Tumgik
jejaktanpajeda · 2 years
Text
20 November 2021, 00.48
Kelak saat akhirnya kau lebih baik perihal segala hal atau saat kamu jatuh kembali ke jurang yang lebih dalam, ingat baik-baik hari ini. Saat mata basahmu sempurna luruh dalam sujud, dan Tuhan selalu memelukmu.
Hari ini pada doa panjangmu, telah kau relakan semua yang tak bisa menjadi milikmu. Maka, berusahalah lagi, bekerja lebih keras lagi, berdoa lebih banyak lagi.
Besok, saat mentari pagi terbit, ikutlah terbit segala suka yang kau ingkar, dan saat mentari tenggelam ikutlah tenggelam segala benci yang kau simpan.
Perihal cinta, perihal rasa yang telah melekat di jiwa, kau telah berusaha. Maka sekarang, biarkan ia terbang melalui doa. Bukankah sejak awal kau selalu mendapat jawaban tentang dia melalui doa? Maka biarkan kesekian kalinya doamu melangit, bertarung dengan ribuan doa lainnya.
Tuhan, tak pernah ingkar menjawab doamu bukan?
125 notes · View notes
jejaktanpajeda · 2 years
Text
Yukkk ikutan giveaway untuk merayakan kelahiran buku kolaborasi kami ✨
SILAHKAN IKUTAN DI INSTAGRAM YA MAN TEMAN TUMBLR
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
✨GIVEAWAY TIME✨
Haiii teman-teman selamat malam! Kami Tim Penulis Jejaring Biru mau bagi-bagi 2 buku “Elegi dan Asa” untuk 2 orang yang beruntung nih 😊
Syarat dan ketentuannya apa aja?
1. Cek akun Instagram @peres_arin untuk informasi lebih lanjut
2. Sebutkan alasan kenapa kalian ingin membaca buku ini di kolom komentar dan mention min. 3 teman kalian
3. Komentar dengan alasan yang paling menarik akan dipilih sebagai pemenang
4. Share postingan ini di story kalian dengan hashtag #GiveAwayElegidanAsa & tag akun @peres_arin sebagai perwakilan Tim Penulis Jejaring Biru
5. Screenshot story kalian sebagai bukti
6. Giveaway akan berakhir pada tanggal 8 November pukul 23.59 WIB
7. Pengumuman pemenang akan diinfokan pada tanggal 10 November 2021
Semoga beruntung! ✨
Fyi, semua penulis dalam buku diatas adalah user tumblr 😀
47 notes · View notes
jejaktanpajeda · 2 years
Text
Kolaborasi @tadikamesra dan @komunitaspuanberaksara
Tumblr media
Teruntuk Masa Depan
Hai, kamu di masa depan. Bagaimana pun aku saat ini, aku harap kamu sedang tersenyum meski untuk alasan sederhana.
Aku menulis ini saat semburat jingga mulai raib. Sedang malam bersiap menyambut, bulan mulai terlihat di garis cakrawala. Desau angin memberikan dingin yang menenangkan, burung-burung telah kembali ke habitatnya.
Surat ini aku tulis sebagai pengingat bagi kita, untuk waktu-waktu yang terlewat, lelah yang akan menemani, mimpi yang ingin wujudkan, juga seuntai pesan untuk kamu yang akan membaca di masa depan. Masih dengan harapan, masa akan datang seperti indahnya jingga yang kutatap petang ini.
Perjalanan hidup kita adalah rangkaian khawatir, seolah sedang memecahkan teka-teki yang tiada akhir. Juga saat ini, ada risau dalam dadaku akan bagaimana aku menjadi kamu. Ketakutan untuk jatuh terlalu dalam, juga hilang arah tanpa pegangan.
Kita telah lalui, apa yang kadang membuat kita tak kuasa untuk hanya sekedar membuka mata. Melanjutkan hari juga cobaan yang berat tiada tara. Bahkan pernah ingin membenci dunia dan se-isinya. Belum bertanding, sudah kalah, ibarat jatuh terjerembap pula.
Kita telah lalui itu, meski tak ada jaminan akan bertemu lagi dengan fase hidup yang membuat kita layaknya dibawa arus gelombang dan pasang surutnya hidup. Namun, aku ingin kau tahu, hal-hal yang membuatmu takut dan ragu, pada akhirnya bisa teratasi dengan lalui saja terlebih dulu. Maka melangkahlah dengan yakin. Setiap keputusan yang telah dibuat hanya perlu dipertanggungjawabkan dengan tekad yang bulat.
