Tumgik
kuratif · 3 years
Text
thoughts on: Vincenzo
Tumblr media
OKEH sebelumnya mau sungkem dulu karena sebenernya banyak yang udah aku tonton selama periode hiatus nulis ini (Flower of Evil, Vincenzo, dll. dll...), tapi mager aja bikin review-nya hehe padahal banyak yang mau ku omongin. review kali ini juga kayanya akan pendek karena udah lewat sebulan lebih sejak selesai nonton dramanya but we'll see! :)
Vincenzo, 16 episode intens bergenre law yang gak bikin bosen satu episode pun. keren kan! jarang banget aku kasih pujian segini tinggi buat drama (towel puluhan drama yang aku drop karena bosen). hal paling oke menurutku dari Vincenzo adalah pace-nya yang gak lambat. enak banget nontonnya karena konflik yang tiba-tiba muncul, bisa langsung diselesaikan di episode itu juga atau akan kelar di awal episode selanjutnya. karena konflik kecil-kecil yang super banyak ini, bisa dibilang tiap episodenya Vincenzo emang padet banget rasanya. so many to take in, tapi dengan cepat dibuang juga. mungkin ini sih faktor utama yang bikin Vincenzo gak bosenin, buat aku paling nggak.
paragraf berikut ini mengandung spoiler!
selain gak lambat, aku juga merasa berbagai konflik yang dihidangkan di Vincenzo ini nggak pasaran - alias gak ketebak. dari bapaknya Hong Cha-young mati ditabrak (padahal kupikir dia salah satu karakter utamanya!), iris ID si taipan Tiongkok "ketinggalan" dalam bunker, sampai anak buahnya Vincenzo beneran dibunuh karena bom. banyak juga twist dalam proses penyelesaian konflik yang aku ngga pernah kebayang sebelumnya. jadi Vincenzo rasanya fresh banget buat jadi tontonan ringan!
loh, kok tontonan ringan? karena walaupun genrenya hukum alias law, dikemasnya kocak banget! karakternya beragam, dialog lucu, interaksi antarkarakter juga gemes. pada dasarnya emang Vincenzo bukan drama yang audiensnya musti super fokus untuk connecting the dots. intens bukan berarti berat! gak hanya itu, tema found family-nya juga lumayan kenceng di Vincenzo, apalagi sesama residen Geumga Plaza. meskipun perlu digarisbawahi ya kalau tema ini pastinya nggak kerasa sekenceng Prison Playbook. karena di Vincenzo juga gak banyak adegan touching, euy! secara bukan drama slice of life gitu.
walau oke banget secara keseluruhan, tapi emang aku perlu bilang sih kalau karakter Vincenzo Cassano nih terlalu sempurna. ngga ada flaw-nya, bahkan latar belakang dia sebagai mafia Italia yang tangannya bersimbah darah pun juga gak bisa disebut sebagai kekurangan. dia sebagai anak yang "dibuang" sama ibunya semasa kecil pun juga gak bisa dibilang kekurangan. apalagi di semua konflik, Vincenzo selalu bisa menyelesaikan semuanya dengan baik, lancar, dan tanpa cacat. sesuai sama karakternya yang flawless. jatohnya emang aku udah selalu prasangka baik sih tiap muncul konflik baru, "ah, paling nanti kelarnya juga cakep konfliknya."
tapi walaupun udah ketebak ending dari tiap konflik, aku tetep menanti-nanti sih. karena penyelesaian konfliknya yang selalu unexpected seperti yang aku udah bilang di paragraf-paragraf sebelumnya, aku jadi menantikan kira-kira kali ini dengan cara apa ya Vincenzo akan menyudahi konfliknya? pura-pura jadi dukunkah? jadi gay-kah? salut banget sama penulisnya, ide segar dan kreatifnya gak ketulung!
okei untuk menyudahi ulasan kali ini, Vincenzo salah satu drama yang aku rekomendasikan sih. ringan tapi banyak twist, pace-nya cepet pula. sesuatu banget buat drama dengan genre law haha. OIYA plus plus, ini poin mayan penting sih buat aku, romance-nya minim banget! nyaris gak ada malah hahaha jadi gak jengah nontonnya. kalo kamu lagi cari tontonan seru buat nemenin makan dan kebetulan gak suka romance, boleh banget dicoba Vincenzo!
