Tumgik
menkybook · 6 years
Photo
Tumblr media
JAKARTA SEBELUM PAGI
Penulis: Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Penerbit: Grasindo
Halaman: 270 halaman
Cetakan: II
Tahun: 2017
ISBN: 978-602-375-843-2
Bukannya menemukan orang yang bersedia menghabiskan waktu untuk mendengarkan kamu itu lebih penting daripada memaksakan diri untuk dilihat orang yang bahkan nggak peduli? (Halaman 43)
Sulit memilih kutipan mana untuk dipasang mengawali ulasan ini. Seperti yang saya dapati di karya setelah Jakarta Sebelum Pagi ini. Bagi saya, karya Mbak Ziggy yang ini sama mengesankannya dengan Semua Ikan di Langit. Iya, saya kenal Mbak Ziggy dari karya sesudah ini. Dan itu membuat saya ketagihan membaca karya dia yang lainnya.
Benar saja. Mbak Ziggy yang saya curiga dia hobi nyemil tutup botol vanta ini kembali membuat saya geleng-geleng kepala. Senyam-senyum sendiri. Bergumam level ‘eaalaaaah’ sampai ‘wong edan!’ gara-gara imajinasi dia dan gaya bertutur dia di novel ini.
Cerita dalam novel ini sederhana. Mudah diikuti. Cuma, saya takjub (lagi) dengan printilan-printilan yang Mbak Ziggy pakai untuk memperkaya cerita ini. Cara Mbak Ziggy membangun karakter tokoh-tokoh dalam novel ini juga oke beud.
Apa yang paling saya sukai? Dialog-dialog antar tokohnya. Bagaimana Emina dan Nissa yang waton nylekop. Kayaknya saya bakal bahagia kalau sosok Emina ini ada betulan di dunia nyata. Hiburan banget. Absurd. Dan saya tidak pernah keberatan berkawan dengan jenis manusia seperti Emina.
Dari novel ini, banyak pesan yang selain pesan-pesan berikut ini. Hehe. Pesan yang paling nempel di otak saya adalah: untuk menjadi diri sendiri. Mau seaneh apapun, se-absurd apapun, tetaplah seperti itu~ Nda usah minder~
Oya, buku ini sampai ke tangan saya melalui kawan baik saya yang nggak tahu kenapa mau-maunya saya rampok buat traktir saya buku. But, big big thanks to Mas Rendika! Jan kapok yha~
0 notes
menkybook · 6 years
Photo
Tumblr media
HAPPINESS IS HOMEMADE
Penulis: Puty Puar
Penerbit: Bentang Belia Publishing House
Halaman: 160 halaman
Cetakan: I
Tahun: 2017
ISBN: 978-602-430-229-0
Meeting someone with particular interest in common...
Betul. Bertemu orang yang punya kegemaran/kesukaan terhadap satu hal/benda yang sama itu menyenangkan. Priceless. Apalagi kesukaannya hal-hal atau benda remeh-temeh yang mungkin bagi orang lain adalah ra penting.
Mbak Puty pintar sekali metani (memetakan?) hal-hal kecil di kehidupan sehari-hari. Printilan-printilan yang membuat sekadar mesam-mesem sampai berasa ‘mak nyess’ di hati. Disajikan dengan ilustrasi unyu khas Mbak Puty yang warna-warni, tambah membuat bahagia membacanya.
Kebahagian menurut Mbak Puty, tidak selalu berurusan dengan ‘mendapatkan’ tapi juga ‘memberi’. Justru kebahagiaan yang jenis kedua ini rasanya berkali-lipat lebih deep. Ihiw~
Karya Mbak Puty ini lahir juga dari kegelisahan dirinya. Melihat zaman sekarang orang-orang seperti mematok standar kebahagiaan diukur dari apa-apa yang banyak dipajang orang di media sosial. Liburan ke luar negeri, nongkrong di tempat hits, dll. Padahal enggak harus begitu.
Selain ilustrasi, tentunya ada kutipan-kutipan kalimat Mbak Puty soal hal-hal yang membuat bahagia. Semuanya disajikan matching dengan ilustrasinya. Oh ya, kutipan-kutipannya ditulis dalam bahasa Inggris.
Mbak Puty rupanya juga menghendaki buku ini jadi buku yang interaktif. Pada beberapa bagian, Mbak Puty sengaja memberikan lembar untuk diisi oleh para pembaca soal hal apa yang membuat bahagia. Seperti musik lawas yang membuatmu bahagia dan hal lainnya.