Meski terkadang, kaki ini butuh jeda untuk melangkah, sebab perjuangan untuk mewujudkan harapan tidak hanya lurus jalannya. Tetapi aku percaya, Tuhan tak pernah pergi untuk kita. Manusia hanya insan biasa, apapun masa depan yang diharapkan tak lepas dari restu Tuhan yang Maha Segalanya.
Waktu terus membawa kamu beranjak, aku harap kamu semakin mempesona lagi paripurna. Senantiasa mewujudkan cita yang pernah kamu kemas rapih di lemari harapan walau dengan segenap kekhawatiran.
Semoga saat kamu membaca surat ini, kamu telah siap sepenuhnya untuk menjalani hari baru kelak dimasa mendatang. Menapaki jalan hidup dengan wujudmu yang lebih cemerlang.
Karena sungguh aku, sebagaimana pun belajar setiap hari memaknai luka dan segala goresan dalam hati, masih sering saja remedi untuk kembali mengulang dari titik nol lagi. Terkadang menghempas mimpi, terkadang membunuh ingin.
Malam sempurna mendekap saat surat ini memasuki akhir, gemintang mulai memperlihatkan diri. Keinginan untuk mengetahui kabarmu semakin kuat. Akan bagaimana jiwa dan raga ini bertahan hingga masa depan.
Meski ini harapan, aku ingin katakan. Aku bangga padamu karena kamu telah berhasil melewati satu demi satu kisah pilu. Membawamu pada sebuah pemahaman baru, menjadikanmu lebih kuat dari dirimu di masa lalu.
Kabari aku perihal kita, seperti waktu bahagia yang telah terlalui, penerimaan terbaik yang akhirnya tercapai, mimpi-mimpi yang masih dimiliki. Mungkin juga perihal dermaga dimana kita berlabuh, atau rumah yang tak hanya tempat berteduh.
Hai, kamu di masa depan, apa kabar?
Tertanda, Masa Lalu Kala Petang.
----
Teruntuk Masa Lalu
Hallo, diriku di Masa lalu. Senang bisa menyapamu dengan senyum merekah dan syukur tiada tara sebab Tuhan masih memberi nafas dan sehat untuk terus melanjutkan hidup di tengah keadaan bumi yang (masih) belum baik-baik saja
Ku tulis surat ini kala mentari tepat di atas kepalaku. Teriknya seolah ingin membakar semua penghuni bumi. Aku berada di antara hiruk-pikuk para pejuang nafkah, lalu lintas yang padat dan ramai, orang-orang yang berlarian mengejar waktu juga wajah-wajah pasrah penuh kekhawatiran.
Aku menulis ini untuk memberimu secarik kabar bahwa aku masih terus melanjutkan hidup seperti harapmu meski risau, takut dan sesak masih setia menemani, beruntungnya secarik suratmu mampu menguatkan langkah ini—terima kasih, aku.
Hari ini adalah kemarin, dan esok adalah hari ini begitulah aku memaknai perjalanan hidup. Kita adalah kumpulan dari apa yang sudah dan telah, begitulah hidup, begitulah aku dan kamu.
Kita tak kuasa, tapi bisa mengusahakan lagi dan lagi. Menjadi tangguh dan berani, menjadi pahlawan untuk diri sendiri. Hari ini aku sudah tidak sekalut waktu itu, tubuhku jauh lebih kuat dan keinginan untuk membunuh hari juga diri berangsur hilang. Semoga kamu berbahagia atas kabar ini.
Sejujurnya aku tidak pernah siap hanya mencoba menjadi siap atas cobaan dan badai yang seringnya datang tiba-tiba. Lelah? Tentu. Namun dunia memang tempatnya lelah. Jadi, lanjutkan saja meski susah payah.
Jangan khawatir. Aku akan terus berjalan melanjutkan langkah walau dunia terus menekan dan sangat kejam hingga membuatku hancur lebur aku tidak akan berhenti.
Aku tidak bisa menulis banyak, sebab PRku untuk kita sangat banyak. Ada mimpi yang masih harus ku usahakan, ada seseorang yang masih terus menungguku di ujung jalan dan aku tidak ingin membuatnya menunggu lebih lama
Ku tutup surat ini seiring turunnya hujan membasahi bumi. Tenang, aku akan menjadi sebaik-baik dirimu. Aku tak akan kehilangan arah apalagi lupa jalan pulang.
Dari aku; Di Masa Depan.
Ruang Kolaborasi, 12 Oktober 2021.
285 notes · View notes
jejaktanpajeda · 2 years
Text
Nubar 14 | Rumah
Tumblr media
@nonaabuabu
Kelak, suatu hari kita akan sampai di suatu tempat. Dimana rindu tidak lagi memiliki tujuannya, sebab ia telah sampai pada alamatnya.
