang merindu
1 note · View note
perempuansederhana · 5 years
Text
Maret 2018 Temanku: aku pengen nikah, tapi kemungkinannya masih sangat kecil Aku: targetnya kapan? Temanku: 2019, setahun inilah Aku: masih ada 9 bulan lagi ke 2019, berdoa aja Temanku: tapi aku ga punya temen deket loh Aku: berdoa aja Februari 2019 Temanku: aku udah dikhitbah! Aku: alhamdulillah, kapan nikahnya nih? Temanku: insyaAllah bulan maret Aku: calonnya temen lama nih? Temanku: engga, baru kenal akhir januari kemarin, doakan ya! Aku: alhamdulillah, Allah maha baik ya Temanku: banget! Jangan pernah gak yakin sama Allah, allah itu baik banget, apa-apa yang bagimu sulit atau tidak mungkin, bagi Allah itu mudah, jadi mintalah sama Allah, terus berdoa dan berusaha serta jaga selalu husnudzon atas takdir Allah.
1 note · View note
perempuansederhana · 5 years
Text
Pemantik cantik
Kamu, allah kirimkan pada kondisi seperti ini, responku yang seperti ini dan semua itu Allah yang jadikan baik, sedang pengharapan yang muncul bukanlah tujuan darinya. Cukuplah kebaikan yang jadi tujuannya dan hapuskanlah pengharapan lain darinya. Lepaskan, itu perkara lain dan sangat berbeda. Kelak, jika memang sudah waktunya, tidak usah risau, pilihlah ia yang sama sama satu langkah menujuNya denganmu, bukan karena sikap apa yang ada pada diriku yang mungkin pernah terjadi pada kita, jika allah condongkan hatimu kepadanya dan allah lancarkan langkah kalian untuk satu dalam bahtera, teruslah melaju karena aku akan menjadi pendoa untuk ketentraman kalian bersama membangun rumah surga, jangan risau karena kecocokan bukanlah kita yang membangun tapi Allah yang membangunnya, lepaskan.
3 notes · View notes
perempuansederhana · 5 years
Text
Bagaimanapun caranya...
Hai, apa kabarmu? Semoga selalu dilindungi Allah dan diberi nikmat sehat yang penuh keberkahan. Kita sekarang berjalan sendiri-sendiri bukan berarti kita tak mungkin bertemu, bersatu dalam tuju. Kita sekarang berpisah bukan berarti tak kunjung temu dengan bahagia, tapi sabarlah sedikit lagi. Pernah dengar tentang jalan tuhan? Iya, tepat sekali. Yang sedang kamu tapaki ini jalan tuhan, bagaimanapun caranya tersenyumlah, bagaimanapun bentuknya tetaplah berbahagia, ingatlah masa dimana bermanja akan sangat menyenangkan ketika beban yang terpikul sendiri ini tertanggal jua, suatu hari nanti. Letihmu kuharap bisa terhapus dengan senyumku Tahu betapa berharapnya aku untuk satu jalan denganmu? Haha ini lucu sekali karena hal ini akan sangat di ungkit pada masanya "kenapa kaya gitu?" atau "haha aku juga begitu!" "iya aku saat itu juga doakan kamu" Inginku kamu tahu, saat ini aku ternyata semakin tidak siap karena mungkin disisimu banyak sekali perempuan-perempuan hebat, bukan karena cemburu, tidak terbayang sama sekali, tapi akankah kamu bahagia bersamaku yang serba biasa-biasa ini? Hahaha Teruslah mendoakanku, semoga kebiasa-biasaan ini terus berjalan seperti biasa dan jadi terbiasa. Bagaimanapun caranya tetap jaga garis lengkung dibibirmu itu, aku selalu suka melihatmu dalam bayangku❤
0 notes
perempuansederhana · 5 years
Video
youtube
❤❤❤
0 notes
perempuansederhana · 5 years
Photo
Tumblr media
Antara Perbuatan dengan Pelakunya
Setiap perbuatan baik atau buruk pasti ada pelakunya. Namun setiap pelaku, suatu saat akan lepas dan meninggalkan apa yang diperbuatnya. Maka, antara perbuatan dan pelaku adalah hal yang berbeda. Kita tidak bisa menghakimi pelaku dari perbuatannya. Kita juga tidak bisa menyimpulkan perbuatan dari pelakunya.
Bencilah Maksiat, tapi Sayangi Pendosanya
Perbuatan maksiat sudah pasti dibenci Rasulullah SAW dan Allah SWT. Dan kita juga harus turut menjauhinya. Tapi karena antara perbuatan dan pelakunya adalah hal yang berbeda, maka kita harus tetap sayangi pendosanya.