Mbak Puty sepertinya juga nggak mau setengah-setengah dalam menebar kebahagiaan. Ada kejutan kecil dari Mbak Puty di dalam buku ini. Apatuh? Sesuatu unyu yang bisa ditempel!
0 notes
menkybook · 6 years
Photo
Tumblr media
DIPLOMAT KENANGAN
Penulis: Agus Mulyadi
Penerbit: EA Books
Halaman: 208 halaman
Cetakan: I
Tahun: 2015
ISBN: 978-602-1318-14-0
Kamu saja bahagia duluan, saya gampang. (Agus Mulyadi)
Yak, saya lupa itu quote ada di halaman berapa. Soalnya waktu saya mengulas buku ini, bukunya sudah tidak di tangan saya lagi. Alias modal pinjam. Hehe. Cuma quote itu yang (berusaha) saya ingat untuk modal mengulas buku ini. Hahaha.
Oke, buku ini memang bukunya Gus Mul yang pertama kali saya baca. Sebelumnya saya hanya sebatas penyimak cuitan bliyo saja di Twitter. Esai, curhatan, dan surat terbuka bikinan Gus Mul cukup enak dibaca sambil santai.
Enggak perlu sepaneng. Menyimak curhatan Gus Mul ini banyak konyolnya. Kepolosan, ke-ndeso-an khas Gus Mul ini cen uopoh banget bagi saya. Menanggapi isu-isu, mengamati hal-hal kecil di sekitarnya mulai dari papan karambol sampai ketangguhan ibunya berlatih mengendarai sepeda motor. Tidak ketinggalan, seputar suramnya kehidupan asmara pemuda Magelang ini membuat saya bergumam ‘oalah~’.
Saya melihat Gus Mul ini bisa dengan enteng menertawakan dirinya, kehidupannya, hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Dari situ saya jadi belajar, menertawakan diri sendiri itu perlu. Banyak bercanda itu penting. Biar tidak sepaneng~
0 notes
menkybook · 6 years
Photo
Tumblr media
RUMAH KERTAS
Penulis: Carlos Maria Dominguez
Penerbit: Marjin Kiri
Halaman: 76 halaman
Cetakan: II
Tahun: 2016
ISBN: 978-979-1260-62-6
“Jauh lebih sulit membuang buku ketimbang memperolehnya. Dengan mereka kita terikat pada pakta kebutuhan dan pengabaian, seolah-olah mereka menjadi saksi bagi momen hidup kita yang takkan pernah terjumpai lagi. Namun selama buku-buku itu masih ada, momen itu pun tetap menjadi bagian dari diri kita....” (halaman 9)
Diajak si Aku dalam buku ini untuk mencari jejak pengirim buku edisi lama La linea de sombra karya Joseph Conrad. Buku itu milik mendiang rekannya, Bluma Lenon seorang profersor sastra di Jurusan Sastra Amerika Latin Universitas Cambridge, London. Menjadi perjalanan yang asyik, menyeberangi benua dan samudra untuk menuruti rasa penasaran si Aku ini.
Saya jadi angguk-angguk sendiri mengikuti kisah si Aku yang bertemu dengan Delgado kemudian menelusuri jejak misterius si pengirim buku. Bagaimana para bibliofilia ini hidup bersama buku-buku mereka. Segila itu.
Meski saya bukan bibliofilia, beberapa hal dalam buku ini terasa pas bagi saya. Seperti kalimat si Aku yang saya kutip di atas. Ada beberapa bagian halaman yang saya tandai karena ada kalimat yang lumayan mengena alias quote-able menurut saya. Tentunya kalimat soal buku dan kecintaan terhadap buku.
Buku ini tipis, tapi saya cukup lama membacanya. Bahkan saya mengulang membaca dari awal beberapa kali karena merasa kurang klik dan kurang menikmati membacanya. Tapi setelahnya, saya bisa menemukan keasyikan membaca buku ini.
Hal random yang saya pikirkan setelah membaca buku ini adalah saya jadi pengin bangun rumah dengan buku sebagai pengganti batanya. Keknya awet~ hehehe.
0 notes
menkybook · 6 years
Photo
Tumblr media
THINGS & THOUGHTS I DREW WHEN I WAS BORED Penulis: Naela Ali
Penerbit: POP
Halaman: 153 halaman
Cetakan: I
Tahun: 2017
ISBN: 978-602-424-419-4
Whatever the problem is, it’s probably best just to wait and see what will happen next, rather than going off and worrying about it so much.