@ermaerica
Ada kesan yang sulit tersampaikan ketika harus meninggalkan tempat bersemayamnya segudang angan.
Satu yang dapat ku tegaskan, bahwa kelak aku kan pulang dengan buah tangan berupa lembaran pengalaman.
@amalia-nurul
Tempat terbaik saat di dunia. Tak banyak yang perlu diceritakan. Kenyamanan sudah menggambarkan. Meski pergi sejauh apapun. Titik kembali setelah berkelana adalah rumah. Rumah adalah surga di dunia.
@radiotulisan
Membubuhkan imbuhan -an pada kata singgah sungguh bukan hal yang sederhana. Itu merupakan tanda derum mesin dan nyaringnya lonceng kapal meninggalkan pelabuhan, tempat dimana dulunya aku singgah.
Kini mantap hatiku menjadikanmu pondasi dan nahkoda kapalku, rumah singgahan ku. Tempat kita saling berkembang dan berpulang.
@alvianalisti
Jika nanti aku lelah berpetualang, percayalah aku akan pulang. Pulang untuk tinggal bersamamu satu atap walau bentuknya sederhana. Lalu kita berpetualang menyusuri jalan kehidupan untuk menuju kebaikan.
@pilauakara
Aku sedang menenun rumah untuk yang nantinya akan kita jadikan tempat pulang. Aku sedang menganyam atap paling teduh, juga ruangan paling tenang agar kau betah berlama-lama dan tak ingin kemana-mana lagi selain tinggal denganku. Untuk itu, jangan dulu beranjak atau mencoba singgah pada tempat manapun. Sebab aku sedang mencari cara, bagaimana mewujudkan itu semua. Semoga Allah mengizinkannya. Bersabarlah.
@tuanpoetry
Bukan hanya sekedar tempat, namun jiwa yang membuatmu paling aman untuk kembali pulang dan peluk yang mendekap segala lelahmu.
@liash
Kau tersesat,
Kini rumah mu hilang tempat.
Tapi aku masih disini, tetap.
Jadi, singgah saja jika sempat.
Karena disini, aku masih menantimu pulang dan menetap.
@dhiastory
Rumah adalah tempat dimana hatimu berada, bukan hanya tentang hunian semata, karena rumah adalah tempat berbagi suka, duka, kesedihan, kebahagiaan, pilu rasa sakit mereka menjadi satu di dalam sana.
@jejaktanpajeda
“Sudah ya, lekaslah berbenah.”
Pandangannya menyapu halaman masa depan yang mendadak musnah, bibirnya sibuk merapal kaprah di belantara kata kita. Gemetar jemarinya memungut sisa anak panah yang menikam amarah di kamar bersemayamnya cinta.
“Kelak, kehadiranmu bukan lagi menjadi kepulanganku.”
Kepergiannya meruntuhkan satu persatu anak tangga, susah payah diratakan kembali bersama tanah. Rupanya, rumah telah bersepakat untuk tertimbun bersama pisah.
@rosehimawari
Kita adalah sepasang yang memilih persimpangan. Terakhir, kau dan aku saling menukar tempat pulang. berjaga-jaga kalau saja salah satu jalan kita menjadi sangat sulit.
Kamu dan aku tetap menjelma sebagai rumah yang nyaman dan aman, meski tangan kita menggenggam dari lekangnya semesta.
207 notes · View notes
jejaktanpajeda · 3 years
Text
Apapun itu, jika bagimu tidak pernah diungkapkan bukan berarti tidak dipikirkan.
Apapun itu, jika bagimu tidak pernah dibuktikan bukan berarti tidak dilakukan.
Apapun itu, jika bagimu tidak pernah ditunjukkan bukan berarti tidak ada kepemilikan.
Apapun itu, jika bagimu tidak pernah diperlihatkan bukan berarti ada yang disembunyikan.
Yang mudah adalah berasumsi, sedang yang susah adalah berhenti menghakimi.
Jadi, mari mencukupkan saja apa yang ada di dalam isi kepala, karena apa yang diketahui hanya sepersekian persennya saja dari apa yang terlihat selama ini.
Bisa jadi, ia hanya ingin memperlihatkan seperlunya saja padamu.
8 notes · View notes
jejaktanpajeda · 3 years
Text
NuBar (Nulis Bareng) #07
Tumblr media
@jejaktanpajeda
Aku mengaku kalah saat kau mulai menentukan, juga menanggung payah saat kau jatuh pada sebuah pelukan. Sebab pilihan tidak berjanji untuk tidak melukai, sedang waktu bisa kapan saja mengambil alih ikatan yang terbuai. Serupa kecewa, pergi tak lagi menawarkan opsi 'tuk kembali.