Orang yang melakukan maksiat pasti mendapat dosa. Akan tetapi, pintu taubat selalu terbuka untuknya. Jika dia telah meninggalkan perbuatannya, maka dia adalah bagian dari kita. Jika dia telah memohon ampun kepada-Nya, niscaya hapuslah dosa-dosanya. Sehingga bisa jadi dia lebih mulia daripada kita. Jangan sampai kita lupa, bahwa hanya Allah-lah yang bisa membolak-balikkan hati hamba-Nya.
Janganlah kita menyerah kepada pendosa. Apalagi sampai membantu setan dengan menghinanya dan melaknatinya. Jangan pula kita menghakimi dan mencaci. Karena tugas kita adalah saling mengingatkan antar pribadi. Doakan dia agar kembali ke jalan Illahi. Mintakan kepada Allah SWT agar dosanya diampuni. Ajaklah dia dengan hikmah dengan kelembutan hati. Niscaya akan lebih mudah dalam menerima nasihat dan semakin semangat untuk memperbaiki diri. 
Jika kamu melihat temanmu melakukan dosa jangan engkau malah menjadi teman setan mengalahkan dirinya; maksudnya, kamu katakan ya Allah, hinakanlah dia, laknatilah dia. Namun, mintalah kepada Allah agar dia peroleh ampunan. (Abdullah bin Mas'ud)
Kritiklah Pernyataan, tapi Muliakan Penyampainya
Setiap orang berhak mengutarakan pendapatnya. Tapi tidak setiap dari kita setuju atau suka. Kita tidak bisa memaksa semua orang untuk setuju dengan kita. Adalah hal yang wajar jika kita mempunyai pendapat yang berbeda. Sampaikanlah perbedaan pendapat dengan adab yang mulia. Antara perbuatan dan pelaku adalah hal yang berbeda, begitu pula antara pernyataan dengan penyampainya.  Maka hormatilah penyampainya, karena yang kita tanggapi adalah pernyataannya. Gunakan kritik untuk menanggapi pernyataannya, bukan penyampainya. Selalu ingat bahwa kita tidak selalu benar dan orang lain tidak selalu salah.
Pendapatku ini benar. Tetapi mungkin mengandung kesalahan. Adapun pendapat orang lain itu salah, tetapi bisa jadi mengandung kebenaran. (Imam Asy Syafi'i)
Ada berbagai hikmah dan makna dalam sebuah pernyataan. Ada berbagai sudut pandang dalam sebuah pemikiran. Dan itu semua bisa disampaikan, tanpa memandang siapa yang menyampaikan. Siapapun yang menyampaikan kebaikan, wajib kita terima dan dengarkan. 
Jangan melihat siapa yang bicara tapi lihatlah apa yang dibicarakan. (Ali bin Abi Thalib)
Musuh Kita Adalah Penyakit, dan Bukan Penderitanya
Ibarat penyakit dengan penderitanya. Adalah perumpaan dari perbuatan dengan pelakunya.  Kita membenci penyakit yang ada pada sesorang, tapi kita tidak benci kepada pribadinya. Bisa jadi orang tersebut adalah yang sangat kita cinta. Sehingga jika dia terkena penyakit, apakah dengan sebab penyakit tersebut lantas kita membencinya? Justru kita akan berusaha untuk membantunya, agar lekas sehat seperti sedia kala. Begitu pula antara maksiat dengan pendosa, serta antara pernyataan dengan penyampainya. Itu semua ibarat penyakit dengan penderitanya. Yang kita lakukan adalah membantunya untuk memperbaiki diri. Menolongnya untuk meninggalkan maksiat yang dijalani. Tunjukkan adab yang baik dengan muliakan dan sayangi. Sehingga di saat seperti inilah seharusnya kita menjadi di antara. Penengah ketika yang lain terlalu jauh membenci para pendosa. Penengah sehingga tidak menghakimi sebelum mengetahui kebenaran yang nyata. Semoga kita bisa menjadi perantara bagi kawan yang saat ini masih membutuhkan penunjuk jalan kebaikan. Semoga kita bisa menjadi perantara bagi pendosa untuk bertaubat dari kemaksiatan.
Bencilah maksiat, tapi sayangi pendosanya. Kritiklah pernyataan, tapi muliakan penyampainya. Musuh kita adalah penyakit, dan bukan penderitanya. (Ustadz Salim A. Fillah)
599 notes · View notes
perempuansederhana · 5 years
Text
Aku yang terpaku, Ketika dilihatmu Lalu tersipu malu Kau terikat waktu Dan ku merindumu Kau menjauhiku Dan ku menatap jejakmu
0 notes
perempuansederhana · 6 years
Text
Rasanya pengen banget kabur sejauh-jauhnya ga sambil mikirin ada signal atau engga, batre aman apa engga, waduh bahaya powerbank ga kebawa, ga mikirin duit, lagi di daerah yang dikenal apa engga dan pengen diem sambil tutup mata, abis bebas kaya gini wajah siapa yang muncul pas nutup mata, terus kangen banget, pas buka mata langsung lari ngejar dia cuma buat liat dia aja. Liat mata dia. Liat senyum dia. Terus sekarang sadar, orang yang lagi dituju bener-bener lagi kangen kita juga. Api.