TL;DR Vincenzo very much worths the hype :)
0 notes
kuratif · 3 years
Photo
Tumblr media
Official Twitter - January 3, 2020
Translator’s note - They made a Kagamimochi - Kagami mochi (鏡餅, “mirror rice cake”), is a traditional Japanese New Year decoration. It usually consists of two round mochi (rice cakes), the smaller placed atop the larger, and a daidai (a Japanese bitter orange) with an attached leaf on top.
5K notes · View notes
kuratif · 4 years
Photo
Tumblr media
movie poster variant of the haikyuu heist pic :3
12K notes · View notes
kuratif · 4 years
Text
thoughts on: Fugou Keiji Balance:Unlimited
Tumblr media
sebelas episode dalam satu season kayaknya terlalu pendek untuk kupas habis misteri tragedi yang dialami Kambe Daisuke. alhasil, ngga ada kedalaman plot karena rasanya diburu-buru untuk habis dalam episode ke-11. 
anime ini sebenernya premisnya seru, yaitu clash antara dua polisi bernama Haru dan Daisuke mengenai pandangan mereka soal “keadilan” dan moral. seru banget karena Haru is that idealistic, empathizing fool yang selalu melihat kebaikan dari orang lain, sementara Daisuke hobinya sees everything in a very materialistic way. terus tiba-tiba tengah jalan audiens disuguhi memori trauma masa kecil Daisuke yang sekaligus jadi motivasinya untuk gabung police force. sah-sah aja sih, karena episode-episode awal bisa aja merupakan introduksi kedua karakter. tapi dengan limit episode cuma 11 (kenapa juga sih cuma 11?!), konflik jadi bland dan terlalu terburu-buru. 
sayang banget. padahal bisa banget loh dipanjangin, memberikan audiens kesempatan buat mikir dan lebih attached ke tiap karakternya juga (gak cuma dua sohib karakter utama). tapi anime ini mengakhiri season 1 (bukan berarti ada season 2 ya, w juga gatau sis) dengan semua misteri udah terkuak. sama sekali ngga ada kesempatan audiens buat mikir. padahal, melimitasi fakta yang disuguhin ke audiens juga bisa bikin sebuah plot seru sih menurutku. biar audiens bebas ngisi kekosongan dengan imajinasinya dan interpretasinya sendiri. atau paling ngga, take your goddamn time buat audiens bikin spekulasi atau teori dulu, salah satunya bisa dengan mengakhiri season 1 dengan open ending. nah ini udah diburu-buru, langsung dicekokin pula. garing amat.
ending note-nya, aku yakin semua orang setuju soal ini tapi aku perlu kasih special shoutout buat episode Daisuke miskin!!!! mungkin anime ini akan jauh lebih seru dan menarik lagi kalau main plot-nya banyak diselingi cerita-cerita ringan yang ngga berhubungan dengan plot utamanya kaya gini (lol basically semua anime lain kayanya kaya gini dah). 
Tumblr media
lihat ada Detektif Kageyama.
ps: here I leave you the moral of the story said by Kato Haru who resembles Lee Jae-han SOOOOOOO much 😖🥺
Tumblr media
3 notes · View notes
kuratif · 4 years
Text
thoughts on: Fruits Basket
Tumblr media
manganya! bukan animenya!
ok kembali ke tujuan utama dibentuknya laman ini: ulas jejepangan dan kekoreaan <3
Fruits Basket udah masuk reading list-ku dari tahun 2012-an. aku tau ini manga legendaris dan rasanya belom afdol kalau suka baca shojo tapi belom baca ini. di Google tertulis genrenya romantic comedy, tapi percaya w itu kecu kelas kakap. aksi kriminal. i did not know what i’m gonna get myself into when i started reading it.
mengutip kata temenku, komik ini bener-bener kupas habis trauma psikologis masa kecil tiap karakter. tiap orang punya kisah tragis dan tragisnya tuh gak kira-kira. romantic comedy APAAN ini komik lebih cocok dilabeli tragic, psychological, very dark, with a spice of romance. definitely not your feel-good shojo mangas, dan gabisa u baca ketika lagi pengen bacaan ringan. jangan menyamakan Fruits Basket dengan Hana Yori Dango atau Kimi Hana, karena seeeeeebeda itu.