@desyumi
Tak ada dari kita yang lebih tahu jalan cerita selanjutnya. Ada begitu banyak teka-teki dari Sang Penulis ciptakan. Terkadang beberapa pilihan mengharuskan kita mempertimbangkan mana yang mungkin tepat, benar atau salah, semuanya ada pelajarannya. Asal selalu mengandalkan-Nya di setiap jalan yang ditempuh, membuang skeptis dan mengambil yang pasti.
@alvianalisti
Hidup adalah pilihan. Begitu pun denganku yang berhak memilih, menjaga sisi ruang untukmu, atau pergi tanpamu yang tak lagi sungguh kepadaku.
@yuppypo
Kamu sangat pandai perihal memilah dan memilih. Semua itu tampak di mana kamu selalu menempatku dalam posisi akhir. Hingga pada akhirnya kita yang berakhir.
@ameliaqurota
Rentang waktu, melukis diri
Berbagai problematika dihampiri
Terasa goyah, tertumbang
Jiwaku kian terambang
Dihantui kebimbangan
Memilih jalan tak bertuan
Rasa takut menyinggahi kekalutan
Kuharap esok ada keajaiban
@liash
Akan ada beberapa pilihan hidup yang sulit dipahami, kadang kala membuat bahagia, kadang kala membuat kecewa. Tapi kita yang paling tahu kita. Sampai saatnya nanti, pilihlah pilihan yang tidak membebani diri.
31 notes · View notes
jejaktanpajeda · 3 years
Text
Just the same old thing, I can't run away from myself.
Sungguh ramai rintik di luar sana, sedang menantikannya berhenti setara menatap punggungmu yang belum kembali. Melebihi kepulanganmu, ternyata detakku malah asik beradu dengan riuhnya pukulan drum. Sebab, Tomoya tau gemuruh ini masih tetap, meski kau tak lagi mendekap.
*thanks to Taka & Tomoya 😂
I love my self but not today
Hujan belum berhenti, tapi kita sudah.
Pukul satu pagi lewat, aku masih mendengarkan suara Taka, tak peduli rintik menghalanginya. Melebihi kepada kamu, aku lebih jatuh cinta kepada bait dalam melodi yang mereka cipta. Sebab, kata-kata itu lebih mengenaliku daripada hadirmu.
24 notes · View notes
jejaktanpajeda · 3 years
Text
"Tidak akan kau temukan aku di manusia lain." - Alm. Febri Maulana (IK 2014)
Teruntuk Febri, terima kasih karena sudah ada, menjadi satu dari 135 bagian yang utuh.
Hari ini kapalmu sudah sampai, tak menyangka jika kamu yang harus pergi mendahului. Kelak, ijinkan kami mengambil sebagian kisah perjalanan berlayarmu bersama kami, untuk menghidupkan nirwana ingatan sekalipun ragamu sudah tidak bisa kembali.
Terima kasih sudah mengerahkan usaha terbaik dalam menghadapi ombak di tengah arus kehidupan saat ini. Keberadaanmu akan selalu menyala di puncak mercusuar kami, yang menjelma menjadi memori dan telah beristirahat dalam damai.
Sekali lagi terima kasih, telah menjadi satu di antara orang-orang baik yang lain.
Salam hangat dari kami yang pernah kau sebut keluarga, Kraken.
10 notes · View notes
jejaktanpajeda · 3 years
Text
Menerka angan di setiap proses berjalan, setiap manusia pasti menginginkan kemudahan atas kehidupan. Tapi siapa tahu, bahwa dunia tempat cobaan yang bisa datang dari sudut mana saja. Tanpa celah, tanpa pandang arah, setiap insan pasti pernah tersungkur dalam beban kehidupan.
Tidak jarang kehidupan terjeda pada rangkaian kemalangan. Bertanya-tanya di mana letak keberuntungan, berharap asa tidak lagi terkubur dalam keterbatasan. Bangkit seharusnya tidak semelelahkan ini, tapi ternyata berserah menjadi penyangga terbaik untuk kaki yang tidak pernah berhenti melangkah.
✨✨✨
Kolaborasi Puan @jejaktanpajeda x @alvianalisti || 07.07.21
24 notes · View notes
jejaktanpajeda · 3 years
Text
Dunia (masih) tidak baik-baik saja bahkan hingga saat ini. Seperti menyambut ambulan dari pagi ke pagi, menyisakan kekhawatiran di malam hari.
Kabar duka datang silih berganti, rumah sakit kehilangan kendali untuk mengobati. "Bisa bertahan saja sudah cukup", kata seorang perawat yang biasa mengeksplisitkan sugesti.