Sebuah artbook yang saya idam-idamkan karya Naela Ali. Berawal dari kekaguman saya pada karya Naela yang banyak ia pajang di media sosialnya, kemudian berlanjut ke rasa penasaran siapakah Naela Ali ini. Artbook ini seperti menjawab pertanyaan saya tentang sosok seorang Naela Ali.
Tidak hanya berisi ilustrasi yang dibuat oleh Naela, artbook ini juga berisi tumpahan pikiran Naela. Iya dong, judulnya saja Things & Thought I Drew ... yak, jadi memang semacam jurnal ringkas Naela. Kenapa ringkas? Dibilang ringkas karena kalimat-kalimat yang ada dalam buku ini disajikan seperti caption pendukung ilustrasi saja.
Saya banyak mengamini apa yang Naela pikirkan dan kemudian tumpahkan dalam artbook ini. Kutipan-kutipan kalimat hasil pemikiran Naela terutama. Kebanyakan seolah seperti kalimat motivasi yang mungkin juga menjadi pegangan bagi Naela di kehidupan sehari-harinya. Kegelisahan Naela juga ditumpahkan di halaman-halaman dalam artbook ini.
Oya, semua kalimat ditulis dalam bahasa Inggris, terasa kece~ Kalimat-kalimatnya quoteable semua pokoknya. Kalau bingung mau kasih caption untuk feed di Instagram, bisa pinjam kalimat-kalimat Naela dari artbook ini, tentunya dengan menyertakan sumbernya ya.
Setelah soal quotes, tentunya yang menonjol pada artbook ini adalah ilustrasi-ilustrasi yang dibuat oleh Naela sendiri. Ilustrasi yang dibuat dengan media cat air ini semuanya khas Naela. Seperti apa khas Naela ini? Kalau dari sudut pandang saya, warna yang dipakai untuk memulas ilustrasi ini seperti sudah ada polanya. Hehe. Merah, merah muda, kuning, hijau, abu-abu, hitam, coklat, dan putih. Pilihan warna khas Naela saya rasa.
Gaya ilustrasinya juga keren. Saya tidak tahu nyebutnya gaya apa. Gaya bebas mungkin? Haha. Realis, simpel, lucu, gemas, cantik..gitu lah kira-kira. Hampir semua yang menjadi objek ilustrasi adalah seorang gadis. Ada juga mas-mas dan objek atau ornamen lain. Kayak gimana tuh? Baca sendiri ih~
sketch book, pencil, drawing pen, watercolor kit.. I am ready to face the boredom.
1 note · View note
menkybook · 6 years
Photo
Tumblr media
NGOPI BARENG DENNY SIREGAR: TUHAN DALAM SECANGKIR KOPI Penulis: Denny Siregar
Penerbit: Noura Books
Halaman: 199 halaman
Cetakan: V
Tahun: 2016
ISBN: 978-602-385-112-6
. "Temanku tidak paham, bahwa Tuhan sedang sayang kepadanya. Bagaimana bisa manusia mengeluh ketika ia sedang disayangi? Dia sedang dikayakan sebelum kaya." (Halaman 68). . Meski saya enggak bisa minum kopi, saya tetep aja nimbrung Bang Denny yang bilang Tuhan ada di dalam secangkir kopi. Dalam bab-bab pendek, Bang Denny menuangkan ampas pemikiran dan kontemplasinya. Bang Denny berbicara banyak hal tentang Tuhan. Mempertanyakan rasa cinta pada Tuhan dan segala printilan soal hidup dan kaitannya dengan Tuhan. Saat saya membaca buku ini, selalu ada jeda beberapa saat setiap beres satu bab atau bahkan baru menjangkau satu kalimat saja. Sebuah jeda untuk sekadar angguk-angguk, mesam-mesem, hingga untuk sebuah renung dari apa yang telah saya baca. Benar jika dikemas dalam judul 'ngobrol'. Begitu ringan bahasanya sehingga saya mudah memahami seperti kalau sedang mengobrol. Kalau kemarin saya sempat membaca 'Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya' yang saya katakan sebagai buku genre ngakak-agamis karena memang seperti diberi siraman rohani dengan cara ngakak, kali ini juga nyaris demikian. Sersan, serius tapi santai. Hal yang saya iya-kan dengan hooh dari buku ini adalah benar, manusia mah enggak akan bisa kasih cinta yang penuh ke Tuhan. Namung lamis. Hanya di mulut saja sebagai ayem-ayem. Juga, Bang Denny dengan kece mengatakan kalau kita ini sombong mau sok-sokan mencintai Tuhan, padahal mencintai utusan-Nya saja lupa. Tambahan, seperti kata rangorang ke teman mereka yang kzl dicuekin pacarnya, "Mungkin doi punya caranya sendiri buat menunjukkan sayangnya ke kamu cyin~". Tuhan juga sangat mungkin seperti si doi yang menunjukkan rasa cinta-Nya ke kamu dan saya dengan cara-Nya sendiri, hanya kitanya saja yang tidak paham, seperti kutipan kalimat di awal. Susuiit yhaa~
1 note · View note
menkybook · 7 years
Photo
Tumblr media
KONSPIRASI ALAM SEMESTA
Penulis: Fiersa Besari
Penerbit: Mediakita
Halaman: 238 halaman
Cetakan: I
Tahun: 2017
ISBN: 978-979-794-535-0
Karya pertama sebelum Garis Waktu nya Fiersa Besari (Mbung) lahir. Tapi saya lebih dulu baca Garis Waktu daripada Konspirasi Alam Semesta (Kolase) ini. Membaca perjalanan Juang dan Ana disertai dengan lagu-lagu yang menjadi soundtrack dalam tiap babnya ini rasanya komplit.