*hela napas* Fruits Basket jadi salah satu manga yang kalo bisa dilupain, akan kulupain. seru emang tapi bacanya tuh capek mental, plot twist-nya banyak dan gila banget. ini konotasinya negatif--beberapa hal yang diceritakan sulit kuterima karena mengandung tema-tema yang aku ngga nyaman dan gabisa pahami, macem pedofilia (wow bgt khaaan) dan perilaku abusive (langgeng banget di sini). tema-tema lain macem abandonment, depression, suicide dan lain sebagainya yang layak diberi peringatan trigger warning juga banyak diangkat sebagai inti yang mengelem keseluruhan plot. sekali lagi, ini manga cukup berat dan dark. kalau sekiranya akan sulit untuk ditelan, jangan dipaksa untuk baca (atau nonton animenya). do whatever makes you comfortable!
satu hal yang membuatku untuk ngga langsung drop manga ini adalah karena eksistensi Yuki (haha) dan chemistry-nya dengan sahabat-sahabat pengurus OSIS. selipan-selipan banter gemas antara Yuki dan Kakeru “memaafkan” sisi gelap plotnya, sekaligus meringankan beban mental yang mungkin dialami audiens dari mengonsumsi manganya (walopun kalo bisa gak baca, gausah baca!). sisi shojo Fruits Basket baru keliatan dari cerita Yuki di student council, karena seringan dan selucu itu! dan sebagai karakter favoritku, character development yang dialami Yuki sejak masuk student council rasanya bener-bener cleanse my body and soul. jujur lebay banget tapi rasanya selega itu karena for once, tokoh yang mengalami trauma hebat ini bisa hepi dan menjadi true to himself karena lingkungannya terima dia sebagai Yuki. dan karena lingkungannya suportif, Yuki pun bisa bangkit dan mulai menerima dirinya sendiri juga dan EKSPRESIF. SAYANG BGT GAK. IYA GW SUCKER FOR CHARACTER DEVELOPMENT.
e tapi tapi tapi, aku perlu menyampaikan kalau ending-nya Fruits Basket nih ngga sesuai dengan apa yang aku mau ahaha. idealnya (untukku) kaya gini:
Yuki bahagia dan pergi keliling dunia untuk mengenal dirinya lebih jauh dan seize the opportunities yang dia gapernah dapet sebelumnya (thanks to Akito si freak). Tohru ngapain aja terserah tapi jangan terlibat dalam hubungan romantis ke siapapun PLIS (if u don’t know already i’m a big sucker for platonic love). Kyou tinggal di dojo sama shisou. atau ngapain aja terserah.
jadi karena ending-nya mayan jauh dari yang kuharapkan (dan mengandung bibit romance SUPER KUAT), nilaiku terhadap Fruits Basket makin turun dech. kecewa mayan, di akhir-akhir w udah skimming doang ngga bener-bener baca tiap bubble karena udah mager pengen buru kelarin aja soalnya udah gak seru.
nah TL;DR-nya, ini komik tentang keluarga freak. i advise you not to read or watch it because you’re not missing anything anyways... but if you’ve already set your mind on reading it then do remember that what you see is not always what it seems. i wish you all the best of luck my friend.
ps: here’s a snippet of yunyun - kakeru interaction i love so much
Tumblr media
0 notes
kuratif · 4 years
Text
thoughts on: Enola Holmes
Tumblr media
cast-nya terlalu bagus untuk plot yang serba nanggung.
disclaimer dulu: ulasan ini terlepas dari Sherlock Holmes universe ya, aku ngga ngikutin Sherlock Holmes sama sekali kecuali dari Conan. untuk portrayal Sherlock dan Mycroft w angkat tangan sis. gapaham samsek.