Tetap jaga kondisi, untuk diri sendiri dan orang-orang terkasih. Teruntuk pandemi, lekaslah pulih.
Sebab di setiap hembusan nafas yang tersisa pada rangkaian doa kami, untuk kesekian kalinya jangan ada lagi kehilangan yang mengambil alih.
11 notes · View notes
jejaktanpajeda · 3 years
Text
Shortcut untuk Menikmati Real-Life dengan Penuh Kesadaran
"Saat ini aku sedang menjalankan rutinitas sehari-hari tapi kenapa rasanya pikiranku sedang berada di tempat lain ya?"
"Sering kali pikiran kita mengembara, saat kembali ke saat ini kita tidak sadar apa saja yang sudah kita lewatkan." - Adjie Santosoputro.
Dalam kehidupan sehari-hari pikiran kita sering terjebak pada labirin tak berujung yang tak seharusnya kita lewati, artinya kita terlalu sering memikirkan apa saja yang sebenarnya tidak penting-penting amat. Sibuk mengurusi segala yang belum terjadi dan apapun yang sudah terjadi, seolah-olah hal ini dibebankan dan menjadi tanggung jawab pikiran kita. Pikiran yang penuh atau disebut dengan mind-full menyebabkan pola pikir bercabang hingga kita kehilangan konsentrasi pada keseharian kita. Apa yang kita kerjakan dengan apa yang kita pikirkan hanya terkoneksi 50%-nya saja, alih-alih menjadi produktif kita malah menjadi tukang multitasking yang 'pokoknya selesai, hasilnya yaudah nanti aja'. Adanya ketimpangan pikiran antara apa yang sedang dialami dengan apa yang diharapkan ternyata mampu mengalihkan apa yang seharusnya menjadi fokus kita- dengan hal-hal lain di luar kesadaran kita.
Pengalihan semacam ini disebut juga dengan transitional object attachment. Transitional object attachment adalah suatu tindakan untuk mengalihkan keterikatan yang seharusnya ada di real-life terhadap suatu objek tertentu. Objek ini menjadi penenang yang unik di kala kita merasa gelisah, cemas, atau terancam. Sedari kecil sebenarnya kita tidak asing dengan istilah ini, contoh yang sering dijumpai adalah pengalihan keterikatan seorang anak dengan ibunya terhadap boneka, karena dengan adanya boneka ia tidak lagi merasa kesepian, bisa bermain bersama setiap waktu, bahkan ditemani ketika tidur. Transitional object attachment terjadi akibat kurangnya pemenuhan dan rasa aman. Ketika kita merasa tidak sreg melakukan aktivitas maka pikiran kita dengan mudahnya mencari pengalihan sebagai penenang. Akhirnya konsentrasi kita malah tertuju pada objek pengalih dan mengesampingkan aktivitas tadi.
Contoh permasalahan generasi milenial yang sering relate dalam keseharian:
Gelisah dengan pekerjaan yang menumpuk, tapi justru mengalihkan keterikatan kita dari pekerjaan ke sosial media, seperti berselancar di beranda dan memberikan reaksi apapun pada postingan yang ditemui.
Saat jam istirahat untuk makan kita masih berada di depan komputer mengurusi pekerjaan, tapi juga update di sosial media. "Kurang afdol, kalau nggak update."
Ketika berkumpul bersama teman/pasangan/keluarga, ada yang sibuk dengan gawai & story-nya, kemudian setelah pulang baru sadar,
"Eh tadi minim banget interaksinya, pulang-pulang kayak gak dapet insight baru",
"Emang tadi si A kenapa?", atau
"Emang dari tadi kamu cerita apa sih? Kan aku sambil ngegame jadi gak denger."
Permasalahan di atas hanyalah beberapa dari sekian banyak transitional object attachment yang cenderung negatif. Di zaman ini kita tidak bisa terlepas dari teknologi, selalu ada celah untuk terhubung dengan dunia maya. Namun tanpa disadari ternyata terdapat probabilitas tinggi akan kecanduan sosial media. Dengan pikiran yang selalu tertuju ke sana dan berujung pada kecemasan, maka bisa diindikasikan bahwa kita sudah mulai terikat dengan keramaian di dunia maya. Bahkan jika tidak diberi batas sewajarnya hal ini bisa menyebabkan kegelisahan berlebih apabila kita tidak mengunggah sesuatu di sana. Akibatnya fokus menjadi menurun sehingga mempengaruhi ketenangan pikiran, tingkat stres, dan kebahagiaan. Apapun yang kita lakukan dan kerjakan menjadi asal-asalan dan kacau karena kehilangan fokus utama kita. Jika pengalihan ini kerap terjadi, maka kita tidak bisa benar-benar menikmati kehadiran yang seharusnya, justru akan kehilangan momen yang nyata. 