Ada satu bagian yang secara spontan membuat saya terinsipirasi untuk membuat kisah macam Juang dan Ana. Bagian mana sih? Saat Juang pertama kali bertemu Ana. Tentang siapa Juang dan siapa Ana, juga saat kelanjutan kisah keduanya usai pertemuan yang sakjane atau sesungguhnya murni karena profesi Juang yang membutuhkan Ana sebagai sumber informasi yang Juang butuhkan.
Tapi lewati saja soal saya yang terinsipirasi Juang dan Ana. Karena nggak tahu kapan mau bikin cerita macam begitu. Bergeser ke sari-sari novel ini, kisah cinta dengan bumbu impian dan tekad untuk meraihnya, up and down dalam perjalanan keduanya. Membuat saya angguk-angguk. Tampaknya memang harus seimbang antara cita dan cinta. Cieh kayak ngerti aja soal gituan sayanya. Hehe.
Tapi memang sepertinya cinta ini bisa jadi acar di nasi goreng. Ada syukur, enggak ya udah nyari timun sama cuka dulu. Halah apasih jadi ngelantur.
Melalui novel ini Mbung mengajak saya jalan-jalan ke Bandung, Nias, sampai Papua. Bumbu tentang isu-isu kemanusiaan dan sejarah juga lumayan membuat novel ini jadi enggak kebanyakan micin drama. Hehe.
Karena judulnya Albuk alias album buku, paket lagu yang ada di dalam CD yang disertakan dalam novel ini juga jadi kesukaan saya. Kau, Rumah, dan Epilog jadi lagu yang cukup sering saya putar bolak-balik di pemutar musik saya. Lagu yang lain? Ya bagus.
Sejauh apapun kita, hatiku tertinggal di sebelahmu...
(Rumah, halaman 70)
1 note · View note
menkybook · 7 years
Photo
Tumblr media
AKU, MEPS, DAN BEPS
Penulis: Soca Sobhita & Reda Gaudiamo
Ilustrasi: Cecillia Hidayat
Penerbit: POST Press
Halaman: 89 halaman
Cetakan: II
Tahun: 2017
ISBN: 978-6-02-603040-5
Sebuah karya yang manis yang pernah saya baca. Kolaborasi ibu dan anak yang unyu. Sederhana saja isinya. Dikemas dalam sudut pandang Soca kecil tentang Meps dan Beps nya.
Melihat bagaimana seorang anak mendeskripsikan ayah dan ibunya dengan begitu polos. Dan juga melihat betapa imajinasi anak-anak itu luar biasa ajaib. Gemas membayangkan perilaku Soca saat masih kanak-kanak.
Hal-hal di keseharian Soca yang ia tuliskan juga membuat saya kembali memainkan ulang rekaman masa kecil saya. Masa-masa sekolah, masa-masa bermain bersama teman, saat-saat orangtua sibuk, dan pengalaman bersama hewan peliharaan.
Dari kacamata Soca kecil terlihat pula bagaimana peran orangtua Soca dalam mengasuh anaknya. Bahwa seorang ibu tidak harus selalu tinggal di rumah dan merawat anak. Juga seorang ayah pun tidak harus pergi ke kantor untuk bekerja. Meps dan Beps punya caranya sendiri dalam menjalankan kehidupan rumah tanggan dan juga dalam mendidik anaknya.
Kalau menghendaki bacaan yang ringan, buku ini bisa jadi pilihan. Saya sendiri belakangan cenderung memilih buku bacaan yang ringan dan tipis. Lumayan buat melarikan diri dari ke-embuh-an kenyataan. Hehe. Paling tidak bisa cengar-cengir sendiri membaca kisah Soca kecil dalam buku ini.