1 note · View note
perempuansederhana · 6 years
Text
Biar gak lupa, tulis aja
Kayanya kalau bikin food competition seru juga ya, tujuannya menggali potensi pangan didaerah itu kaya diversifikasi pangan ala-ala gitu juga deh, terus dari masyarakat/pemuda-pemudi daerahnya sendiri gitu, terus 50% benefits dari acaranya dibikin satu program yang berkelanjutan kaya taman baca, rumah kreatif atau apa begitu ya, dan program-program acara lainnya yang nantinya setiap 50% benefitnya akan disumbangkan sama satu program utamanya, yang paling utama sih ingin punya sesuatu yang bikin pemuda-pemudi itu semangat berpendidikan yang luwes diluar dari sekolah formal, kan biasanya setelah selesai bersekolah atau ada yang ga mampu nerusin sekolahnya kadang banyak beberapa orang yang kangen gitu buat belajar kaya disekolah gitu nah kalau ada wadahnya buat mereka yang berkeinginan seperti ini kan asik, menaikkan tingkat kepercayaan diri, menaikkan tingkat kebahagiaan, menurukan tingkat stress dan menaikkan tingkat kekreatifitasan orang-orang. Tapi ngadain dulu food competition aja deh, yang dimana masyarakat juga tambah aware sama keadaan pangan di lingkungannya kaya gimana biar ga cepat mengeluh kalau harga beras naik dan lain-lain, mengerti akan kebutuhan gizi tubuh itu harus seimbang bukan harus satu itu-itu aja. Jadi? Gimana nih?
3 notes · View notes
perempuansederhana · 6 years
Text
Jadi kalau sudah banyak yang pintar menulis, kamu berhenti menulis? Kalau sudah banyak yang pintar berwirausaha, kamu berhenti mencoba usaha? Kalau sudah banyak yang soleha, kamu engga belajar jadi soleha lagi? TIDAK KAN? Do!
2 notes · View notes
perempuansederhana · 6 years
Text
Bukan Kapasitas
Bergerak itu harus sesuai jalannya. Tapi kalo tidak termasuk klasifikasi jadi diem aja? Engga kan? Masih ada hal itu di aspek yang sedang dijalani, jangan gampang baca ini pengen ini baca itu pengen itu, semua juga bertujuan sama, di aspek manapun bisa aja bergerak dibidang yang sama pada akhirnya gitu. Tuntaskan apa yang harus dituntaskan, bantu apa yang bisa dibantu, rangkul apa yang bisa dirangkul, perubahan besar bermula dari perubahan kecil, membangun ideologi bersama, berjalan sama-sama, kalo cuma jadi pengikut? Ya engga apa-apa, kamu ajak aja yang lain jadi kamu juga diikutin orang lain kan? Pengikut yang diikuti, itu juga penggerak perubahan ko. Sedikit sedikit, jangan terus melulu pengen jadi center ah, suatu saat kamu juga bisa kaya gitu, tetap bergerak, slow but sure, gitu ya bang wkwkw
1 note · View note
perempuansederhana · 6 years
Text
Satu hari kau bertanya
Beratkah selama ini jarak yang kita tempuh? 
Sulitkah semua rintangan yang kulalui tanpamu? 
Sanggupkah satu hari tanpamu 
Satu minggu, satu bulan, satu tahun 
Dan satu kali kehidupan tanpamu 
Apakah kita akan terus tumbuh seperti ini 
Saling bergantung satu sama lain 
Sangkalku tak ada ubahnya tuk semua keputusanmu 
Langkah yang sudah jauh semakin menjauh 
Aku berteriak menarikmu 
Kau mulai berteriak menjauhkanku 
Lalu ego sudah diatas puncak 
Nun jauh disana teriakku dan teriakmu tak mengubah keputusanmu 
Tak pernah mengubah tangisku 
Jangan terulang, sakit 
Jangan kembali dengan hati yang seperti itu lagi, sakit 
Semua yang sudah terbuang, ikhlaskan 
Semua yang sudah terlewat, maafkan 
 Jangan pernah percayaiku lagi 
Karena semua sudut akan selalu sama penuh darah dan luka 
Hati takkan menjadi permata 
Tak usah berjanji berjuang sampai akhir lagi 
Sudah akhir 
Jika kau memaksa 
Penuhilah janjimu 
Janji tidak menggetarkan langit dengan salah satu namaku yang tersebut 
Kamu mematahkan itu 
Ini akan selamanya seperti itu
1 note · View note
perempuansederhana · 6 years
Text
Jadi selama ini kamu memberikan kesempatan untukku tumbuh?
0 notes
perempuansederhana · 6 years
Video
youtube
Tersirat makna-makna lain didalam alur videonya, tapi bagus alunannya
1 note · View note