Untuk mengatasi pikiran yang melompat-lompat seorang praktisi kesehatan mental, Adjie Santosoputro memperkenalkan konsep mindfulness (bukan mind-full) dengan berlatih untuk memberikan perhatian penuh pada segala hal yang kita lakukan saat ini, tanpa memikirkan apa yang telah terjadi kemarin dan apa yang akan terjadi esok hari. Dalam permasalahan di atas, kita bisa menggunakan trik sederhana untuk melatih agar tidak terdistraksi dengan hiruk-pikuk di sosial media dan tidak mengalihkan keterikatan fokus utama kita ke dunia maya, salah satunya dengan membiasakan diri membuka sosial media pada waktu weekend (kecuali wa, line, telegram, atau apapun yang berhubungan dengan pekerjaan). Dengan begitu kita bisa memusatkan pikiran pada apa dan siapa yang ada di depan kita. Ketika makan ya makan, bekerja ya bekerja, ngobrol dengan orang ya fokus mendengarkan, dll.
Sadar penuh hadir utuh atau dikenal sebagai bahasa sederhana dari mindfulness, telah menjadi salah satu cara untuk mencapai kedamaian batin. Hal ini bertujuan agar kita bisa terfokus pada rutinitas sehari-hari, hubungan dengan orang-orang, dan lebih leluasa untuk memberikan afeksi pada diri sendiri. Karena dengan menerapkan konsep sadar penuh hadir utuh kita bisa meyakinkan diri bahwa apa yang kita lakukan saat ini dan apa yang ada di real-life itulah yang utama. Selain itu latihan ini dapat membuat kita sadar akan keadaan sekitar dan bersahabat dengan realitas yang ada, jadi pikiran tidak melayang kemana-mana dan kita bisa menajamkan kewelas-asihan terhadap sesama.
Tumblr media
Awareness (menjadi lebih menyadari apa yang kita pikirkan, rasakan, dan lakukan). Being (menjadi diri sendiri apa adanya, menerima pengalaman dan rasa yang hadir). Creating (mengeluarkan respon untuk memilih, melihat & mengambil tindakan dengan lebih bijaksana).
Dengan penerapan konsep sadar penuh hadir utuh kita bisa menyelesaikan masalah dengan lebih bijaksana dan mampu menarik makna dari banyak hal yang terjadi dalam hidup kita, karena kita berada dalam kondisi yang tenang dan fokus, juga menjadi tidak terikat pada suatu hal atau objek di luar prioritas kita. Hanya perlu hadir dan sadar di sini untuk saat ini. Karena hidup bukan hanya tentang diri sendiri, maka pergunakan sebaik-baiknya untuk menikmati setiap momen yang sedang kita jalani agar tidak menjadi penyesalan di kemudian hari. 
26 notes · View notes
jejaktanpajeda · 3 years
Text
Karena dunia sudah terlalu riuh, dia beristirahat dibalik aku. "Untuk kali ini saja?" tanyaku, namun punggungnya enggan berbalik lantaran butuh.
"Soal perasaan, harus bersabar lagi ya?"
Sederet kalimat yang mampu memecahkan keheningan ruang, tapi tetap saja hilang terbawa hembusan angin dari jendela yang setengah terbuka.
"Jendela itu, kenapa dibiarkan terbuka sedang tirai menutupinya?" tanyaku lagi.
Ternyata aku mampu menghilangkan beberapa kata dari kamus hidupku. Ah yang benar saja, manusia bisa kehabisan kata-kata, tapi tidak dengan sorot mata.
6 notes · View notes
jejaktanpajeda · 3 years
Text
Peran Komunitas untuk Bertumbuh dalam Menulis
Ditulis oleh : YH Harahap dan Peres Sar Arin
---
Pernah tidak kamu merasa sedang butuh seseorang untuk berbagi cerita tentang apa yang kamu hadapi, yang kamu sukai, atau isu tertentu tapi orang-orang yang ada di sekitarmu hanya bisa menjadi pendengar? Sedang kamu ingin sesuatu yang lebih besar dari sekadar didengarkan dan direspon dengan anggukan. Atau kamu sedang dalam kondisi ingin berkembang dan bertumbuh di bidang yang kamu tekuni dan kamu sukai tapi tak cukup menemui lingkungan yang tepat? Sedang kamu tahu bahwa sendirian akan membuat kamu lebih lambat dalam berproses. Kamu mencoba mencari orang dan mencari tempat, namun tak kunjung menemukan yang tepat.