Dan selalu, buku dengan ilustrasi unyu menjadi pilihan saya karena lebih memanjakan mata. Dalam buku ini gambar-gambar gemas bikinan Mbak Cecillia Hidayat menyita perhatian saya. Suka aja gitu dengan cara Mbak Cecillia memvisualisasikan kisah-kisah Soca. Kuku dan Ruyu jadi favorit saya setelah gambar Sawi ‘Aku suka kamu’.
....
Ya, begitulah istrimu, Beps.
....
Bagaimana sih suamimu ini, Meps?
0 notes
menkybook · 7 years
Photo
Tumblr media
MERASA PINTAR, BODOH SAJA TAK PUNYA
Kisah Sufi dari Madura
Penulis: Rusdi Mathari
Penerbit: Mojok
Halaman: 226 halaman
Cetakan: I
Tahun: 2016
ISBN: 978-602-1318-40-9
Anggap saja membaca buku ini untuk menyongsong ramadan. Isinya kisah-kisah yang bernuansa ramadan yang sebelumnya pernah tayang di mojok.co. Tapi awalnya bahkan saya tidak memerhatikan kalau genre buku ini adalah agama. Padahal jelas judulnya ditulis kisah sufi. Hehe.
Saya sudah lama tidak mengikuti ceramah agama atau forum-forum lain yang membahas agama, khususnya Islam. Bagi saya membaca buku ini enak sekali. Seperti mendapat siraman rohani dengan cara yang ngakak. Menyenangkan. Bahkan kalau boleh saya bandingkan, saya prefer membaca buku genre ngakak-agamis seperti ini dari pada mendengarkan ceramah yang menggebu-gebu. Soal selera sih, ya.
Beberapa kisah dalam buku ini saya sudah pernah dengar sebelumnya dari sumber yang berbeda-beda. Saya lupa, tapi sumbernya cerita lisan. Saya senang menemukan kisah lisan tersebut dikemas dalam wujud buku bersama kisah lainnya. Saya jadi bisa sering-sering menengok lagi pelajaran-pelajaran dari kisah-kisah tersebut.
Dan, saya juga mengagumi latar yang digunakan dalam kisah Cak Dlahom ini. Sebuah kampung yang jauh dari perkotaan. Seru membayangkan bagaimana Cak Dlahom berjalan di tepi telaga atau duduk di tengah kuburan. Haha.
Sentilan juga banyak hadir dalam kisah-kisah ini. Ya itu semua berasal dari perilaku Cak Dlahom yang sangat tidak bisa ditebak. Ajaib. Nyeleneh tapi kok bener. Membuat gemas. Saya pun berkali-kali senyam-senyum sendiri, cekikikan sendiri saat mengikuti Cak Dlahom, Mat Piti, dan Romlah berkegiatan sehari-hari kala ramadan hingga lebaran tiba.
Banyak kalimat yang dibuat kutipan dalam satu halaman. Memudahkan untuk diberi tanda supaya mudah ditemukan kembali. Apa kutipan favorit saya? Nanti dulu. Buku ini kurangnya apa? Kurang ajar.. Hahaha.
“Lalu apa yang kamu cemaskan? Mengalirlah seperti air. Bawa saja semuanya. Hadapi. Alirkan semuanya hanya menuju kepada Zat Pemelihara. Semata hanya kepada Dia. Tidak ada yang lain. Tidak kepada yang lain....”
(Halaman198)
1 note · View note
menkybook · 7 years
Photo
Tumblr media
DAN HUJAN PUN BERHENTI
Penulis: Farida Susanty
Penerbit: Grasindo
Halaman: 322 halaman
Cetakan: II
Tahun: 2007
ISBN: 979-759-709-1
Hujan memang menjadi kunci dalam novel remaja yang kelam ini. Permulaan hingga akhir hujaaan aja. Tapi untung enggak banjir. Ehehe. Saya bisa bilang kelam karena memang kisah yang dibawakan begitu suram. Bahasa enggresnya ‘dark’.
Namanya novel remaja ya, ceritanya pasti soal kehidupan remaja. Tapi Leostrada, si tokoh utama dalam novel ini punya cerita remaja versi kehidupannya sendiri. Mbak Farida meramu karakter Leo ini dengan sangat berani. Betapa ‘dark’ latar kehidupan Leo. Bandel-bandel gemes. Eh enggak cuma gemes, cenderung mengerikan kalau saya bilang.