satu hal yang harus banget dibahas dalam #ulasfilmyok sesi ini, film ini rasanya kok kayak pengen menjejak di atas dua tanah berbeda tapi akhirnya malah kehilangan pijakannya ya. alias, film ini rakus banget, dan hasil ketamakannya adalah kedalaman plot yang dangkal. 
beware spoilers: di awal film (dan di trailer juga), dijelaskan kalau Enola sedang dalam misi untuk mencari ibunya yang tiba-tiba cabut. tapi mid-film, misinya berubah total jadi membantu man in distress yang dia baru ketemu kemaren banget. dilengkapi dengan introduksi yang nyaris absen, rasanya kayak lagi makan es krim terus gasengaja gigit jahe. kaget dan asing.
shift yang cukup jauh ini awalnya membuat aku berpikir (dan berekspektasi), oh mungkin nanti di akhir bapaknya si man in distress punya relasi atau misi yang sama dengan ibune Enola. tapi ekspektasi betulan membunuh! karena ternyata ngga ada afiliasi apapun antara misi originalnya Enola dengan misi barunya. investigasi Enola soal kegiatan dan rencana ibunya hangus gitu aja. ngga ada kelanjutan sama sekali. jadi bom dan ledakannya akan digunakan untuk apa? ibunya ini tergabung dalam secret society apa? ibunya tuh ngapain?? walaupun tanpa dijelaskan secara eksplisit pun w rasa audiens udah bisa menebak, tapi untuk film yang dari awal membombardir soal misi Enola nyari ibunya tapi berujung ngga memberikan jawaban apapun tuh... tanggung banget. tujuannya apa dong kasih introduksi panjang lebar soal Enola dan ibune?
kedangkalan benang merah antara misi original dan misi baru ini makin terasa ketika Enola akhirnya ketemu sama ibunya. misi barunya Enola berhasil membuat Inggris mendapatkan satu lord yang tidak konservatif. tapi ternyata hal tersebut adalah berita buat ibune Enola yang pro-reformasi. kekagetan ibunya soal reform bill ini semakin menunjukkan kekosongan plot yang memaksakan dua cerita berbeda untuk disampaikan dalam satu film. terus ibunya ngapain selama ini? ibunya memperjuangkan haknya sebagai wanita di mana? via apa? kenapa reform bill yang sempat menjadi topik panas di masyarakat London jadi hal yang mengagetkan untuk beliau? emangnya beliau rencana melakukan reformasi bukan via House of Lords-kah? seandainya ibunya bilang kalau beliau sudah mengekspektasikan hal ini--ibunya sengaja pergi dengan meninggalkan pesan ala kadarnya dengan ekspektasi Enola akan cari ibunya trus malah shift membantu the men in distress dan pass the reform bill alias selama ini Enola adalah bidak catur ibunya--pasti lebih jelas tujuan di balik adanya tiap karakter dalam film.
nyatanya, nggak semua karakter dalam film punya tujuan yang klir. contoh gampangnya, Madam Edith sang master jujutsu. coba bayangkan beliau dipotong dalam film--ngga akan ada banyak perubahan. beliau ada atau tidak ada, ya gak ngaruh ke plot utamanya. begitupun untuk karakter Sherlock, nggak signifikan juga ke plot. sungguh sangat disayangkan bung, apalagi Enola Holmes bawa nama besar Sherlock Holmes. tapi ternyata peran Sherlock pun ala kadarnya.
pesan terakhir, film ini sebenernya enteng dan seru untuk ditonton--karena ngga mikir sama sekali. benih-benih romance-nya pun sangat minim, poin plus lain yang menyatakan kalau hubungan romantis antara dua karakter ngga selalu harus menjadi fokus besar dalam suatu cerita. untuk kamu yang demen film asal lahap atau lagi nyari film petualangan mencari jati diri sans romance, boleh banget dicobain toh ngga ada ruginya. tapi dengan catatan, jangan berharap banyak untuk menemukan banter gemas abang-adik atau plot di bawah plot, karena yang kamu tonton itu ya apa adanya. no underlying message.
0 notes