Berangkat dari keinginan yang tepat itu, Komunitas Puan Beraksara kini ada sebagai wadah yang menampung perempuan-perempuan yang memiliki minat yang sama terhadap dunia literasi yang jangkauannya begitu sangat luas. Pendiri dengan sadar bahwa setiap orang butuh suatu tempat yang bisa dijadikan sebagai sarana untuk terus bertumbuh dan berkembang bersama, yang dalam hal ini adalah menulis. Jika terus menunggu tempat yang tepat, rasanya akan ada waktu yang terbuang sedangkan kesempatan untuk membuat tempat yang tepat itu ada.
Minggu, 23 Mei 2021, Puan Beraksara resmi berdiri menjadi tempat baru untuk penulis pemula yang ingin menemukan orang-orang yang memiliki minat menulis yang sama. Di komunitas ini tak hanya mempertemukan, juga sebagai media untuk belajar bersama dan saling berbagi cerita yang berkaitan dengan dunia menulis. Komunitas ini memiliki kegiatan yang tentunya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis, seperti diskusi literasi, menulis bersama, juga tantangan-tantangan menulis lainnya yang rutin dilaksanakan.
Dengan adanya komunitas Puan Beraksara para penulis bisa saling berkomunikasi dengan penulis lainnya. Hubungan ini juga menciptakan keberanian diri untuk terjun dalam dunia kepenulisan dengan lebih percaya diri. Walaupun para penulis berasal dari latar belakang yang berbeda-beda dan belum cukup memiliki pengalaman dalam bidang menulis, saat ini mereka berkenan untuk saling belajar dan berkembang dalam komunitas, dan itu merupakan sebuah langkah baik untuk terus mengembangkan minat literasi penulis. Memilih untuk saling menjadi support system adalah langkah awal peranan masing-masing penulis dalam komunitas ini. Salah satunya yaitu dengan saling memastikan bahwa semua anggota ikut berproses dalam setiap program yang diadakan.
Selain itu, komunitas Puan Beraksara memberikan kesempatan kepada para anggota untuk bisa saling berkolaborasi di luar program yang telah diberikan. Hal ini bertujuan untuk melatih tingkat kreativitas dan membiasakan diri dalam menulis. Ketika kegiatan menulis sudah menjadi kebiasaan maka akan lebih terasa menyenangkan, bukan? Konsistensi seperti inilah yang ditekankan pada komunitas Puan Beraksara, sehingga ketika penulis harus mengikuti tantangan rutin (writing challenge) tidak ada lagi perasaan terbebani justru kegiatan tersebut akan membuat mereka lebih tertantang untuk mengasah kemampuan menulisnya.
Dalam jangka panjang komunitas Puan Beraksara berusaha untuk menghidupkan dunia literasi dimulai dari anggotanya, dengan cara menyelenggarakan diskusi setiap minggunya. Diskusi ini bisa berupa cerita ringan (saling sharing) atau pemberian materi yang berkaitan dengan kepenulisan. Materi bisa saja disampaikan anggota sebagai pembicara atau mengundang pihak luar (profesional) sebagai pemateri. Melalui diskusi ini diharapkan para penulis dapat saling berbagi topik, ide, hingga inspirasi ketika mengalami writer's block. Selain itu kegiatan ini dapat memperluas kajian ilmu serta pandangan terkait dengan gagasan atau ide yang ingin ditulis.
Salah satu poin penting dari dibentuknya komunitas Puan Beraksara adalah, selain dengan harapan para penulis mampu menjaga konsistensinya dalam menulis, komunitas ini diharapkan mampu melahirkan karya yang dikemas dalam bentuk buku. Di lain sisi, secara tidak langsung komunitas Puan Beraksara dapat dijadikan media dalam hal mengekpresikan perasaan para pembaca. Para penulis sebagian besar adalah mereka yang ingin menulis bukan hanya untuk diri sendiri melainkan juga untuk orang lain. Dengan begitu diharapkan karya-karya mereka dapat bermanfaat sekaligus menginspirasi para pembaca.
Sejatinya pertumbuhan berawal dari perubahan-perubahan kecil yang kerap dilakukan hingga menjadi kebiasaan. Menjalankan hal kecil dengan konsisten dan disiplin menjadi salah satu animo dalam setiap kegiatan rutin Puan Beraksara. Dalam artian para penulis belajar untuk mendisiplinkan diri agar tetap menulis secara terus-menerus sesederhana apapun tulisan tersebut. Komunitas Puan Beraksara tidak mencari kesempurnaan, melainkan kebersamaan untuk menjadikan setiap karya 1% lebih baik setiap program berjalan.