Kalau suka bacaan yang peteng-peteng, maksud saya yang temanya dark novel ini mungkin seru untuk dibaca. Saya sendiri banyak bergidik dan mengernyit saat membaca novel ini. Tapi tetap saya suka cara Mbak Farida menyampaikan kisah suram seorang remaja SMA. Berani. Dan saya rasa kehidupan remaja macam itu pun ada di kehidupan nyata zaman sekarang.
Imajinasi Mbak Farida tentunya lebih liar dari pada imajinasi saya dalam menyusun novel ini. Ya iyalah, kan saya cuma baca, enggak ikut bikin novelnya. Hehe. Diksi yang dipakai dalam dialog antar tokohnya pun luar biasa berani. Sering kali saking mantapnya diketik CAPSLOCK begini. Saya sih enggak masalah, cuma jarak ukuran font yang di-CAPSLOCK dan yang tidak ini, jauh~ sering bikin capek bacanya. Mungkin karena pilihan font nya aja kali ya. Juga karena ini saya baca yang versi cetakan awal-awal, iya cetakan 10 tahun yang lalu. Novel ini setahu saya sudah dicetak ulang lagi dan ada di toko-toko buku. Mudah-mudahan dengan font yang lebih nyaman. Saya belum ngintip lagi soalnya.
Apa yang saya suka dari novel ini? Ya cerita kehidupan remajanya. Terlebih soal rasa percaya antar kawan dan juga keluarga yang menjadi benang merah cerita Leostrada selain hujan. Dan juga tokoh-tokoh lain yang latar kehidupannya tak kalah suram dari Leo. Kalau sedang ingin nostalgia masa SMA dengan sentuhan suram, bolehlah baca novel ini. Tapi tenang, habis gelap terbitlah surat kabar harian. Hehehe.
“Kamu mau bunuh diri?”
“Ya, asal nggak hujan.”
(Halaman 4)
2 notes · View notes
menkybook · 7 years
Photo
Tumblr media
SEMUA IKAN DI LANGIT
Penulis: Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Penerbit: Grasindo
Halaman: 259 halaman
Cetakan: I
Tahun: 2017
ISBN: 978-602-375-806-7
Pertama kali membaca karya Ziggy ini yang ada di benak saya, “Aku banget!” dalam hal imajinasi. Super. Ternyata ada karya yang mampu memanjakan imajinasi dengan unik. Ya, namanya juga imajinasi pasti unik. Hehe. Tapi Ziggy punya gayanya sendiri dalam berimajinasi.
Bertanya-tanya kenapa Ziggy memilih wujud bus untuk tokoh utamanya. Saya menebak-nebak sendiri, mungkin dipilih bus karena dia bisa ditumpangi Beliau yang suka mondar-mandir. Atau mungkin juga sebagai simbol ke-bukan-apa-apaan sebuah benda yang bahkan tidak bisa dikatakan sebagai makhluk. Entahlah, yang jelas si saya sebagai bus ini tokoh favorit saya.
Sebagai sosok gendut yang tidak ada apa-apanya dibandingan Nad yang mungil dan berpengetahuan luas, si saya ini begitu kalem menampilkan dirinya dalam tiap perjalanan. Kalem karena ketidakberdayaannya sebagai sosok bus, benda mati.
Saya banyak takjub dengan segala makhluk yang dimuntahkan dari imajinasi Ziggy. Ikan julung-julung, Chinar, anak-anak Chinar, Si Jahanam, dan tentunya sosok Beliau. Seketika saya punya angan novel Ziggy ini diangkat ke film animasi. Soalnya saya jadi kepikiran kartunnya studio Ghibli saat membaca novel ini. Terlebih saat melihat ilustrasi cantik karya Ziggy sendiri dalam novel ini.
Kisah yang penuh cinta. Cinta secara universal yang dituturkan dengan sederhana dan unik. Analogi-analogi dan simbol-simbol yang dipilih Ziggy untuk merepresentasikan tentang kebaikan, kejahatan, cinta, dan waktu terasa enak.