48 notes · View notes
jejaktanpajeda · 3 years
Text
Sebelum Tiba
Nanti akan ada saatnya kita berusaha menyelipkan bahagia diantara kekhawatiran esok hari. Mengayomi dan kerap memastikan kondisi. Tidak lebih dari ingin memberi, memberi dan terus memberi.
Nanti akan ada saatnya kita bisa saling menangis dan menunjukkan sisi terlemah tanpa sedikitpun merasa terintimidasi. Sebuah keinginan kuat untuk saling menyeka dan mengisi elemen hidup kembali.
Nanti akan ada saatnya kita memahami apa makna mengasihi pada sepasang raga yang saling menjaga ketenangan jiwa tanpa sedikitpun merasa terbebani. Sepeser uangpun tidak mampu menggantikan mahalnya ketulusan.
Nanti akan ada saatnya kita merawat berbagai tanggung jawab dan tumbuh menjadi sepasang senyum yang merekah. Dari daftar kamus hidup, hanya ada rasa syukur yang tiada tara dibalik makna kata selamanya.
Entah esok hari ataupun lusa- mencapai fase nanti akan menjadi tugas yang tidak mudah, tapi akan terasa lebih ringan setelah berkenan untuk saling berbenah.
11 notes · View notes
jejaktanpajeda · 3 years
Text
Dialog Alegoris – Kedai Kesayangan
Kita sedang belajar untuk hidup tenang, sekalipun dari luar gemuruhnya masih terdengar pelan. Sebenarnya kita datang hanya untuk memesan secangkir kedamaian.
Kita tidak pernah berhenti untuk belajar menjadi dewasa, sekalipun sikap profesional terhadap hal-hal kecil terlihat samar dan nyaris tidak dapat dikelabui. Kita memesan semangkok kedewasaan sedangkan pola pikir malah hanya dijadikan taburannya saja.
Kita belajar untuk merespon dan mengontrol apa yang ada di dalam diri, sedangkan apa yang ada di luar bukan lagi kendali kita. Begitu pula dengan kutipan "Pujian dan makian hanyalah angin sepoi-sepoi" memang benar adanya. Kemarin datang memesan kue kesenangan mengatakan dengan lantang kuenya enak. Hari ini datang dengan lancang meminta bonus untuk diendorse.
Kita belajar untuk merasa cukup pada keheningan, karena terkadang ketika kita mendamba keramaian, hiruk-pikuknya malah menyesakkan. Bukan masalah tempat jika yang dijadikan hidangan utama adalah sepaket konsentrasi dan kefokusan pada diri.
Hingga akhirnya, alih-alih menumpahkan tindakan emosional, kita belajar untuk menahan dan mendinginkan kepala.
Alih-alih menumpahkan minuman yang ada di dalam cangkir, kita belajar untuk menahan cangkirnya agar tidak terjatuh.
7 notes · View notes
jejaktanpajeda · 3 years
Text
/pe.ra.ya.an/
Karena setiap peristiwa layak dirayakan, walau kadang tak hanya dengan sorak gembira tapi juga deru airmata.
@nonaabuabu
Ini bukanlah kemenangan, namun kemampuan untuk melewati satu fase kehidupan akan selalu layak dirayakan. Meski tak sehangat tujuh belasan, tak seperti pasar raya yang penuh keramaian, tapi mari tetap bersorak karena kita telah di persimpangan masa depan.
@noviadh
Entah mengapa perayaan kali itu tidak semanis biasanya. Kemeriahan perayaan malah membuat sunyi keadaan. Awalnya aku bingung, ada apa gerangan? Akhirnya setelah merenung di tengah malam, aku tahu aku kesepian karena kau tak ada.
@jejaktanpajeda
Selamat karena sudah berani, menapaki apa yang diamini. Tidak berlari pun menyendiri, cukup memberi dan menebari benih. Pada aksara yang berdekapan, simpul-sumpul yang berikatan dan hasrat yang pernah terlewatkan, bahwa perayaan adalah sebenar-benarnya permulaan.
@hujanrinduu
Kudapati diriku serupa disforia setelah tiadamu. Hujan bulan ini menjadi amat sangat lebat sebab dijatuhi rinai dari kedua bola mataku. Dihujungnya, kulafalkan doa terakhir sebagai kesudahan akan segalanya. Hujan mulai mereda, mengering lalu menerbitkan kembali pancaran sinar surya. Begitulah aku yang merayakan hujan setelah pergimu.
81 notes · View notes
jejaktanpajeda · 3 years
Text
Pertentangan Stigma #10
Nanti juga terbiasa, bahwa segala yang bernyawa bersifat sementara. Sedangkan kita berupaya menunggu waktu tiba, untuk tak lagi menjadi iba. Jika sudah seharusnya, maka tak berlaku pengecualiannya.
7 notes · View notes