Banyak kalimat yang bisa dijadikan kutipan. Kalimat-kalimat sederhana tapi bermakna. Saya tidak akan mengambil satu dari kalimat tersebut untuk saya cantumkan di sini. Apa yang bisa diambil adalah, ada banyak cara untuk menunjukkan rasa cinta, dan cinta hanya perlu dirasa ketika ia tidak tersampaikan secara lisan. Ihiw~ Wenak~
0 notes
menkybook · 7 years
Photo
Tumblr media
LOOK AT ME PLEASE
Penulis: Sofi Meloni
Penerbit: Elex Media Komputindo
Halaman: 304 halaman
Cetakan: I
Tahun: 2016
ISBN: 978-602-028-629-7
“Bukan maksudku mengatakan bahwa masalahmu tidaklah besar.... Kamu sendiri pasti mengerti apa maksudku. Kadang kita terlalu dengan semua pemikiran kita sendiri sampai akhirnya kita jatuh tenggelam di dalamnya.” (Halaman 161)
Laras dan Lily, sepasang sahabat yang saling mengenal sejak masa sekolah menengah pertama. Latar belakang kehidupan mereka berdua jauh berbeda. Pribadi keduanya pun juga jauh berbeda. Lily, gadis manis yang sedikit manja sedangkan Laras adalah gadis yang mandiri dan cantik. Persahabatan mereka terjalin hingga masa mereka dewasa. Namun kisah mereka tidak selamanya mulus. Kejujuran dan kesetiaan mereka diuji.
Laras, tokoh utama dalam novel ini terasa begitu menonjol dan begitu kuat dominasinya. Gerry, tokoh pendamping yang saya kira akan menjadi tandingan posisi tokoh Lily pada bab-bab awal, seperti hilang dan kurang mempunyai greget pada bab-bab pertengahan. Mungkin penulis memang menghendaki demikian karena tokoh yang penuh greget adalah Remy. Saya pribadi mengidolakan Remy. Hehe. Karakternya tidak kalah kuat dari Laras.
Buku ini sebenarnya hadiah dari salah satu kawan baik saya saat saya wisuda dulu. Baik sekali dia menghadiahi saya buku sementara yang lain memberikan saya bunga. Halah~
Buku bergenre novel dewasa ini cukup enak dibaca. Hal tersebut karena konflik yang diangkat cukup ringan. Amanat yang bisa diambil pun juga jelas terbaca, salah satunya seperti yang saya kutip di atas. Inti dari novel ini adalah persahabatan yang diuji juga ajakan untuk move on. Hayo move on hayooo~
0 notes
menkybook · 7 years
Photo
Tumblr media
LE PETIT PRINCE
Penulis: Antoine De Saint-Exupéry
Alih Bahasa: Henri Chambert-Loir
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 120 halaman
Cetakan: VI
Tahun: 2016
ISBN: 978-602-03-2341-1
“Inilah rahasiaku. Sangat sederhana: hanya lewat hati kita melihat dengan baik. Yang terpenting tidak nampak di mata.” (Halaman 88)
Bercerita si aku, seorang penerbang yang pesawatnya mogok di tengah gurun Sahara. Kemudian bertemu dengan Pangeran Kecil. Dimulai dengan sedikit kisah masa kecil si aku. Gambar gajah dalam perut ular sanca terbuka dan tertutup yang si aku buat saat ia berumur enam tahun, sedikit menggambarkan pemikirannya tentang orang dewasa yang menurutnya menjemukan bagi anak-anak.
Pangeran Kecil datang secara tiba-tiba dan juga misterius. Namun lama-lama Pangeran Kecil banyak bercerita kepada si aku tentang tempat asalnya, tentang pohon baobab juga tentang bunga mawar yang angkuh. Turut dikisahkan pula perjalanan Pangeran Kecil dan apa saja yang ia temui hingga sampai ke Bumi.
Sudah sejak tahun 2013 saya ingin membaca dan memiliki buku ini. Itu akibat beberapa teman yang becerita sekaligus merekomendasikan buku ini kepada saya. Baru terwujud tahun 2017 ini karena dulu masih sulit ditemukan wujud cetak buku ini. Syukurlah diterbitkan ulang. Hehe.
Terlihat sederhana penampakan buku ini berikut isi ceritanya. Sekilas seperti dikemas untuk dibaca anak-anak. Tapi seperti yang penulis sampaikan pada halaman persembahan buku ini, bahwa buku ini dipersembahkan untuk orang dewasa — yang pernah menjadi anak-anak. Cerita dalam buku ini memuat nilai dan pengalaman dasar manusia, seperti cinta, kekuasaan, dan tanggung jawab. Salah satunya kalimat yang saya kutip pada awal ulasan di atas.
Buku ini diterjemahkan dengan cukup baik. Saya pribadi merasa nyaman membacanya, dan tidak memerlukan waktu yang banyak untuk menuntaskannya. Hal yang paling saya sukai dari buku ini adalah ilustrasi-ilustrasinya yang disajikan berwarna.
1 note · View note
menkybook · 7 years
Photo
Tumblr media
AT-TWITTER
Penulis: Pidi Baiq
Penerbit: Pastel Books
Halaman: 208 halaman
Cetakan: I
Tahun: 2012
ISBN: 978-602-242-114-6
“Meskipun aku tahu waktu akan membuatku lupa, dan apa yang aku tulis akan membantuku mengingatnya.” (Halaman 112)
Buku berisi kumpulan cuitan Pidi Baiq melalui akun Twitternya @pidibaiq. Sesuai sub judul buku ini, “Google menjawab semuanya, Pidi Baiq menjawab semaunya”, kumpulan cuitan ini sebagian besar berisi tanya jawab antara Pidi Baiq dan followers akun Twitternya. Kumpulan cuitan ini sajikan dalam 20 judul bab. Setiap babnya dibuka dengan gambar ilustrasi oleh Pidi Baiq yang sekiranya menggambarkan isi tiap babnya.
Tidak seperti layaknya membaca linimasa di Twitter, dalam buku ini setiap kata ditulis secara utuh, tidak dibatasi karakter seperti di Twitter. Hal tersebut tentu supaya lebih nyaman dibaca. Banyak cuitan yang ‘quote-able’ dalam buku ini, salah satunya seperti yang saya kutip di atas. Kutipan di atas masuk dalam bab Kebergilaan. Beberapa cuitan yang cukup mengena buat saya di beberapa bab, juga saya beri tanda biar kelihatan kalau dibaca. Hehe.
Membaca buku ini cukup menyenangkan dan menghibur. Itu memang karena buku ini genrenya humor. Saya sendiri nyaman membacanya sehingga bisa habis dengan cepat. Nyaman dibaca karena tidak disajikan dalam paragraf-paragraf, tapi dalam poin-poin, sehingga banyak jedanya.
Bagi pembaca yang sudah mengikuti cuitan Pidi Baiq di Twitter sejak lama, akan menemukan banyak cuitan si Ayah yang familiar karena cukup sering diulang-ulang oleh si Ayah. Meski begitu, kumpulan cuitan ini tetap asik dibaca. Gaya bahasa Ayah yang khas dan mudah dipahami sangat mendukung cuitan-cuitan Ayah yang bernuansa humor.
0 notes
menkybook · 7 years
Photo
Tumblr media
BERSEPEDA MEMBELAH PEGUNUNGAN ANDES
Penulis: Bambang Hertadi Mas Penerbit: Penerbit Buku Kompas "Bila kita terbiasa mengatasi masalah kecil dengan baik, niscaya masalah besar bisa teratasi dengan tuntas. Dan mustahil masalah besar akan terpecahkan bila masalah kecil selalu dianggap sepele." (Halaman 90) Perjalanan Bambang Hertadi Mas “Paimo“ menjelajah Amerika Latin. Dimulai dari La Paz terus menuju selatan melewati Andean Alti-Plano, Bolivia. Menembus padang pasir Atacama, Cile. Melintasi Patagonia, menyusuru tepian laut Atlantuk hingga tiba di Punta Arenas, ujung selatan Benua Amerika. Perjalanan sejauh 5.423,8 kilometer yang sarat akan tantangan. Menghadapi cuaca panas terik, hujan badai, hingga hujan es. Kemudian melintasi danau garam juga gurun pasir. Berkemah di balik bebatuan, gundukan tanah, hingga di gorong-gorong. Bertemu dengan orang asing, berkomunikasi dengan bahasa sekenanya. Demam, mimisan, hingga kencing darah, semuanya dihadapi Paimo sendiri. Kisah yang mengajarkan banyak hal, tentang keyakinan akan impian, kedisiplinan, konsisten, berpikir positif, tentang menghargai alam, untuk tidak mengeluh dan fokus terhadap tujuan, untuk menjadi lebih manusiawi, dan tentunya untuk selalu yakin bahwa Tuhan selalu memberi jalan bagi hamba-Nya yang berusaha. Buku ini terdapat banyak foto dokumentasi perjalanan Paimo. Meski disajikan hitam-putih, tapi cukup untuk dijadikan pendukung kisah perjalanannya. Juga beberapa cuplikan sajak yang dikutip dari jurnal yang ia tulis selama perjalanannya seperti yang saya kutip di atas. Banyak terdapat pengulangan terjemahan kata berbahasa asing seperti 'pan' yang berarti roti, 'estancia' yang berarti peternakan besar, dan banyak lagi. Hal tersebut tidak mengganggu karena penulis banyak menyebut nama tempat dan istilah lain sehingga bisa membuat lupa arti kata yang dimaksud.  
0 notes